Program Proteksi C Arm

PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
INSTALASI RADIOLOGI
RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA
DISUSUN OLEH :
SUTARKO, AMd.Rad
NO. SIB : 011002.224.03.150721
RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

2022
Jl. Kapten Mulyadi No.249 Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia No.Telp :

(0271) 643013, Fax : (0271) 634823,Solo 57118 Email :
rsuikustati@yahoo.com
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM PROTEKSI
No. Dok : 04 /PPR/RSUIK/V/2022
DAN KESELAMATAN RADIASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL
``Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta`` Tanggal : 17 /05/2022
Jl. Kaptem Mulyadi No.249 Surakarta
No.Telp : (0271) 643013, Fax : (0271) 634823, Revisi : 01
RSUI Email : rsuikustati@yahoo.com
KUSTATI
Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi
Setiap kegiatan di RSUI Kustati Surakarta dalam pelaksanaan proteksi dan

keselamatan radiasi dalam pemanfaatan sumber radiasi pengion adalah mutlak
dilakukan RSUI Kustati Surakarta, maka RSUI Kustati Surakarta wajib menyususn,
menetapkan dan menerapkan program proteksi dan keselamatan radiasi untuk
memastikan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup dari
bahaya radiasi.
Dokumen Program Proteksi Radiasi dibuat untuk memenuhi persyaratan dan
sebagai dasar dalam pelaksanaan proteksi radiasi di RSUI Kustati Surakarta. Program
proteksi dan keselamatan radiasi diterapkan dalam setiap kegiatan di fasilitas
Radiologi sesuai dengan prinsip-prinsip proteksi radiasi. Program proteksi radiasi ini
akan diperbarui dan disesuaikan dengan tujuan serta perkembangan pemanfaatan
sumber radiasi pengin dan peraturan yang berlaku. RSUI Kustati Surakarta
bertanggungjawab dan mengutamakan keselamatan pasien, pekerja, masyarakat dan
lingkungan hidup terhadap bahaya radiasi diatas segalanya.
Dengan ini saya selaku pemegang ijin, yang bertanda tangan dibawah ini atas
nama RSUI kustati Surakarta berkomitmen didalam menjalankan Program Proteksi
dan Keselamatan Radiasi.
3
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………………………………….…… 1

Lembar Pengesahan …………………………………………………………………………………… 2
Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi ……………………………..…………… 3
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………….………….
4
BAB I. PENDAHULUAN 6
I.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………. 6
I.2 Tujuan …………………………………………………………………………………………. 6
I.3 Ruang Lingkup ……………………………………………………………………………. 6
I.4 Definisi …………………………………………………………………………………………
BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI 8

II.1 Struktur Organisasi …………………………………………………………………… 8
II.2 Tanggung Jawab …………………………………………………………………..…… 11
II.3 Pelatihan ………………………………………………………………………….…………
13
BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR –X DAN PERALATAN

14
PENUNJANG SERTA PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
III. 1 Deskripsi Fasilitas …………………………………………………………………… 14
III. 2 Deskripsi pesawat sinar-X dan peralatan penunjang …………… 22
III. 3 Pembagian daerah kerja ………………………………………………………… 27
III. 4 Deskripsi perlengkapan proteksi radiasi …………………………………
27
BAB IV. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI 28

IV. 1 Penetapan Nilai Batas Dosis (NBD)…………………………………………. 28
IV. 2 Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Operasional Normal 28
IV. 2.1 Pengoprasian Pesawat Sinar X …………………………………… 28
IV. 2.2 Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil 28
IV. 2.3 Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien 29
IV. 2.4 Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk
29
Pendamping Pasien ……………………………………………………….
IV. 2.5 Rencana penanggulangan keadaan darurat ……………….. 29
BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN ………………………………………………………………. 30

V. 1 Keadaan Operasional Normal ……………………………….………………… 30
V. 2 Keadaan Darurat ……………………………………………………………………….
30
LAMPIRAN
1. SPO Pengoprasian alat
2. SPO Proteksi dan keselamatan personil
3. SPO Proteksi dan keselamatan pasien
4. SPO Proteksi dan keselamatan pendamping pasien
5. SPO Penanggulangan keadaan darurat.
6. SPO Uji Apron
7. SPO Pemeriksaan Kesehatan Personil
4
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
8. SPO Penanganan kebakaran

9. SK NBD
5
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang

Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi adalah tindakan sistematis
dan terencana untuk melindungi pekerja, pasien, anggota masyarakat dan
lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Program ini dibuat sesuai dengan amanat
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2008 tantang Perizinan Pemanfaatan
Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, dengan mempertimbangkan
Peraturan Pemerintah No.33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion
dan Keamanan Sumber Radioaktif. Peraturan BAPETEN No. 4 Tahun 2020
tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar –X Radiologi
Diagnostik dan Intervensional, serta Perka BAPETEN No. 4 tahun 2013 tentang
Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat, dan

lingkungan hidup, RSUI KUstati Surakarta berprinsip bahwa kegiatan
pemanfaatan radiasi pengion direncanakan dan dioperasikan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh BAPETEN dan menjamin paparan radiasi
ditekan serendah-rendahnya. Penerimaan dosis radiasi terhadap pekerja dan
masyarakat tidak boleh melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditetapkan oleh
BAPETEN.
I.2 Tujuan
Tujuan pembuatan dokumen ini adalah :
a. Memberikan gambaran tentang fasilitas, pesawat sinar-X, peralatan
penunjang, dan perlengkapan proteksi.
b. Memastikan bahwa proteksi dan keselamatan radiasi di fasilitas terpenuhi
dan dapat dikaji ulang sesuai dengan pemanfaatannya.
c. Pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostic dan intervensional dapat
memenuhi prinsip-prinsip keselamatan radiasi.
I.3 Ruang lingkup

Ruang lingkup program proteksi ini mencakup seluruh pesawat sinar-X
untuk tujuan pemanfaatan radiologi diagnostic dan intervensional di RSUI
Kustati Surakarta.
I.4 Definisi
a. Radiasi Pengion adalah gelombang elektromagnetik dan partikel
bermuatan yang karena energy yang dimilikinya mampu mengionisasi
media yang dilaluinya.
b. Program Proteksi adalah rencana tindakan yang dilakukan untuk
meminimalisir dampak radiasi pengion yang bias terjai akibat
pemanfaatan sinar-X untuk radiologi diagnostic, baik terhadap pekerja,
pasien, maupun masyarakat dan lingkungan daerah kerja.
c. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan yang berhubungan dengan
penggunaan fasilitas untuk keperluan diagnosis.
6
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
d. RSUI Kustati Surakarta adalah orang atau badan hokum yang telah
menerima izin pemanfaatan tenagaa nuklir dari BAPETEN.
e. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh RSUI Kustati
Surakarta dan oelh BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan
pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi radiasi.
f. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi

pengion yang diperkirakan menerima dosis rdiasi tahunan melebihi dosis
untuk masyarakat umum.
g. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan
diberikan tugas, wewenang, dan bertanggungjawab secara penuh untuk
melakukan kegiatan radiologi diagnostic.
h. Rekaman adalah dokumen yang menyatakn hasil yang dicapai atau
memberi bukti pelaksanaan kegiatan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
i. Kecelakaan Radiasi adalah kejadian yang tidak direncanakan termasuk
kesalahan operasi, kerusakan ataupun kegagalan fungsi alat atau
kejadian lain yang menimbulkan akibat atau potensi akibat yang tidak
dapat diabaikan dari aspek proteksi atau keselamatan radiasi.
7
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
BAB II
PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
II.1 Struktur organisasi penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi

di RSUI Kustati Surakarta.
KETUA YAYASAN KUSTATI
Prof.DR.dr.Muchsin Doewes,SU.MARS
DIREKTUR RSUI KUSTATI PPR DAN

FISIKAWAN MEDIS
drg. R. Basoeki Soetardjo, MMR
1. Sutarko, Amd.Rad
2. Muh. Ilmu Muslih Arrozaqi,S.T
PJ.RADIOLOGI
Dr. Ida Prista, Sp. Rad
KASIE. RADIOLOGI
Endang Setyawati, Amd.Rad
RADIOGRAFER DOKTER SPESIALIS
1. Sutarko, Amd.Rad 1. Dr. Ida Prista, Sp. Rad

2. Kusuma Chandra Ajie, Amd.Rad 2. Dr. Ari Rosati, Sp. Rad
3. Endang Setyawati, Amd.Rad 3. Dr. Ahmad Bi Utomo, Sp. U
4. Saryanto, Amd.Rad
5. Didik Sulistya, Amd.Rad
6. Rendi Kurniawan, Amd. Rad
7. Thesar Hari Sandi
8. Hendra Adi Sastrawan
9. Nurrofiq Hidayat, Amd. Rad
10. Anindita Githa Nugraheni, Amd. Rad
11. Anisa Surahmah, Amd. Rad
12. Salma Desti, Amd. Rad
13. Inna Fadlilah R, Amd. Rad
14.
PERAWAT ESWL
1. Muhammad Abduh Prihatno, Amd. Kep
8
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
Pada saat program radiasi ini dibuat, personil yang bekerja di fasilitas
radiologi diagnostik RSUI Kustati Surakarta adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Data personil pada struktur organisasi

No NAMA KETERANGAN
1 Nama Pemegang Izin : Prof.DR.dr.Muchsin Doewes,SU.MARS
No. KTP : 3372011104430002
Masa berlaku : Seumur hidup
Jabatan : Ketua Yayasan
2 Dokter Spesialis Radiologi

Nama Dr. Ida Prista, Sp. Rad
Pendidikan terakhir Dokter Spesialis Radiologi
3 Dokter Spesialis Radiologi

Nama Dr. Ari Rosati, Sp. Rad
4 Dokter Spesialis Urologi

Nama Dr. Ahmad Bi Utomo, Sp. U
5 Petugas Proteksi Radiasi

Nama : Sutarko, Amd.Rad
Pendidikan terakhir : DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
No. SIB : 03522.224.01.060913
6
Radiografer
Nama : Kusuma Chandra Ajie, Amd.Rad
Radiografer
7 Nama : Endang Setyawati, Amd.Rad
8 Radiografer
Nama : Saryanto, Amd.Rad
9 Radiografer
Nama Didik Sulistya, Amd.Rad
Pendidikan terakhir DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
10 Radiografer
Nama Rendi Kurniawan, Amd. Rad
Radiografer
Nama Thesar Hari Sandi
9
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
11 Radiografer
Nama Hendra Adi Sastrawan
12 Radiografer
Nama Nurrofiq Hidayat, Amd. Rad
13 Radiografer
Nama Anindita Githa Nugraheni, Amd. Kes
14 Radiografer
Nama Anisa Surahmah, Amd. Kes
15 Radiografer
Nama Salma Desti Adinta, Amd. Kes
16 Radiografer
Nama Inna Fadlilah Roihaiy, AMd. Kes
17 Radiografer
Nama Aulia Nur Elissa, A.Md. Kes
18 Radiografer
Nama Dwi Laili Sukmawati,A.Md. Kes
19 Radiografer
Nama Rachman Kusumadi, S.Tr.Kes
Pendidikan terakhir D4 Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
20 Fisikawan Medis
Nama Muh. Ilmu Muslih Arrozaqi,S.T
Pendidikan terakhir S1 Teknik Nuklir
21 Perawat ESWL
Nama Muhammad Abduh Prihatno, Amd. Kep
Pendidikan terakhir DIII Keperawatan
10
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
II.2 Tanggung jawab
1. Pemegang izin
a. Menyediakan, melaksanakan, mendokumentasikan program proteksi
dan keselamatan radiasi.
b. Membangun komunikasi yang baik pada seluruh tingkatan organisasi
sehingga informasi mengenai proteksi dan keselamatan radiasi dapat
mudah dimengerti dan dipahami.
c. Menetapkan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan bidang
pekerjaannya.
d. Memastikan bahwa hanya personil yang sesuai dengan kompetensi yang
bekerja dalam penggunaan pesawat sinar-X.
e. Menyelenggarakan pelatihan proteksi radiasi secara regular.
f. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi pekerja radiasi setiap
tahun.
g. Menyediakan perlengkapan proteksi radiasi sesuai pemanfaatan radiasi
pengion.
h. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program
proteksi dan keselamatan radiasi dan verifikasi keselamatan.
i. Mengindentiifikasi dan memperbaiki factor-faktor yang mempengaruhi
proteksi dan keselamatan radiasisesuai dengan potensi bahaya.
j. Melakukan pemantauan dosis yang diterima personil dengan TLD setiap
bulan.
k. Membuat dan memelihara rekaman terkait program proteksi dan
keselamatan radiasi.
l. Melakukan Uji kesesuaian pesawat sinar-X dan memastikan bahwa
pesawat sinar-X yang digunakan dalam kondisi layak digunakan.
2. Dokter Spesialis Radiologi

a. Menjamin pelaksanaan aspek keselamatan pasien.
b. Memberi rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau
intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan
sebelumnya.
c. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan
citra radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan
tingkat panduan paparan medik.
d. Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan
fisikawan medis dan/ atau radiographer.
e. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis.
f. Menyediakan kriteria untuk pemeriksaan wanita hamil, anak-anak, dan
pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi.
3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)

a. Membuat dan memutakhirkan program proteksi dan keselamatan radiasi.
b. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi.
c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi radiasi,
dan memantau pemakaiannya.
11
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua

tempat dimana pesawat sinar-X digunakan.
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan
radiasi.
f. Berpartisispasi dalam mendesain fasilitas radiologi.
g. Memelihara rekaman.
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan.
i. Melaksanakan pelatihan penanggulangan dan pencarian fakta dalam hal
paparan darurat.
j. Melaporkan kepada RSUI Kustati Surakarta setiap kejadian kegagalan
operasi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan radiasi.
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan.
4. Radiografer
a. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di
sekitar ruang pesawat sinar-X.
b. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk menimalkan paparan
yang diterima pasien sesuai kebutuhan.
c. Melakukan kegiatan pemrosesan film.
5. Fisikawan Medis
a. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus keberadaan
sumber daya manusia, peralatan, prosedur, dan perlengkapan Proteksi
Radiasi
b. Menyelenggarakan uji kesesuaian pesawat sinar-X apabila instalasi
tersebut memiliki peralatan yang memadai
c. Melakukan perhitungan Dosis terutama untuk menentukan Dosis janin
pada wanita hamil
d. Merencanakan, melaksanakan, dan supervisi prosedur jaminan mutu
apabila dimungkinkan
e. Berpartisipasi dalam investigasi dan evaluasi Kecelakaan Radiasi
f. Berpartisipasi pada penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan
Proteksi Radiasi
g. Bersama Dokter Spesialis Radiologi dan Radiografer, memastikan kriteria
penerimaan mutu hasil pencitraan dan justifikasi Dosis yang diterima
oleh pasien
12
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
II.3 Pelatihan.
Sumber daya manusia yang terlibat dalam pemanfaatan sumber

radiasi pengion di instalasi radiologi selain memiliki keahlian formal dibidang
profesinya juga harus dibekali dengan pelatihan khusus tentang proteksi
radiasi. Hal ini dimaksudkan agar dalam menjalankan tugas dengan sumber
radiasi, petugas tersebut dapat memperhatikan factor keselamatan radiasi.
Selain itu pekerja radiasi juga harus membekali diri dengan segala ketentuan
keslamatan radiasi yang telah disusun oleh petugas proteksi radiasi. Oleh
sebab itu prinsip dasar proteksi radiasi dan asas pemanfaatan radiasi harus
diterapkan dengan sabaik-baiknya. Manajemen RSUI Kustati Surakarta
menetapkan dan menyediakan pekerja radiasi sesuai dengan kualifikasi
minimal pendidikan formal yang ditentukan menurut bidang pekerjaannya.
II.4 Rencana Pelatihan dan Sosialisasi

Bulan Tahun 2022 Ket.
No. Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sosialisasi Radiologi
Program Proteksi
1
dan keselamatan
radiasi
In House training Perwakilan
proteksi dan karu/kasie
2
keselamatan
radiasi
Simulasi keadaan Radiologi
3 darurat di
radiologi
Laporan PPR/fisikawan
pelaksanaan medis
4 program proteksi
dan keselamatan
radiasi
Penyusunan PPR/fisikawan
Program proteksi medis
5 dan keselamatan
radiasi tahun
berikutnya
13
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
BAB III
DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN

PENUNJANG, SERTA PERLENGKAPAN PROTEKSI RADIASI
III.1 Deskripsi Fasilitas.
Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung RSUI Kustati

Surakarta dengan spesifikasi pembagian ruang sebagai berikut :
a. Denah Ruang CT-Scan Philips Incisive CT 128:
4M
6M
Tabel 2. Data Teknis Pesawat CT-Scan
Data Ruang CT-Scan Keterangan

Nama ruangan : Ruang CT-Scan
Ukuran ruangan : Panjang :6 m x Lebar :4 m x tinggi :3 m
Data Pesawat CT Scan

Merk Unit : Philips
Model / Tipe Unit : Incisive CT
Merk Tabung : Philips
Model/ Tipe Tabung : vMRC Performance Tube
Nomor seri Tabung : 180534
Tegangan Maksimum : 140 kV
Kuat Arus Maksimum : 667 mA
14
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
Tabel 3. Data Lokasi Disekitar Ruang Pesawat CT-Scan
Tebal Jenis + Pengukuran

Lokasi disekitar ruang CT-Scan Pb paparan
dinding material
(mR/jam)
3 mm
Kanan : Taman kosong 20 cm Beton Pb 0 mR/jam
3 mm
Kiri : Ruang UPS 20 cm Beton Pb 0 mR/jam
3 mm
Atas : Plafon/kosong 20 cm Beton Pb 0 mR/jam
3 mm
Bawah : Lantai/tanah 20 cm Beton Pb 0 mR/jam
3 mm
Belakang : R. Operator 20 cm Beton Pb 0 mR/jam
3 mm
Depan : Koridor/selasar 20 cm Beton Pb 0 mR/jam
Tanda
Bahaya : Lampu tanda radiasi berfungsi baik
Radiasi Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas terbaca
b. Denah Ruang Radiologi Unit I (terlampir)
R. Tunggu ICU
Tabel 4. Data Teknis Pesawat Sinar-X Allengers Floatex Radiologi

Unit I
Data Ruang Radiologi I Keterangan
Nama ruangan : Radiologi Unit I
Ukuran ruangan : 5,39 m x 4,68 m x 3 m
:
Data Pesawat
Merk pesawat sinar-X : Allengers 525
Tipe/model pesawat sinar-X : Allengers
No. Seri pesawat sinar-X : 2K140650093-X
15
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
Tahun
pembuatan : 2013
Tahun
pemasangan : 2014
Data tabung
Merk tabung : Toshiba
Tipe tabung : 17239X/E7239
No. Seri tabung : 13M770/3M0343
Beda tegangan maksimum (kV) : 125 kV
Arus (mA) maksimum : 500 mA
Arus waktu (mAs) maksimum : 3s
Tabel 5. Data Lokasi Disekitar Ruang Pesawat Sinar-X Allengers Floatex Radiologi
Unit I
Lokasi disekitar ruang Tebal Jenis Pengukuran
Allengers + Pb paparan
dinding material
(mR/jam)
Kanan : Lahan parkir 15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Kiri : R. Operasi I 15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Atas : Cor Beton 15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Bawah : Lantai/tanah 15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Belakang : Sungai 15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
R. Medikasi,
15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Depan : R.Persiapan
Tanda
Lampu tanda radiasi berfungsi
Bahaya : baik
Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas
Radiasi terbaca
16
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
c. Denah Ruang Radiologi Unit III (terlampir)
THOSIBA
UTARA
Tabel 6. Data Teknis Pesawat Sinar-X toshiba Radiologi Unit III
Data Ruang Radiologi II Keterangan

Nama ruangan : Radiologi Unit II
Ukuran ruangan : 6.5 M x 4,2 M X 3 M
:
Data Pesawat
Merk pesawat sinar-X : KXO-32S
x-Ray High Voltage Generator : KXO-32S/H4 Serial No. H4E1852073
Celling Suspend Tube Support : DS-ta-5a/k2 Serial No. K2F1822083
X Ray Tube Assembly : DRX-1603B/02 Serial No. 18D1486F
X Ray Insert Tube : DR-1603 Serial No. 8D0696
Trunnion Mount : SF-125/01 Serial No. 180500441
Hight voltage cable : HC-150DCR/15 serial no. 15F185
X ray beam limiting device : BLR-500A/H5 Serial no. H5C1852231
Cable cover : CCTA-TC/01
Cable Hanger : CH-01 Serial No. 99D1855297
Vertical Bucky Stand BS-02A/W1 Serial No. W1 I 1815761
Floating top bucky table : FBT-10A/W2 serial No. W2 I 1814654
Simple type compression band : CB-Fb10A Serial No. 99CI852620
17
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
Tabel 7. Data Lokasi Disekitar Ruang Pesawat Sinar-X Thosiba

Radiologi Unit III

Radiologi II + Pb paparan
dinding material
(mR/jam)
2 mm
Kanan : R.Linen OK 15 cm Beton Pb 0 mR/jam
2 mm
Kiri : R. Administrasi 15 cm Beton Pb 0 mR/jam
2 mm
Atas : Cor Beton 15 cm Beton Pb 0 mR/jam
2 mm
Bawah : Lantai/tanah 15 cm Beton Pb 0 mR/jam
2 mm
Belakang : Sungai 15 cm Beton Pb 0 mR/jam
R. tunggu
pasien, 2 mm
15 cm Beton Pb 0 mR/jam
Depan : Koridor
Tanda
Tanda bahaya radiasi mudah dilihat dan jelas
Radiasi terbaca
e. Denah Ruang Radiologi C-Arm (terlampir)
18
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
Tabel 10. Data Teknis Pesawat C-ARM

Data Ruang C-ARM Keterangan
Nama ruangan : C-ARM IBS Orthopedi
Ukuran ruangan : 4,5 m x 3 m x 3 m
Data Pesawat
Merk pesawat sinar-X : Philips
Tipe/model pesawat sinar-X : Philips Zenition 70
No. Seri pesawat sinar-X : 2541
Tahun pembuatan : 2022
Tahun pemasangan : 2022
Data tabung
Merk tabung : Philips
Tipe tabung : I.A.E. SpA RO 0306
No. Seri tabung : 82Z079
Arus waktu (mAs) maksimum : -
Tabel 11. Data Lokasi Disekitar Ruang Pesawat C-ARM Radiologi Unit II
Lokasi disekitar ruang C- Tebal Jenis Pengukuran

ARM + Pb paparan
dinding material
(mR/jam)
Kanan : Lahan parkir 15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Kiri : R. Operasi I 15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Atas : Cor Beton 15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Belakang : Sungai 15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
R. Medikasi,
15 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Depan : R.Persiapan
Tanda
Bahaya Lampu tanda radiasi berfungsi baik
19
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
f. Denah Ruang Radiologi ESWL (terlampir) TAMAN

3,5 M
R. TUNGGU
3M A B C
TAMAN
KETERANGAN:
A : R. ESWL
B: R. OPERATOR
E C: R. DOKTER
D
D: R. TRANSIT
E: R. SADAR
R. OPERASI
Tabel 12. Data Lokasi Disekitar Ruang Pesawat ESWL Radiologi Unit II

ESWL + Pb paparan
dinding material
(mR/jam)
Kanan : Taman 20 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Kiri : R. transit pasien 20 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Atas : genteng 20 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Belakang : R. Operator 20 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Depan : Taman 20 cm Beton 2 mm Pb 0 mR/jam
Tanda
Tabel 10. Data Teknis Pesawat ESWL
Data Ruang ESWL Keterangan

Nama ruangan : Ruang ESWL
Ukuran ruangan : 3,5 m x 3 m x 2,5 m
Nomor izin pemanfaatan : 072216.010.11.090218
Data
Pesawat
Merk pesawat sinar-X : Shenzhen Huikang Medical Apparatus Co.,Ltd.
Tipe/model pesawat sinar-X : Operating Desk
No. Seri pesawat sinar-X : 10101012B
Data tabung
Merk tabung : Huikang ESWL
Tipe tabung : XD512040125
No. Seri tabung : 10101012B
20
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
g. Denah Ruang ICU Mobile X Ray

Lorong
F Radiologi
R. Isolasi
R. perawatan pasien
ICU
Tempat Parkir
lorong
G
R. x ray
R. Isolasi
mobile
R. PICU
Meja perawat
lorong
Tabel 11. Data Ruang dan tabir Mobile X Ray ICU
Jenis Pengukuran
Lokasi disekitar ruang ICU Tebal + Pb paparan
material
(mR/jam)
A : Tabir 1 5 cm triplek 2 mm Pb 1,3 mR/jam
B : Tabir 2 5 cm Triplek 2 mm Pb 1,3 mR/jam
C : Tabir 3 5 cm triplek 2 mm Pb 1,7 mR/jam
D : Tabir 4 5 cm Triplek 2 mm Pb 1,3 mR/jam
E : Tabir 5 5 cm triplek 2 mm Pb 1,4 mR/jam
F : Lorong Radiologi 30 cm Beton 2 mm Pb 0,25 mR/jam
G :R. Penyimpanan x ray mobile
21
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
III.2 Deskripsi Pesawat Sinar-X.
Tabel 2. Data Teknis Pesawat CT-Scan

Ukuran ruangan : 6mx4mx3m
Data Pesawat CT Scan

Merk Unit : Philips
Model / Tipe Unit : Incisive CT
Merk Tabung : Philips
Model/ Tipe Tabung : vMRC Performance Tube
Nomor seri Tabung : 180534
Tegangan Maksimum : 140 kV
Kuat Arus Maksimum : 667 mA
Tabel 4. Data Teknis Pesawat Sinar-X Allengers Floatex Radiologi Unit I
Data Ruang Radiologi I Keterangan

Nama ruangan : Radiologi Unit II
Nomor izin pemanfaatan : 030009.1.204.00000.290715
Data Pesawat
No. Seri pesawat sinar-X : 2K140650093-X
Data tabung
No. Seri tabung : 13M770/3M0343
Beda tegangan maksimum
(kV) : 125 kV
22
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
Tabel 6. Data Teknis Pesawat Sinar-X Toshiba Radiologi Unit III
Data Ruang Radiologi II Keterangan

Nama ruangan : Radiologi Unit III
Ukuran ruangan : 6.5 M x 4,2 M X 3 M
Nomor izin pemanfaatan : 080718.010.11.070119
Data Pesawat
Merk pesawat sinar-X : Toshiba
Tipe/model pesawat sinar-X : KXO-32S
No. Seri pesawat sinar-X : H4E1852073
Data tabung
Tipe tabung : DR‐1603
No. Seri tabung : 8D0696
(kV) : 125 kV
Tabel 10. Data Teknis Pesawat C-ARM Radiologi Unit III
Data Ruang C-ARM Keterangan

Nama ruangan : C-ARM
Data Pesawat
Merk pesawat sinar-X : HITACHI
Tipe/model pesawat sinar-X : X-ARM
No. Seri pesawat sinar-X : DHF-105CX-98 H
Tahun pembuatan :
Data tabung
Merk tabung : HITACHI
Tipe tabung : H 7228
No. Seri tabung : Sx1373136202
(kV) : 110 kV
Arus waktu (mAs) maksimum : -
23
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
Tabel 11. Data Teknis Pesawat ESWL
Data Ruang ESWL Keterangan

Nama ruangan : Ruang ESWL
Ukuran ruangan : 3,5 m x 3 m x 2,5 m
072216.010.11.09021
Nomor izin pemanfaatan : 8
Data
Pesawat
Merk pesawat sinar-X : Shenzhen Huikang Medical Apparatus Co.,Ltd.
Tipe/model pesawat sinar-X : Operating Desk
No. Seri pesawat sinar-X : 10101012B
Data tabung
Merk tabung : Huikang ESWL
Tipe tabung : XD512040125
No. Seri
tabung : 10101012B
Tabel 12. Data Teknis Pesawat Mobile X Ray Ruang ICU

Data Ruang ICU Keterangan
Nama ruangan : Ruang ICU
Data Pesawat
Merk pesawat sinar-X : SMAM
Tipe/model pesawat sinar-X : Roller 30
No. Seri pesawat sinar-X : T10238
Data Wadah Tabung
Merk : IAE
Tipe : F01819
No. Seri : 19V021
Data Kolimator
Merk : Ralco
Tipe : R 108
No. Seri : 1903391
Data tabung
Merk tabung : IAE
Tipe tabung : X22
No. Seri tabung : 13W183
24
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
Pesawat Sinar-X dengan penetapan penghentian :
Tabel 12.Data Pesawat Sinar-X yang tidak lagi digunakan.
1. Mobile X Ray
Data Ruang Radiologi I Keterangan Kondisi

Nama ruangan : Radiologi Unit I
Jenis : Mobile X-Ray
Data Pesawat
Merk pesawat sinar-X : Acoma
Tipe/model pesawat sinar-X : D. 124
Tahun pemasangan :
Data tabung
:
Merk tabung Acoma
Tipe tabung :
No. Seri tabung : 965309
Beda tegangan maksimum (kV) :
Arus (mA) maksimum :
Arus waktu (mAs) maksimum :
2. Radiografi Umum
Data Ruang Radiologi II Keterangan Kondisi

Nama ruangan : Radiologi Unit III
Jenis : Radiografi umum
Data Pesawat
Data tabung
No. Seri tabung : 6 B0060
25
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
3. Panoramic
Data Ruang Panoramik Keterangan

Nama ruangan : Panoramik
Data Pesawat
Merk pesawat sinar-X : Panoramic E-WOO
Tipe/model pesawat sinar-X : Panoramic E-WOO
No. Seri pesawat sinar-X : EPXF-010J606
Data tabung
Tipe tabung : D–051
No. Seri tabung : XG – EPFX – 009J606
(kV) : 90 kV
Arus waktu (mAs) maksimum :
Keterangan : Sudah tidak digunakan lagi
4. CT Scan
Ukuran ruangan : 6 m x 4.6 m x 3 m
Data Pesawat
Merk pesawat sinar-X : Hitachi
Tipe/model pesawat sinar-X : Eclos 8
No. Seri pesawat sinar-X : E 2211
Data tabung
Merk tabung : Hitachi/Varian
Tipe tabung : GS4570A
No. Seri tabung : 70624-Q0
(kV) : 130 kV
Keterangan : Sudah tidak digunakan lagi
26
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
III.3 Pembagian daerah kerja
III.3.1 Daerah Pengendalian

Daerah Pengendalian adalah suatu daerah kerja yang memerlukan
tindakan proteksi dan ketentuan keselamatan khusus untuk
mengendalikan Paparan Normal atau mencegah penyebaran kontaminasi
selama kondisi kerja normal dan untuk mencegah atau membatasi tingkat
Paparan Potensial.
III.3.2 Daerah Supervisi

Daerah Supervisi adalah daerah kerja di luar Daerah Pengendalian
yang memerlukan peninjauan terhadap Paparan Kerja dan tidak
memerlukan tindakan proteksi atau ketentuan keselamatan khusus
III.3.3 Daerah masyarakat umum

Daerah masyarakat umum adalah daerah kerja di luar Daerah
Supervisi yang tidak memerlukan peninjauan terhadap Paparan Kerja dan
tidak memerlukan tindakan proteksi atau ketentuan keselamatan khusus
III.4 Deskripsi perlengkapan proteksi radiasi.
Untuk memastikan proteksi pasien, pekerja dan masyarakat terpenuhi,

RSUI Kustati Surakarta menyediakan perlengkapan proteksi. Petugas Proteksi
Radiasi akan memastikan bahwa perlengkapan ini berfungsi dengan baik dan
digunakan sebagaimana mestinya. Saat ini RSUI Kustati Surakarta memiliki
perlengkapan proteksi sebagai berikut :
Tabel 13.Data perlengkapan proteksi radiasi.
Nama Peralatan Jumlah Keterangan

TLD 22 buah diproses oleh Nuklindo Lab
Dosimeter saku 2 buah Terkalibrasi
Apron 6 buah 6 baik
Tabir radiasi mobile 5 buah uk. 1,5 m /Pb : 2 mmPb
Sarung tangan Pb 2 buah Baik
Pelindung tiroid 2 buah Baik
Pelindung gonad/ovarium 1 buah Baik
Kacamata Pb 2 buah Baik
27
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
BAB IV
PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
IV.1 Penetapan Nilai Batas Dosis (NBD)

Berdasarkan ketentuan Peraturan Kepala Bapeten nomor 04 tahun 2013,
RSUI Kustati menetapkan Nilai Pembatas Dosis (Dose Constraint) yaitu :
a. Pembatas Dosis untuk pekerja Radiasi sebesar 10 mSv/Tahun

b. Pembatas Dosis untuk masyarakat sebesar 0,5 mSv/Tahun
Berdasarkan hasil pengukuran paparan radiasi diatas diperoleh hasil
pengukuran paparan radiasi adalah 0,00 µSv/jam di semua titik ukur. Dengan
asumsi 8 jam kerja setiap hari, 5 hari dalam seminggu dan 52 minggu dalam
satu tahun, diperoleh total jam kerja selama satu tahun adalah 2000 jam, maka
dapat dipastikan kondisi ruangan penyinaran dalam kondisi aman bagi pekerja
dan masyarakat, karena :
a. Dose constrain untuk pekerja radiasi sebesar 10 mSv/tahun, maka laju

paparan radiasi di ruang operator maksimal adalah : 5 µSv/jam
b. Dose constrain untuk masyarakat sebesar 0.5 mSv/tahun, maka laju
paparan radiasi di ruangan sekitarnya maksimal adalah : 0.25 µSv/jam
IV.2 Proteksi dan keselamatan radiasi dalam operasional normal.
IV.2.1 Prosedur pengoprasian Pesawat Sinar-X

Manajemen RSUI Kustati Surakarta menetapkan prosedur
pengoprasian setiap pesawat sinar-X dan menempatkannya di sekitar
pesawat sinar-X untuk dapat digunakan oleh petugas yang
berkompeten.Prosedur kami buat dengan jelas dan mudah dipahami oleh
petugas. Prosedur pengoprasian pesawat meliputi cara menghidupkan,
mengoprasikan, dan mematikan pesawat sinar-X. Berikut adalah prosedur
pengoprasian pesawat sinar-X yang ada di Fasilitas radiologi RSUI Kustati
Surakarta.
IV.2.2 Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Personil

Untuk memantau dosis pekerja, manajemen RSUI Kustati Surakarta
memastikan bahwa seluruh pekerja radiasi menggunakan pemantau
radiasi personil TLD dan Dosimeter saku.Manajemen RSUI Kustati
Surakarta secara berkala mengirimkan pemantau radiasi personil ke
Instansi Pembaca Dosis dan mengirimkan hasil evaluasi dosis ke
BAPETEN.RSUI Kustati Surakarta menyediakan dan mendokumentasikan
prosedur proteksi dan keselamatan radiasi personil, sebagaimana berikut
kami lampirkan.
28
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
IV.2.3 Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pasien.

Sebagai penanggungjawab utama keselamatan radiasi, kami
memastikan bahwa paparan medik pasien serendah mungkin namun
dapat menghasilkan citra radiografi yang layak terbaca untuk keperluan
diagnosa. Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien dilakukan
dengan cara :
a. Pelayanan diberikn oleh petugas professional sesuai dengan
keahliannya.
b. Menyediakan prosedur pengoprasian pesawat yang jelas dan mudah
dipahami.
c. Mengatur luas lapangan radiasi focus pada bagian yang diperiksa
sesuai pengantar pemeriksaan radiologi.
d. Membatasi peluang terjadinya pengulangan eksposi.
Untuk proteksi dan keselamatan radiasi pasien, manajemen RSUI
Kustati Surakarta menyediakan prosedur sebagaimana kami lampirkan.
IV.2.4 Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi untuk Pendamping Pasien.

Kami menyediakan apron untuk digunakan oleh pendamping
pasien. Pendamping pasien diharuskan menggunakan apron untuk
meminimalkan paparan radiasi yang diterimanya. Untuk proteksi dan
keselamatan radiasi pendamping pasien, RSUI Kustati Surakarta
membuat prosedur sebagaimana berikut kami lampirkan.
IV. 2.5 Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat

Pemanfaatan radiasi pengion sinar-X untuk tujuan diagnostic dapat
menimbulkan potensi bahaya radiasi dalam keadaan darurat. Dalam
kondisi ini diperlukan tindakan penanggulangan atau intervensi untuk
mengurangi penerimaan penyinaran yang lebih tinggi sehingga
penerimaan dosis yang tinggi dapat dicegah. Prosedur penanggulangan
keadaan darurat terlampir sebagaimana berikut.
29
PROGRAM PROTEKSI
KUSTATI
BAB V
REKAMAN DAN LAPORAN
V.1 Keadaan Operasional Normal.

Manajemen RSUI Kustati Surakarta mengendalikan dan mencantumkan
rekaman terkait program proteksi dan keselamatan radiasi dan menjamin
semua rekaman lengkap, mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan tersedia saat
akan digunakan.
Rekaman terkait program proteksi yang kami pelihara, antara lain sebagai
berikut :
a. Logbook perawatan pesawat sinar-X.

b. Catatan dosis yang diterima personil setiap bulan.
c. Hasil pemantauan laju paparan radiasi ditempat kerja dan lingkungan.
d. Sertifikat uji kesesuaian pesawat sinar-X.
e. Hasil pemantauan kesehatan personil.
Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN no. 4 Tahun 2013 Pasal 53 tentang

Proteksi Dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir.
Manajemen RSUI Kustati Surakarta menyimpan dan memelihara hasil
pemantauan kesehatan dan hasil pemantauan dosis pekerja radiasi dalam
jangka waktu paling kurang 30 (tiga pulu) tahun terhitung sejak pekerja
radiasi berhenti dari pekerjaannya, dokumenyang kami simpan adalah sebagai
berikut :
1. Hasil pemantauan dosis yang diterima pekerja radiasi.

2. Hasil pemantauan kesehatan bagi pekerja radiasi.
V.2 Keadaan darurat.
Pada rekaman dosis laju paparan radiasi,keadaan darurat belum pernah

dilakukan karena dari pengukuran laju dosis radiasi, hasil yang diperoleh
adalah 0 mR/jam. Hal ini menunjukkan konstruksi bangunan ruang
pemeriksaan sinar-X aman dari kebocoran radiasi yang dapat membahayakan,
sehingga penggunaan sinar-X dapat dimanfaatkan dengan aman bagi pekerja,
pasien dan masyarakat. Kami bertanggung jawab dalam melakukan upaya
pencegahan terjadinya kecelakaan, melaporkan terjadinya kecelakaan dan
upaya penanggulangannya ke BAPETEN.
Keadaan darurat akan dilaporkan segera ke BAPETEN dalam waktu 24

jam melalui telepon, faksimili, atau secara langsung. Jika terjadi kedaruratan,
laporan secara tertulis akan disampaikan lengkap sesuai kronologi kepada
BAPETEN paling lambat 3 (tiga) hari setelah laporan awal.
30
Lampiran

Program Proteksi C Arm

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Program Proteksi C Arm

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

Jl. Kapten Mulyadi No.249 Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia No.Telp :

Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi

Setiap kegiatan di RSUI Kustati Surakarta dalam pelaksanaan proteksi dan

Halaman Judul ……………………………………………………………………………………….…… 1

BAB II. PENYELENGGARA PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI 8

BAB III. DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR –X DAN PERALATAN

BAB IV. PROSEDUR PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI 28

BAB V. REKAMAN DAN LAPORAN ………………………………………………………………. 30

8. SPO Penanganan kebakaran

I.1 Latar belakang

Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, masyarakat, dan

I.3 Ruang lingkup

f. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang bekerja di fasilitas radiasi

PENYELENGGARAAN PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

II.1 Struktur organisasi penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi

KETUA YAYASAN KUSTATI

DIREKTUR RSUI KUSTATI PPR DAN

Dr. Ida Prista, Sp. Rad

Endang Setyawati, Amd.Rad

RADIOGRAFER DOKTER SPESIALIS

1. Sutarko, Amd.Rad 1. Dr. Ida Prista, Sp. Rad

1. Muhammad Abduh Prihatno, Amd. Kep

Tabel 1. Data personil pada struktur organisasi

2 Dokter Spesialis Radiologi

3 Dokter Spesialis Radiologi

4 Dokter Spesialis Urologi

5 Petugas Proteksi Radiasi

II.2 Tanggung jawab

2. Dokter Spesialis Radiologi

3. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)

d. Meninjau secara sistematik dan periodik, program pemantauan di semua

Sumber daya manusia yang terlibat dalam pemanfaatan sumber

II.4 Rencana Pelatihan dan Sosialisasi

DESKRIPSI FASILITAS, PESAWAT SINAR-X DAN PERALATAN

III.1 Deskripsi Fasilitas.

Fasilitas radiologi merupakan satu kesatuan dari gedung RSUI Kustati

Tabel 2. Data Teknis Pesawat CT-Scan

Data Ruang CT-Scan Keterangan

Data Pesawat CT Scan

Tabel 3. Data Lokasi Disekitar Ruang Pesawat CT-Scan

Tebal Jenis + Pengukuran

b. Denah Ruang Radiologi Unit I (terlampir)

Tabel 4. Data Teknis Pesawat Sinar-X Allengers Floatex Radiologi

c. Denah Ruang Radiologi Unit III (terlampir)

Tabel 6. Data Teknis Pesawat Sinar-X toshiba Radiologi Unit III

Data Ruang Radiologi II Keterangan

Tabel 7. Data Lokasi Disekitar Ruang Pesawat Sinar-X Thosiba

Lokasi disekitar ruang Tebal Jenis Pengukuran

e. Denah Ruang Radiologi C-Arm (terlampir)

Tabel 10. Data Teknis Pesawat C-ARM

Lokasi disekitar ruang C- Tebal Jenis Pengukuran

f. Denah Ruang Radiologi ESWL (terlampir) TAMAN

Lokasi disekitar ruang Tebal Jenis Pengukuran

Tabel 10. Data Teknis Pesawat ESWL

Data Ruang ESWL Keterangan

g. Denah Ruang ICU Mobile X Ray

Tabel 11. Data Ruang dan tabir Mobile X Ray ICU

III.2 Deskripsi Pesawat Sinar-X.

Tabel 2. Data Teknis Pesawat CT-Scan