Anda di halaman 1dari 3

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus


1. Paparan Kasus
Seorang neonatus laki-laki, usia 27 hari, berat badan 3000 gram dibawa ke Rumah
Sakit Ahmad Yani oleh keluarganya pada tanggal 11 November 2015 dengan
keluhan tidak bisa buang air besar sejak ±2 minggu setelah kelahiran. Keluhan
disertai perut kembung dan muntah. Buang air kecil normal. Pasien masih
mengkonsumsi air susu ibu (ASI) dari lahir sampai sekarang. Nafsu makan pasien
menurun. Keluarga pasien telah membawa pasien berobat ke Rumah Sakit lain
sebelumnya, namun keadaan pasien tidak kunjung membaik. Pasien tidak memiliki
riwayat trauma kepala, tidak pernah kejang, tidak ada riwayat asfiksia dan penyakit
kuning sebelumnya. Pasien merupakan anak pertama, lahir cukup bulan dan
menangis kuat. Pasien telah mendapatkan imunisasi polio dan hepatitis B.
Nama : Mr. xxx
Umur : 27 Hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat :-
Diagnosis Klinis : observasi meteorismus, dengan diagnosis banding ileus.
Pemeriksaan : Foto abdomen 3 posisi.
2. Persiapan Pasien
Menurut Ballinger 2014 pemeriksaan radiologi abdomn dilakukan dengan persiapan
pasien yaitu makan makanan yang rendah serat, mengurangi bicara, tidak merokok,
dan berpuasasampai pemeriksaan selesai.
3. Persiapan Alat
a. Pesawat Sinar-x
b. Kaset 30 x 40 cm
c. Film 30 x 40 cm
d. Marker
e. Grid
4. Teknik Radiograf
a. Proyeksi AP
1) Posisi Pasien
a) Pasien supine diatas meja pemeriksaan.
b) Kedua tangan lurus disamping tubuh
2) Posisi Objek
a) Kedua kaki lurus dengan diberi ganjalan
b) Atur abdomen dipertengahan kaset
3) CR : Tegak lurus kaset
4) CP : Setinggi vertebre lumbal 3-4
5) FFD : 100 cm
6) Ukuran kaset : 30 x 40 cm
b. Proyeksi LLD (Left LateralDecubitus)
1) Posisi Pasien
a) Pasien tidur miring (Recumbent) pada sisi kiri
b) Kepala diberikan bantalan
c) Atur MSP tubuh sejajar dengan kaset
2) Posisi Objek
a) Atur Knee fleksi untuk fiksasi
b) Kedua lengan disamping kepala
c) Letakkan kaset dibelakang menempel pada punggung pasien
3) CR : Tegak lurus kaset
4) CP : 2 cm diatas crista illiaca
5) FFD : 100 cm
6) Ukuran Kaset : 30 x 40 cm
5. Hasil Pemeriksaan
B. Pembahasan
Pada pasien ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis, pasien mengalami keluhan tidak bisa
buang air besar sejak 2 minggu setelah kelahiran. Tidak bisa buang air besar
merupakan salah satu gejala meteorismus. Meteorismus ditandai dengan perut
kembung, tidak ada flatus, tidak ada defekasi, mual, muntah dan nyeri kolik.
Meteorismus timbul karena adanya akumulasi udara di dalam saluran pencernaan
yang dapat terjadi karena beberapa hal seperti (1) bayi banyak menelan udara; (2)
terjadi pembentukan gas yang berlebihan di dalam usus akibat fermentasi makanan
berlebihan yang tidak diserap; (3) peristaltik usus melemah akibat kekurangan kalium
yang sering terjadi pascadiareatau karena pemberian obat yang dapat melemahkan
peristaltik usus; (4) adanya sumbatan usus dapat menghalangi pengeluaran gas
melalui anus, akibatnya terjadi akumulasi gas dan anak mengalami kembung; (5) bayi
mengalamiintoleransi laktosa sehingga asupan susu yang banyak menimbulkan
fermentasi dan menghasilkan gas berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai