Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN STUDI KASUS

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI GENU

PADA KASUS OSTEOARTHRITIS DI INSTALASI RADIOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI

Disusun Guna Memenuhi Laporan Kasus Praktik Kerja Lapangan 1

Disusun Oleh:

Salsabila

P1337430121009

PRODI RADIOLOGI SEMARANG PROGRAM DIPLOMA TIGA

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah diperiksa oleh Clinical Instructur (CI) Instalasi

Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali dan telah disetujui untuk

memenuhi tugas Mata kuliah Praktek Kerja Lapangan I Program Studi

Diploma III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang.

Nama : Salsabila

NIM : P1337430121009

Judul Laporan : TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI GENU

PADA KASUS OSTEOARTHRITIS DI INSTALASI RADIOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI

Boyolali, Desember 2022

Pembimbing PKL

Yuni Purwanti Hastuti, S. ST


NIP : 197206011995032003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt karena atas segala rahmat yang

dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus

“Teknik Pemeriksaan Radiografi Genu pada Kasus Osteoarthritis di

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali” ini.

Laporan Kasus ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1, Program Studi Radiologi Semarang

Program Diploma III, yang bertempat di Instalasi Radiologi RSUD Pandan

Arang Boyolali.

Dalam penyusunan laporan kasus ini tidak akan lepas dari segala

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis juga

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua penulis

2. Ibu Darmini, S.Si., M. Kes. selaku Ketua Program Studi Radiologi

Semarang Program Diploma III Poltekkes Kemenkes Semarang

3. Ibu Yuni Purwanti Hastuti, S. ST selaku Clinical Instructure (CI)

Praktek Kerja Lapangan I di RSUD Pandan Arang Boyolali

4. Seluruh Radiografer dan Staf Instalasi Radiologi RSUD Pandan

Arang Boyolali

5. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Laporan Kasus ini.

iii
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam

penyusunan laporan kasus ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik

dan saran yang membangun dari pembaca, guna memperbaiki laporan

kasus selanjutnya. Penulis juga berharap laporan kasus ini bermanfaat

bagi penulis maupun para pembaca.

Boyolali, Desember 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................ii

KATA PENGANTAR ..............................................................................iii-iv

DAFTAR ISI............................................................................................v-vi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah...............................................8-9

1.2. Rumusan Masalah........................................................9

1.3. Tujuan Penulisan..........................................................9

1.4. Sistematika Penulisan..................................................9-10

BAB II DASAR TEORI

2.1. Anatomi..........................................................................11-14

2.2. Patologi Osteoarthritis....................................................14-17

2.3. Teknik Radiografi Genu.................................................17-21

2.4 Proteksi Radiasi.............................................................21-22

v
BAB III PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1. Identitas Pasien...............................................................23

3.2. Riwayat Pasien...............................................................23

3.3. Prosedur Pemeriksaan...................................................23

3.4. Hasil Pembacaan Radiograf...........................................24-31

3.5. Pembahasan Kasus.......................................................31-33

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan.....................................................................34

4.2. Saran...............................................................................35

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................36

LAMPIRAN............................................................................................37

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Anatomy Genu-Anterior View...................................................11

Gambar 2 Anatomy Genu-Sagital Section.................................................11

Gambar 3 Anatomy Genu-Superior View of Articular Surface of Tibia......12

Gambar 4 AP bilateral weight bearing.......................................................18

Gambar 5 Hasil Radiograf Genu Proyeksi AP Weight Bearing..................19

Gambar 6 Rosenberg Method...................................................................19

Gambar 7 Hasil Radiograf genu proyeksi Rosenberg...............................20

Gambar 8 Digital Radiography(DR)...........................................................25

Gambar 9 Work station Komputer Digital Radiography (DR)....................26

Gambar 10 Detector ukuran 35 x 43 cm...................................................26

Gambar 11 Bucky Stand...........................................................................26

Gambar 12 Printer Dry Pix........................................................................27

Gambar 13 Box Pijakan.............................................................................27

Gambar 14 Hasil Radiograf proyeksi AP

Erect...........................................29

Gambar 15 Hasil Radiograf Proyeksi Lateral Erect....................................30

Gambar 16 Hasil Bacaan Radiograf...........................................................37

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sendi genu merupakan bagian dari ekstremitas inferior

yang menghubungkan tungkai atas dengan tungkai bawah, sendi

genu adalah sendi paling besar dalam tubuh, sangat komplek

mempunyai otot fleksor dan ekstensor yang kuat serta

mempunyai ligamen yang kuat, fungsi dari sendi genu ini adalah

untuk mengatur pergerakan dari kaki, tulang-tulang dipadukan

dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa,

ligamen, tendon, fasia atau otot. Persendian ini adalah lokasi

paling sering mengalami patologi, dengan osteoartritis genu

menjadi salah satu kondisi yang paling sering terjadi di genu.

Pemeriksaan radiologi genu ada beberapa proyeksi yaitu

antero-posterior, oblique, lateral, antero-posterior weight bearing

bilateral dan postero-anterior axial weight bearing metode

Rosenberg. (Bontrager 2014).

Di Instalasi Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali teknik

pemeriksaan genu pada kasus osteoarthritis yaitu antero-

posterior dan lateral erect.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin

mengkaji lebih lanjut dalam laporan studi kasus dengan judul

8
“Teknik Pemeriksaan Radiografi Genu pada Kasus Osteoarthritis

di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang

Boyolali”

1.2...... Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan,

maka dapat dirumuskan data sebagai berikut:

1... Bagaimana teknik pemeriksaan genu pada kasus

osteoarthritis di Instalasi Radiologi RSUD Pandan Arang

Boyolali?

2... Apakah proyeksi antero-posterior dan lateral erect telah

cukup memberikan informasi diagnostik yang diharapkan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan kasus ini sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan radiografi genu pada

kasus osteoarthritis.

2. Untuk mengetahui informasi diagnostik sendi genu pada

proyeksi antero posterior dan lateral erect

1.4...... Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca untuk memahami isi

laporan kasus ini. Penulis menyajikan sistematika penulisan

dengan rincian sebagai berikut :

9
BAB I, Pendahuluan

Bab ini terdiri atas latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, metode

pengumpulan data, manfaat penulisan, dan

sistematika penulisan.

BAB II, Dasar Teori

Bab ini menjelaskan tentang anatomi, patologi

dan teknik pemeriksaan radiologi serta proteksi

radiasi yang dijadikan sebagai dasar teori

dalam penulisan laporan kasus ini.

BAB III, Profil Kasus dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang profil kasus pasien yang

mengalami osteoarthritis, prosedur

pemeriksaan, hasil pembacaan radiograf serta

pembahasannya.

BAB IV, Penutup

Pada bab ini, dikemukakan kesimpulan dari

bab-bab sebelumnya serta saran dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA

10
BAB II

DASAR TEORI

2.1........ Anatomi

Genu adalah sendi kompleks besar yang terutama

melibatkan sendi femorotibial antara dua kondilus tulang paha

dan kondilus tibia. Sendi patellofemoral juga merupakan bagian

dari sendi lutut, di mana patela berartikulasi dengan permukaan

anterior femur distal.

Gambar 1 Anatomy Genu-Anterior View

Gambar 2 Anatomy Genu-Sagital Section

11
Gambar 3 Anatomy Genu-Superior View of Articular Surface of Tibia

Tulang yang menyusun lutut yaitu tulang femur, patella,

tibia dan fibula. Genu bergerak karena adanya keempat tulang

ini. Tulang-tulang tersebut sebagai pembentuk lutut ditutupi

oleh articular ligament. Berikut adalah penggambaran tulang–

tulang yang membentuk Genu.

1.... Tulang Femur

Femur merupakan sebuah tulang paling panjang, besar dan

berukuran berat didalam tubuh.

2. Tulang Tibia dan Fibula

Tulang tibia adalah tulang terbesar penyusun tulang kaki

untuk mendukung sebagian besar berat badan.

Tulang fibula adalah tulang kaki yang simpleks daripada

tibia. Bagian atas proksimal fibula melekat pada tibia

condyle bagian lateral

3.... Tulang Patella

Tempurung lutut atau patella merupakan sebuah tulang

sesamoid atau tulang yang terletak disekitar persendian

atau otot.

12
Terdapat tiga persendian dalam genu yaitu tibiofemoral

joint, patellofemoral joint dan proximal tibiofemoral joint.

1.... Tibiofemoral joint

Sendi ini merupakan sendi synovial hinge joint atau sendi

engsel. Sendi ini dapat bergerak pada tiga macam gerakan,

yaitu gerakan fleksi–ekstensi dan gerakan berputar(rotasi).

2.... Patellofemoral joint

Sendi ini menyambungkan patella dan femur serta

termasuk kedalam jenis sendi modified plane.

3.... Proximal tibiofibular joint

Sendi yang berfungsi sebagai penampung berat terususun

diantara caput fibula dengan tibia. Sendi ini merupakan

jenis sendi plane synovial.

Ligament merupakan jaringan ikat berserat yang

menyambungkan antar tulang. Ligament berperan dalam

memantau sistem tulang dan menghindari adanya gerakan

abnormal pada sendi. Jenis-jenis ligament dapat dibedakan

sebagai berikut.

1.... Ligament Cruciate Depan (Anterior)

2.... Ligament Cruciate Belakang (Posterior)

3.... Ligament Arcuate Popliteal

4.....Ligament Tibial Collateral

5.... Ligament Fibular Collateral

13
6.....Ligament Patellar

7.... Ligament Oblique Popliteal

2.2........ Patologi Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah sebuah kelainan degenerative pada

sendi yang ditandai adanya ketidaknormalan pada tulang rawan.

Kelainan ini biasa disebut Degenerative Joint Disease(DJD)

yang merupakan sebuah inflamasi sendi akibat memburuknya

kartilago dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, disebabkan

juga adanya pembesaran struktur tulang

(Lampignano&Kendrick, 2018).

a.... Jenis Osteoarthritis

Terdapat dua jenis kasus osteoarthritis,yaitu

osteoarthritis primer dan sekunder(Pratama,2019).

1)......Osteoarthritis primer atau osteoarthritis idiopatik tidak

diketahui penyebabnya. Berkaitan dengan penyakit

sistemik dan inflamasi pada sendi, jenis ini tidak ada

keterkaitannya.

2)......Osteoarthritis sekunder diakibatkan karena terlalu

lama melakukan kegiatan, over workout, trauma,

kelainan sistemik, inflamasi, kelainan genetik, lifestyle

dan melemahnya daya tahan tubuh.

14
b.... Faktor Resiko Osteoarthritis

Faktor penyebab osteoarthritis menurut (Wijaya,2018)

adalah sebagai berikut.

1)......Individu (umur dan jenis kelamin, obesitas, genetik)

2)......Sendi (aktivitas tubuh, daya otot, kesesejaran lutut)

c.... Grading Osteoarthritis

Berdasarkan dari (Wijaya,2018) pembagian osteoarthritis

dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

1)......Grade 1

Tampak samar penyusutan celah sendi yang

memungkinkan terbentuknya osteofit.

2)......Grade 2

Tampak jelas adanya osteofit yang memungkinkan

disertai terjadinya penyusutan area sendi.

3)......Grade 3

Tampak sedikit osteofit, kemungkinan celah sendi

jelas terlihat, ada sclerosis,ada kemungkinan

deformitas pada ujung tulang.

4)......Grade 4

Tampak osteofit mengalami pembesaran, penyusutan

celah sendi jelas, ada sclerosis, ada deformitas

diujung tulang.

15
d.... Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis osteoarthritis pada pasien dapat

ditegakkan dengan beberapa hal yaitu, riwayat penyakit

pasien dan pemeriksaan fisik. Selain itu, terdapat data lain

yang diperlukan seperti uraian indikasi, waktu,

penggambaran nyeri bermula, tempat rasa sakit

berlangsung, indikasi lain yang dialami pasien dan riwayat

obat yang diminum pasien.

Pemeriksaan radiografi dengan sinar-x diperlukan

untuk melihat osteoarthritis secara akurat. Hasil gambaran

radiograf berfungsi untuk melihat perbedaan antara tulang

di area sendi dan tulang subkondral (Pratama,2019).

Menurut (Lespasioetal., 2017) pasien menjadi tidak

kooperatif karena adanya klinis yang menyertainya yaitu

nyeri lutut hampir tiap hari pada bulan sebelumnya,

ditambah krepitasi pada gerakan sendi aktif, kaku di pagi

hari dengan durasi kurang dari 30 menit, usia >50 tahun

pembesaran tulang lutut saat pemeriksaan, nyeri tekan

pada lutut saat pemeriksaan dan tidak teraba hangat

Adanya kelainan genu juga dapat diketahui dengan

pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI), 68-

100% MRI mempunyai spesifikasi untuk

mendiagnosa Anterior Cruciate Ligament (ACL) dan

16
Posterior Cruciate Ligament (PCL) dengan baik (Allen,

2016).

2.3........ Teknik Radiografi Genu

a... Persiapan Pasien

Pada pemeriksaan radiografi genu tidak memerlukan

persiapan, hanya melepas benda logam yang dapat

mengganggu hasil radiograf. Selain itu, pasien diberi

penjelasan mengenai prosedur pemeriksaan yang akan

dilakukan.

b... Alat dan bahan

Alat dan bahan yang diperlukan dalam pemeriksaan genu

yaitu.

1... Pesawat sinar–x

2... Image receptor (IR)

3... Bucky Stand

c... Teknik pemeriksaan genu

Teknik pemeriksaan genu yang direkomendasikan pada

kasus osteoarthritis menurut sebagai berikut.

1... Proyeksi AP Weight Bearing Bilateral

Proyeksi ini bertujuan untuk memperlihatkan ada

tidaknya penyempitan pada genu.

17
Gambar 4 AP bilateral weight bearing

-.... Posisi Pasien

Pasien diatur tegak dengan bagian genu tepat

dipertengahan bucky stand dan bagian belakang

menempel pada bucky stand.

-.... Posisi Objek

Lutut pasien ditempatkan tepat pada pertengahan

IR. Kaki dan lutut bilateral sejajar pada IR.

-.... Central Ray (CR) : horizontal tegak lurus tepat

dipertengahan IR.

-.... Central Point (CP) : IR ½ inchi (1,3cm) posterior

apex patella.

18
-.... Kriteria Evaluasi

Gambar 5 Hasil Radiograf Genu Proyeksi AP Weight Bearing

Tampak luas lapangan kolimasi sudah tepat. Kedua

lutut terlihat tanpa adanya rotasi. Ruang sendi lutut

tampak berpusat di area ekposure.

2... Proyeksi PA Rosenberg Metode Weight Bearing

Proyeksi ini bertujuan untuk mengevaluasi penyempitan

ruang sendi dan menunjukkan penyakit kartilago

artikular

Gambar 6 Rosenberg Metho

19
-.... Posisi pasien

Tempatkan pasien dalam posisi berdiri dengan

aspek anterior lutut dipusatkan pada kaset.

-.... Posisi Obyek

Tengahkan IR pada ketinggian ½ inci (1,3 cm)

bawah apex patella. Kemudian meminta pasien

untuk memegang tepi kaset dan menekuk lutut

pada sudut 45 derajat.

-.... Central Ray : Horizontal dan tegak lurus terhadap

pusat IR.

-... Central Point tegak lurus ke tibia dan fibula. Sudut

10 derajat caudad.

-... Kriteria Evaluasi

Gambar 7 Hasil Radiograf genu proyeksi Rosenberg

Tampak lapangan kolimasi penyinaran yang

sudah tepat. Kedua lutut terlihat tegak lurus dan

tidak adanya rotasi. Daerah eksposure meluas

dan tampak sendi lutut pada pertengahannya.

20
Tampak adanya intercodylar fossae dan soft

tissue serta bony trabecular. Tampak tibial plateu

di pertengahan.

2.4........ Proteksi Radiasi

a... Proteksi bagi pasien

1) Pemeriksaan dengan sinar-x hanya dilakukan atas

permintaan dokter

2) Mengatur luas lapangan pemeriksaan sesuai dengan

kebutuhan

3) Menggunakan faktor eksposi yang tepat untuk

menghindari pengulangan foto

4) Tidak terjadi pengulangan foto karena kesalahan

5) Waktu penyinaran sesingkat mungkin

6) Pasien menggunakan apron

7) Pasien hamil pada triwulan pertama ditunda

pemeriksaannya

b... Proteksi bagi petugas

1) Tidak menggunakan berkas sinar–x yang mengarah ke

petugas

2) Berlindung dibalik tabir / tirai saat melakukan eksposi

3) Menggunakan alat monitoring radiasi secara continue

selama bertugas

21
c... Proteksi bagi masyarakat umum

1).. Pintu pemeriksaan tertutup rapat

2).. Tidak mengarahkan sinar sumber sinar – X keruangan

umum

3).. Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke

ruang pemeriksaan

4).. Apabila diperlukan orang lain untuk membantu jalannya

pemeriksaan, orang tersebut harus menggunakan

apron

22
BAB III

PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1. Identitas Pasien

Nama : Tn. S

Jenis Kelamin : Laki – laki

Umur : 64 Tahun

Alamat : Karangboyo

No. RM : 15494XXX

No. Foto : RAD22120XXX

dr. Pengirim : dr. Syuharul Qomar SP.PD

Diagnosa : Osteoarthritis

Tanggal Pemeriksaan : 05 Desember 2022

Permintaan Pemeriksaan : Genu

3.2...... Riwayat Pasien

Pada Hari Jumat 9 Desember 2022, pasien dari poliklikik

penyakit dalam datang ke Instalasi Radiologi RSUD Pandan

Arang Boyolali diantar keluarganya. Pasien mempunyai

keluhan nyeri sendi di bagian lutut sebelah kanan, dari keluhan

tersebut dokter mendiagnosa adanya osteoarthritis pada genu

dextra. Kemudian untuk menegakkan diagnosa awal maka

pasien diberikan pengantar untuk dilakukan foto rontgen pada

bagian lulut sebelah kanan.

23
3.3...... Prosedur Pemeriksaan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Instalasi

Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali, pemeriksaan genu

pada kasus osteoarthritis dilakukan dengan beberapa prosedur

sebagai berikut

a... Persiapan Pasien

1).. Mengidentifikasi pasien dengan pemanggilan pasien

sesuai dengan nama yang ada pada lembar permintaan

foto, kemudian mencocokkan identitas pasien seperti

nama, tanggal lahir dan alamat.

2).. Dilakukan anamnesa singkat dengan menanyakan

keluhan yang dirasakan pasien dan bagian tubuh yang

sakit.

3).. Menjelaskan prosedur pemeriksaan yang akan

dikerjakan secara singkat dengan bahasa yang mudah

dipahami.

4).. Menginstruksikan pasien untuk melepaskan benda

logam disekitar genu yang dapat mengganggu hasil

gambaran radiograf

b. Persiapan Alat dan Bahan

Pemeriksaan genu pada kasus osteoarthritis dilakukan

dengan menggunakan beberapa alat dan bahan sebagai

berikut.

24
-.... Pesawat Sinar–x Digital Radiography(DR)

Pesawat sinar–x yang digunakan memiliki spesifikasi

sebagai berikut.

Merk : Siemens

Tipe : Luminos Agile Max

No.Seri : 63366

Tahun Pembuaatan : 2002

Tipe Generator : Med/HF

Kapasitas Maksimum : 150kVp, 800mA, -s, -mAs

Gambar 8 Digital Radiography(DR)

-.... Work station Komputer Digital Radiography (DR)

25
Gambar 9 Work station Komputer Digital Radiography (DR)

-.... Detector ukuran 35x43 cm

Gambar 10 Detector ukuran 35 x 43 cm

-.... Bucky Stand

Gambar 11 Bucky Stand

26
-.... Printer Dry Pix

Gambar 12 Printer Dry Pix

-.... Box Pijakan

Gambar 13 Box Pijakan

c... Teknik Pemeriksaan Genu

1).. AP Erect

- Posisi Pasien :

Pasien menghadap arah datangnya sinar dan

berdiri tegak diatas box pijakan untuk

menyejajarkan lutut agar tepat dipertengahan

detector. Lutut bagian belakang menempel pada

detector.

27
- Posisi Objek :

Pada lutut kanan pasien diatur tepat pada

pertengahan detector. Antar kedua kaki pasien

diberi jarak sehingga objek yang diperiksa tidak

superposisi dengan objek lain serta bertujuan untuk

menjaga keseimbangan. Kedua kaki pasien

diupayakan agar true AP.

- Central Ray (CR) : Horizontal tegak

Lurus

- Central Point (CP) : Titik bidik diatur

dibawah apex

patella

- Focus Film Distance(FFD) : 100 cm

- Ukuran Image Receptor : 35 x 43 cm

- kV / mAs : 66 / 4

28
-.... Evaluasi Radiograf

Gambar 14 Hasil Radiograf proyeksi AP Erect

a... Tampak distal femur, patella, medial femoral

condyle, tibia, fibula, medial tibial plateau,

lateral tibial plateau.

b... Tampak celah femorotibial joint space.

c... Tidak terjadi rotasi.

d. Densitas dan kontras gambar sudah cukup

ditunjukkan dengan terlihat soft tissue dan

trabekula dengan jelas.

2).. Lateral Erect

- Posisi Pasien :

29
Pasien diatur berdiri dengan tubuh menyamping ,

kaki kanan pasien ditempatka di atas box pijakan.

- Posisi Objek :

Genu kanan diatur menempel kaset sehigga true

lateral dan difleksikan.

- MCP sejajar dengan arah sinar

- Central Ray (CR) : horizontal tegak

lurus

- Central Point (CP) : 2,5 cm dibawah

epycondilus medial

- Focus Film Distance(FFD) : 100 cm

- Ukuran Image Receptor : 35 x 43 cm

- kV / mAs : 66 / 4

- Evaluasi Radiograf

30
Gambar 15 Hasil Radiograf Proyeksi Lateral Erect

a. Tampak distal femur, patella, proximal tibia dan

fibula pada pandangan lateral.

b. Densitas dan kontras gambar sudah cukup

ditunjukkan dengan terlihat soft tissue dan

trabekula dengan jelas.

3.4...... Hasil Pembacaan Radiograf

“Artic Genu kanan tak tampak fraktur maupun luksasi,

osteofit minimal condyl medialis femur dan basis patella

mengesankan Osteoarthrosis grade I-II”

3.5...... Pembahasan Kasus

31
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pemeriksaan genu

pada kasus osteoarthritis dilakukan dengan proyeksi AP dan

Lateral Erect .

Proyeksi AP dan Lateral Erect pada pemeriksaan genu pada

kasus osteoarthritis dilakukan hanya pada salah satu kaki yang

sakit dengan menempatkan pasien berdiri di atas box pijakan.

Kedua proyeksi tersebut dilakukan dengan berdiri sehingga

lutut pasien menjadi tumpuan berat tubuh. Hal ini membuat

gambaran genu tampak jelas serta penyempitan pada genu

bisa dilihat dengan optimal. Pada proyeksi AP Erect dapat

memperlihatkan celah sendi dari aspek anterior. Sedangkan,

pada proyeksi Lateral Erect berperan penting dalam

menegakkan diagnosa osteoarthritis pada genu dari gambaran

celah sendi femorotibial dari sisi lateral. Proyeksi lateral dibuat

dengan mengatur genu pasien fleksi agar gambaran celah

sendi tampak jelas sehingga dapat menegakkan diagnosa

kasus osteoarthritis .

Berdasarkan teori Bontrager’s (2018), proyeksi lateral genu

pengaturan Central Ray (CR) sebesar 5-7 derajat chepalad

dengan tujuan agar gambaran joint space tampak lebih jelas,

sedangkan di RSUD Pandan Arang Boyolali Central Ray (CR)

diatur tegak lurus

32
Pada pemeriksaan radiografi dengan diagnosa osteoarthritis

pada genu, berbagai referensi dari Bontrager(2018) dan Merril’s

(2016) menganjurkan untuk dibuat proyeksi bilateral. Maksud

dari dibuatnya proyeksi tersebut adalah untuk membandingkan

antara sendi satu dengan yang lain. Selain itu juga untuk

melihat apakah sendi yang satunya juga terserang

osteoarthritis atau tidak. Karena apabila salah satu sendi

terkena osteoarthritis maka kemungkinan besar sendi yang

satunya juga terkena osteoarthritis.

Di Instalasi Radiologi RSUD Pandan Arang Boyolali proteksi

radiasi yang dilakukan pada pemeriksaan genu sebagai berikut:

a... Proteksi bagi pasien

1) Pemeriksaan dengan sinar-x hanya dilakukan atas

permintaan dokter

2) Mengatur luas lapangan pemeriksaan sesuai dengan

kebutuhan

3) Menggunakan faktor eksposi yang tepat untuk

menghindari pengulangan foto

4) Tidak terjadi pengulangan foto karena kesalahan

b... Proteksi bagi petugas

1) Tidak menggunakan berkas sinar–x yang mengarah ke

petugas

2) Berlindung dibalik tabir saat melakukan eksposi

33
c... Proteksi bagi masyarakat umum

1).. Pintu pemeriksaan tertutup rapat

2).. Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke

ruang pemeriksaan

BAB IV

PENUTUP

4.1...... Kesimpulan

Berdasarkan laporan yang berjudul “Teknik Pemeriksaan

Radiografi Genu pada Kasus Osteoarthritis di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali”

dapat diambil kesimpulan antara lain:

1... Teknik pemeriksaan radiografi genu pada kasus

Osteoarhtritis berbeda dengan teori

34
2... Teknik pemeriksaan radiografi genu pada kasus

Osteoarhtritis menggunakan proyeksi antero-posterior dan

lateral erect. Alasan penggunaan proyeksi tersebut adalah

untuk dengan proyeksi tersebut suah dapat memberikan

gambaran yang jelas ada atau tidaknya penyempitan pada

genu, selain itu pemeriksaan yang hanya dilakukan pada

salah satu kaki saja bertujuan untuk efisiensi biaya dan

waktu.

3... Proteksi radiasi yang dikerjakan pada pemeriksaan genu

pada kasus osteoarhtritis di RSUD Pandan Arang Boyolali

sudah menerapkan prinsip ALARA (As Low As Reasonably

Achievably) yaitu dengan memperhatikan proteksi radiasi

bagi pasien, petugas dan masyarakat umum.

4.2...... Saran

1. Dalam pemeriksaan genu pada kasus osteoarthritis perlu

adanya proyeksi bilateral sebagai perbandingan derajat

keparahan osteoarthritis antara lutut kanan dan kiri.

2. Pada proyeksi lateral sebaiknya perlu menggunakan

penyudutan 5-7 derajat chepalad untuk memperlihatkan joint

space secara optimal.

35
DAFTAR PUSTAKA

Allen, Anton M. 2016, MRI for Anatomi Cruciate Ligament Injury,

Department of Radiology, University of Tennessee Medical Center

at Knoxville

Lampignano, J. P., & Kendrick, L. E. (2018). Bontrager's Textbook of

Radiographic Positioning and Related Anatomy. United States of

America: Elsevier.

Lespasio, M. J., Piuzzi, N. S., Husni, M. E., Muschler, G. F., Guarino, A.,

&Mont, M. A. (2017). Knee Osteoarthritis: A Primer. The

Long, B. W., Rollins, J. H., & Smith, B. J. (2016). Merril's Atlas of


Radiographic Positioning& Procedures. United States of America:
Elsevier.
Pratama, D. A. (2019). Intervensi Fisioterapi pada Kasus Osteoarthritis

Genu di RSPAD Gatot Soebroto. Jurnal Sosial Humaniora

Terapan,1(2).

Wijaya,S.(2018).Osteoartritis Lutut. Cermin Dunia Kedokteran, 45(6), 424–

429

36
LAMPIRAN

Gambar 16 Hasil Bacaan Radiograf

37

Anda mungkin juga menyukai