Di susun oleh :
Nur’aini P2.31.38.1.16.032
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan
semoga tetap tercurah kepada junjungan alam Nabi Muhammad saw, keluarga,
Makalah ini diajukan sebagai bagian dari tugas mata kuliah Praktek
Peralatan Radiologi III. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dapat dicapai dengan cara-cara
karena itu berbagai jenis peralatan sinar-X semakin hari semakin berkembang
citra. Didukung aspek pengolahan citra dengan image reader dalam membaca
Imaging Plate (IP) sehingga data dapat ditampilkan dalam Liquid Crystal
Display (LCD) atau Cathoda Ray Tube (CRT), juga memiliki system
digital menjadi data analog dengan hasil berupa film laser imaging.
1
Penggunaan Photostimulable Phosphor (PSP) memungkinkan Imaging Plate
(IP) untuk dapat dipakai berulang kali . Salah satu kelebihan citra digital
system CR adalah citra soft copy yang dapat dimanipulasi terang gelap untuk
(IS) tidak dapat dimanipulasi terang gelap (soft copy) sehingga penggunaan
tegangan tinggi (kV) tidak dapat dilakukan. Karakteristik PSP yang memiliki
mampu memproduksi sinar-X sesuai uji fungsi dan citra yang dihasilkannya
berguna untuk diagnosa suatu penyakit atau tidak. Jika tidak maka dapat
dosis yang tidak bermanfaat dan akan merugikan pihak terkait dalam
tinggi (kV) dan teknik tegangan standar (kV) dimana pesawat sinar-X yang
2
X untuk menghasilkan kontras foto kualitas tinggi yang digunakan untuk
menegakkan diagnosa.
Salah satu kuantitas radiasi yang sering digunakan dalam acuan batasan
dosis adalah pengukuran dosis masuk permukaan atau yang lebih umum di
kenal dengan ESD (Entrance Surface Dose) yang dapat diperoleh melalui
dan pengukuran tidak langsung. (DeWerd, L.A, Bartol L., & Davis, S. (n.d).
Thermoluninescence dosimetry.
3
faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Gambar, dan kelebihan dan
1.4.1 Penulis
1.4.2 Pendidikan
penulisan.
4
Komponen Digital Radiografi, Prinsip Pembentukan Gambaran
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
Radiografi Digital dalam panduan ini mencakup citra digital hasil dari
baik pada unit radiologi atau unit lain sepanjang kompetensi radiologi
sesuai. Proses penjaminan mutu dilakukan oleh Fisika Medik dalam rangka
sakit modern sudah cenderung bergeser dari teknologi analog berbasis film
6
relatif tidak banyak berubah. Beberapa cara aplikasi filmless radiography
dapat ditempuh, antara lain dengan teknik digitisasi film radiografi atas
digital. Proses demikian akan tergantung pada resolusi spatial (ukuran matriks
7
tinggi karena sel detektor atau elemen detektor relatif mudah mengalami
merupakan suatu konversi bayangan obyek akibat disinari sinar-x pada layar
pendar CsI (TI) yang difokuskan ke suatu bidang gambar pendaran. Gambar
pada gambar pendaran tersebut kemudian ditangkap oleh suatu sistem optik
8
BAB III
PEMBAHASAN
menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk dibaca dan
9
3.2 Komponen Digital Radiografi
Output Device.
A. X-ray Source
B. Image Receptor
keberadaan kaset dan film. Ada dua tipe alat penangkap gambar
digital, yaitu Flat Panel Detectors (FPDs) dan High Density Line
10
Gambar 3.3 Image Receptor
yaitu :
a) Amorphous Silicon
11
b) Amorphous Selenium (a-Se)
Density Line Scan Solid State device. Alat ini terdiri dari
(CsBr).
12
untuk ditampilkan dan dikirim menuju work stasion milik
radiolog.
D. Komputer
13
Gambar 3.5 Komputer Radiografi
E. Output Device
mengasilkan gambar.
melaui teleradiology.
14
Gambar 3.6 Output Device
2. Image plate yang telah dieksposi selanjutnya dimasukan dalam reader unit,
dengan laser scanner hasil eksposi pada image plate dibaca dan diubah
komputer.
15
Gambar 3.8 Reader Unit
4. Gambar dapat disimpan dalam bentuk hasil cetak seperti halnya x-ray film,
juga memungkinkan untuk disimpan dalam hard disk, compact disk, floppy
16
Gambar 3.11 Hasil Gambaran Radiografi
17
3.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Gambar
Plate.
yang ditunjuk oleh anak panah warna putih yang tampak di tepi IP,
anatomis dan semakin lama retak pada tepi akan menuju daerah pusat
IP yang ditunjukan oleh panah hitam hal ini akan menggangu klinis
18
b. Artefak Karena Benda Asing atau Kotoran
cahaya ketika di scan oleh laser plate reader akan menyebabkan artefak
presentasi.
pada IP, hal yang sama juga sering terjadi karena serpihan dari imaging
plate yang retak dan dapat menimbulkan artefak berupa titik titik putih
pada hasil radiograf dan terjadi di dalam kaset atau menempel pada IP.
19
Gambar 3.15 Gambar Imaging Plate
Artefak
Garis hitam pada radiogaf upper-abdomen disebabkan oleh pancaran
Imaging plate akan secara otomatis terhapus setelah dibaca oleh laser
pada plate reader, jika IP tidak digunakan untuk jangka waktu tertentu
ke cahaya yang lebih kuat dari pada yang diperlukan untuk IP yang
20
Gambar 3.16 Gambar Imaging Reader
Artefak
Radiograf bilateral knee di atas terjadi overlaping diakibatkan keasalah
pojok kanan atas dari radiograf, tampak gambaran soft tissue berupa
garis yang ditunjukan oleh anak panah hitam, dan tampak garis batas
panah putih
21
Pada radiograf thorax di atas terdapat artefak berupa garis melintang
cahaya dari IP ketika di scaning oleh laser helium neon. Kotoran yang
Kernel size adalah ukuran inti atau sebagai ukuran standar dari
22
Gambar 3.18 Gambar Imaging Processing
Artefak
Imaging processing artefak (a) terjadi ketika penggunaan kernel size
kesan bahwa prosthesis itu terlihat longgar (b) gambar yang sama
level standar pada radiogaf thorax pediatric di atas. Hal ini ditandai oleh
23
peningkatan tanda pada paru – paru yang ditunjukkan dengan infiltrat
enhancement.
dengan kata lain ketajaman pada radiograf ini kurang, sehingga dapat
menggangu diagnosa.
24
Gambar 3.21 Gambar Artefak Kesalahan Penggunaan
Grid
Pemilihan frekuensi grid adalah pertimbangan penting. Rendahnya
tingkat garis grid akan menyebabkan moiré pattern yang dapat muncul
pada gambar jika garis grid sejajar dengan pembaca scan lines, moiré
pattern atau garis garis sejajar yang berpola dilihat dalam radiograf
genu diatas disebabkan oleh penggunaan grid dengan tingkat garis grid
lines/cm yang dalam orientasinya garis grid akan di-scan sejajar oleh
pencetakan gambar.
25
c. Sistem sinar-X (pesawat) dapat tetap digunakan dengan dilakukan
moifikasi.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
27
4.2 Saran
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulis juga bisa
dijelaskan.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://tentangradiologi.blogspot.com/2014/01/sejarah-radiografi-digital.html
http://yurryelian.blogspot.com/2012/01/tugas-radiografi-nii.html
http://kristinanaralyawan.blogspot.com/2013/10/perbandingan-konvensional-
cr-computer.html
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/viewFile/5002/453
http://teknikelektromedik-medan.blogspot.com/2011/01/digital-
radiografi.html
http://fera-sun.blogspot.com/2010/12/radiografi.html
http://blogbabeh.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo_855.html
29