Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN INDIVIDU

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN II (PBL II)

DISUSUN OLEH :

AINUL FATHIMA

1910060

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIK


TAMALATEA MAKASSAR
2021
LAPORAN INDIVIDU

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL II)

Nama : Ainul Fathima

Nim : 1910060

TTL : Maros, 20 Agustus 2000

Alamat : Dusun Koccikang,Desa Timbusseng,Kecamatan Patalassang

No Hp : 082393419071

Email : Ainulfathima04@gmail.com

Foto :
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) II
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIK
TAMALATEA MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021

LEMBAR PENGESAHAN

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II STIK Tamalatea Makassar Tahun Ajaran

2020/2021 yang dilaksanakan secara Daring pada masa Pandemi Covid-19 telah

selesai dilaksanakan sebagai salah satu matakuliah yang wajib bagi mahasiswa di

STIK Tamalatea Makassar.

Makassar, 20

Mengetahui,

Supervisor Pembimbing

………….. …………..

Menyetujui,
Ketua LPPM STIK Tamalatea Makassar

Sri Handayani, S.K.M.,M.Kes


NIDN.0423019101
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas
berkat dan rahmat Nya maka penulis dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 2 dengan tepat waktu. Laporan ini dibuat
untuk memenuhi kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) 2
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah memberikan dukungan, bimbingan, motivasi dan semangat. Maka dari itu,
ucapan terima kasih secara tulus penulis sampaikan atas terselesaikannya
laporan PBL ini kepada :
1. Ibu Hasmah, S.K.M.,M.Kes. sebagai supervisor dari Kelompok 7 yang
selalu memberikan arahan yang membangun selama kegiatan PBL 2
berlangsung
2. Ibu Dr Sitti Nurfaizah, S.K.M, M.Si sebagai pembimbing dari Kelompok 7
yang selalu memberikan bimbingan selama kegiatan PBL 2 berlangsung.
3. Bapak Said Dg Situju, Sebagai ketua RT 002 Kelurahan Timbuseng
yang selalu membantu dalam pelaksanaan PBL 2
4. Seluruh warga RT 002 RW 002 Kelurahan Timbuseng yang membantu
memberikan informasi dan kerjasama demi kelancaraan kegiatan PBL 2
Dengan dilakukannya pengalaman belajar lapangan diharapkan dapat
memberikan tambahan pengetahuan untuk mengetahui masalah kesehatan
yang ada di masyarakat RT.002 RW.002 Kelurahan Buntusu. Penyusun
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan PBL ini.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penyusun mengharapkan
semoga hasil laporan PBL ini dapat memenuhi syarat sebagaimana yang
dimaksudkan. Serta kritikan dan saran yang membangun agar penyusunan
laporan PBL selanjutnya lebih baik lagi.

Makassar,i 2021

Penulis
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) II
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIK
TAMALATEA MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021

LEMBAR SUPERVISI
Catatan Supervisor

Makassar, 2021

Supervisor
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) II
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR
STIK TAMALATEA MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021

LEMBAR BIMBINGAN
Catatan Pembimbing

Makassar, 2021
Pembimbing

.............................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat


kesejahteraan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4
faktor utama, yaitu faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan
keturunan. Faktor yang terbesar dan sangat mempengaruhi kesehatan adalah
faktor lingkungan. Upaya kesehatan lingkungan sebagai bentuk kegiatan
preventif ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik
fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap individu atau
masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
(Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Perbaikan
sanitasi lingkungan dapat dilakukan dengan cara menerapkan sanitasi pada
lingkungan sekitar tempat tinggal. Rumah merupakan tempat dimana
sebagian besar waktu manusia dihabiskan di sana. Di dalam rumah
dimungkinkan dapat terjadi masalah-masalah kesehatan, antara lain
pencemaran lingkungan, penularan penyakit, dan gangguan kesehatan
lainnya. Maka dari itu, sanitasi rumah perlu dilakukan untuk menjaga
kesehatan penghuni rumah, serta orang yang datang atau berkunjung ke
rumah tersebut.

2. Maksud dan Tujuan PBL II


Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan PBL 2 yaitu, untuk
meningkatkan kreativitas dan kemampuan mahasiswa dalam membuat
dan melakukan intervensi dengan membuat media KIE tentang Bahaya
Merokok di RT 002 RW 002 Kelurahan Timbuseng Kecamatan Patalassang
KotaMakassar.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Lokasi PBL II A.


Keadaan Geografis
Kelurahan Patalassang, RW 002, RT 002 ini berada atau terletak 22 km dari
pusat kota Makassar.
Seacara administratif
Kelurahan Patalassang, mempunyai :
1). Luas wilayah : sekitar + 7,54 Km
2). Terdiri dari : 8 Desa

B. Keadaan Demografis
Berdasarkan Data Sekunder tahun 2021 yang diperoleh dari ketua RT.
02 Desa Timbuseng Kelurahan Patalassang Kota Makassar jumlah Kepala
Keluarga 150 KK. Dengan perincian penduduknya sebagai berikut:
a). Jumlah laki-laki : 540 jiwa
b) Jumlah perempuan : 508 jiwa
c) Jumlah keselurahan penduduknya : 1.048 jiwa

C. Keadaan Sosial, dan Ekonomi


Secara umum keadaan ekonomi di RT 002 Kelurahan Patalassang di
topang oleh beberapa bidang mata pencaharian, yaitu : Wiraswasta, pegawai
swasta, penjual, PNS, petani, pensiunan, tukang kayu dan lain- lain
2. Term Of Reference (TOR)
2.1 Latar Belakang
1. Latar Belakang
Merokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya
bagi kesehatan individu. Merokok adalah perilaku menghisap rokok yang diminati
oleh banyak kaum laki-laki. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan
ada lebih dari 1,1 miliar perokok di seluruh dunia, dengan lebih dari 80% dari
anggota yang tinggal di negaranegara berpenghasilan rendah dan menengah.
Terutama bermasalah adalah bahwa penggunaan tembakau, termasuk bentuk-
bentuk penggunaan lain selain rokok, terus meningkat di kalangan remaja di
banyak negara, dan cenderung membahayakan kemajuan dalam mengurangi
penyakit kronis dan kematian yang berhubungan dengan tembakau.
2. Tema Kegiatan
Stop Merokok
3. Nama Kegiatan
Hindari Diri Anda Dan Keluarga Dari Asap Rokok
4. Tujuan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran diri warga masyarakat
RT/RW 002/002 Kelurahan Timbuseng Kecamatan Pattalassang, Kota Makassar.
Dimana kegiatan ini dilaksanakan untuk menjaga betapa pentingnya menjaga
kesehatan dilingkungan sekitar dengan terhindar dari asap rokok
5. Sasaran
Sasaran pada program ini dilaksanakan yaitu ialah seluruh warga masyarakat
desa timbusseng RT/RW 002/002, Kota Makassar.
6. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan : 27 Juli – 8 Agustus 2021
Tempat : Kelurahan Timbusseng Kecamatan Pattalassang, RT/RW 002/002
7. Deskripsi Kegiatan
Bentuk kegiatan BAHAYA MEROKOK Di Lingkungan Diantaranya :
a. warga masyarakat timbusseng lebih paham tentang bahaya asap bagi
lingkungan sekitar.
b. Memberikan pengayoman atau arahan mengapa perlu menjaga kesehatan,
dan terhindar dari asap rokok
c. Memberikan edukasi tentang bahaya asap rokok
8. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan ini adalah :
% Warga Desa Timbusseng RT/RW 002/002 Sadar Akan Bahaya Rokok
% Warga Desa Timbusseng RT/RW 002/002 Perokok Semakin berkurang
9. Penanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah :
Ainul Fathima 1910060 ( Kelompok VII )
10. Dokumentasi Kegiatan
11. Media KIE Yang Digunakan
12. Penutup
Diharapkan dari kegiatan praktek belajar lapangan ini dilaksanakan dan di
selenggarakan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan dan tujuan
yang telah ditemtukan.

Ketua Kelompok PBL II Penanggung jawab


Kegiatan
PBL II

(Nisrina Endang Gayatri ) ( Ainul Fathima )


1910053 1910060
JURNAL KEGIATAN HARIAN PBL II
MAHASISWA STIK TAMALATEA
MAKASSAR T.A 2020/2021

Nama : Ainul Fathima


NIM : 1910060
Kelompok : VII
Lokasi PBL : RT. 002 Kelurahan Patalassang Kota Makassar

NO HARI/TANGGAL WAKTU JENIS KET


KEGIATAN
1 Senin, 26 Juli 2021 08.00- Pembekalan PBL
13.00 2 secara daring
2 Selasa, 27 Juli 2021 08.30- Koordinasi
09.00 dengan supervisor
dan pembimbing
lewat grup WA

11.00- Mencari materi


13.00 penyuluhan dan
membuat media
KIE
3 Rabu, 28 Juli 2021 09.45- Melanjutkan
12.00 membuat media
KIE
4 Kamis, 29 Juli 2021 12.19- Melakukan
12.39 bimbingan untuk
media KIE
13.00- Melakukan
14.15 perbaikan media
KIE sesuai dengan
masukan dari
pembimbing
5 Jumat, 30 Juli 2021 09.00- Melanjutkan
12.15 perbaikan media
KIE

6 Sabtu, 31 Juli 2021 08.25- Uji media KIE di


10.41 Whatsapp

7 Minggu, 01 Agustus 10.00- Menyusun


2021 13.00 Kuesioner pretest
8 Senin, 02 Agustus 13.00- Melanjutkan
2021 14.45 menyusun
kuesioner pretest

9 Selasa, 03 Agustus 15.00- Menyebarkan


2021 17.00 kuesioner dan
media KIE ke
masyarakat
melalui Whatsapp

10. Rabu, 04 Agustus 09.48 Mengupload


2021 media KIE di
sosial media
(Facebook)
14.00- Melanjutakn
15.45 menyebarkan
kuesioner dan
media KIE
melalui Whatsapp
11 Kamis, 05 Agustus 10.45 Mengupload
2021 media KIE di
sosial media

13.20- Menyusun TOR


15.02
12 Sabtu,07 Agustus 2021 11.11 Mengumpulkan
Laporan Individu
untuk di berikan
masukan oleh
pembimbing

13. Senin, 09 Agustus 2021 08.30-12.30 Seminar Hasil PBL


2

Telah diperiksa/disetujui, Mengetahui,

Pembimbing Mahasiswa

( Dr. Sitti Nurfaizah,SKM,MSi ) (Ainul Fathima)


3. Materi Penyuluhan
• Tujuan Penyuluhan
Tujuan penyuluhan ialah untuk meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan warga Kelurahan Timbuseng RT. 002 tentang pentingnya
menjaga kesehatan dari asap rokok
• Sasaran Penyuluhan
Sasaran penyuluhan ini yaitu semua warga yang ada di RT 002
RW 002 Kelurahan Timbuseng Kecamatan Patalassang Kota
Makassar.
• Isi Materi Penyuluhan
Tentang bagaimana keluarga dan masyarakat menjalankan pola hidup
sehat sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit khususnya yang
disebabkan oleh rokok, baik itu perokok aktif maupun pasif.

4. Media KIE PBL II

Media KIE yang digunakan yaitu poster


5. BUKTI SCREENSHOOT PROSES UJI COBA MEDIA KIE
6. BUKTI SCREENSHOOT
PENYEBARAN MEDIA KIE KEPADA MASYARAKAT
7. BUKTI PENYEBARAN MEDIA KIE DI SOSIAL MEDIA
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok yang efektif adalah yang dapat dilaksanakan
dan dipatuhi. Agar kebijakan kawasan tersebut dapat dilaksanakan dan dipatuhi maka
masyarakat perlu memahami bahwa asap rokok orang lain mematikan, tidak ada batas
aman bagi paparan asap rokok orang lain, setiap warga Negara wajib dilindungi secara
hokum dari paparan asap rokok orang lain, setiap pekerja berhak atas limgkungan
tempat kerja yang bebas dari asap rokok orang lain, hanya lingkungan tanpa asap rokok
100% yang dapat memberi perlindungan penuh bagi masyarakat.

Saran

Asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, baik perokok aktif maupun
perokok pasif. Pemerintah harus lebih tegas dalam menerapkan kawasan tanpa asap
rokok, bekerjasama dengan berbagai sektor, misalnya perusahaan, universitas, rumah
sakit, perkantoran dll. Memberi sangsi tegas terhadap pelanggaran dan menciptakan
lapangan kerja baru bagi para penanam tembakau dengan memberikan pinjaman biaya
untuk produksi tanaman pengganti tembakau.

Anda mungkin juga menyukai