Anda di halaman 1dari 59

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Ruswan (1901084)
Adziuf Hilal Abdi (1901013)
Hafidz Eryawan (1901041)
Anisa Lailatun Nadhiroh (1901014)
Anisa Harum Ramdani Putri (1901013)
Hariri Ayu Alvia (1901043)
Wini Wardani (1901103)
Elyasa Agustin (1901032)
Dian Mulia Hidayani (1901028)
Amanda Dafa Ahda (1901010)
Umi Kalifah (1801122)

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG


FAKULTAS KESEHATAN DAN KETEKNISIANMEDIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RONTGEN
2020
JAMINAN KENDALI MUTU RADIOLOGI

FOCAL SPOT TEST, kV ACCURACY, mAs LINEARITY DAN


mAs RECIPROCITY, REPRODUCIBILITY dan GRID
ALIGMENT TEST TOOL

Dosen Pengampu : Halinda Fatmayanti, S.Tr.Rad, M.Tr. Kes


FOCAL SPOT TEST
PENGERTIAN DASAR
• Focal spot adalah area pada anoda yang
terbombardir oleh proyektil elektron. Ukuran
focalspot tabung sinar-x sangat penting dalam
menentukan detail gambar sinar-x.
• Ukuran focal spot dapat diukur dengan beberapa
teknik, yaitu teknik pinhole kamera atau gambar
dari pola bintang. Namun dewasa ini dengan
peralatan yang modern, pengujian dapat
dilakuakn dengan “Wiscosin focal spot test tool”.
TUJUAN
TUJUAN
=> Untuk mengetahui ukuran focal
spot masih berada pada batas normal
sesuai dengan standar atau pabrikan.
FOCAL SPOT
Focal spot adalah daerah sasaran electron pada anoda yang
mengalami pancarab berkas electron. Focal spot dibedakan
menjadi 2, yaitu focal spot efektif dan focal spot nyata.
Focal spot efektif adalah daerah focus yang tampak tegak
lurus dengan sinar pusat. Sedangkan focal spot nyata
merupakan daerah yang menerima pancaramn electron dari
filament atau katoda (plat).

Ukuran focal spot ada 2, yaitu focal spot kecil dan besar.
Besar atau kecil focal spot ditentukan oleh karakteristik
filament. Focal spot kecil memerlukan kumparan filament
yang lebih kecil dan sebaliknya.
FOCAL SPOT BESAR
DAN
FOCAL SPOT KECIL
Focal spot besar, merupakan focal spot yang mempunyai ukuran
2 – 5 mm, focal spot besar digunakan pada objek dengan
ketebalan tinggi. Contoh : Abdomen, Paru-paru, Jantung,
Pembuluh darah, dll. Kelemahan focal spot besar
menghasilkan geometris unshapness yang lebih besar
dibandingkan memakai focal spot kecil.

Focal spot kecil, merupakan focal spot yang mempunyai ukuran


0,5 – 1 mm. Focal spot kecil akan mengalami unshapness
geometri pada radiograf. Focal spot kecil digunakan untuk
objek yang tidak terlalu tebal, tetapi membutuhkan ketajaman
tinggi. Contoh : Thorax, Ekstremitas, Gigi. (Chesney,1975)
 
ALAT DAN BAHAN
Pesawat sinar-X Marker Kaca pembesar

Kaset ukuran 24 x 30 cm

Waterpass

RMI Focal spot test tooL


Pembatas Pb
PROSEDUR
1. Cek tabung sinar-x menggunakan waterpass agar tabung dalam satu garis
lurus atu tidak miring
2. FFD yang digunakan adalah 61 cm
3. Bagi kaset menjdi da baian dengan salah satu ditutup dengan Pb
4. Letakkan RMI focal spot test tool pada bagian yang tidk tertutup Pb
5. Atur kolimator sesuai kebutuhan
6. Pilih fokus kecil untuk eksposi pertama
7. Faktor eksposi yang digunakan adalah faktor eksposi yang paling rendah yaitu
60 kV dan 10 mAs.
8. Kemudian lakukan eksposi
9. Kemudian pindahkan RMI focal spot test tool ke bagian kaset yang belum
terekspose dan atur kolimasi sesuai kebutuhan
10. Pilih fokus besar untuk eksposi kedua
11. Beri penanda marker
12. Gunakan faktor eksosi yang sama
HASIL PENGUJIAN PRAKTIKUM
Data pengujian
Hasil pengujian FOCAL
SPOT
Focal spot pabrikan = 2
Bar yg terlihat adalah = 12
EVALUASI
Focal spot =
Focal spot =
Focal spot =

Focal spot = 25%


25% BERARTI SESUAI KETENTUAN

Untuk mendapatkan nilai focal spot maka kita masukkan nilai ke


dalam rumus dengan focal spot terukur di kurangi focal spot bawaan
kemudian di bagi dengan focal spot bawaan, jika nilainya sudah di
dapatkan selanjutnya nilai tersebut dikali dengan 100%
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian focal spot nilainya
sebesar 25%, nilai tersebut menunjukkan
nilai focal spot masih dalam batas
ketentuan. Yang artinya kondisi pesawat
sinar-x masih dalam kondisi baik.
kV ACCURACY
PENGERTIAN DASAR
Pengertian dasar kV accuracy adalah pengujian yang
dilakukan untuk menilai keluaran kV yang diatur
sesuai dengan pengaturan kV yang terukur. Jika
keluaran tegangan tidak sesuai akan mengakibatkan
kontras dan detail yang dihasilkan kurang maksimal,
serta memberikan dosis radiasi yang lebih tinggi.
Frekuensi pengujian kV accuracy adalah 2 tahun
sekali atau setelah perbaikan.
TUJUAN

TUJUAN
Þ Tujuan Pengujian Untuk mengetahui keluran
kV sesuai dengan kV yang diatur pada
generator x-ray.
ALAT DAN BAHAN
Pesawat sinar-X kVp meter (Cobia)
PROSEDUR
1. Letakkan kV meter pada meja pemeriksaan
2. Atur FFD 100 cm
3. Atur arah sinar vertikal tegak lurus dengan detektor
kV meter
4. Luas lapangan kolimasi seluas detetor dosimeter
5. Atur faktor eksposi 60 kVp, dan 20 mAs
6. Kemudian lakukan eksposi
7. Catat nilai dosis yang terukur pada dosimeter
8. Ulangi dengan menggunakan pengaturan kV yang
berbeda.
HASIL PENGUJIAN PRAKTIKUM
Data pengujian
Faktor eksposi yang
digunakan : No Kv terukur

65 kV, 100 mA, 0,05 s 1 68.78

2 66.19

3 68.11

Rata-rata 67,69
EVALUASI
Dik : kV terukur = 67,69 Untuk mendapatkan nilai kV
kV seting = 65 accuracy maka kita
presentasi eror Kv masukkan nilai ke dalam
= rumus dengan kV terukur di
= kurangi kV seting kemudian
di bagi dengan kV seting,
= jika nilainya sudah di
= 4,138...% dapatkan selanjutnya nilai
tersebut dikali dengan
= 4,14%
100%.
5% SUDAH SESUAI KETENTUAN
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian kV accuracy nilainya
sebesar 4,14% , nilai tersebut menunjukkan
nilai kV accuracy masih dalam batas
ketentuan. Yang artinya kondisi pesawat sinar-
x masih dalam kondisi baik.
mAs LINEARITY
DAN
mAs RECIPROCITY
mAs LINEARITY
PENGERTIAN DASAR
mAs linearity adalah pengujian yang digunakan
untuk menilai kenaikan sekuensial pada mAs.
Jika faktor eksposi 70 kVp dan 10 mAs
memberikan dosis radiasi sebesar 50 mR, maka
ketika faktor eksposi dinaikkan menjadi 70 kVp
dan 20 mAs, maka dosis radiasi yang diberikan
adalah 100 mR.
X mA, Y s = XY mAs → XY mR
2X mA, Y s = 2XY mAs → 2XY mR
TUJUAN
TUJUAN
=> mAs linearity bertujuan untuk
menguji akurasi keluaran mAs
(kenaikan dosis radiasi sesuai dengan
kenaikan pengaturan mAs)
ALAT DAN BAHAN
Pesawat sinar-X Dosimeter
PROSEDUR
1. Letakkan dosimeter pada meja pemeriksaan
2. Atur FFD 100 cm
3. Atur arah sinar vertikal tegak lurus dengan detektor
dosimeter
4. Luas lapangan kolimasi seluas detetor dosimeter
5. Atur faktor eksposi 60 kVp, dan 20 mAs
6. Kemudian lakukan eksposi
7. Catat nilai dosis yang terukur pada dosimeter
8. Ulangi dengan menggunakan pengaturan mAs yang
berbeda (mA tetap).
HASIL PENGUJIAN PRAKTIKUM
Data pengujian 50 kV, 100 mA, 0,05 s (5 mAs)
Hasil Pengujian mAs Linearity 50 kV, 100 mA, 0,1 s (10 mAs)
Faktor eksposi yang digunakan : 50 kV, 100 mA, 0,2 s (20 mAs)

NO mAs Dosis terukur Dosis terukur 2 Dosisterukur 3


1
1 5 63.32 µGy 73.36 µGy 60.79 µGy

2 10 126.55 µGy 130.03 µGy 122.09 µGy

3 20 230.88 µGy 240.01 µGy 232.52 µGy


EVALUASI
Setelah dosis terukur diperoleh, selanjutya mencari dosis terukur dengan cara
ketiga dosis terukur dijumlah kemudian dibagi 3:
1.

2.

3.

No mAs Rata-rata dosisi 1, 2, 3 mR mR /mAs

1 5 65.823 µGy 6.5823 mR 1,32

2 10 126.223 µGy 12.6223 mR 1,26

3 20 234.47 µGy 23.447 mR 1,17

Rata – rata 1.25


Setelah itu, masukkan kedalam rumus mAs Linearity

= 0,12 : 2 x 100%
= 0,06 x 100%
=6%

6 % < 10% (Masih DALAM BATAS TOLERANSI 10%)


KESIMPULAN
Pada pengujian mAs Linearity dapat diketahui
bahwa setelah dilakukan pengujian hasil yang
didapatkan dari pengujian tersebut masih
dalam batas normal/wajar karena tidak
melebihi 10%.
mAs RECIPROCITY
PENGERTIAN DASAR
mAs reciprocity adalah pengujian untuk menilai
mAs dengan kombinasi mA dan s yang berbeda
akan menghasilkan output radiasi yang sama.
Dengan kata lain, jika faktor eksposi
menggunakan 20 mAs dengan kombinasi 200
mA dan 0,1 s menghasilkan dosis radiasi sebesar
50 mR, maka jika faktor eksposi yang digunakan
menggunakan kombinasi 100 mA dan 0,2 s maka
dosis radiasi yang dihasilkan adalah sama.
TUJUAN
TUJUAN
=> mAs reciprocity bertujuan untuk
menguji akurasi keluaran mAs
dengan kombinasi mA dan s yang
berbeda (mAs tetap sama)
ALAT DAN BAHAN
Pesawat sinar-X Dosimeter
PROSEDUR
1. Letakkan dosimeter pada meja pemeriksaan
2. Atur FFD 100 cm
3. Atur arah sinar vertikal tegak lurus dengan detektor
dosimeter
4. Luas lapangan kolimasi seluas detetor dosimeter
5. Atur faktor eksposi 60 kVp, dan 20 mAs
6. Kemudian lakukan eksposi
7. Catat nilai dosis yang terukur pada dosimeter
8. Ulangi dengan menggunakan pengaturan kombinasi
mA dan s yang
berbeda (mAs tetap sama).
HASIL PENGUJIAN PRAKTIKUM
Data pengujian 50 kV, 200 mA, 0,05 s (10 mAs)
Hasil Pengujian mAs Reciprocity 50 kV, 100 mA, 0,1 s (10 mAs)
Faktor eksposi yang digunakan : 50 kV, 250 mA, 0,04 s (10 mAs)

NO mAs Dosis terukur Dosis terukur Dosis terukur Rata rata mR


1 2 3
1 10 130.77 µGy 128.54 µGy 135.47 µGy 131,59 µGy 13,159

2 10 126.55 µGy 130.03 µGy 122.09 µGy 126,22 µGy 12,622

3 10 144.01 µGy 130.34 µGy 128.67 µGy 134,34 µGy 13,44


EVALUASI
Setelah dosis terukur diperoleh, selanjutya mencari dosis terukur dengan cara
ketiga dosis terukur dijumlah kemudian dibagi 3,

1.
2.

3.

NO PENGATURAN mAs Rata-rata dosisi 1, 2, 3 mR mR / mAs

1 200 mA 0,05 s 130.9 µGy 1.309 0.1309

2 100 mA 0,1 s 129.22 µGy 1.2622 0.12622

3 250 mA 0,04 s 134.34 µGy 1.3434 0.13434

Rata-rata 0.1305
Setelah itu, masukkan kedalam rumus mAs Reciprocity

= 3,11 %
KESIMPULAN
Pada pengujian mAs Reciprocity dapat diketahui
bahwa setelah dilakukan pengujian hasil yang
didapatkan dari pengujian tersebut masih
dalam batas normal/wajar karena tidak
melebihi 10%.
REPRODUCIBILITY
PENGERTIAN DASAR
• Reproducibility adalah pengujian untuk menilai
faktor eksposi, apabila faktor eksposi yang
digunakan tetap maka keluaran yang didapatkan
juga tetap.
• Uji reproducibility ada tiga yaitu reproducibility
keluaran radisi, reproducibility tegangan, dan
reproducibility waktu penyinaran. Frekuensi
pengujian reproducibility adalah 1-2 tahun
sekali atau setelah perbaikan.
TUJUAN
TUJUAN
=> Untuk mengetahui keluran x-ray
(output) sesuai dengan faktor eksposi
yang diatur pada generator x-ray.
ALAT DAN BAHAN
Dosimeter
Pesawat sinar-X

kVp meter (Cobia)


PROSEDUR
Langkah - langkah pada pengujian Langkah-langkah pada pengujian
reproducibility output radiasi adalah reproducibility kV adalah sebagai
sebagai berikut : berikut :
1. Letakkan dosimeter pada meja 1. Letakkan kVp meter pada meja
pemeriksaan pemeriksaan
2. Atur FFD 100 cm 2. Atur FFD 100 cm
3. Atur arah sinar vertikal tegak 3. Atur arah sinar vertikal tegak
lurus dengan detektor dosimeter lurus dengan detektor kVp meter
4. Luas lapangan kolimasi seluas 4. Luas lapangan kolimasi seluas
detetor dosimeter detetor dosimeter
5. Atur faktor eksposi 60 kVp, dan 5. Atur faktor eksposi 60 kVp, dan
20 mAs 20 mAs
6. Kemudian lakukan eksposi 6. Kemudian lakukan eksposi
7. Catat nilai dosis yang terukur pada 7. Catat nilai kV yang terukur pada
dosimeter kVp meter
8. Ulangi dengan menggunakan 8. Ulangi dengan menggunakan
faktor eksposi yang sama faktor eksposi yang sama
HASIL PENGUJIAN PRAKTIKUM
Data pengujian
No kV terukur
Hasil Pengujian Reproducibility
Faktor eksposi yang digunakan : 1 68,78
65 kV, 100 mA, 0,05 s
2 71,34

3 73,44

4 66,19

5 68,11

Rata rata 69,572

STD
EVALUASI
Untuk mendapatkan rata-rata dan kV terukur maka kita jumlahkan semua data
kemudian kita bagi dengan banyaknya data yang ada. Sehingga
mendapatkan hasil (69,572).
Setelah itu untuk mencari STD menggunakan rumus

STD =
Setelah nilai STD diperoleh selanjutnya mencari Reproducibility kV menggunakan
rumus

= 4,08%
Setelah nilai Reproducibility kV didapatkan selanjutnya kita mencari nilai akhir yaitu
Reproducibility Output radiasi
Reproducibility Output radiasi

No Output radiasi terukur mR


1 83,32µGy 8,332
2 93,36µGy 9,336
3 80,73µGy 8,073
4 78.77µGy 7,877
5 80,49µGy 8,049
Selanjutnya kita akan mencari nilai Reproducibility Output
radiasi dengan menggunakan rumus :
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian nilai Reproducibility
Output radiasi melebihi batas ketentuan
yang artinya pesawat sinar-x harus
diperbaiki.
GRID ALIGMENT TEST
PENGERTIAN DASAR
• Grid adalah suatu alat bantu pemeriksaan yang
terdiri dari lempengan garis-garis logam yang
bernomor atom tinggi (biasanya timbal) yang
disusun berjajar satu sama lain dan dipisahkan
oleh bahan penyekat atau interspace material
yang dapat ditembus sinar-x.
• Grid berfungsi untuk menyerap radiasi hambur
yang tidak searah yang berasal dari objek yang
dieksposi.
• Penggunaan grid yang tidak sesuai menyebabkan
terjadinya cut off atau grid artefak.
• Grid artefak dapat terjadi karena ketidaksesuaian
pembuatan dari pabrik atau penanganan yang tidak
benar.
• Maka dari itu perlu dilakukan grid alignment test
untuk mengetahui kesesuaian grid dengan tabung.
• Pengujian grid ini perlu dilakukan karena
digunakan untuk pemeriksaan kV tinggi,
menyerap radiasi hambur, dan mempengaruhi
kualitas citra terutama pada obyek yang tebal.
TUJUAN
TUJUAN
=> Untuk mengetahui kesesuaian grid
dengan tabung x ray 3. Alat dan
bahan a. Pesawat sinar-X b. Kaset
ukuran 24 x 30 cm
ALAT DAN BAHAN
Pesawat sinar-X Marker Plester

Kaset ukuran 24 x 30 cm

Waterpass

RMI Focal spot test tooL


Pembatas Pb
PROSEDUR
1. Atur tabung agar tepat berada ditengah pemeriksaan. Cek posisi tabung agar
tetap dalam posisi lurus dengan waterpass
2. Atur FFD sesuai dengan grid (100 cm).
3. Letakkan kaset ukuran 18x24 cm pada bucky secara melintang.
4. Letakkan RMI grid aligment test tool diatas meja secara melintang
5. Letakkan pertengahan lubang grid alignment test tool dipertengahan lapangan
sinar.
6. Plester grid alignment test tool agar tidak bergerak.
7. Letakkan lead blocker diatas alat tersebut sehingga hanya bagian yang
terekspose yang tidak tertutup lead blocker.
8. Atur faktor eksposi 60 kV, 2-4 mAs.
9. Ulangi eksposi dengan menggerakkan tabung ke arah lateral sehingga kelima
lubang tersebut terekspose.
10. Setelah selesai processing gambar
11. Cetak hasil radiograf.
12. Kemudian ukur densitas optiknya dengan densitometer.
13. Catat nilai densitas optiknya.
14. Nilai densitas optik yang dihasilkan berkisar antara 1,0-2,0.
HASIL PENGUJIAN PRAKTIKUM
Data pengujian
LUBANG PENGUKURAN DENSITAS RATA RATA

1 2 3

1 0,61 0,59 0,60 0,60

2 0,61 0,60 0,60 0,603

3 0,61 0,61 0,61 0,61

4 0,61 0,62 0,62 0,62

5 0,61 0,60 0,60 0,603


EVALUASI
Untuk mengetahui kesejajaran grid dapat diketahui dari
data dibawah ini
  
Perbandingan 1 dan 5 = 0,003
Perbandingan 2 dan 4 = 0,007
Lubang ke 3 bukan titik tertinggi
KESIMPULAN
Tanda grid dalam keadaan baik adalah :
– Jika nilai densitas optic pada titik lubang ditengah
paling tinggi dibandingkan lubang yang lain
– Jika semakin ke lateral densitasnya semakin kecil
dan simetris
– Jika selisih antara lubang 1 dengan 5 dan 3 dengan 4
adalah ± 0,10
Dari hasil evaluasi dapat kita ketahui bahwa grid tidak dalam
kondisi baik, dikarenakan lubang ke 3 bukan titik tertinggi,
dan selisih antara lubang 1 dengan 5 dan 3 dengan 4 ≤ 0,10
yang artinya grid harus diperbaiki atau di ganti.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai