Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

NEGARA HUKUM PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL

Disusun Oleh :
kelompok 3

1. AFRIAN GHARA FABIYANTO P23138116002


2. ALVIN RAVI DANI P23138116006
3. DIAN SAFITRI P23138116013
4. HOTMATUA LUBIS P23138116021
5. M. RAI KAFFI P23138116026
6. M. ATHARIQ SYAHNANDITYA P23138116028
7. NASHRUL DHARMA G.G P23138116031
8. NUR’AINI P23138116032
9. RAYHANI HUMAIRA P23138116034
10. UWAIS AL QORNI FUADILLAH P23138116041

PROGRAM DIPLOMA IV TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRO-MEDIS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JAKARTA
2020

i
KATA PENGANTAR
Puji dan puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana yang berjudul “NEGARA HUKUM PANCASILA SEBAGAI
IDENTITAS NASIONAL”

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewarganegaraan di Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Harapan kami dalam membuat makalah ini semoga dapat memberikan


manfaat bagi semua yang membacanya.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Jakarta, 6 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Batasan Masalah...........................................................................................2

D. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengetian Identitas Nasional.........................................................................3

B. Hakikat Suatu Bangsa...................................................................................4

C. Proses Terbentuknya Identitas Nasional Bangsa Indonesia..........................4

D. Fungsi Identitas Nasional..............................................................................6

E. Pengertian dari Pancasila..............................................................................7

F. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Sebagai Identitas Nasional......................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran...........................................................................................................11

DAFTAR PUSAKA...............................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia


sebelum disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-
nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu
kala sebelum Indonesia mendirikan suatu Negara. nilai-nilai itu
berupa adat istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-
nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup dan nilai-nilai
luhur yang dicita-citakan. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat
dan dirumuskan secara formal oleh para bapak-bapak pendiri
bangsa ini untuk selanjutnya dijadikan dasar filsafat Indonesia.

Berdasarkan kenyataan tersebut, Pancasila selain


merupakan dasar Negara republik Indonesia, merupakan suatu
ideologi, pandangan hidup, jiwa dan kepribadian bangsa yang
mencerminkan identitas nasional bangsa Indonesia. Identitas
nasional sendiri merupakan suatu ciri dari sebuah bangsa yang
membedakannya dengan bangsa lain.Dengan kata lain setiap
bangsa memiliki keunikan dan ciri khas yang menentukan
identitas bangsa tersebut. Berdasarkan pengertian yang telah
disebukan, identitas suatu bangsa tidak dapat dipisahkan
dengan jati diri dan kepribadian masyarakat suatu bangsa.

Penyusunan makalah dengan tema ini diharapkan dapat


membantu memperluas wawasan kita mengenali identitas
nasional bangsa Indonesia, sehingga dapat diterapkan dalam-
kehidupan sehari-hari.

1
B. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan penulisan makalah ini adalah:


a. Apa pengertian dari identitas nasional?
b. Apa hakikat dari suatu bangsa?
c. Bagaimana proses terbentuknya identitas bangsa
Indonesia?
d. Apa fungsi identitas nasional?
e. Apa pengertian dari Pancasila?
f. Apakah kedudukan pancasila sebagai identitas
nasional?

C. Batasan Masalah

Makalah ini membatasi permasalahan membahas identitas


nasional, hakikat suatu bangsa, proses terbentuknya identitas
bangsa Indonesia dan pengertian pancasila serta kedudukannya

D. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari identitas nasional


2. Mengetahui hakikat dari suatu bangsa
3. Mengetahui proses terbentuknya identitas bangsa
Indonesia
4. Mengetahui pengertian dari pancasila
5. Mengetahui kedudukan pancasila sebagai identitas
nasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian Identitas Nasional

Identitas Nasional secara etimologi terdiri dari dua kata.


Identitas berasal dari kata identity yang berarti ciri-ciri, atau
tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang yang
membedakannya dari orang lain. Dan kata nasional berarti
bersifat kebangsaan merujuk kepada persekutuan kelompok
hidup manusia yang diikat oleh kesamaan-kesamaan ras, agama,
budaya, bahasa dan sebagainya. Identitas nasional adalah ciri
atau jati diri suatu bangsa yang melekat berfungsi membedakan
suatu bangsa dengan bangsa lainnya(kompasiana).
Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat
buatan karena identitas nasional dibentuk dan dibuat oleh
masyarakat yang bermufakat menentukan identitas mereka
sebagai sebuah Negara. Bersifat sekunder karena identitas
nasional lahir belakangan setelah identitas kesukuan yang
memang dimiliki sejak lahir.

3
Pengertian identitas, sebenarnya pertama kali muncul dari
para pakar psikologi.Manusia sebagai individu sulit dipahami jika
terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia dalam
berinteraksi dengan individu lainnya memliki suatu sifat,
kebiasaan atau tingkah laku yang membedakannya dengan
manusia yang lain. Namun demikian pada umumnya pengertian
atau istilah identitas adalah seluruh atau totalitas dari faktor-
faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah
laku individu(Ismaun,1991). Oleh karena itu, identitas tercemin
pada keseluruhan tingkah laku seseorang dalam hubungannya
dengan manusia. Sehingga pengertian identitas nasional
merujuk kepada seluruh totalitas masyarakat bangsa itu sendiri
yang merupakan persekutuan individu yang secara bersama-
sama menetap disuatu tempat.
Beberapa contoh identitas bangsa Indonesia adalah:
1. Pancasila sebagai dasar hukum dan pandangan hidup
bangsa Indonesia
2. Bendera merah putih sebagai bendera bangsa Indonesia
3. Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaaan
Indonesia
4. Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa
Indonesia
5. UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Indonesia

B. Hakikat Suatu Bangsa

Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal


keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintah
sendiri. Bangsa menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan
bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Dengan demikian,
bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai

4
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu
bangsa serta berproses didalam wilayah
Indonesia(Sumarsono,2005).

Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa pada


hakikatnya memiliki sifat kodrat sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Oleh karena itu, hakikat dari suatu bangsa
sendiri merupakan penjelmaan dari sifat kodrat manusia sebagai
makhluk sosial.Hal ini disadari bahwa manusia selamanya tidak
akan bisa hidup sendiri dan memerlukan bantuan orang lain
dalam kehidupannya(Kaelan, 2004)

Maka dari itu, suatu bangsa bukanlah suatu manifestasi


kepentingan individu saja yang diikat dalam suatu perundang-
undangan seperti yang diterapkan oleh negara-negara liberal
dan bukan pula suatu totalitas kelompok masyarakat yang
menenggelamkan hak-hak individu seperti yang terjadi di negara
sosialis komunis. Hakikat bangsa adalah pernyataan hak kodrat
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social yang
saling menolong dan memberi manfaat untuk mencapai
kesejahteraan bersama.

C. Proses Terbentuknya Identitas Nasional


Bangsa Indonesia

Ada beberapa unsur-unsur yang berperan dalam membentuk identitas


nasional Indonesia, yaitu:

1. Sejarah
Dibalik Indonesia sebagai negara yang mapan sepeti sekarang, terselip
kejayaan masa lalu ketika zaman kerajaan-kerajaan nusantara yang
mempunyai sejarah yang gemilang yang kini menjadi cambuk bagi
masyarakat kekinian. Proses terbentuknya identitas bangsa Indonesia telah

5
dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka yang berupa nilai-nilai istiadat,
kebudayaaan serta religius. Nilai-nilai tersebut kemudian hari diangkat dan
dirumuskan secara formal menjadi Pancasila yang merupakan pandangan
hidup bangsa Indonesia

2. Kebudayaan
Aspek ini diambil dilatarbelakangi oleh Indonesia yang mempunyai nilai-
nilai luhur ilmu. Pengetahuan yang berkembang pesat dari zaman ke
zaman adalah salah satu bukti bahwa kebudayaaan mempunyai peranaan
penting dalam identitas sebuah bangsa khususnya Indonesia. Menurut Mr.
M Yamin bahwa berdirinya Negara kebangsaan Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama yang merupakan warisan nenek
moyang bangsa Indonesia. maka dari itu kebudayaan nenek moyang
bangsa ini turut berperan dalam membentuk identitas nasional Indonesia,
karena didalamnya terdapat nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

3. Suku Bangsa
Indonesia yang kaya akan suku bangsa ini adalah tonggak persatuan
dalam perbedaan yang berasal dari kemajemukan yang diperjuangkan
oleh para pendiri bangsa kita sampai generasi kita dan masa depan.
Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, para pemimpin negeri ini
berusaha mempertahankan kemajemukan bangsa Indonesia yang
merupakan salah satu ciri khas bangsa ini.

4. Agama
Keragaman agama di Indonesia adalah berkah yang memberikan persatuan
dalam segala makna dalam payung pluralisme serta ditopang dengan UUD
dan Pancasila yang menjamin semua warga negara untuk beragama.
Toleransi antar umat beragama di Indonesia turut berperan dalam
penciptaan identitas bangsa

5. Bahasa

6
Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa pemersatu sebuah bangsa besar ini
adalah identitas yang nyata untuk mempersatukan Indonesia secara besar
dalam keanekaragaman suku bangsa serta budaya.

D. Fungsi Identitas Nasional

Di era globalisasi saat ini menjadi tantangan tersendiri untuk identitas


nasional. Maka dari itu, sebagai bangsa yang baik identitas nasional tetap harus
dijaga. Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan karena fungsi adanya identitas
nasional itu sendiri. Identitas nasional memiliki tujuan dan fungsi sebagai berikut
ini.
1. Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Tujuan utama adanya identitas nasional adalah sebagai alat untuk
mempersatukan bangsa. Seperti kita ketahui bahwa Indonesia memiliki
berbagai macam suku, agama dan kebudayaan. Identitas nasional
digunakan sebagai merek untuk mempersatukan keberagaman Indonesia
tersebut. Selain itu, hal ini juga digunakan untuk memperkenalkan akan
Indonesia kepada bangsa lainnya.
2. Sebagai Pembeda Dengan Bangsa Lainnya
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa identitas nasional
merupakan suatu ciri – ciri, tanda – tanda dan ciri khas akan suatu negara
tersebut. Hal inilah yang akan membuat negara tersebut berbeda dengan
negara lainnya. Pastinya, dengan adanya identitas nasional akan menjadi
pembeda suatu bangsa lebih khusus dan spesifik.
3. Merupakan Landasan Negara
Identitas nasional merupakan suatu landasan negara. Artinya, identitas
nasional digunakan sebagai panduan, pemersatu dan merupakan pegangan
agar bisa mewujudkan cita – cita dan tujuan negara tersebut. Selain itu,
identitas nasional digunakan untuk gambaran akan potensi dan
kemampuan yang dimiliki oleh negara tersebut. Sebab setiap negara
berbeda satu sama lainnya.
4. Identitas Negara Tersebut

7
Fungsi paling penting dari identitas nasional adalah identitas atau jati diri
suatu negara. Di mana dengan adanya identitas nasional bisa membuat
suatu negara lebih menonjol dibandingkan dengan negara lainnya. Hal ini
tentunya menjadi suatu ciri khas tertentu akan sebuah negara dengan
adanya identitas nasional tersebut.

E. Pengertian dari Pancasila

Pancasila secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta dari India


(bahasa kasta Brahmana), kata “Pancasila” terdiri dari dua kata panca berarti lima
dan syila (dengan vocal i pendek) yang berarti batu sendi, alas atau dasar(Kaelan,
2004). Maka secara harfiah Pancasila dapat diartikan sebagai dasar yang memiliki
lima unsur.

5 unsur rumusan Pancasila sebagaimana yang tercantum di Pembukaan


UUD 1945 adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila sebagai dasar filsafat dan ideologi bangsa dan Negara Indonesia,
bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
saja sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia. Namun
terbentuknya pancasila melalui proses panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Ideologi pada suatu bangsa hakikatnya memiliki ciri khas dan karakteristik
masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri. Namun
demikian dapat juga terjadi bahwa ideologi suatu bangsa tersebut datang dari luar

8
dan dipaksakan keberlakuannya pada bangsa tersebut sehingga tidak
mencerminkan karakteristik asli dari bangsa tersebut.

Secara kausalitas pancasila sebelum disahkan menjadi dasar Negara


Indonesia, nilai-nilainya telah tertanam dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri
yang berupa adat-istiadat, kebudayaan, dan nilai-nilai religius. Kemudian para
bapak pendiri bangsa Indonesia mengangkat nilai-nilai tersebut dan dirumuskan
secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur. Dimulai dari sidang-
sidang BPUPKI, sidang Panitia Sembilan hingga akhirnya disempurnakan
kembali dan disahkan menjadi dasar negara dalam sidang PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945. Oleh karena itu, ideologi pancasila telah ada pada kehidupan
bangsa dan terlekat pada kelangsungan hidup bangsa dalam rangka
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

F. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Sebagai Identitas


Nasional

Isi sila-sila pancasila pada hakikatnya dapat dibedakan atas hakikat


pancasila yang umum dan universal sebagai pedoman pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara yaitu sebagai dasar negara dan juga hakikat pancasila
yang bersifat khusus dan kongkrit sebagai nilai-nilai serta realisasi pengamalan
pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dari sila pertama sampai kelima merupakan
cita-cita,harapan dan dambaan bangsa Indonesia untuk diwujudkan dalam
kehidupan,agar terwujud Negara yang gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta
raharja.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa selain sebagai dasar negara
republik Indonesia, pancasila mempunyai kedudukan sebagai ideologi bangsa
yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia, karena pada dasarnya pancasila
merupakan penjelmaan dari nilai-nilai bangsa ini yang diangkat dan selanjutnya
dijadikan dasar negara. Maka kedudukan pancasila dapat dikembalikan kepada

9
dua kedudukan dan fungsi pokok yaitu sebagai dasar Negara dan sebagai ideologi
dan pandangan hidup yang mencerminkan identitas bangsa.

Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar Negara Republik Indonesia


merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara.
Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara terutama
segala perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang,
dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai pancasila.

Sedangkan pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi dan


pandangan hidup adalah nilai-nilai yang berupa adat-istiadat, kebudayaan dan
nilai-nilai religius yang sejak dahulu tertanam dalam diri masyarakat Indonesia
sebelum membentuk negara. Dengan kata lain, unsur-unsur yang merupakan
materi dari pancasila tidak lain berasal dari pandangan hidup masyarakat
Indonesia sendiri . unsur-unsur pancasila tersebut kemudian diangkat dan
dirumuskan oleh para pendiri bangsa, sehingga pancasila berkedudukan sebagai
dasar Negara dan pandangan hidup serta ideologi bangsa. Dengan demikian
pancasila berakar dari ideologi dan pandangan hidup masyarakat Indonesia
sendiri, dan bukannya mengangkat dan mengambil ideologi bangsa lain.

Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dalam masyarakat


Internasional, mamiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan
bangsa lain di dunia. Tatkala Indonesia berkembang dan berinteraksi dengan
negara lain, prinsip-prinsip dasar filsafat pancasila sebagai suatu asas dalam hidup
bernegara harus diletakkan menjadi lokomotif yang menentukan arah kebijakan
pemerintah, sehingga tidak melenceng dari cita-cita dan pandangan hidup bangsa
ini. Pancasila harus menjadi benteng pertahanan bangsa untuk menyaring
globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa ini dan berusaha
merusak identitas bangsa . Dengan kembali melakukan penekanan pengamalan
pancasila yang kini mulai agak lemah, identitas bangsa Indonesia akan lebih
terlihat dan bangsa ini akan mampu menghadapi segala sesuatu yang datang dari
dalam maupun luar negeri.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Identitas Nasional adalah ciri atau jati diri suatu bangsa yang membedakan
suatu bangsa dengan bangsa lainnya. Suatu bangsa berdiri kerena pada kodratnya
manusia adalah makhluk individual sekaligus makhluk sosial yang membutuhkan
bantuan dan pertolonan dari orang lain sehingga mendorong terbentuknya suatu
masyarakat. Proses terbentuknya identitas nasional di Indonesia tidak dapat
dilepaskan dari sejarah, kebudayaan, kesukuan, agama dan bahasa yang
berkembang di Indonesia.

Identitas nasional bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat-istiadat,


kebudayaan dan nilai-nilai agama merupakan pandangan pandangan hidup yang
telah berkembang di tengah-tengah masyarakat jauh sebelum Indonesia merdeka.
Selanjutnya setelah memperoleh kemerdekaan, tepatnya pada tanggal 18 Agustus
1945, nilai-nilai tersebut diangkat oleh para bapak pendiri bangsa ini dan
dirumuskan menjadi sebuah kesatuan yang berupa Pancasila.

Pancasila pada dasarnya memiliki 2 kedudukan pokok yaitu sebagai dasar


Negara Indonesia dan sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa.Maka sudah
semestinya setiap kebijakan yang dibuat di Indonesia haruslah dilandasi dengan
pancasila yang merupakan dasar Negara sekaligus ideologi bangsa. Dizaman
sekarang kita dihadapkan tentangan untuk menegakkan dan memurnikan kembali
nilai-nilai pancasila terhadap globalisasi yang terjadi sekarang ini, sehingga
Indonesia dapat lebih menunjukkan identitasnya dihadapan bangsa-bangsa lain
dan dapat menjadikan pancasila sebagai benteng yang menangkal pengaruh-
pengaruh yang berusaha merusak nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

11
B. Saran
Dalam pembuatan dan pembahsaan makalah ini kami sebagai penulis
mempunyai sebuah angan – angan agar kita sebagai warga Negara Indonesia
selalu mempertahankan identitas bangsa di tengah era globalisasi ini, sehingga
Indonesia memiliki nilai-nilai yang terus terjaga dan pandangan hidup yang
berupa nilai-nilai luhur bangsa. Semoga dengan memahami kedudukan
pancasilakita dapat mamurnikan nilai-nilainya sehingga tercipta Negara yang
gemah ripah loh jinawi.

12
DAFTAR PUSAKA

1. http://politik.kompasiana.com/2014/02/11/apa-itu-identitas-nasional--
632509.html
2. Drs.Sumarsono,2005, Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit Gramedi
Pustaka Utama, Jakarta.
3. DR.Kaelan,M.S,2004, Pendidikan Pancasila, Penerbit Paradigma,
Yogyakarta.
4. Ismaun, 1981, Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia, Carya
Remadja, Bandung

13

Anda mungkin juga menyukai