Anda di halaman 1dari 30

KESELAMATAN KERJA BIDANG

RADIOLOGI

MD 3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Oleh :
Sri Martono, SSi,
DESKRIPSI SINGKAT

• Pelayanan Radiologi di bidang Kesehatan adalah


pelayanan yang penuh resiko bahaya radiasi oleh
karena itu pekerja radiasi harus memahami dan
melaksanakan upaya–upaya Keselamatan kerja bidang
Radiologi untuk meminimalkan bahaya radiasi yang
mungkin akan timbul baik bagi pekerja maupun bagi
pasien, masyarakat umum dan lingkungan sekitarnya.
• Proteksi Radiasi adalah tindakan yg dilakukan untuk
mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat
paparan radiasi (PP No. 33 tahun 2007)
TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Umum :
setelah mengikuti sesi
ini, peserta didik
mampu melakukan
upaya-upaya
keselamatan kerja
radiasi
B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu


menerapkan budaya keselamatan kerja bidang
radiologi yaitu:
1. Melakukan proteksi radiasi eksterna
2. Melakukan proteksi radiasi interna
3. Melakukan teknik pengukuran paparan dan
kebocor radiasi
4. Melakukan penanganan limbah radiasi
5. Membuat desain ruangan radiasi sederhana.
POKOK BAHASAN
Upaya Keselamatan Kerja bidang
Radiologi meliputi :
A. Proteksi Radiasi Eksterna
B. Proteksi Radiasi Interna
C. Teknik pengukuran
paparan dan kebocoran
radiasi
D. Penangnan limbah radiasi
E. Desain ruangan sederhana
POKOK BAHASAN. A
PROTEKSI RADIASI EKSTERNA
Proteksi Radiasi
Eksterna :

proteksi terhadap
sumber radiasi yang
berada di luar tubuh
kita
.
POTENSI BAHAYA EKSTERNA

Alpha ------> sangat kecil/tidak


ada
Beta ------> kecil
Sinar – X ------> Besar

Sinar Gamma ------> Besar

Neutron ------> Besar


Prinsip Utama dari Proteksi Radiasi
. Eksterna

1. Jarak memaksimalkan jarak dari


sumber sinar
2. Waktu meminimalkan waktu paparan
radiasi
3. Perisai memasang penahan radiasi
yang sesuai dengan jenis radiasi
.

Artinya :
-Semakin jauh dari sumber radiasi, maka semakin sedikit paparan
radiasi yang diterima oleh seseorang.
-Berkurangnya jumlah paparan radiasi yang diterima seseorang,
berbanding terbalik terhadap jarak, hal tersebut mengikuti hukum
Kwadrat terbalik (inverse square law)
LANJUTAN FAKTOR JARAK

Berlaku Hukum Kwadrat jarak Terbalik (Inverse square law) :


D = 1 atau D = 1
r² r²
Ď₁
r₁
Ď₂
r₂

Apabila laju dosis (D₁) pada jarak (r₁) dan (D₂) pada jarak (r₂)
dari sumber maka :
(r₁) ²
(D₁) . (r₁) ² = (D₂) . (r₂) ² D₂ = D₁
(r₂) ²
Contoh soal :
Ď₁ = 10 mR
r₁ = 1m Ď₂
r₂ = 2m

Seseorang berdiri dari sumber pada jarak 1 m, menerima paparan rad 10


mR, jika dia mundur 1m lagi , berarti jaraknya 2m dari sumber , berapa
paparan radiasi orang tsb setelah mundur 1 m lagi ?
Jawab :
(r₁) ² 1
D₂ = D₁ = 10 mR = 2,5 mR
(r₂) ² 4

Jadi orang tersebut akan menerima paparan radiasi sebesar 2,5 mR pada
jarak 2 m dari sumber radiasi.
2. FAKTOR WAKTU
Artinya semakin sebentar seseorang
berada dimedan radiasi maka ia akan
menerima paparan radiasi semakin
sedikit
dimana D = dosis total
D=Ď.t
Ď = laju dosis
t = waktu penyinaran /selang waktu
di dalam medan radiasi
Contoh soal :
Berapa dosis yang diterima oleh pekerja radiasi selama 30 menit bila diketahui
laju dosis sebesar 2 mR/jam ?
Jawab :
D = Ď . T  D = 2 mR/jam x 0,5 jam = 1 mR/jam
Dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi selam 30 menit adalah 1mR/jam
.
Artinya :
Jika jenis pekerjaan menuntut untuk berada di medan radiasi,
berarti jarak dekat & waktu yg cukup lama, dng kata lain
seseorang tidak dapat menghindaari jarak & waktu, maka
digunakan perisai (shielding) untuk melindungi dari paparan
sumber radiasi
Berbagai macam shielding tergantung pada jenis partikel radiasi dan besarnya
energi radiasi :
• Tebal dan jenis bahan penahan tergantung pada :
 Jenis dan energi radiasi

 Aktivitas Radiasi

 Laju dosis yang dikehendaki setelah melalui penahan


Penahan Radiasi Alfa

• Alfa mempunyai jangkauan yang pendek diudara


• Dapat dihentikan dengan selembar kertas

Penahan Radiasi Beta


• Dapat dinyatakan dalam jangkauan (mg/cm³)
• Nilai jangkauan dapat dicari dengan rumus dn kurva
• Bahan penahan yang efektif adalah bahan dengan
No. atom rendah seperti polietilen & aluminium
Gambar Kurva hubungan energi dan jangkauan
partikel Beta
Penahan Radiasi Gamma & Sinar-X

• Radiasi Gamma dan Sina-X diserap secara eksponensial oleh bahan


yang dilauinya
• Laju dosis radiasi tersebut setelah melalui bahan perisai dapat ditulis
sbb :

•D = D₀
• . e-µx
•D µ •D •D = D₀
• .(½)n

n = X / HVL
HVL = 0,693/µ

Dimana : D₀ = Laju dosis tanpa perisai

D = Laju dosis setelah melewati perisai
x = Tebal perisai
µ = koefisien absorbsi linier dari partikel
TEBAL PARUH (HVL)
X = HVL

Io
I
µ I = ½ Io

HVL = 0,693
µ

Tebal Paruh (HVL) adalah tebal penahan yang dibutuhkan untuk


mengurangi intensitas radiasi menjadi setengah (1/2) dari
intensitas mula-mula
TVL didefinisikan sebagai tebal bahan yang diperlukan untuk
mengurangi intensitas/laju dosis radiasi menjadi 1/10 dari
intensitas/laju dosis mula-mula.

Dengan menggunakan nilai TVL, persamaan dapat ditulis sebagi


berikut :
● ●
Dx = D0
10n
Dengan n = X /TVL

Hubungan antara µ dan TVL :

TVL = 2,303
µ
X = TVL
Io
I = 1/10 Io
µ
Tabel Nilai HVL dan TVL untuk beberapa materi

Teganngan Bahan Penahan


Maksimum
kV
Timbal (mm) Beton (cm) Besi (cm)
HVL TVL HVL TVL HVL TVL
50 0,06 0,17 0,43 1,50
70 0,17 0,52 0,84 2,80
100 0,27 0,88 1,60 5,30
125 0,28 0,93 2,00 6,60
150 0,30 0,99 2,24 7,40
200 0,52 1,70 2,50 8,40
250 0,88 2,90 2,80 9,40
Cs-137 6,50 21,60 4,80 15,70 1,60 5,30
Co-60 12,00 40,00 6,20 20,60 2,10 6,90
Ra-226 16,60 55,00 6,90 24,40 2,20 7,40
Contoh soal
• Berapa laju dosis ekivalen Ir – 192mula-mula bila diketahui
laju dosis setelah melalui penahan radiasi Pb (timbal) setebal
2 cm adalah 2,5 mrem/jam.(HVL = 0,5 cm)
• Jawab :
• ● ● ●
Dx = D0 = D0 . (1/2)n
2n

2,5 = D0 . (1/2)2/0,5
● ●
= D0 . (1/2)4 = D0 . (1/16)

D0 = 2,5 x 16/1
= 40 mrem/jam
Penahan Radiasi Neutron
• Penyerapan radiasi Neutron oleh penahan
melalui proses :

– Perlambatan energi Neutron cepat


air, parafin & lilin
– Penangkapan Neutron Neutron lambat
Boron-10, Ferrum -58
Bahan penambahan yang direkomendasikan

Jenis Radiasi Bahan yang


Direkomendasikan
Parikel Alfa Tidak ada
Partikel beta energi rendah Tidak ada
Partikel beta energi tinggi Perspeks dikelilingi timbal
Sinar-X dan sinar Gamma Beton, besi dan timbal
Neutron Beton, air, Polietilen, lilin
parafin dikombinasikan
dengan boron
Dalam pelaksanaannya, pengendalian bahaya radiasi
eksterna dapat dilakukan secara administrasi dan
secara fisik :

A. Pengendalian administrasi meliputi


prosedur berikut :
• Pembagian daerah radiasi
• Pemasangan tanda radiasi yang jelas untuk
masing-masing daerah radiasi
• Pelatihan proteksi radiasi bagi pekerja
radiasi dan penanggung jawab radiasi
• Prosedur kerja yang berkaitan dengan
pengaturan waktu, jarak dan pemasangan
penahan
Lanjutan :

• Peraturan setempat (misalnya, larangan


memasuki daerah radiasi tertentu) dan
persyartan kondisi kerja (misalnya :
persyaratan mengenakan dosimeter alarm)
• Pemeliharaan dan inventaris sumber
• System auditing keselamatan radiasi yang
meliputi kajian keselamatan prosedur kerja,
gedung dan peralatan radiasi.
• Perencanaan program proteksi radiasi untuk
pemantauan dosis personal dan pemantauan
tempat kerja.
B.Pengendalian secara fisik meliputi :
• Penggunaan system interlock yang melarang atau
mencegah seseorang masuk kedalam daerah radiasi
yang berbahaya.
• Penggabungan panahan campuran di dalam desain
bangunan dan peralatan keselamatan radiasi
• Penggunaan manipulator jarak (remote control)
untuk mengurangi penanganan secara langsung dn
memberikan jarak antara sumber radiasi dengan
operator
• Penggunaan pengatur waktu (preset timer) dalam
kasus peralatan radiografi untuk mengendalikan
waktu paparan.

Anda mungkin juga menyukai