Anda di halaman 1dari 10

UJI NILAI CNR (CONTRAST TO NOISE RATIO) CITRA

RADIOGRAPHY PADA TULANG YANG RETAK


DENGAN
BERBAGAI VARIASI KETEBALAN TULANG

Nama : Yessica Rachel Lupita Br Tobing


NIM : 4211412017
Prodi : Fisika
Abstrak
Dalam dunia medis kualitas citra radiography yang baik masih terus menjadi bahan
yang perlu diperbincangkan dan perlu penelitian terus-menerus. Film radiograf
yang merupakan hasil dari radiografi konvensional telah tergantikan oleh sistem CR
(Computed Radiography) yang mampu menghasilkan radiograf berbentuk digital.
Dalam penelitian ini citra radiography yang dihasilkan diolah dengan MATLAB
untuk mengetahui nilai CNR (Contrast to Noise Ratio) pada setiap citra.
Bahan yang dipakai pada penelitian ini adalah tulang kambing bagian tulang paha
dan betis yang berbeda-beda nilai ketebalannya. Pada penelitian ini faktor eksposi
untuk setiap kegiatan penembakkan bernilai sama yaitu tegangan yang dipakai
adalah 50 kV,arus yang digunakan adalah 32 mA,dan waktu paparan yang
digunakan adalah 0,2 sekon.
Landasan Teori
Penemuan sinar-X berawal dari Pemanfaatan sinar-X dengan energi
penemuan Rontgen (1845-1923), rendah di bidang kedokteran
seorang fisikawan Universitas Wutsburg umumnya digunakan untuk
sewaktu bekerja dengan tabung sinar radiodiagnostik dalam pembuatan
katoda pada tahun 1895. Rontgen fotofoto radiografi konvensional,
menemukan bahwa sinar dari tabung seperti pembuatan foto-foto radiografi
dapat menembus bahan yang tak kepala, toraks, abdomen dan lain
tembus cahaya dan dapat sebagainya (Susilo, 2011).
mengaktifkan layar pendar atau film
foto. (Beiser, 1999:59).
Citra radiograf yang dihasilkan oleh sistem dengan :
radiografi pada dasarnya adalah pemetaan
Ix = Intensitas sinar-x yang
dari berkas sinar-X yang diteruskan Ix,
menembus media
berkas mula-mula yang datang Io,, tebal
obyek x dan kepadatan obyek (tulang) . Oleh I0 = Intensitas sinar-x mula-mula
karena adanya kehilangan energi foton yang datang ke media λ =
didalam tebal x dari lapisan, maka akan koefisien absorbsi linier
terjadi pengurangan intensitas. Hubungan
antara I0 dan Ix adalah sebagai berikut x = Tebal materi
(Susilo, 2010):
Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak menggunakan data visual.
Terminologi pengolahan citra dipergunakan bila data masukan berupa citra, maka hasil pengolahan citra juga
berbentuk citra yang mengandung atau memperkuat informasi khusus pada citra hasil pengolahan sesuai dengan
tujuan pengolahannya. Citra radiograf digital merupakan radiograf yang sudah berbentuk file yang tersusun dari
kumpulan pixel berukuran N x M. Citra hasil radiografi konvensional dapat didigitalisasi dengan proses
pendigitalan menggunakan scanner atau kamera digital (Munir, 2004: 27)
Tujuan membuat citra adalah agar citra dapat dilihat dengan jelas, untuk itu citra harus memiliki bentuk yang tegas
diiringi oleh adanya kontras radiografi yang cukup. Kontras radiografi adalah perbedaan terang diantara berbagai
bagian citra, yang sesuai dengan perbedaan daya serap bagian tubuh terhadap sinar-X (Artawijaya, 2010).
CNR didefinisikan sebagai selisih antara mean ROI (Region of Interst) objek dan mean ROI latar belakang
(background), dibagi dengan standar deviasi background. Salah satu cara untuk menentukan rasio CNR adalah
(Song, 2004):

dengan :
SA : mean ROI objek
SB : mean ROI background
σ0 : standar deviasi background
Eksperimen

Tahap selanjutnya adalah proses peretakkan


Dalam penelitian ini prosedur penelitian yang
tulang dengan alat pres dan masing-masing
dilakukan yaitu penyiapan alat dan bahan,
tulang dikenai massa yang sama yaitu 0,3 ton
pembuatan sampel dan karakterisasi sampel.
Selanjutnya adalah mengatur factor eksposi
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian
sinar x yaitu tegangan yang dipakai adalah 50
ini adalah 1 unit pesawat radiologi konvensional, 1
kV,arus yang digunakan adalah 32 mA,dan
unit mesin pencuci film, micrometer sekrup, Alat
waktu paparan yang digunakan adalah 0,2
press,serta Tulang kambing (masing-masing
sekon,nilai ini bersifat tetap untuk semua proses
dengan diameter/ketebalan yang berbeda,yaitu
penembakan pada masing-masing tulang.
13,2 mm, 12,4 mm, 14,02 mm, 12,24 mm, 12,14
Kemudian mencuci hasil film serta
mm, 12,22 mm). Pembuatan sampel diawali
memperhatikan hasil pencucian film tersebut
dengan melakukan pemilihan bahan yang lurus
agar tidak terjadi kesalahan. Lalu dilakukan
dan tidak cacat,tulang kambing dipilih yang masih
proses pengolahan citra radiography dengan
utuh dan tidak retak.
menggunakan MATLAB.
Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :

Grafik hubungan
antara ketebalan
bahan dengan
nilai CNR yang
dihasilkan.
Berdasarkan grafik diatas dengan variasi ketebalan tulang didapatkan bahwa nilai CNR
paling tinggi adalah pada saat diameter atau ketebalan bahannya juga bernilai besar.
Hal ini sesuai teori bahwa adanya hubungan antara ketebalan benda dengan nilai CNR yang
dihasilkan. Dengan asumsi dan hasil penelitian yang telah didapatkan menyatakan bahwa
ketebalan benda mempengaruhi nilai kontras citra radiography.

Proses pengolahan
citra radiography
dengan MATLAB.
Kesimpulan

Dari hasil penelitian uji nilai CNR citra radiography


dapat disimpulkan sebagai berikut:
“Semakin besar nilai ketebalan suatu benda/objek
maka nilai CNR yang dihasilkan juga semakin besar
dan kualitas citra radiography-nya juga semakin baik”.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai