Dosen Pengampu
Yeti Kartikasari, ST, M.Kes
Dibuat Oleh :
MARLINA PONTI RS
NIM : P1337430219062
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini
disusun untuk memenuhi matrikulasi mata kuliah praktek kerja lapangan II dengan
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang secara langsung telah membantu dalam penulisan laporan ini. Akhir kata
penulis mengharapkan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis bagi pembaca
pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN
2.2 Mamografi.............................................................................11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...........................................................................32
4.2 Saran......................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................33
iii
BAB I
PENDAHULUAN
paling ditakuti oleh kaum hawa. Sel-sel kanker pada jaringan payudara
penebalan kulit seperti kulit jeruk. Untuk itulah penulis tertarik untuk
1
Imaging Pemeriksaan Mammografi Mammae Dextra di Instalasi
mammografi?
mammografi?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kelenjar yang bertanggung jawab terhadap produksi susu pada saat hamil
dan setelah bersalin. Setiap payudara terdiri dari sekitar 15-25 lobus
mengalirkan air susu ke puting susu disebut duktus. Sekitar 15-20 saluran
akan menuju bagian gelap yang melingkar di sekitar puting susu (areola)
permukaan.
3
Kedua payudara tidak selalu mempunyai ukuran dan bentuk yang
sama. Bentuk payudara mulai terbentuk lengkap satu atau dua tahun
menopause.
Jaringan payudara bisa mencapai ke daerah ketiak dan otot yang berada
Kelenjar getah bening terdiri dari sel darah putih yang berguna
daerah ketiak.
a. Cauda axillaris
daerah axilla.
4
b. Areola
merah muda pada wanita yang berkulit cerah, lebih gelap pada
pada wanita yang sedang hamil. Pada Areola ini terdapat kira-
c. Papilla mammae
5
2.1.2. Stuktur Mikroskopis Mammae
a. Alveoli
lactifer.
b. Tubulus lactifer
dengan alveoli
c. Ductus lactifer
6
d. Ampulla
(Bontrager, 2001)
diantaranya adalah :
a. Glandular
b. Fibrous
c. Adiposa
7
densitas yang lebih rendah sehingga akan tampak lebih gelap jika
a. Fibro-glandular
(dens)
b. Fibro-fatty
8
Biasanya pada wanita usia 30-50 tahun
Densitas sedang
c. Fatty
Densitasnya rendah
Payudara wanita mulai tumbuh pada masa puber dan terus berubah
a. Adolescent
9
b. Prepregnancy
Terdapat pada orang yang belum atau dalam masa hamil, lobus
c. Reproductive
umur 20 – 50 tahun.
d. Menopouse
reproduksi akhir.
e. Senescent
10
2.2. Mammografi
yang diperiksa mempunyai struktur yang khusus berupa soft tissue atau
jaringan lunak.
tersebut meliputi :
11
e. Pernah melakukan mammografi atau tidak, jika iya kapan
mammae
mammografi adalah:
a. Mammografi unit
a. Anoda Mo
b. Kaset khusus
c. Conus
d. Filter : Al
a) Non screen
b) High definition
12
2.3.4. Kontra Indikasi Mammografi
sama lain.
Technical : 1) Ukuran IR : 18 X 24 cm (8 x 10
12 inchi) membujur
2) Moving grid
mA=36
4) Waist apron
Posisi pasien : Pasien dalam posisi berdiri atau duduk
Posisi objek : 1) Ketinggian IR tergantung pada
13
pengangkatan mammae agar mencapai
mammary.
kencang.
14
mammografi
Respirasi : Tahan nafas
Kriteria : Seluruh jaringan mammae harus tampak
tampak).
15
B. Proyeksi Mediolateral Oblique (MLO)
sama lain.
Technical : 1. Ukuran IR : 18 X 24 cm (8 x 10
12 inchi) membujur
2. Moving grid
4. Waist apron
Posisi pasien : Pasien dalam posisi berdiri atau duduk
Posisi objek 1) Tabung sinar-x dan IR saling berhadapan,
derajat vertical.
vertical.
16
2) Atur tinggi IR selevel dengan axilla
pasien.
menyentur IR.
kencang.
17
sisi axillary
(Bontrager, 2001)
mammografi
Respirasi Tahan nafas
Kriteria Seluruh jaringan mammae tampak, dari
18
inframammary harus tampak dan mammae
(Bontrager, 2001)
19
radiologist sebagai proyeksi pilihan untuk
12 inchi) membujur
2. Moving grid
4. Waist apron
Posisi pasien : Pasien dalam posisi berdiri atau duduk
Posisi objek 1) Tabung sinar-x dan IR saling berhadapan,
mammae.
menyentur IR.
20
tulang sternum, rotasikan pasien hingga
sisi axillary.
21
Proyeksi mediolateral (Bontrager, 2001)
CR : Tegak lurus, dipusatkan pada dasar mammae,
mammografi
Respirasi Tahan nafas
Kriteria Tampak seluruh mammae dari aspek lateral,
pectoralis
22
axillary.
12 inchi) membujur
2. Moving grid
4. Waist apron
Posisi pasien : Pasien dalam posisi berdiri atau duduk
Posisi objek 1) Posisikan pasien seperti pada proyeksi
sinar-x.
23
4) Mammae ditarik ke pertengahan IR,
sisi axillary
mammografi
Respirasi Tahan nafas
Kriteria Tampak jaringan axillary mammae,
subareolar.
24
Radiograf proyeksi XCCL (Bontrager, 2001
E. Proyeksi Craniocaudal Cleavage (CV)
Image : 1 8 x 24 cm atau 24 x 30 cm
Receptor
Posisi pasien : Pasien dalam posisi berdiri menghadap
maksimal
25
pasien untuk membusungkan dada
kaset.
sinar-x
kaset
hingga kencang.
dikompresi.
26
Proyeksi CV (Ballinger, 1999)
CR : Tegak lurus pada daerah di pertengahan
kedua
Struktur yang : Proyeksi ini menampakkan posisi lesi pada
BAB III
27
Nama : Mrs. Y
Umur : 64 Tahun
No.RM : 123456
28
Hasil radiograf proyeksi mediolateral oblique pada mammae kanan dan kiri
menunjukkan massa
payudara dextra pasien dengan indikasi suspek tumor jinak . Proyeksi yang
29
digunakan adalah proyeksi craniocaudal dan mediolateral oblique.
Pemeriksaan dilakukan pada kedua mammae, kiri dan kanan. Posisi pasien
dan posisi objek yang diterapkan sudah sesuai dengan teori yang ada.
radiografer, dokter dan tenaga kesehatan yang lain serta masyarakat umum
30
BABIV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.1.2. Dari hasil radiograf tidak ditemukan kelainan ataupun massa di area
payudara bilateral
4.2. Saran
31
DAFTAR PUSTAKA