Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Radiologi
Oleh :
18002021
(CR), Mammografi, Panoramic, Dental, serta pelayanan Imajing Dignostik yaitu ultra
sonografi (USG). Pemanfaatan radiasi pengion dan non pengion ini dipandang perlu
menggunakan zat radioaktif atau sumber Radiasi Pengion lainnya memiliki resiko
yangcukup berbahaya baik terhadap pekerja yang ada di radiologi yang kontak
pelayanan radiologi harus dikelola oleh tenaga radiografer yang profesional dalam
bidang radiologi demi menjaga dari efek radiasi dalam upaya peningkatan pelayanan
penunjang diagnosa penyakit. Hal ini penting sebagai acuan dalam pembenahan
masalah yang telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
“pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien radiologi di Rumah Sakit
dalam penelitian ini, antara lain: Apakah kualitas pelayanan di bagian radiologi
Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien?
ini adalah untuk menganalisis: Tujuan dari permasalahan ini adalah untuk mengetahui
kualitas pelayanan di bagian radiologi Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani
kesejahteraan karyawan.
Kualitas adalah suatu perkataan yang sudah lazim digunakan, baik oleh
secara umum dapat dirasakan dan dipahami oleh siapapun, namun kualitas sebagai
suatu konsep atau pengertian, belum banyak dipahami masyarakat dan kenyataannya
pengertian kualitas itu sendiri tidak sama bagi semua orang. Setiap orang cenderung
sebagai sebagai berikut : Quality is the extent to which products meet the
requirements of people who use them. Jadi, suatu produk dikatakan berkualitas bagi
Menurut Kotler (1997 cit. Handayani dan Irianto 2009), kualitas pelayanan
perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja jasa yang
diterima dan yang diharapkan. Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan
kualitas jasa pelayanan adalah kemampuan usaha untuk menghasilkan produk barang
atau jasa yang semakin baik dalam memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen atau
pelanggan. Keadaan ini dapat menciptakan suatu kepuasan nyata dalam diri
persepsi pelanggan. Hal ini berarti kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut
pandang atau persepsi penyedia jasa melainkan berdasarkan sudut pandang atau
dapat menilai kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa (Tjiptono
dijelaskan di atas dapat dipahami bahwa kualitas pelayanan hanya dapat diketahui
kesempurnaan, sifat, totalitas, wujud serta ciri dan ataupun terhadap kepatuhan para
petugas pelaksana pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan, sehingga dapat
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan
yang diberikan relevan dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar
empati yang baik. 7) Waktu, pelayanan yang diberikan memperhatikan waktu tunggu
Beberapa ahli telah menyampaikan dimensi kualitas dapat dinilai dari suatu
cit. Tjiptono 2004) mengemukakan bahwa ada 5 (lima) dimensi yang digunakan untuk
melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat terpercaya, yang dapat dilihat dari
proses penerimaan pasien yang cepat dan tepat, pelayanan pemeriksaan serta
pengobatan yang cepat dan tepat, jadwal pelayanan dijalankan dengan tepat dan
membantu pelanggan dan memberikan jasa cepat, yang dapat dilihat dari kemampuan
petugas untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien dan kemampuan petugas
kemampuan dan pemberi jasa untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan yang
terlihat dari pengetahuan dan kemampuan petugas menetapkan keluhan pasien,
keterampilan petugas dalam bekerja, pelayanan yang sopan dan ramah dan jaminan
diberikan kepada pelanggan, dapat terlihat dari pemberian perhatian secara khusus
kepada setiap pasien dan perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarga serta
peralatan serta personil, dapat dilihat dari kebersihan, kerapian dan kenyaman
ruangan, penataan eksterior dan interior, kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat
pelayanan sangat dipengaruhi oleh informasi yang mereka peroleh. Dari sudut
pandang konsumen, sumber informasi bias berasal dari internal maupun eksternal.
atau percobaan pembelian. Sumber informasi eksternal merupakan informasi dari luar
konsumen, misalnya dari konsumen lain melalui informasi dari mulut ke mulut atau
kualitas layanan yang harus bias dipahami oleh pemberi pelayanan dan diusahakan
untuk bisa diwujudkan. Tentunya hal ini merupakan tugas berat bagi pemberi
konsumen karena layanan yang diterima tidak sesuai dengan layanan yang mereka
harapkan.
2.2 Radiologi
cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan bentuk energi lainnya
(non pengion) dalam bidang diagnostik dan terapi. Radiasi adalah proses dikeluarkannya
energi radiasi dalam bentuk gelombang (partikel), atau proses kombinasi dari pengeluaran
dan pancaran energi radiasi. Sumber radiasi dapat terjadi secara alamiah maupun buatan.
Sumber radiasi alami contohnya radiasi dari sinar kosmis dan radiasi dari unsur kimia
yang terdapat pada lapisan kerak bumi, sedangkan radiasi buatan contohnya radiasi sinar
x, sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma. Radiologi merupakan pemeriksaan penunjang
Adapun kegunaan dari dental radiologi adalah sebagai radiodiagnosa, rencana perawatan
merupakan data pendukung yang penting dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit
atau kelainan di kedokteran gigi, misalnya adanya kelainan apikal atau periapikal yang
tidak terdeteksi secara klinis, adanya kelainan rahang, adanya fraktur rahang atau akar
gigi, dan adanya karies yang tersembunyi, karies sekunder dan kedalaman karies.
sangat membantu dalam pembuatan atau penentuan rencana perawatan, seperti penentuan
letak pin atau implant, melihat kondisi saluran akar, juga sebagai penentuan dan teknik
dental radiologi juga digunakan untuk evaluasi atau kontrol keberhasilan dan kemajuan
perawatan, seperti rekam medik yang sangat penting dalam evaluasi dan untuk
kepentingan forensik.
atau penampilan suatu produk yang diminati terhadap nilai-nilai yang sebelumnya
diharapkan. Menurut Kotler (2000), dikatakan bahwa “Apakah pembeli puas sesudah
pengharapan mereka dari pengalaman dilayani pada waktu yang lain, nasehat atau
anjuran dari teman-teman dan juga dari informasi yang diiklankan dari para pemasar
baik oleh perusahaan sendiri ataupun perusahaan pesaing. Bila pemasar menaikkan
bila informasi pemasaran dibuat jauh leih rendah dari apa yang sebenarnya dapat
diberikan, tidak ada pengaruhnya sama sekali sekali untuk menarik lebih banyak
hubungan dokter gigi dengan pasien (dentist-patient relations), mutu teknik merawat
(technical quality of care), akses (access), lama tunggu pasien (patient waiting time),
fasilitas (facility), ketersediaan (availability), kesinambungan (continuity),
penampilan kerja (performing expended duties), hubungan perawat gigi dengan pasien
(staff technical quality of care) dan suasana di tempat pengobatan (office atmosphere).
beberapa faktor, antara lain kualitas produk, harga, service quality (kualitas
(barang/jasa) yang diberikan relative baik. Kualitas produk ini merupakan dimensi
global dan paling tidak memiliki 6 elemen, yaitu penampilan produk (performance),
konsistensi (consistency) dan model (design). Pelanggan akan merasa puas saat
membeli produk yang kualitasnya bagus, tahan lama, modelnya apik, dan memliki
banyak keunggulan.
Harga. Komponen yang satu ini hanya berlaku bagi mereka yang
sensitif terhadap masalah value of money. Dengan harga yang murah, mereka yang
sensitif akan mendapatkan value of money yang tinggi dan merasa puas karenanya.
harga) ternyata bukan jaminan untuk memuaskan pelanggan. Kualitas yang baik dan
harga yang murah akan menjadi hal tidak bermakna bila pelayanan yang diberikan
tidak baik (tidak ramah, prosedur yang rumit, dan pelayanan yang tidak nyaman).
terjadi pelanggan mau membayar harga yang teramat tinggi (tidak masuk akal) untuk
sebuah barang maupun jasa. Dengan demikian kajian terkini menjadikan faktor emosi
Pelanggan akan merasa puas bila mereka dapat dengan mudah mengakses
tersedianya fasilitas yang mudah, terjangkau dari segi jarak dan terjangkau dari segi
biaya, dll.
Iklan atau promosi. Iklan atau promosi yang dikeluarkan oleh pihak
suatu layanan. Semakin tinggi janji yang diberikan akan semakin tinggi pula harapan
antara tingkat kepentingan (expectation) dan kinerja (performance) pemberi jasa yang
Kepentingan dan Kinerja (Martila dan James 1977 cit. Supranto 2006).
Dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan, penting juga untuk
asuhan langsung kepada pasien. Hal tersebut lebih popular dengan istilah kepuasan
kerja.
rancangan analitik dengan pendekatan cross sectional. Dimana dengan pendekatan ini
pada variabel perngaruh dan terpengaruh dilakukan sekali waktu pada saat yang
bersamaan.
pasien
pelayanan dari tenaga kesehatan yang ditinjau dari lima dimensi yaitu: kehandalan
memuaskan atau mengecewakan yang dihasilkan oleh suatu jasa yang diberikan oleh
ke bagian Radiologi Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani Pekanbaru. Besar sampel
dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu purposive sampling dimana sampel penelitian merupakan
pasien yang melakukan pemeriksaan rontgen di Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani
Pekanbaru.
kualitas pelayanan bagian radiologi Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani Pekanbaru
terhadap tingkat kepuasan pasien dimana kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti. Untuk
mengetahui apakah pertanyaan yang diajukan pada kuesioner telah menjalankan fungsi
ukurnya dilakukan uji validitas sedangkan untuk mengetahui tingkat konsistensi dari
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pulpen,
berikut:
pemeriksaan di bagian radiologi Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani Pekanbaru untuk
menjadi sampel.
7. Mengumpulkan kuesioner.
8. Analisis data.
yang telah terkumpul di analisa dengan menggunakan analisis bivariate correlation atau
dikenal dengan korelasi product moment pearson, dan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien maka data yang terkumpul
di analisa menggunakan analisis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.
masing pertanyaan berisikan 4 kategori pilihan yaitu kategori 1: sangat tidak baik,
kategori 2: tidak baik, kategori 3: baik, kategori 4: sangat baik. Pertanyaan kuesioner
masing pernyataan berisikan 4 kategori pilihan yaitu kategori 1: sangat tidak puas,
kategori 2: tidak puas, kategori 3: puas, kategori 4: sangat puas. c. Hasil kuesioner dibuat
dalam bentuk data Microsoft Excel. Yang terdiri dari 2 (dua) data yaitu data kualitas
analisis bivariate correlation atau dikenal dengan korelasi product moment pearson,
regresi linier sederhana dan regresi linier berganda untuk mengetahui ada atau tidaknya