Multi Slice Computed Tomography (MSCT) sama juga dengan multi detektor-row CT,
ada pula yang menyebutkan dengan multi detektor CT atau volume CT. Multi Slice
dari sejumlah baris detektor yang menerima berkas sinar-X dan mengalami penyerapan
baru tersedia yang mampu mencitrakan empat irisan secara bersamaan per rotasi tabung
x-ray. Pada Gambar 2.8 menunjukkan scanner detektor tunggal biasa di sebelah kiri
dengan tipe multi detektor di sebelah kanan (Lampignano & Kendrick, 2018).
Multi slice CT (Gambar 2.9) terus mengalami kemajuan dengan cepat, sebagian
besar karena kemajuan teknologi komputer. Saat ini, tersedia multi slice scan yang dapat
menampilkan 320 irisan per rotasi tabung x-ray (Lampignano & Kendrick, 2018).
Gambar 2.9 Ilustrasi dual-focus, tabung X-ray multi slice CT dengan array detektor 8-
elemen, menghasilkan 16 irisan per rotasi
(Lampignano & Kendrick, 2018)
Keuntungan dari multi slice CT dapat meningkatkan kecepatan (speed) dan volume
coverage, bagus dalam visualisasi 2D dan 3D, dan meningkatnya detail gambar.
Kekurangan dari multi slice CT yaitu terjadi artefak tertentu (artefak multi slice, cone-beam
artefak) dan peningkatan kontribusi dosis pasien akibat berkurangnya efisiensi geometrik
Data akuisisi adalah data transmisi X-ray yang berasal dari tubuh pasien kemudian
data tersebut ditangkap detektor yang selanjutnya direkonstruksi menjadi gambar, proses
e. Berkas diatenuasikan oleh pasien dan transmisi foton tersebut akan diukur oleh
detektor.
f. Detektor akan mengkonversikan foton sinar-X ke dalam signal listrik.
g. Signal akan dikonversikan oleh analog ke digital konverter (ADC) ke dalam data digital.
Keterangan Gambar :
1. Focal Spot
2. X-ray Tube
3. Beam Shaping Filter
4. Prepatient Collimators
5. X-ray Beam
6. Scan Field of View
7. Patient
8. Detector Collimator
9. Detector
10. To Computer.
4. Komponen MSCT
Sistem CT terdiri dari tiga komponen utama gantry, komputer, dan konsol operator.
Sistem ini mencakup perangkat komputasi dan pencitraan yang sangat kompleks
a. Gantry
Gantry terdiri dari tabung x-ray, detektor array, dan kolimator. Gantry biasanya dapat
dimiringkan pada sudut 30° di setiap arah, seperti yang diperlukan untuk CT Scan
kepala atau tulang belakang. Bukaan tengah pada gantry adalah aperture. Meja CT
secara berhubungan dengan gantry atau gerakan terkontrol selama scaning. Anatomi
b. Tabung X-Ray
Tabung x-ray mirip dengan tabung radiografi umum dalam konstruksi dan operasi;
namun, modifikasi desain perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tabung mampu
c. Detektor Array
mengubahnya menjadi energi listrik dan kemudian menjadi sinyal digital. Detektor array
d. Rangkaian Kolimator
satu preparat kolimator (pada tabung sinar-X), yang membentuk dan membatasi
sinar. Ketebalan irisan pada unit CT multi detektor modern ditentukan oleh ukuran
Komputer CT membutuhkan dua jenis software yang sangat canggih satu untuk
sistem operasi dan satu lagi untuk aplikasi. Sistem operasi mengelola perangkat keras,
kapasitas memori yang luar biasa. Sebagai contoh, pertimbangkan itu satu potongan
CT dengan matriks 512 × 512, komputer harus secara bersamaan melakukan 262.144
f. Konsol Operator
Komponen konsol operator mencakup keyboard, mouse, dan monitor tunggal atau
yang disebut protokol, dan melihat atau memanipulasi gambar yang dihasilkan.
Protokol termasuk faktor-faktor seperti kV, mA, pitch, lapangan pandang, ketebalan
Dengan penggunaan media digital yang diarsip pada suatu sistem yaitu PACS (Picture
Archiving and comunication System). Hasil citra juga dapat disimpan dengan
menggunakan kombinasi optical disks dan hard disk drive yang digunakan untuk
penyimpanan data dengan kapasitas tinggi. Printer laser digunakan untuk mencetak
citra berupa hard-copy yang akan diberikan pada pasien. Interpretasi hasil
resolusi.
5. Parameter MSCT
a. Slice Thickness
Slice thickness adalah tebalnya irisan atau potongan dari objek yang diperiksa.
Ukuran yang tebal akan menghasilkan gambar dengan detail yang rendah sebaliknya
dengan ukuran yang tipis akan menghasilkan detail-detail yang tinggi. Bila ketebalan
meninggi akan timbul gambaran-gambaran yang mengganggu (artefak) dan bila terlalu
tipis noise akan meningkat. Pemilihan slice thickness pada saat pembuatan gambar
Dengan slice thickness yang meningkat (tipis) maka resolusi spasial gambar semakin
baik, demikian sebaliknya. Namun pengaruh yang berbeda terhadap dosis radiasi yang
diterima oleh pasien. Semakain tipis irisan, dosis radiasi semakin tinggi dan berlaku
b. Range
adalah range perpaduan atau kombinasi dari beberapa slice thickness dengan
ketebalan irisan berbeda pada masing-masing range tetapi masih dalam satu volume
c. Faktor Eksposi
Faktor eksposi adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap eksposi antara lain
tegangan tabung (kV), arus tabung (mA) dan waktu eksposi (s). Kualitas gambar
dipengaruhi oleh produksi sinar-X yang berarti dipengaruhi oleh tegangan tabung (kV),
arus tabung (mA) dan waktu eksposi (s) (Meilinda dkk., 2014).
d. Field Of View
Field Of View (FOV) adalah lebar maksimal dari gambar yang akan direkonstruksi
(Seeram, 2016).
e. Gantry Tilt
Gantry tilt adalah sudut yang dibentuk antara bidang vertikal dan gantry (tabung
f. Rekonstruksi Matriks
Rekonstruksi matriks adalah deretan baris dan kolom dari picture element (pixel)
g. Rekonstruksi Algoritma
mengubah hasil konversi dari atenuasii sinar-x menjadi gambaran CT Scan. Teknik
rekonstruksi. Semakin tinggi resolusi algorithma yang dipilih maka akan semakin tinggi
h. Window Width
Window width adalah rentang nilai computed tomography yang dikonversi menjadi
gray levels untuk ditampilkan dalam TV monitor dengan satuan Hounsfield Unit (HU)
yang diambil dari nama penemu CT Scan yaitu Godfrey Hounsfield. HU adalah satuan
densitas kuantitatif pada CT Scan untuk mendeteksi adanya cairan, tumor, ataupun
Udara -1000
Paru -500
Air 0
Ginjal +30
Tabel 2.1 menunjukkan nilai skala Hounsfield. Window width berpengaruh terhadap
kontras, semakin besar window width maka suatu citra kontrasnya akan kurang baik,
sedangkan semakin kecil window width maka suatu citra kontrasnya akan semakin
terang.
CT Number ditetapkan pada basis relatif dengan atenuasi air sebagai sumber. CT
Number untuk air adalah 0, tulang +700 HU sampai +3000 HU dan udara –1000 HU.
dengan CT Number harus ditetapkan. Semua nilai yang lainnya menunjukkan variasi
dari bayangan abu-abu (gray). Hubungan antara CT Number dan bayangan keabu-
abuan merupakan variabel dan dapat disebut sebagai windowing (Meilinda dkk., 2014).
i. Window Level
Window Level (WL) adalah nilai tengah dari window yang digunakan untuk
penampilan gambar. Nilainya dapat dipilih dan tergantung pada karakteristik perlemahan
dari struktur obyek yang diperiksa. Window level ini menentukan densitas gambar yang
j. Pitch
Pitch pada MSCT spiral didefinisikan sebagai pergerakan meja per rotasi dibagi
kolimasi sinar. Pitch < 1 menggambarkan tumpang tindih antara akuisisi yang
berdekatan, pitch >1 menggambarkan celah antara akuisisi yang berdekatan, dan pitch
celah. Pitch yang lebih kecil, dengan peningkatan tumpang tindih anatomi dan
radiasi. Alternatifnya, pitch yang lebih besar menyebabkan celah anatomi dan lebih
sedikit dosis radiasi. Sebagai akibat, jika semua parameter lain tidak berubah,
peningkatan pitch mengurangi dosis radiasi secara linier. Teknik pitch rendah
berhubungan dengan noise gambar yang lebih rendah, lebih sedikit artefak, dan
peningkatan rasio sinyal:noise dan kontras:noise. Untuk protokol CT scan rutin, pitch >
1 biasanya diterima tanpa ada gangguan kualitas gambar (Raman dkk., 2013).