Anda di halaman 1dari 18

KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA
DI INSTALASI MRI
KELOMPOK 3 KELAS 3B
• Angelia Fitriana S.D (P1337430216004)
• Megananto Wisnu Wicaksono (P1337430216020)
• Priyo Puji Nugroho (P1337430216022)
• Dinda Atika Sari (P1337430216037)
PENDAHULUAN
Pelaksanaan K3 merupakan hal yang diwajibkan oleh
peraturan perundangan, pemenuhan hak asasi
manusia, serta pertimbangan ekonomi. Pada
Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang
kesehatan pasal 64 disebutkan bahwa Kesehatan
Kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.
• Di instalasi radiologi, terdapat alat pendukung
yang digunakan untuk membantu menemukan
diagnosa pasien yaitu MRI. Di setiap ruangan
instalasi radiologi memiliki resiko bahaya masing-
masing, seperti halnya di ruang MRI. Banyak hal
yang perlu di perhatikan sehingga tidak timbul hal
yang tidak di inginkan. Dengan demikian K3
sangat di perlukan supaya berlangsungnya
pemeriksaan dapat berjalan dengan baik.
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Instalasi MRI
Ruang MRI dapat menjadi tempat yang sangat berbahaya jika
tindakan pencegahan yang ketat tidak dilakukan. Objek logam dapat
menjadi proyektil berbahaya jika dimasukkan ke dalam ruang MRI.
Misalnya, pen, kunci, gunting, stethoscopes dan benda kecil lainnya
dapat tercabut dari kantong atau keluar dari tubuh tanpa peringatan,
kemudian terbang menuju sumber medan magnet (dimana pasien
ditempatkan) dengan kecepatan sangat tinggi, sehingga akan menjadi
ancaman bagi semua orang di dalam ruangan. Kartu kredit bank dan
kartu magnetik atau hal lain yang menggunakan encoding akan
terhapus oleh sistem MRI.
Sampai saat ini FDA merekomendasikan batas aman untuk pemeriksaan klinis
adalah 2 Tesla. Lebih dari 2 Tesla sebaiknya digunakan untuk kepentingan riset
saja.
Fringe Field (medan magnet tepi) adalah medan magnet disekitar medan magnet
utama, dampak dari penempatan MRI terhadap lingkungan sekitarnya (ruang
sebelah, atap, lantai dll). Batas aman dari fringe field adalah tidak lebih dari 5
Gauss (berarti di dalam faraday cage lebih dari 5 gauss).
Sebelum masuk area 5 gauss harus meninggalkan barang-barang sebagai berikut :
 Jam analog
 Tape recorder
 Credit card
 Kalkulator
 Hand phone
 Gigi Palsu
Sebelum mempersilahkan seorang pasien atau staf scan ke
dalam ruangan, kita harus mengecek apakah ada benda besi
di tubuh pasien. Namun, terkadang pasien telah implants
yang membuat itu sangat berbahaya bagi mereka yang akan
di hadapan yang kuat magnetis.
Contoh:
 Metallic Fragmen Dalam Mata
 Orang Dengan Pacemakers
 Aneurysm Klip
 Gigi Implants
 Kebanyakan Pembedahan Tulang Implants
Upaya – Upaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Ruang MRI
• Pembinaan dan Pengawasan / Keamanan Sarana, Prasarana, dan Peralatan
Kesehatan
• Pembinaan dan Pengawasan atau Penyesuaian Peralatan Kerja Terhadap
Petugas MRI
• Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Lingkungan Kerja
• Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Sanitasi air
• Pembinaan dan Pengawasan Perlengkapan Keselamatan Kerja
• Pelatihan/Penyuluhan Keselamatan Kerja Untuk Semua Pekerja
• Membuat sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya
Hal – Hal Yang Harus
Diperhatikan Dalam
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di MRI
• Pada pemeriksaan MRI perlu diperhatikan bahwa alat-
alat seperti tabung oksigen, alat resusistasi, kursi roda,
dll yang bersifat fero-magnetik tidak boleh dibawa ke
ruang MRI.
• Screening dan pemberian informasi kepada pasien
dilakukan dengan cara mewawancarai pasien, untuk
mengetahui apakah ada sesuatu yang membahayakan
pasien bila dilakukan pemeriksaan MRI, misalnya:
pasien menggunakan alat pacu jantung, logam dalam
tubuh pasien seperti sendi palsu, neurostimulator, dan
lain-lain.
• Transfer pasien menuju ruang MRI, khususnya pasien
yang tidak dapat berjalan (non ambulatory) harus
• Persiapan console yaitu memprogram identitas pasien
seperti nama, usia dan lain-lain. Pemilihan coil dan
parameter yang tepat
• Kenyamanan pasien perlu diperhatikan karena dapat
melancarkan pemeriksaan, antara lain dengan
penggunaan earplugs bagi pasien untuk mengurangi
kebisingan, penggunaan penyangga mulut atau tungkai,
pemberian selimut bagi pasien, dan pemberian tutup
kepala.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di MRI Pada Pasien Dengan Kondisi Tertentu

• Kehamilan
Telah dibuktikan bahwa tidak ada efek dari MRI pada janin.
 Secara khusus, MRI menghindari penggunaan radiasi pengion
yang janin sangat sensitif. Namun, sebagai tindakan
pencegahan, pedoman saat ini merekomendasikan bahwa wanita
hamil menjalani MRI hanya jika penting.
Indikator Yang Menyebabkan
Kecelakaan di Ruang MRI
1. Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi :
• Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang
diperhitungkan keamanannya.
• Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
• Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2. Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi :
• Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
• Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang baik dalam
pengaturan penerangan.
Tindakan Yang Dilakukan Apabila Terjadi
Kecelakaan Pada Saat Pemeriksaan MRI
• Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya
dengan kecelakaan selama pemeriksaan MRI, seperti :
 Bila terjadi keadaan gawat pada pasien, segera menghentikan pemeriksaan
dengan menekan tombol ABORT, pasien segera dikeluarkan dari pesawat
MRI dengan menarik meja pemeriksaan dan segera berikan pertolongan
dan apabila tindakan selanjutnya memerlukan alat medis yang bersifat
ferromagnetik harus dilakukan di luar ruang pemeriksaan.
 Seandainya terjadi kebocoran Helium, yang ditandai dengan bunyi alarm
dari sensor oxigen, tekanlah EMERGENCY SWITCH dan segera membawa
pasien ke luar ruang pemeriksaan serta buka pintu ruang pemeriksaan agar
terjadi pertukaran udara, karena pada saat itu ruang pemeriksaan
kekurangan oksigen.
• Apabila terjadi pemadaman (Quenching), yaitu hilangnya sifat
medan magnet yang kuat pada gentry (bagian dari pesawat MRI)
secara tiba-tiba, tindakan yang perlu dilakukan buka pintu
ruangan lebar- lebar agar terjadi pertukaran udara dan pasien
segera di bawa keluar ruangan pemeriksaan. Hal perlu dilakukan
karena Quenching menyebabkan terjadinya penguapan helium,
sehingga ruang pemeriksaan MRI tercemar gas Helium.
• Selama pemeriksaan MRI untuk anak kecil atau bayi, sebaiknya
ada keluarganya yang menunggu di dalam ruang pemeriksaan.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah di paparkan kesimpulan yang dapat di ambil
bahwa penerapan Kesehatan dan keselamatan Kerja di radiologi khususnya
unit MRI sangat penting. Begitu banyak hal yang mesti di perhatikan agar
berjalannya pemeriksaan MRI dapat berjalan lancar dan mencegah kejadian
yang tidak diduga. Semua unsur dalam ruangan MRI harus sejalan, dari mulai
radiographer, pasien dan peralatan yang digunakan. Komunikasi sangat di
perlukan agar jalannya pemeriksaan dapat terlaksana dengan baik. Baik antar
pasien dengan radiographer atau sesama radiographer sehingga tidak ada
yang di rugikan. Penataan ruang MRI juga perlu di perhatikan karena dapat
membantu radigrafer agar bekerja lebih efisien dan efektif. Pengecekan secara
berkala setiap alat dalam ruang MRI juga sangat di perlu untuk dilakukan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai