Disusun Oleh :
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan alam Nabi
Muhammad saw, keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’at, serta mudah-mudahan
Makalah ini diajukan sebagai bagian dari tugas mata kuliah Komputer
Radiologi. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak dapat
terselesaikan tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
kepada kami, mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Tak ada gading yang tak retak. Hanya pepatah itulah yang mungkin dapat
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan............................................................................................39
4.2 Saran.......................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dapat dicapai dengan cara-cara
karena itu berbagai jenis peralatan sinar-X semakin hari semakin berkembang
citra. Didukung aspek pengolahan citra dengan image reader dalam membaca
Imaging Plate (IP) sehingga data dapat ditampilkan dalam Liquid Crystal
Display (LCD) atau Cathoda Ray Tube (CRT), juga memiliki system
digital menjadi data analog dengan hasil berupa film laser imaging.
(IP) untuk dapat dipakai berulang kali . Salah satu kelebihan citra digital
system CR adalah citra soft copy yang dapat dimanipulasi terang gelap untuk
(IS) tidak dapat dimanipulasi terang gelap (soft copy) sehingga penggunaan
tegangan tinggi (kV) tidak dapat dilakukan. Karakteristik PSP yang memiliki
mampu memproduksi sinar-X sesuai uji fungsi dan citra yang dihasilkannya
berguna untuk diagnosa suatu penyakit atau tidak. Jika tidak maka dapat
dosis yang tidak bermanfaat dan akan merugikan pihak terkait dalam
tinggi (kV) dan teknik tegangan standar (kV) dimana pesawat sinar-X yang
menegakkan diagnosa.
Salah satu kuantitas radiasi yang sering digunakan dalam acuan batasan
dosis adalah pengukuran dosis masuk permukaan atau yang lebih umum di
kenal dengan ESD (Entrance Surface Dose) yang dapat diperoleh melalui
dan pengukuran tidak langsung. (DeWerd, L.A, Bartol L., & Davis, S. (n.d).
Thermoluninescence dosimetry.
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP berisi tentang
Digital Radiografi dan Teknologi Digital Diagnostik Medis.
BAB III ISI berisi tentang Pengertian Digital Radiografi, Pengertian
Computer Radiografi, Komponen Digital Radiografi, Komponen
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
Radiografi Digital dalam panduan ini mencakup citra digital hasil dari
baik pada unit radiologi atau unit lain sepanjang kompetensi radiologi
sesuai. Proses penjaminan mutu dilakukan oleh Fisika Medik dalam rangka
sakit modern sudah cenderung bergeser dari teknologi analog berbasis film
dapat ditempuh, antara lain dengan teknik digitisasi film radiografi atas
digital. Proses demikian akan tergantung pada resolusi spatial (ukuran matriks
merupakan suatu konversi bayangan obyek akibat disinari sinar-x pada layar
pendar CsI (TI) yang difokuskan ke suatu bidang gambar pendaran. Gambar
pada gambar pendaran tersebut kemudian ditangkap oleh suatu sistem optik
ISI
menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak untuk dibaca dan
dalam data digital pada saat tahap pembangkitan energi yang terperangkap di
dalam Imaging Plate dengan menggunaklan laser, selanjutnya data digital
menjadi sinyal elektrik yang akan di konversi kedalam data digital oleh
sama dengan screen konvensional tetapi memiliki fungsi yang sangat jauh
berbeda, karena pada imaging plate berfungsi untuk menyimpan energi sinar-
Output Device.
A. X-ray Source
Sumber yang digunakan untuk menghasilkan X-ray pada DR sama
B. Image Receptor
Detektor berfungsi sebagai Image Receptor yang menggantikan
Gambar 3.3 X-Ray Source
keberadaan kaset dan film. Ada dua tipe alat penangkap gambar
digital, yaitu Flat Panel Detectors (FPDs) dan High Density Line
yaitu :
a) Amorphous Silicon
Amorphous Silicon (a-Si) tergolong teknologi penangkap
Density Line Scan Solid State device. Alat ini terdiri dari
(CsBr).
Detektor fosfor merekam energi sinar-X selama penyinaran dan
radiolog.
C. Analog to Digital Converter
Komponen ini berfungsi untuk merubah data analog yang
D. Komputer
Gambar 3.3 Analog to Digital Converter
Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi
E. Output Device
Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk
Gambar 3.3 Komputer Radiografi
menampilkan gambar. Melaui monitor ini, radiografer dapat
mengasilkan gambar.
Gambar yang dihasilkan dapat langsung dikirimkan dalam
melaui teleradiology.
3.4 Komponen Computer Radiografi
Gambar 3.3 Output Device
Computer Radiografi (CR) mempunyai komponen yang terdiri dari :
imaging plate yang paling banyak digunakan adalah 18x24, 24x30, 35x35,
dan 35x43 cm. Ukuran 30x40 cm tidak ada lagi karena ukuran tersebut
cahaya.
ketajaman gambaran.
reader.
g) Bar Code Label : Digunakan untuk memberikan nomor seri dan
2) Cassette
Cassette pada computed radiography bagian depan (front side) terbuat
tidak terpotong atau obyeknya bergerak. Pada kasus ini pemotretan harus
dari image reader semakin cepat waktu yang diperlukan untuk memproses
perputaran dari perangkat memori yang besar. Selain itu, imaging reader
juga mempunyai beberapa peranan penting dalam proses pembacaan,
4) Image Console
Gambargambar,
Berfungsi untuk mengolah 3.4 Image Reader
berupa komputer dengan software
macam pilihan gambar yang sesuai dengan bagian anatomi yang akan
kebagian imager untuk dicetak sesuai yang diinginkan karena imager itu
pencetakan ini tidak memerlukan kamar gelap lagi karena dapat dicetak
langsung didalam dry imager tanpa harus di kamar gelap, dan juga tidak
memerlukan lagi cairan seperti fixer dan developer sehingga tempat kerja
2. Image plate yang telah dieksposi selanjutnya dimasukan dalam reader unit,
dengan laser scanner hasil eksposi pada image plate dibaca dan diubah
Gambar 3.5 Imaging Plate (IP)
menjadi signal digital yang selanjutnya ditampilkan pada monitor
komputer.
4. Gambar dapat disimpan dalam bentuk hasil cetak seperti halnya x-ray film,
juga memungkinkan
Gambaruntuk disimpan
3.5 Monitor dalam Radiografi
Komputer hard disk, compact disk,
Plate.
anatomis dan semakin lama retak pada tepi akan menuju daerah pusat
IP yang ditunjukan oleh panah hitam hal ini akan menggangu klinis
cahaya ketika di scan oleh laser plate reader akan menyebabkan artefak
putih atau bila dilihat menggunakan warna abu-abu skala normal
presentasi.
pada IP, hal yang sama juga sering terjadi karena serpihan dari imaging
Gambar 3.6 Gambar Imaging Plate Artefak
plate yang retak dan dapat menimbulkan artefak berupa titik titik putih
pada hasil radiograf dan terjadi di dalam kaset atau menempel pada IP.
c. Artefak Karena Backscatter
Backscatter dapat menyebabkan artefak karena sensitivitas tinggi dari
pada plate reader, jika IP tidak digunakan untuk jangka waktu tertentu
ke cahaya yang lebih kuat dari pada yang diperlukan untuk IP yang
pojok kanan atas dari radiograf, tampak gambaran soft tissue berupa
garis yang ditunjukan oleh anak panah hitam, dan tampak garis batas
panah putih
b. Artefak Karena Kotoran
Pada radiograf thorax di atas terdapat artefak berupa garis melintang
Gambar 3.6 Gambar Artefak Karena Kotoran
yang berwarna putih disebabkan oleh kotoran yang menempel pada
cahaya dari IP ketika di scaning oleh laser helium neon. Kotoran yang
kesan bahwa prosthesis itu terlihat longgar (b) gambar yang sama
enhancement.
c. Kesalahan Pemilihan Histogramic
Pada prosthesis genu ini terjadi penambahan terlalu banyak ekstrem
Gambar 3.6 Gambar Imaging Processing Artefak
piksel value pada histogram gambar. Hal ini menghasilkan gambar
dengan kata lain ketajaman pada radiograf ini kurang, sehingga dapat
menggangu diagnosa.
4. Artefak Karena Kesalahan Penggunaan Grid.
Karena IP peka terhadap hamburan radiasi, sebuah grid harus
pattern atau garis garis sejajar yang berpola dilihat dalam radiograf
genu diatas disebabkan oleh penggunaan grid dengan tingkat garis grid
lines/cm yang dalam orientasinya garis grid akan di-scan sejajar oleh
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
dan dengan hasil yang baik. Teknologi ini menghasilkan foto dengan
akurasi yang tinggi, data-data digital yang dapat diproses atau dicetak
gambar radiografi.
4.2 Saran
Sebaiknya memakai Computer Radiologi dibandingkan yang konvensional
http://ilmuradiologi.blogspot.com/2011/04/computer-radiografi_15.html
http://tentangradiologi.blogspot.com/2014/01/sejarah-radiografi-digital.html
http://yurryelian.blogspot.com/2012/01/tugas-radiografi-nii.html
http://kristinanaralyawan.blogspot.com/2013/10/perbandingan-konvensional-
cr-computer.html
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/berkala_fisika/article/viewFile/5002/453
5
http://teknikelektromedik-medan.blogspot.com/2011/01/digital-
radiografi.html
http://dunia-radiology.blogspot.com/2013/10/computer-radiography_8.html
http://fera-sun.blogspot.com/2010/12/radiografi.html
http://blogbabeh.blogspot.com/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo_281.html
http://blogbabeh.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo_855.html
http://chusnihidayad.blogspot.com/2012/03/artefak-computed-
radiography.html