Anda di halaman 1dari 12

BAB III

CT SCAN
A. Pengertian CT Scan
Menurut Bontrager (2010), CT Scan merupakan suatu modalitas imaging diagnostic yang
menggunakan gabungan dari sinar x dan komputer untuk mendapatkan citra atau gambar
berupa variasi irisan tubuh manusia. CT Scan dapat digunkan untuk mendiagnosa
kelainan pada organ tubuh mulai dari kepala, leher, rongga dada, rongga perut,, tulang
belakang, dan anggota tubuh lainnya.
Computed tomography (CT) adalah bentuk khusus dari tomografi dimana computer
digunkan untuk membuat rekonstruksi matematika dari pesawat tomografi atau slice
(Thayalan,2014).

B. Prinsip kerja CT Scan


Ketika sinar x melewati pasien, sinar x mengalami perlemahan dan selanjutnya diukur
oleh detector. Detector mengkonversi foton sinar x menjadi sinyal elektrik atau sinyal
analog yang harus menjadi data digital (numeric) untuk masukan kedalam computer.
Computer lalu melakukan proses rekonstruksi. Gambar direkonstruksi dalam bentuk
numeric dan harus diubah menjadi sinay listrik untuk dapat dilihat pada monitor. Gambar
an data terkait kemudia dikirim ke PACS, dimana ahli radiologi dapat mengambil dan
mengintepretasikannya. Setelah itu gambar dapat disimpan pada kaset magnetic
(Seeram,2008).

1
Gambar 1. Komponen utama CT Scan

C. Komponen system CT Scan


System instalasi CT Scan biasanya menggunakan tipe instalasi tetep. Ada jenis CT Scan
mobile namun tidak umum digunakan. Aplikasi dari CT Scan mobile. CT system terdiri
dari 3 komponen utama yaitu, gantry, computer dan operator console. System ini
termasuk system yang sangat kompleks.

Gambar 2. Komponen eksternal CT Scan

2
1. Gantry
Gantry terdiri dari tabung sinar x, detector, dan kolimator. Gantry biasanya dapat di
sudutkan hingga 300 diseriap arah seperti yang diperlukan untuk ct scan kepala atau
tulang belakang.
2. Tabung sinar x
Tabung snar x yang digunakan serupa dengan pesawat sinar x konvensional dalam hal
contruksi dan operasinya. Namun terdapat modifikasi desain untuk memastikan
bahwa tabung mampu menahan kapasitas panas tambahan karena kenaikan waktu
paparan.
3. Detektor
Detector mentransmisikan sinar x menjadi cahaya lalu di konversi menjadi energy
listrik dan kedalam sinyal digital.
4. Kolimator
Kolimator digunakan untuk mengurangi dosis pasien, dan meningkatkan kualitas
gambar. CT menggunakan dua kolimator, prepatien kolimator (di tabung sinar x) dan
postpatient (di detector) dengan pembatan bentuk dan pancaran. Prepatien kolimator
menunjukkan ketebalan irisan.

D. Terbentuknya Citra
Langkah-langkah terbentuknya citra dari Computet Tomografi (CT) Scan melibatkan tiga
proses yaitu, akuisisi data; rekontruksi gambar; dan dispay gambar, manipulasi,
penyimpanan, perekaman (Seeram,2008).

Gambar 3. Alur terbentuknya citra

3
1. Akuisisi Data
Istilah akuisi data mengacu pada pengukuran kumpulan dari transmisi sinar x yang
diterima pasien. Setelah sinar x melewati pasien, sinar x masuk ke detector elektronik
khusus yang mengukur nilai transmisi, atau nilai atenuasi. Data yang didapat dari
pengukuran transmisi dicatat untuk memenuhi syarat pada proses rekonstruksi.
CTscan otak pertama mengguanakan skema akuisisi data dimana tabung sinar x dan
detector bergerak pada garis lurus atau translasi pada kepala pasien, untuk
mengumpulkan sejumlah pengukuran trasnmisi saat bergerak dari kiri ke kanan.
Setelah itu tabung sinar x dan detector berputar 1 derajat dan memulai lagi bergerak
pada kepala pasien dari kiri ke kanan. Proses ini disebut dengan Scanning, yang
diulang hingga 180 derajat.
Akuisisi data juga melibatkan konversi sinyal elektrik yang diperoleh dari detector
elektronik yang diubah ke data digital yang dapat diproses oleh computer menjadi
gambar.

Gambar 4. Skema akuisisi data

4
Metode akuisisi data CT scan ada dua, yaitu :
a. Metode konvensional slice by slice atau metode aksial. Prinsipnya, tabung sinar–x
dan detektor bergerak mengelilingi pasien dan mengumpulkan data proyeksi
pasien. Saat pengambilan data proyeksi, posisi meja berhenti. Kemudian meja
pasien bergerak untuk menuju posisi kedua dan dilakukan proses scanning
berikutnya. Demikian seterusnya.
b. Metode spiral atau helical. Pada metode ini tabung sinar–X bergerak mengelilingi
pasien yang juga bergerak. Pada metode ini, berkas sinar-x membentuk pola
spiral atau helical. Data untuk rekonstruksi citra pada setiap slice diperoleh
dengan interpolasi. Teknik ini memiliki kelebihan dalam waktu yang relatif cepat.

2. Rekonstruksi Gambar
Setelah pengukuran data transmisi yang dikumpulkan oleh detector, data tersebut
akan dikirim ke computer untuk pengolahan. Computer tersebut menggunakan teknik
matematika special untuk merekonstruksi gambar CT kedalam jumlah terbatas dari
step yang disebut degngan reconstruction algorithms.
Secara umum computer merupakan pusat dari proses CT scan, hal ini melibatkan
minicomputer dan terkait mikroprosesor untuk melakukan fungsi tertentu. Pada
beberapa CT Scan, array prosesor melakukan perihtungan kecepatan tinggi dan
mikroprosesor melakukan pelakasanaan gambar.

5
Gambar 5. Skema rekonstruksi gambar

3. Display gambar, manipulasi penyimpanan, dan perekam


Setelah pada computer telah melakukan proses rekonstruksi citra, hasil rekonstruksi
dapat ditampilkan dan direkam untuk melihat berikutnya dan disimpan untuk analisis
ulang. Tampilan monitor yang dipasang di meja control memungkinkan teknolog dan
radiologist untuk memanipulasi, menyimpan dan merekam gambar.
Manipulasi gambar atau pengolahan citra digital telah menjadi popular di CT dan
banyak paket perangkat lunak computer sekarang tersedia. Gambar dapat diubah
melalui manipulasi gambar untuk membuat lebih mudah dibaca oleh radiolog.
Misalnya, gambaran transversal axial dapat diformat ulang menjadi bagian
koronal,sagittal dan paraksial.
Selain itu, gambar juga bias dikenakan operasi pengolahan gambar lainnya seperti
penghalusan gambar, enchancement edge, manipulasi sekala abu-ab dan proses
gambar 3D.

6
Gambar dapat direkam kemudian disimpan dalam beberapa bentuk arsip. Gambar
biasanya direkam pada film karena skala keabuannya yang luas. Gambar CT dapat
disimpan pada tape magnetic.

E. Kelebihan dan Kekurangan CT Scan


1. Kelebihan CT Scan
a. Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.
b. Tidak invasive (tindakan non bedah).
c. Waktu perekaman cepat.
d. Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang.
2. Kekurangan CT Scan
a. Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar
X saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi
kehamilannya sebelum pemeriksaan.
b. Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini
biasanya timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan
tambal gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh
tertentu.
c. Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.

7
F. Aplikasi CT Scan
Penggunaan CT scan kini juga makin banyak dimanfaatkan sebagai alat pemindaian kondisi
kesehatan tubuh atau penyakit serta sebagai langkah preventif. Misalnya CT scan pada usus
besar bagi pasien yang memiliki risiko tinggi terkena kanker usus besar atau pemindaian jantung
secara lengkap pada pasien dengan risiko tinggi penyakit jantung.

Bagian Tubuh yang Dipindai


Selama pemeriksaan dengan CT scan, Anda akan diminta untuk berbaring di atas sebuah tempat
tidur yang dapat bergerak masuk dan keluar secara otomatis. Petugas bagian radiologi atau
radiografer yang membantu pemeriksaan akan menempatkan posisi Anda dengan tepat hingga
bagian tubuh yang diperiksa dapat terpindai dengan jelas.

Berikut adalah beberapa bagian tubuh yang sering diperiksa menggunakan CT scan:
1. Kepala
CT scan biasanya digunakan di bagian kepala untuk mendeteksi jaringan yang mati akibat stroke,
tumor, jaringan yang mengeras akibat tumpukan kalsium, pendarahan, dan trauma pada tulang.
Paru-paru
Pemindaian dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya perubahan akut atau kronis pada
bagian dalam paru-paru. Hasil dari CT scan yang diambil dari berbagai sudut dapat lebih akurat
dibandingkan pemeriksaan foto Rontgen dua dimensi.
2. Jantung
Kombinasi dari kemampuan rotasi per detik dengan potongan gambar beresolusi dan
berkecepatan tinggi yang dimiliki CT scan juga mampu memberikan hasil pencitraan arteri
koroner yang baik.
Rongga perut dan panggul
Pemindaian dengan CT scan merupakan metode sensitif yang dapat digunakan untuk
mendiagnosis penyakit pada organ-organ di rongga perut dan panggul, seperti limpa, hati,
pankreas, dan saluran empedu. Dokter sering memanfaatkan prosedur ini untuk menentukan
tingkat kanker dan perkembangannya. Juga dapat dilakukan untuk memeriksa penyebab sakit
perut akut.
3. Tulang

8
CT scan sering digunakan untuk memindai kondisi patah tulang kompleks, terutama di sekitar
sendi, karena kemampuannya untuk mengambil gambar dari berbagai sudut. Patah tulang, cedera
ligamen, dan dislokasi dapat ditemukan dengan mudah.
Mempertimbangkan Faktor Risiko
Selama proses CT scan, Anda akan terpapar oleh tingkat radiasi yang lebih tinggi dibandingkan
foto Rontgen biasa. Radiasi ini kemungkinan akan sedikit meningkatkan risiko terjadinya
kanker. Meski demikian, CT scan memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan dengan tingkat
risikonya.

Dokter akan menggunakan tingkat radiasi serendah mungkin. Mesin dan teknik terbaru dapat
membuat radiasi yang Anda peroleh makin sedikit. Konsultasikan kepada dokter mengenai
manfaat dan risiko yang ada sebelum melakukan CT scan.

Paparan radiasi dari CT scan sebaiknya dijauhi oleh ibu hamil. Pertimbangkan kembali jika Anda
memiliki kemungkinan hamil pada saat akan melakukan CT scan. Pada ibu hamil, dokter akan
menyarankan jenis pemindaian lain, seperti USG atau magnetic resonance imaging (MRI) guna
menghindari risiko pada janin.

Selain itu, anak-anak juga memiliki risiko yang lebih besar terhadap paparan radiasi
dibandingkan orang dewasa. Pada pasien anak-anak, CT scan hanya dapat dilakukan jika
memang sangat diperlukan.

Langkah-langkah Persiapan
Sebelum menjalani proses CT scan, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, konsumsi obat
tertentu, dan ada tidaknya alergi. Berikut ini adalah hal-hal dalam prosedur pemeriksaan CT scan
yang perlu Anda ketahui.

Saat akan menjalani CT scan, Anda akan diminta untuk mengganti baju dengan pakaian khusus
yang disediakan pihak rumah sakit. Anda juga akan diminta untuk melepas semua perhiasan
sebab logam dapat mengganggu proses pemindaian.

9
Jika CT scan dilakukan pada bagian kepala, sebelumnya Anda akan diinformasikan untuk
melepaskan gigi palsu. Selain itu, alat bantu dengar dan jepit rambut juga harus dilepaskan.
Bicarakan terlebih dahulu pada radiografer atau petugas medis yang membantu jika Anda merasa
tegang atau memiliki fobia berada di ruang tertutup, sebab hal itu dapat menghalangi proses CT
scan. Petugas tersebut dapat membantu Anda untuk merasa lebih tenang. Jika diperlukan,
bicarakan dengan dokter untuk dapat diberikan obat penenang.
Pada kondisi tertentu kemungkinan Anda akan diberikan cairan kontras sebelum dilakukan CT
scan. Cairan tersebut berisi zat yang akan membantu memperjelas gambar. Tergantung bagian
tubuh mana yang akan dipindai, cairan kontras dapat diberikan dalam bentuk minuman atau
disuntikkan ke dalam aliran darah. Cairan itu kemudian akan dikeluarkan dari tubuh melalui
urine.
Meski jarang terjadi, cairan kontras dapat mengakibatkan reaksi alergi pada sebagian orang.
Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter jika memiliki alergi terhadap iodin atau cairan
kontras.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari hasil pemaparan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. CT Scan merupakan suatu modalitas imaging diagnostic yang menggunakan
gabungan dari sinar x dan komputer untuk mendapatkan citra atau gambar berupa
variasi irisan tubuh manusia.

10
2. Langkah-langkah terbentuknya citra dari Computet Tomografi (CT) Scan melibatkan
tiga proses yaitu, akuisisi data; rekontruksi gambar; dan dispay gambar, manipulasi,
penyimpanan, perekaman.

B. Saran
Dalam penggunaan modalitas CT scan, diperlukan pemahaman yang sangat luas
dikarenakan fungsinya yang sangat kompleks dan kebutuhan penggunaan CT Scan dalam
bidang diagnostic yang tinggi. Oleh karena itu sebagai calon radiographer yang akan
terjun dibidang diagnostic perlu mendalami CT Scan dengan baik sehingga dapat
mengoprasikan CT Scan secara sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Bontrager, Kenneth L. 2010. Textbook of Radigraphic Positioning and Related Anatomy


Seventh Edition. Missouri: Mosby Inc.
Seeram, Euclid. 2009. Computed Tomography, Physical, Principles, Clinical Applications, and
Quality Control, Third Edition. Missouri: Saunders Elsevier.
Thayalan, K. 2014. The Physics of Radiology and Imaging. New Dehli: Jaypee Brothers Medical
Publiser (P) Ltd.
https://www.alodokter.com/melacak-penyakit-dengan-ct-scan

11
12

Anda mungkin juga menyukai