TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Dasar-Dasar CT-Scan
baris detektor yang ikut berputar secara stationer dan kontinyu, dengan
a. Parameter CT Scan
9
(slice thickness), jarak antar irisan (gap) pada akuisisi sekuens, pitch
pada akuisisi helical, area scan, dan faktor eksposi (arus tabung.
1) Slice Thickness
2) Faktor Eksposi
(mA) dan waktu eksposi (s). Nilai mA yang dipilih untuk scanning
10
secara langsung mempengaruhi jumlah foton sinar-X yang
3) Pitch
meja per rotasi dibagi sinar kolimasi. Pitch < 1 artinya terdapat
11
menurunkan dosis secara proporsional, tetapi meningkatkan noise
2015)
rentang 12-50 cm. FOV yang kecil maka akan mereduksi ukuran
Namun, jika ukuran FOV terlalu kecil maka area yang mungkin
5) Rotation Time
al., 2015)
12
6) Rekonstruksi Matriks
7) Rekonstruksi Algorithma
8) Window Width
13
tomography. Nilai ini mempunyai satuan HU (Hounsfield
(Seeram, 2009)
1) Resolusi Spasial
14
Gambar 2. 1 Catphan sisipan resolusi tinggi. Pola garis berkisar
1lp/cm hingga 2lp/cm (Seeram, 2016)
2) Resolusi Kontras
15
3) Noise citra
oleh fluks sinar-X atau jumlah foton sinar-X yang terdeteksi. Hal
16
kemel ini mempertahankan atau meningkatkan konten frekuensi
ROI jika scanning tidak dilakukan pada parameter 120 kV, 300
mAs, dan tebal slice 8 mm, maka konversikan setiap nilai noise di
17
..................... (1)
Keterangan:
Ss : nilai noise terkoreksi
Sm : nilai noise hasil pengukuran
kV : nilai tegangan setting
mAs : kuat arus setting
slicewidth : tebal slice setting
4) Artefak
2009).
pada faktor geometris (seperti focal spot size, slice thickness, dan
... (2)
18
Intensitas dan energi sinar bergantung pada mA dan kVp
produk dari noise kuadrat, ukuran piksel potong dadu, dan irisan
ketebalan.
kualitas citra:
dengan faktor 8.
2 × 2 × 2).
19
2. Dosis Radiasi Pada CT Scan
Dose Index (CTDI) dan Dose Length Product (DLP) sebagai standar
dosimetri karena CTDI dan DLP telah digunakan secara luas dan tersedia
pada semua merk alat CT Scan (Vañó et al., 2017). Dosis radiasi
dosis efektif (effective dose) dan CT dose index (CTDI) (AAPM, 2008).
a. Dosis serap adalah energi yang diserap per unit massa dan diukur
dalam satuan grays (Gy), 1 gray setara dengan 1 joule energi radiasi
20
Pengukuran dosis radiasi CT Scan yang diterima pasien dapat
a. lonization Chamber
charge sesuai dengan jumlah radiasi yang diukur dalam chamber. Alat
scanning yaitu pasien digerakkan pada jarak bed index (BI, rentang
antar scan satu dengan scan berikutnya). Multi Scan Average Dose
axial pada multi scan. Dosis ini dihitung dan perbandingan lebar sIice
pada tabel index dengan CTDI. Jumlah dosis kulit dapat bervariasi
primer, jumlah filter dan banyaknya slice yang di scan, dosis radiasi
internal pasien dapat mendekati dosis kulit pada multiple slice. Organ-
organ yang terletak diluar volume yang di scan akan menerima dosis
21
karena radiasi hambur dari volume itu sendiri dan kemungkinan
kebocoran tabung. Pada saat nilai slice width sama dengan nilai bed
index, maka nilai MSAD juga sama dengan nilai CTDI Dose Profile
Width (lebar profil dosis radiasi) yang ada pada pengukuran MSAD
................................ (3)
Keterangan:
Bl : bed Index
SW : nominal slice width (mm)
BI, maka kurva dose profile akan melebar dan menyebabkan area
turun, hal ini berarti bahwa jarak antar slice mempengaruhi dosis
dengan cara mengatur nilai mAs. Penurunan nilai mAs lebi efektif
22
c. Computed Tomography Dose Index (CTDI)
sepanjang Z-axis dari suatu seri eksposi yang terus menerus. Dosis
(Seeram, 2009)
......................................(4)
Keterangan:
n : bilangan bidang nyata dari data yang terkumpul selama satu
revolusi
SW : lebar slice / irisan (mm)
D(z) : distribusi dosis dan z adalah dimensi tubuh pasien
Untuk Ct Scan spiral dan non spiral dengan detektor single array nilai
n=1
No. 96 terdapat dosis deskriptor lain yaitu CTDI 100, CTDIW, CTDIvol,
Dose Length Product (DLP) dan Dosis Efektif (E) (AAPM, 2008)
1) CTDI100
yang lebih panjang. CTDI 100 memerlukan integral dosis profil dari
suatu single axial scan pada limit integral khusus. Pada kasus ini,
23
............ (5)
Keterangan:
NT : collimation beam width
D(z) : distribusi dosis dan z adalah dimensi tubuh pasien
masalah over estimate dosis untuk slice width yang kecil (misalnya
2008).
2) CTDIW
............(6)
Nilai 1/3 dan 2/3 sesuai dengan area relatif yang dinyatakan
baik untuk output radiasi CT Scan dengan kVp dan mas khusus
(AAPM, 2008).
24
3) CTDIvol
..............................(7)
Keterangan:
I : table movement per axial scan (mm)
................................(8)
................................(9)
arah x,y dan z secara konsep. CTDIvol sama dengan MSAD, akan
25
air kerma menjadi dosis rata-rata dalam volume scan untuk
.......(10)
Keterangan:
CTDIvol : Intensitas/kuantitas sinar-X
Scan length : panjang area scan
2008):
26
..................... (11)
Keterangan:
E : dosis efektif
k : faktor konversi
3. Phantom
berbentuk silinder atau lebih dikenal head atau body phantom. Body
phantom (32 cm) memiliki ukuran yang lebih besar dari head phantom (16
Keterangan
1. Patien table top
2. Phantom holder
3. Water phantom
4. Slice thickness phantom
5. Wire and alignment phantom
6. Reference marking
27
Rotation time : 1,5 second
Detector configuration(mm) :6 x 1
Pitch : 0,4
kV : 110
Slice : 5 mm
B. Kerangka Teori
Resolusi Spasial
Faktor Eksposi
(kV, mA, s)
Resolusi Kontras
Pitch
Noise Citra
C. Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan nilai noise citra pada variasi pitch protokol CT
28
Ha : Ada perbedaan nilai noise citra pada variasi pitch protokol CT Scan
Ho1 : Tidak ada perbedaan CTDI pada variasi pitch protokol CT Scan Kepala
Ha1 : Ada perbedaan CTDI pada variasi pitch protokol CT Scan Kepala
29