Anda di halaman 1dari 12

METODE KERJA KALIBRASI INFUSSION PUMP

A. TUJUAN
 Untuk menjamin hasil pengukuran dari UUT (Unit Under Test) sesuai dengan
standar.

 Untuk menjamin UUT (Unit Under Test) aman dan laik untuk digunakan
berdasarkan dokumen acuan (standar) yang ada.

B. DOKUMEN ACUAN (STANDAR)


 IEC 601-1-1 Class I, Type BF
 ECRI 416-0595
 KAN DP.01.23 tentang Pedoman Pelaporan dan Evaluasi Ketidakpastian
Pengukuran

 Pedoman Pelayanan Kalibrasi Peralatan Kesehatan


 Pedoman Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan

C. DEFINISI
Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan / obat yang
masukkan kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena. Nama
lain Inffusion Pump adalah alat infus.

D. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1. Alat Infussion Pump sebagai UUT (Unit Under Test)
2. IDA (Infussion Device Analyzer)
3. ESA (Electrical Safety Analyzer)
4. Thermohygrometer

E. KONDISI LINGKUNGAN KALIBRASI


Kalibrasi alat Infussion Pump harus dilakukan pada kondisi ruang :
 Suhu : 15oC sampai dengan 25oC
 Kelembaban Relatif : 40% sampai dengan 60%
F. PROSEDUR UMUM KALIBRASI
1. Tahap Pendataan Alat (UUT dan Kalibrator)
 Lakukan pendataan pada alat UUT meliputi pencatatan merk, tipe, serta
nomor seri.

 Lakukan pendataan pada alat kalibrator meliputi pencatatan merk, tipe, serta
nomor seri.

2. Tahap Uji Kondisi Fisik Alat


 Lakukan uji kondisi fisik alat dengan melakukan pengamatan pada bagian
fisik alat (bagian enclosure, kabel supply, accessories alat, dsb).

 Pastikan apakah terdapat kerusakan (retak, deformasi, dsb) pada bagian


fisik alat tersebut.

3. Tahap Uji Keselamatan Listrik


 Sambungkan kabel supply dari alat UUT ke bagian yang tersedia pada ESA.
 Hubungkan kabel supply ESA ke supply PLN.
 Nyalakan alat UUT dengan menekan tombol power ke posisi ON.
 Nyalakan ESA dengan menekan tombol power ke posisi ON.
 Tunggu hingga insialisasi pada ESA selesai.
 Setelah inisialisasi selesai, lakukan pengukuran dengan memilih mode yang
ada. Berikut merupakan penjelasan dari mode pengukuran yang terdapat
pada ESA :

a) Pengukuran Main Voltage (VAC) atau Main Line (VAC)


 Pengukuran tegangan jala-jala sebagai sumber listrik yang dipakai
oleh alat.

 Dilakukan pengukuran tegangan yang masuk ke alat dengan cara


menghubungkan salah satu probe dari alat ukur ke bagian fasa dari
sumber tegangan, dan probe lainnya ke bagian nol dari sumber
tegangan.

b) Pengukuran Protective Earth Resistance


 Pengukuran nilai tahanan (ohm) dengan cara salah satu probe dari alat
ukur dihubungkan ke bagian alat yang dapat disentuh dan terbuat dari
bahan konduktor, sedangkan probe satunya lagi dihubungkan dengan
pembumian (grounding).

 Untuk alat Kelas I standar bagi alat yang menggunakan supply cord
fleksibel adalah ≤ 0,2 ohm sedangkan untuk alat yang menggunakan
supply cord permanen adalah ≤ 0,1 ohm.

 Nilai ideal untuk output dari pengukuran ini adalah 0 ohm.


c) Pengukuran Main Insulation Resistance
 Pengukuran nilai resistansi isolasi dari alat dengan cara salah satu
probe dari alat ukur dihubungkan dengan kawat pada bagian kabel
power supply (PSU), sedangkan probe lainnya dihubungkan ke bagian
lain dari peralatan yang bersifat konduktor.

 Batas nilai output minimal yang didapatkan dari hasil pengukuran


untuk alat dalam keadaan normal dibumikan (dengan grounding)
adalah 10MΩ, sedangkan untuk alat dalam keadaan normal tidak
dibumikan (tanpa grounding) adalah 50MΩ.

 Nilai ideal dari output pengukuran ini adalah tak berhingga.


d) Pengukuran Applied Part Insulation Resistance
 Pengukuran nilai resistansi isolasi dari applied part alat dengan cara
salah satu probe dari alat ukur dihubungkan dengan kawat pada kabel
power supply (PSU), sedangkan probe lainnya dihubungkan dengan
applied part (bagian yang terhubung dengan pasien pada
penggunaannya).

 Batas nilai output minimal yang didapatkan dari hasil pengukuran


untuk alat Kelas I adalah 10MΩ, sedangkan untuk alat Kelas II adalah
50MΩ.  Nilai ideal dari output pengukuran ini adalah tak berhingga.

e) Pengukuran Earth Leakage Current


 Pengukuran arus bocor yang mengalir pada terminal pembumian alat.
 Batas nilai output maksimal yang didapatkan dari hasil pengukuran
untuk alat tipe CF adalah 100µA, sedangkan untuk alat tipe B dan BF
adalah 500µA.

 Batas nilai output maksimal yang didapatkan dari hasil pengukuran


untuk alat Kelas I yang menggunakan flexible supply cord saat tidak
ada kerusakan adalah 500 µA, sedangkan apabila bagian netral dari
kabel supply alat terputus maka batas output maksimalnya adalah
1mA.

f) Pengukuran Enclosure Leakage Current


 Pengukuran arus bocor pada bagian alat yang dapat disentuh (pada
bagian body alat / enclosure dari alat)

 Batas nilai output maksimal yang didapatkan dari hasil pengukuran


untuk alat tipe CF adalah 10µA

 Batas nilai output maksimal yang didapatkan dari hasil pengukuran


untuk alat Kelas I yang menggunakan flexible supply cord saat tidak
ada kerusakan adalah 500 µA, sedangkan apabila bagian netral dari
kabel supply alat terputus maka batas output maksimalnya adalah
1mA.
g) Pengukuran Patient Leakage Current
 Pengukuran arus bocor pada bagian applied part alat.
 Batas nilai output maksimal yang didapatkan dari hasil pengukuran
untuk alat tipe CF adalah 10µA

 Batas nilai output maksimal yang didapatkan dari hasil pengukuran


untuk alat Kelas I yang menggunakan flexible supply cord saat tidak
ada kerusakan adalah 500 µA, sedangkan apabila bagian netral dari
kabel supply alat terputus maka batas output maksimalnya adalah
1mA.

 Setelah selesai matikan ESA dan alat UUT dengan menekan tombol power
ke posisi OFF.

 Lepaskan kabel supply ESA dari supply PLN.


 Lepaskan kabel supply UUT dari ESA.

4. Tahap Uji Fungsi


 Pastikan bahwa setiap bagian alat masih dapat berfungsi dengan baik.
5. Tahap Uji Kinerja
a) Pengukuran Akurasi Aliran / Flow
1) Hubungkan saluran keluaran pada alat Infusion Pump ke saluran
masukan pada Infusion Device Analyzer.

2) Pastikan semua terhubung dengan baik.


3) Hidupkan peralatan Infusion Device Analyzer dengan menekan tombol
ON.
4) Aturlah tombol pemilihan pada posisi FLOW, kemudian tekan ENT
(Enter). 5) Hidupkan peralatan Infusion Pump dengan menekan tombol
ON.

6) Atur besarnya nilai aliran pada Infusion Pump sesuai dengan nilai yang
telah ditentukan pada lembar kerja.
7) Tunggu beberapa saat sampai tanda PRIME pada Infusion Device
Analyzer berubah menjadi AUTOSTART atau START.

8) Perhatikan nilai penunjukan pada Infusion Device Analyzer dan catat


dalam lembar kerja.

b) Pengujian Fungsi Alarm Occlussion / Penyumbatan


1) Hubungkan saluran keluaran pada alat Infusion Pump ke saluran
masukan pada Infusion Device Analyzer.

2) Pastikan semua terhubung dengan baik.


3) Hidupkan peralatan Infusion Device Analyzer dengan menekan tombol
ON.
4) Aturlah tombol pemilihan pada posisi OCCL, kemudian tekan ENT
(Enter). 5) Hidupkan peralatan Infusion Pump dengan menekan tombol
ON.

6) Atur besarnya nilai aliran pada Infusion Pump sesuai dengan nilai yang
telah ditentukan pada lembar kerja.

7) Tunggu beberapa saat sampai tanda PRIME pada Infusion Device


Analyzer berubah menjadi AUTOSTART atau START.

8) Catat nilai penunjukan tekanan pada Infusion Device Analyzer di lembar


kerja saat fungsi alarm pada Infusion Pump aktif.
6. Penghitungan Nilai Ketidakpastian
 Lakukan penghitungan nilai ketidakpastian berdasarkan hasil pengukuran
yang didapatkan sesuai dengan langkah-langkah penghitungan nilai
ketidakpastian yang telah ditentukan.

7. Tahap Pengambilan Keputusan


 Lakukan telaah teknis berdasarkan dari data dan perbandingan antara hasil
nilai ketidakpastian yang didapatkan dengan standar acuan yang ada.
 Berdasarkan PERMENKES No.363/Menkes/PER/IV/1998 kesimpulan
yang dapat diambil adalah berupa :

- ALAT LAIK PAKAI


- ALAT TIDAK LAIK PAKAI
LEMBAR KERJA KALIBRASI INFUSSION PUMP

A. PENDATAAN ADMINISTRASI
Nama RS : Class / Type :
Merk : Tahun Pengadaan :
Model : Tempat Kalibrasi :
No.Seri : Tanggal Kalibrasi :

B. DAFTAR ALAT UKUR


No Nama alat Merk Type / Model No .seri
1. Thermohygrometer
2. Electrosafety Analyzer
3. IDA (Infussion Device
Analyzer)

C. KEGIATAN KALIBRASI
1) Pengukuran Kondisi Lingkungan
Parameter Pengukuran
Awal Akhir
Suhu
Kelembaban

2) Pemeriksaan Kondisi Fisik Dan Fungsi Uut


Hasil
Hasil Pemeriksaan
No. Bagian Alat Pemeriksaaan Keterangan
Fisik
Fungsi
a. Kontrol / indikator

b. Badan/Permukaan

c. Kabel/Asesories
3) Pengukuran Keselamatan Listrik

NO PARAMETER TERUKUR
1 2 3
1 Main voltage (Tegangan Jala-jala)
2 Protective earth resistance
3 Main insulation resistance
4 Earth Leakage Current Normal Polarity
5 Earth Leakage Current Reverse Polarity
Enclosure Leakage Current Normal
6
Polarity
Enclosure Leakage Current Normal
7
Polarity no Earth
Enclosure Leakage Current Reverse
8
Polarity
Enclosure Leakage Current Reverse
9
Polarity no Earth

4) Pengukuran Kinerja
I. Pengujian Fungsi Alarm Occlussion / Penyumbatan
Setting
NO Peak Pressure Waktu saat Alarm Berbunyi
Kecepata

II. Pengujian Flow rate


Setting Hasil Pengukuran
NO
Kecepata 1 2 3
1
2
3
D. MENGHITUNG KETIDAKPASTIAN
1. Flow Rate
Nilai Setting =
A) PENGUKURAN BERULANG (Upb)
[TIPE A ; DISTRIBUSI NORMAL]

Rata- 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 Upb 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖


= = = =
Rata √3 √𝑛

𝑛=1 2
Standar √(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 Vpb = 𝑛 − 1 = 3 − 1 = 2
=∑ =
Deviasi 𝑛−1
𝑛

B) RESOLUSI / DAYA BACA UUT (Udb1)


[TIPE B ; DISTRIBUSI RECTANGULAR]
Udb1 1
𝑥 (𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖) Vdb1 1 100 2
= ( ) =
= 2 = 2 𝑅
√3

C) RESOLUSI / DAYA BACA KALIBRATOR (Udb2)


[TIPE B ; DISTRIBUSI RECTANGULAR]
Udb2 1
𝑥 (𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖) Vdb2 1 100 2
= ( ) =
= 2 = 2 𝑅
√3

D) KETIDAKPASTIAN GABUNGAN (Uc)

Uc 2
= √(𝑈𝑝𝑏 ) + (𝑈𝑑𝑏1 )2 + (𝑈𝑑𝑏2 )2 =

Vc (𝑈𝑐)4
= 4 =
(𝑈𝑝𝑏 ) (𝑈𝑑𝑏1 )4 (𝑈𝑑𝑏2 )4
+
𝑉𝑝𝑏 𝑉𝑑𝑏1 + 𝑉𝑑𝑏2

k =

E) KETIDAKPASTIAN BENTANGAN (U95)


U95 = 𝑘 𝑥 𝑈𝑐 =

F) HASIL AKHIR
Hasil Pengukuran = 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
± Ketidakpastian (𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖) ± 𝑈95
= ±
Nilai Setting =
A) PENGUKURAN BERULANG (Upb)
[TIPE A ; DISTRIBUSI NORMAL]

Rata- 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 Upb 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖


= = = =
Rata √3 √𝑛

𝑛=1 2
Standar √(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 Vpb = 𝑛 − 1 = 3 − 1 = 2
=∑ =
Deviasi 𝑛−1
𝑛

B) RESOLUSI / DAYA BACA UUT (Udb1)


[TIPE B ; DISTRIBUSI RECTANGULAR]
Udb1 1
𝑥 (𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖) Vdb1 1 100 2
= ( ) =
= 2 = 2 𝑅
√3

C) RESOLUSI / DAYA BACA KALIBRATOR (Udb2)


[TIPE B ; DISTRIBUSI RECTANGULAR]
Udb2 1
𝑥 (𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖) Vdb2 1 100 2
= ( ) =
= 2 = 2 𝑅
√3

D) KETIDAKPASTIAN GABUNGAN (Uc)

Uc 2
= √(𝑈𝑝𝑏 ) + (𝑈𝑑𝑏1 )2 + (𝑈𝑑𝑏2 )2 =

Vc (𝑈𝑐)4
= 4 =
(𝑈𝑝𝑏 ) (𝑈 )4 (𝑈 )4
+ 𝑑𝑏1 + 𝑑𝑏2
𝑉𝑝𝑏 𝑉𝑑𝑏1 𝑉𝑑𝑏2

k =

E) KETIDAKPASTIAN BENTANGAN (U95)


U95 = 𝑘 𝑥 𝑈𝑐 =

F) HASIL AKHIR
Hasil Pengukuran = 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
± Ketidakpastian (𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖) ± 𝑈95
= ±
Nilai Setting =
A) PENGUKURAN BERULANG (Upb)
[TIPE A ; DISTRIBUSI NORMAL]

Rata- 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 Upb 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖


= = = =
Rata √3 √𝑛

𝑛=1 2
Standar √(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 Vpb = 𝑛 − 1 = 3 − 1 = 2
=∑ =
Deviasi 𝑛−1
𝑛

B) RESOLUSI / DAYA BACA UUT (Udb1)


[TIPE B ; DISTRIBUSI RECTANGULAR]
Udb1 1
𝑥 (𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖) Vdb1 1 100 2
= ( ) =
= 2 = 2 𝑅
√3

C) RESOLUSI / DAYA BACA KALIBRATOR (Udb2)


[TIPE B ; DISTRIBUSI RECTANGULAR]
Udb2 1
𝑥 (𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖) Vdb2 1 100 2
= ( ) =
= 2 = 2 𝑅
√3

D) KETIDAKPASTIAN GABUNGAN (Uc)

Uc 2
= √(𝑈𝑝𝑏 ) + (𝑈𝑑𝑏1 )2 + (𝑈𝑑𝑏2 )2 =

Vc (𝑈𝑐)4
= 4 =
(𝑈𝑝𝑏 ) (𝑈 )4 (𝑈 )4
+ 𝑑𝑏1 + 𝑑𝑏2
𝑉𝑝𝑏 𝑉𝑑𝑏1 𝑉𝑑𝑏2

k =

E) KETIDAKPASTIAN BENTANGAN (U95)


U95 = 𝑘 𝑥 𝑈𝑐 =

F) HASIL AKHIR
Hasil Pengukuran = 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
± Ketidakpastian (𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖) ± 𝑈95
= ±
E. KESIMPULAN : ALAT LAIK PAKAI
ALAT TIDAK LAIK PAKAI

F. SARAN
Berdasarkan (PERMENKES No.363/Menkes/PER/IV/1998) , Infussion Pump dinyatakan
LAIK PAKAI apabila nilai penyimpangan tidak melebihi batas toleransi yang telah
ditentukan.Berdasarkan hasil ukur yang dilakukan, maka alat
dinyatakan_______________________________

Pelaksana Kalibrasi

NUR’AINI
P2.31.38.1.16.032

Anda mungkin juga menyukai