Anda di halaman 1dari 38

Suwandi, S.T., M.

Si
Pengertian Kurva Karakteristik

 Kurva karakteristik adalah kurva yang menunjukkan hubungan


antara nilai eksposi yang diterima oleh film dengan densitas
yang dihasilkan setelah film diproses.
 Nilai eksposi dalam grafik ini dinyatakan dalam suatu nilai
logaritma sehingga disebut Log. Relative Exposure.
 Ditemukan pada tahun 1890 oleh Hurter dan Driffield
 Dinamakan juga dengan nama kurva H dan D, kurva D log E,
kurva sensitometrik
KARAKTERISTIK FILM RADIOGRAFI

 Sebuah film radiografi memiliki karakteristik fisik dan


fotografik.
 Karakteristik fisik meliputi hal hal yang berhubungan
dengan struktur film : Base, emulsi, substratum dan
supercoat.
 Karakteristik fotografik yang utama terdiri dari :
Speed ( kecepatan), Contrast (kontras), Latitude ,
Resolution (Resolusi).
Informasi karakteristik fotografik film radiografi yang diperoleh
dari kurva karakteristik adalah sbb :

 Contrast (Kontras)
 Gamma
 Gradient (Gradien)
 Useful exposure range (Rentang eksposi guna)
 Useful density range / Net density range (Rentang densitas guna)
 Latitude
 Speed film (Kecepatan film)
Densitas &Kontras

Densitas

Adalah tingkat atau derajat kehitaman pada sebuah film.

Kontras

Adalah perbedaan densitas atau perbedaan derajat kehitaman .


Kontras & Densitas
Jenis Kontras
1. Kontras Film :

Merupakan perbedaan densitas yang dihasilkan akibat sifat-


sifat yang dimiliki film tersebut. Setiap film yang diproduksi
oleh perusahaan memiliki karakter atau sifat yang berbeda-
beda.
Lanjutan

Kontras film dipengaruhi oleh:

 Bentuk kurva karakteristik

 Densitas film

 Penggunaan screen (Screen or Non screen)

 Pengolahan film
Lanjutan

2. Kontras subjek :

Adalah perbedaan densitas yang dihasilkan akibat adanya


perbedaan atenuasi sinar-x setelah menembus obyek/pasien.

Kontras subjek dipengaruhi oleh:


 Ketebalan obyek

 Kerapatan obyek

 Perbedaan nomor atom obyek

 Energi sinar-x
Lanjutan

3. Kontras Radiografi.
Adalah : perbedaan densitas pada area-area terdekat pada
sebuah radiograf.
Kontras radiografi dapat dihitung menggunakan rumus :

D2
Kontras = D2-D1

Dimana :
D1 C : kontras
D2 : kontras titik 2
D1 : kontras titik 1
Lanjutan

Ada 2 jenis kontras radiografi yaitu kontras subyektif dan kontras


obyektif.

1. Kontras subyektif :

Adalah perbedaan densitas pada bagian bagian film yang nilainya


tergantung pada mata orang yang mengamati.

Merupakan kontras yang dinilai secara visual.

Antara satu orang dan orang yang lain bisa berbeda.


Lanjutan

2. Kontras Obyektif

Adalah perbedaan densitas pada bagian bagian film yang diperoleh dari

pengukuran densitas menggunakan densitometer. For Example :


D2 =2,3

D1= 0,27

C = D2-D1
C = 2,3-0,27 Densitometer
C= 2,03
Gradient & Gamma

Gradient merupakan nilai tangen kemiringan (slope) dari titik-


titik pada kurva karakteristik. Gradien menunjukkan bagaimana
pengaruh eksposi terhadap variasi densitas yg dihasilkan,
sehingga gradien dapat didefinisikan sebagai tingkat perubahan
densitas. Semakin besar tingkat perubahan densitas akan
menghasilkan kontras makin tinggi pada kondisi pengolahan dan
faktor eksposi tertentu.
lanjutan

Gradient dinamakan juga kontras film atau kontras inherent film .


Gradient tergantung di area mana diukur. Semakin curam area
pengukuran maka semakin besar gradiennya sehingga nilai terbesar
gradien ada di titik paling curam dari kurva karakteristik.

Gradien bernilai nol pada daersah tumit (toe) dan mencapai


maksimum pada pertengahan straight line dan kembali nol pada Dmax.
Lanjutan

Gradient
Average Gradient (Gradien Rata-Rata )

Gradien rata-rata adalah gradien yang diukur pada sepanjang


straight line.
Misalkan D1 dan D2 merupakan densitas 1 dan densitas 2 yang

dihasilkan oleh E1 dan E2 yang merupakan Ekxposi 1 dan eksposi

2 . D1 dan D2 sebanding dengan E1 dan E2 .


Maka Average Gradient dirumuskan

 
Average Gradient =
 
Average Gradient =

Karena D2 dan D1 merupakan useful density (densitas guna) dan

Log E2 dan Log E1 merupakan latitude film maka : Average


gradient bisa ditulis menjadi :

 
Average Gradient =
Average Gradient

Jika gradien rata-rata bertambah maka


kontras radiografi yg dihasilkan juga akan
bertambah.
lanjutan

Penting dicatat bahwa D1 dan D2 merupakan densitas pada daerah

straight line dimana D1 adalah titik awal straight line sedangkan D2


adalah titik akhir dari straight line.

Gradien rata-rata ditentukan oleh :


1. Emulsi film
2. Lapisan emulsi (single or double emulsion)
3. Intensifying Screen (IS)
4. Kondisi pengolahan film (prosesing)
Lanjutan
Menghitung Average Gradient

  Avg.Gradient=
GAMMA

Gamma merupakan gradien (nilai tangent) dari straight line. Jika


gamma bernilai 1, menduakalikan jumlah eksposi akan
menghasilkan densitas dua kali.
Gamma diukur pada garis lurus bukan dari awal densitas
guna
GAMMA

❑ 
❑   Gamma =
Density Range
LATITUDE

 Merupakan rentang nilai eksposi (kV, mA) yang menghasilkan


rentang densitas yang masih bisa diterima (rentang densitas
guna).

 Film yang memiliki latitude luas membuat penambahan nilai


eksposi kurang bermakna atau kurang memiliki dampak yang
signifikan. Artinya adalah penambahan faktor eksposi tidak akan
terlalu meningkatkan densitas pada film.
LATITUDE

Latitude dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Latitude film

2. Latitude eksposi
1. Latitude Film

 Latitude film adalah kemampuan sebuah film dalam memberikan


respon/tanggapan terhadap eksposure yg dapat menghasilkan
densitas guna (useful density)

 Besarnya rentang logaritma eksposure yg dapat menghasilkan


densitas guna tersebut disebut dengan latitude film.
a b

Perbedaan latitude film. Latitude film (a) lebih luas daripada (b)
Rumus Latitude

Latitude Film = Log E2-Log E1

 Log E2 adalah logaritma exposure yang menghasilkan D2 yaitu


D =2, sedangkan Log E1 adalah log eksposure yang menghasilkan
D1 yaitu D= 0,25.

 Latitude Film berbanding terbalik terhadap kontras. Jika kontras


tinggi maka latitude rendah.
Hubungan Latitude dengan Average Gradient

 
Average Gradient =

Sehingga laltitude film bisa ditulis juga menjadi :

 
Latitude film =

Dari rumus tampak bahwa Latitude berbanding terbalik dengan


average gradient atau kontras film.
2. Latitude eksposi

Adalah toleransi film thd kesalahan pemilihan faktor eksposi seperti

kVp, mAs, time ,FFD pada saat eksposi dilakukan.

Latitude eksposi merupakan latitude film dikurangi rentang logaritma


eksposi.

Latitude eksposi = Latitude film-Rentang Log. E

Latitude eksposi dipengaruhi oleh latitude film dan kontrast subject.


Speed Film

 Adalah kemampuan film menerima sejumlah ekposi untuk memperoleh

tingkat kehitaman / densitas tertentu.

 Dengan kata lain speed film adalah sensitivitas film terhadap sinar-x

atau cahaya

 Speed film dipengaruhi oleh :

 Ukuran kristal AgBr: Makin besar makin tinggi speed.

 Tebal lapisan emulsi : Makin tebal makin tinggi speed


Speed Film Relatif
(Relative Speed Flm)

Speed relatif dari 2 film adalah rasio kebalikan dari waktu eksposi
yang diperlukan untuk memperoleh densitas yang sama, dengan
syarat bahwa kV, mA dan faktor eksposi lainnya termasuk kondisi
pemrosesan film sama.

Misalkan film A dan Film B akan dibandingkan speed relatifnya.

Film A dan Film B sama-sama menggunakan tegangan tabung 60


kV dan arus tabung 100 mA.
Film A memerlukan waktu eksposi (s) 0,04 detik untuk
menghasilkan D=1 sedangkan Film B memerlukan waktu eksposi
(s) 0,08 detik untuk menghasilkan densitas yang sama (D=1).
Maka speed relatif Film A terhadap film B adalah 2:1.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa speed film A dalah 2 kali


speed film B.
HIGH SPEED FILM

Film dikatakan punya speed tinggi (High speed)


bila film tersebut membutuhkan nilai eksposi
yang lebih rendah untuk memperoleh densitas
yang sama dengan film lainnya.
LOW SPEED FILM

Film dikatakan punya speed rendah (Low speed)


bila film tersebut membutuhkan nilai eksposi
yang lebih tinggi untuk memperoleh densitas
yang sama dengan film lainnya.
Perbandingan speed film Relatif

Anda mungkin juga menyukai