Dosen Pengampu
Yeti Kartikasari, ST, M.Kes
Dibuat Oleh :
MARLINA PONTI RS
NIM : P1337430219062
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini disusun
untuk memenuhi matrikulasi mata kuliah praktek kerja lapangan II dengan judul
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang secara langsung telah membantu dalam penulisan laporan ini. Akhir kata
penulis mengharapkan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis bagi pembaca
pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ossa antebrachi terdiri dari dua tulang yaitu os radius dan os ulna.
(patah tulang) yang biasanya disebabkan oleh adanya kekerasan yang timbul
atau tekanan, kelemahan abnormal pada tulang. Fraktur yang terjadi dapat
penting untuk diketahui secara luas baik dari segi teknik pemeriksaan itu
Teguh”
1
1.2 Rumusan Masalah
Fraktur ?
Fraktur?
fraktur
Antebrachi
2
Antebrachi, mengetahui teknik pemeriksaan Ossa Antebrachi,
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Antebrachi terdiri dari dua tulang panjang yaitu radius dan ulna,
panjang, selain objek inti yang kita foto, kedua persendian tulang harus
tampak. Jadi pada pemeriksaan antebrachi kita juga perlu mengetahui tulang
carpal yaitu sendi bawah pada pergelangan tangan dan juga sendi siku yaitu
a) Os Radius
tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek dari
pada ulna.
2) Batang Radius
4
beberapa permukaan, yang seperti pada ulna memberi kaitan
bawah.
sebelah medial dari ujung bawah bersendi dengan kepala dari ulna
radius.
b) Os Ulna
Ulna atau tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai
sebuah batang dan dua ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial
dan lengan bawah dan lebih panjang dari radius atau tulang pengumpil.
5
masuk di dalam fossa olekranon dari humerus. Prosesus
2) Batang Ulna
6
2.2. Fisiologi Tulang
pergerakan).
datang melebihi dari yang diserap oleh tulang. Tulang mempunyai daya
melebihi dari daya lentur tersebut maka terjadi fraktur (patah tulang).
dan ulna yang biasanya terjadi pada bagian proksimal, distal, diafisis
fisik di mana terdapat tekanan berlebihan, pada tulang. Berikut ini ada
7
Trauma langsung
8
2.3.2. Klasifikasi Fraktur
Fraktur Terbuka
Fraktur Tertutup
Green Stick
Transverse
Longitudinal
Spiralpatah melingkar
Fraktur Komplit
9
patahnya menyebrang dari satu sisi ke sisi lain serta mengenai
seluruh korteks.
Fraktur Inkomplit
e) Jenis-Jenis Fraktur
tampak dari luar karena tulang telah menembus kulit atau kulit
terinfeksi.
pecahan tulang.
10
Patah tulang avulse : Disebabkan oleh kontraksi otot yang
tersebut melekat.
2.4.Patologi Dislokasi
b) Trauma
c) Terjatuh
d) Patologis
osteoporosis)
c) Dislokasi traumatic
11
Berdasarkan tipe kliniknya dislokasi traumatic terbagi menjadi
3 yaitu :
a) Dislokasi akut
b) Dislokasi kronik
c) Dislokasi berulang
2.5.Teknik Pemeriksaan
FFD : 90-100 cm
Ukuran kaset : 24 x 30 cm
12
Gambar 2.1. (A) Posisi Objek AP , (B) Hasil Radiograf
(Balinger , 2013)
Kriteria Radiograf :
pemeriksaan.
13
CR : Vertikal tegak lurus bidang kaset.
FFD : 90-100 cm
Ukuran kaset : 24 x 30 cm
Kriteria Gambar :
14
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Nama : Mrs.X
Umur : 20 Tahun
No.RM : 123456
15
3.3. Hasil Interpretasi Dokter :
3.4.1. Proyeksi AP
epicondylus humeri.
16
e) Densitas yang sama antara daerah distal dan proksimal
antebrachi.
17
Dengan struktur gambar anatomi yang terlihat pada hasil radiograf
tampak gambaran tulang ossa antebrachi dengan batas atas pada elbow joint
dan batas bawah pada wrist joint, terlihat fraktur distal os radius dextra
dan ulna atau salah satunya yang biasanya terjadi pada bagian proksimal
18
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.1.1. Fraktur antebrachi merupakan patah tulang radius dan ulna atau
proyeksi Lateral.
4.2. Saran
diminimalisir.
19
DAFTAR PUSTAKA