Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN AKHIR PKL I

MAHASISWA PRODI RADIOLOGI POLTEKKES


MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2021

NAMA LOKASI PKL : RSUD LASINRANG KAB. PINRANG


PERIODE PKL : 04 S/D 30 JANUARI 2021

TEKNIK PEMERIKSAAN OSSA PEDIS PADA KASUS


DISLOKASI DI RSUD. LASINRANG KAB. PINRANG

OLEH :

OLEH :

MUHAMMAD HIDAYAT / 119136 / C

POLITEKNIK KESEHATAN (POLTEKKES)


MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PRODI RADIOLOGI 2021

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus yang berjudul “TEKNIK PEMERIKSAAN OSSA PEDIS
Pada Kasus dislokasi yang dilaksanakan di RSUD Lasinrang Kab.
Pinrang” pada tanggal 04 januari – 30 januari 2021 telah disetujui dan
diperiksa oleh pembimbing untuk diperbanyak.

Pinrang, 04 januari 2021

Menyetujui,

Supervisor Institusi Kepala Ruangan Radiologi

Muh. Rusli, S.Si Sofyan Rusifa Amd.Rad

Mengetahui,
Penanggung Jawab PKL

Indah Musdalifah, S.Si M.Si

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan hidayah – Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus

yang berjudul “Teknik Radiografi PEDIS Pada Kasus DISLOKASI OS

NAVICULARE.

Di Instalasi Radiologi RSUD Lasinrang Pinrang”. Penyusunan

Laporan Kasus ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu penugasan

dalam Peraktek Kerja Lapangan I Jurusan DIII RADIOLOGI Makassar di

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang. Dalam

penyusunan laporan kasus ini penulis telah banyak mendapat bantuan,

bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Direktur Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar dr.H.Effendy

Rasiyanto M.Kes

2. Direktur RSU Lasinrang Kab. Pinrang dr. H. Moh.Inwan Ahsan, M.Kes

3. Kepala Instalasi Radiologi RSU Lasinrang Kab. Pinrang dr. Hj. Sri

Wahyuni Hatta, Sp.Rad, M.Kes

4. Bapak Sofyan Rosifa Amd.Rad selaku Kepala Ruangan Radiologi


RSU

Lasinrang Pinrang.

5. Para Pembimbing/Senior di Radiologi yang senantiasa berbagi ilmu.

6. Ibu Indah Musdalifah,S.si, M.Si selaku penanggung jawab PKL I

iii
Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar.

7. Bapak Muh. Rusli, S.si selaku supervisor politeknik Kesehatan

Muhammadiyah Makassar.

8. Seluruh radiografer dan staff radiologi RSU Lasinrang Pinrang.

Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh Karena itu, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan

kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca.

Pinrang, 04 JANUARI 2021

MUHAMMAD HIDAYAT
119136

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii

KATA PENGANTAR..................................................................................iii

DAFTAR ISI.................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR...................................................................................vii

DAFTAR TABEL......................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................3

C. Tujuan Penulisan...................................................................................3

D. Manfaat penulisan.................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................5

A. Tinjauan Umum Lokasi PKL.................................................................5

1. Gambaran Umum RSUD Lasinrang Kab. Pinrang...........................5

2. Gambaran Unit Radiologi RSUD Lasinrang Kab. Pinrang...............7

B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi, Dan Patologi..................9

C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan.................................................11

D. Jadwal Dan Waktu Pelaksanaan PKL.................................................12

E. Alur Pelaksanaan Program PKL..........................................................13

BAB III METODE PEMERIKSAAN..........................................................14

A. Tempat Dan Waktu Pemeriksaan.......................................................14

B. Kronologis Riwayat Pasien..................................................................14

v
C. Persiapan Pasien................................................................................14

D. Prosedur kerja.....................................................................................14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................16

A. Hasil Pemeriksaan Pasien..................................................................16

1. Data pasien.....................................................................................16

2. Persiapan alat dan bahan yang digunakan....................................16

3. Teknik pemeriksaan........................................................................18

B. Pembahasan Laporan Kasus.............................................................21

BAB V........................................................................................................23

PENUTUP..................................................................................................23

A. Kesimpulan..........................................................................................23

B. Saran...................................................................................................23

Lampiran...................................................................................................25

1. BiodataPenulis.....................................................................................25

2. Foto Copy Surat Pengantar Foto.........................................................26

3. Hasil Baca Foto Laporan Kasus..........................................................27

4. Gambar Struktur Organisasi Radiologi................................................28

5. Denah Ruang Pemeriksaan Radiologi.................................................29

6. Denah Ruang Pengolahan film Radiologi............................................30

7. Dokumentasi kegiatan mahasiswa PKL..............................................31

8. Daftar Hadir Peserta Seminar PKL I....................................................32

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. RSU Lasinrang Kab. Pinrang .................................... 5

Gambar 2.2. Anatomi Ossa Pedis ................................................ 10

Gambar 2.3. Ossa Pedis Proyeksi AP ......................................... 11

Gambar 2.4. Ossa Pedis Proyeksi Lateral .................................. 12

Gambar 4.5. Ruang Pemeriksaan ................................................. 17

Gambar 4.6. Film ......................................................................... 17

Gambar 4.7. Kaset ....................................................................... 17

Gambar 4.8. Ossa Pedis Proyeksi AP .......................................... 18

Gambar 4.9. Faktor Eksposi ........................................................ 19

Gambar 4.10. Prosessing Film ...................................................... 20

Gambar 4.11. Hasil Radiograf........................................................ 20

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kepemimpinan Direktur RSU Lasinrang Kab. Pinrang


Sejak Tahun 1961 – Sekarang ……………………………..................... 7

Tabel 2.2 Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan ………………………….8

viii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radiodiagnostik merupakan salah satu cabang dari Radiologi

yang bertujuan untuk membantu pemeriksaan dalam bidang

kesehatan, yaitu untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit melalui

pembuatan gambar yang disebut dengan radiograf. Pemeriksaan

dengan memanfaatkan sinar-X mengalami perkembangan yang

sangat pesat sejak pertama kali ditemukan pada tanggal 08

Nopember 1895 oleh Wilhelm Conrad Rontgen. Penemuan ini

merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran karena dengan

hasil penemuan ini dapat digunakan untuk pemeriksaan bagian-

bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah tercapai.

Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi,

sekarang ini dunia radiologi sudah mengalami banyak perkembangan.

Adapun pemeriksaan radiologi ada dua macam yaitu :

1. Pemeriksaan sederhana

Merupakan pemeriksaan radiologi tanpa menggunakan media

kontras. Yang termasuk pemeriksaan sederhana antara lain,

pemeriksaan pada tulang belakang, tulang kepala, tulang panjang,

tulang dada dan sebagainya.

2. Pemeriksaan canggih

1
Merupakan pemeriksaan secara radiologi yang menggunakan

media kontras. Yang termasuk pemeriksaan canggih antara lain,

pemeriksaan pada traktus urinarius, saluran pencernaan,

pemeriksaan pada pembuluh darah, pemeriksaan pada pembuluh

limfe dan sebagainya.

Pemeriksaan Ossa Pedis adalah salah satu pemeriksaan

Radiologi tanpa menggunakan media kontras.Pada Pemeriksaan

Ossa Pedis biasanya ditemukan beberapa kasus seperti fraktur dan

Dislokasi.

Proyeksi yang digunakan dalam permeriksaan Ossa Pedis di RSUD

Lasinrang Pinrang adalah proyeksi Antero Posterior ( AP ) dan

Lateral.

Pada laporan kasus ini, penulis ingin mengetahui manfaat

pemeriksaan Ossa Pedis dengan proyeksi AP dan Lateral di Instalasi

Radiologi RSUD Lasinrang Kab. Pinrang untuk mendukung diagnosa

suatu

penyakit atau Dislokasi.

Dengan alasan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkatnya

dalam bentuk tulisan dengan judul ”Teknik Radiografi PEDIS Pada

Kasus DISLOKASI TALUS OS NAVICULARE DI RSUD Lasinrang

Kab.

Pinrang”.

2
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis Pada Kasus Dislokasi

di RSUD Lasinrang Kab. Pinrang ?

2. Bagaimana Hasil Diagnosa Dokter Terhadap Pemeriksaan Ossa

Pedis Pada Kasus Dislokasi Di RSUD Lasinrang Kab. Pinrang ?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

a. Agar Mahasiswa dapat memperdalam pemahamannya

mengenai prinsip-prinsip dasar serta berbagai istilah

pemeriksaan

Radiografi Terkait Keterlibatannya nanti setelah menjadi

Radiografer. Khususnya di dalam Pemeriksaan Ossa Pedis Pada

Kasus Dislokasi.

b. Agar mahasiswa memiliki bekal dasar untuk menyelesaikan mata

kuliah lainnya di dalam mengikuti perkuliahan pada tingkat

berikutnya.

2. Tujuan khusus

a. Untuk Mengetahui Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis Pada Kasus

Dislokasi di RSUD Lasinrang Kab. Pinrang.

b. Untuk mengetahui proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan

Ossa Pedis di RSUD Lasinrang Kab. Pinrang.

3
D. Manfaat penulisan

1. Manfaat Praktis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta

memberikan informasi kepada pembaca mengenai Teknik

Pemeriksaan Ossa Pedis Pada Kasus Dislokasi.

2. Manfaat Institusi

Hasil laporan ini dapat menambah kepustakaan dan

pertimbangan referensi tentang prosedur Pemeriksaan Ossa Pedis

Pada Kasus Dislokasi.

3. Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi untuk mengetahui lebih dekat

mengenai Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis Pada Kasus Dislokasi.

4. Bagi Masyarakat

Memberikan gambaran yang jelas tentang Teknik Pemeriksaan

Ossa Pedis Pada Kasus Dislokasi..

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Lokasi PKL

1. Gambaran Umum RSUD Lasinrang Kab. Pinrang

Gambar 2.1 : RSUD Lasinrang Kab. Pinrang


(Dok. RSUD Lasinrang Kab. Pinrang,2021)

Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang merupakan pelayanan

kesehatan yang dibangun pada awal tahun 1960 yang terletak di

jalan lasinrang No. 26 pinrang. Perubahan status kelas C

berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor:

543/Menkes/SK/VI/1966 sejalan dengan meningkatnya permintaan

pelayanan kesehatan sedangkan sarana dan prasarana sudah tidak

memungkinkan untuk dikembangkan maka pada tanggal 1 Agustus

1996 Mulai dilaksanakan pembangunan dilokasi baru dengan

peletakan batu pertama oleh Bupati Pinrang H. A Firdaus Amirullah.

Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang yang baru menempati

luas tanah ±3 Ha. Yang terletak di Jln. Macan No. 22 di Kel.

Macorawalie Kec. Watang Sawitto. Pembangunan rumah sakit dilaksanakan

secara bertahap. Baru tahun 2009-2015 pembangunan rumah sakit sangat pesat

5
berkat dukungan Pemerintah Daerah dalam hal ini H. Aslam Patonangi, selaku

Bupati Pinrang yang mempunyai perhatian besar terhadap pelayanan kesehatan

khususnya di RSUD

Lasinrang Pinrang yang selaku Direkturnya adalah dr. H. Makbul

Tapa, M. Kes. Peresmian secara simbolis bersama di kantor Bupati

Pinrang oleh Bapak Gubernur H.Z.B. Palaguna yang mana

oprasionalnya mulai 1 Agustus 2002.

Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang menempati bangunan ±

7.463.125 m2 dengan fasilitas peralatan sudah lebih dari cukup.

Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang telah mendapat sertifikat

akreditasi penuh tingkat dasar oleh Tim Komite Akreditasi Rumah

Sakit untuk 5 jenis pelayan dari Departemen Kesehatan Nomor

YM.01.10/003/335/08 tanggal 26 Februari 2008 dengan 5 POKJA

Yaitu Pelayanan, Adminitrasi, Perawatan, Unit Gawat Darurat dan

Rekam Medis

Tabel 2.1 : Kepemimpinan Direktur RSU Lasinrang Kab. Pinrang


Sejak Tahun 1961 – Sekarang.

6
No NAMA DIREKTUR MASA JABATAN
1 P.S Taruk Allo 1961-1965
2 dr. Sutantyo 1965-1971
3 dr. Habar Garu 1971-1975
4 dr. Nasaruddin Ritonga 1975-1979
5 dr. Mursad Abdi 1979-1984
6 dr.F.C.S. Sopacua 1984-1989
7 dr. DwiDjoko Purnomo, MPH 1989-1993
8 dr. Abdul Rauf Baja 1993-1999
9 dr. Dalle Makkaraka 1999-2001
10 dr. H Makbul Tapa, MARS 2001-2008
11 drg. Hj. Sitti Hasnah Syam, MARS 2008-2016
12 dr. H. Makbul Tapa M.Kes 2016-2019
13 dr. H. Moh Inwan Ahsan, M.Kes 2019–Sekarang
Sumber : Data Skunder 2021

2. Gambaran Unit Radiologi RSUD Lasinrang Kab. Pinrang

Instalasi Radiologi pada RSUD Lasinrang Pinrang terletak

didekat pintu masuk rumah sakit, RSUD Lasinrang Pinrang terdapat

beberapa jenis pesawat radiologi yang diperuntukan untuk

penunjang pemeriksaan dan penegakan diagnosa, di unit radiologi

terdapat 1 unit pesawat mobile, 1 unit pesawat dental dan 1 unit alat

USG dan 1 unit pesawat ACOMA yang teletak di ruangan

Pemeriksaan 1, di instalasi Radiologi RSUD Lasinrang Pinrang

terdapat beberapa ruangan yaitu ruangan adminitrasi, ruangan

Dokter, kamar gelap,toilet, ruangan pemeriksaan, ruangan operator,

kamar petugas, ruangan CR, ruangan USG dan gudang

7
Tabel 2.2. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan PKL 1 Selama 4 Pekan di
RSUD Lasinrang KAB.Pinrang Periode 04 - 30 Januari 2020 tahun 2021.
No Jenis Pemeriksaan Target Realisasi %

1 Radiografi ekstremitas 20 19 95%

atas

2 Radiografi ekstremitas 20 13 65%

bawah

3 Thorax 20 329 100%

4 Kepala 2 4 100%

5 Leher [servical] 2 2 100%

6 Thoraco Lumbal 2 3 100%

7 Lumbo sacral 2 7 100%

8 Pelvis 2 12 100%

9 Abdomen 2 2 100%

10 Radiografi pediatric [ anak] 2 2 100%

11 Radiografi pediatric 2 56 100%

[manual]

12 Radiografi khusus 2 -

(data primer, 2021)


Berdasarkan data tersebut, maka dapat di simpulkan bahwa

kegiatan selama PKL (Praktek Kerja Lapangan) terdapat 12 jenis

pemeriksaan yang dilakukan di RSUD Lasinrang Pinrang Pemeriksaan

yang paling sering dilakukan adalah pemeriksaan Thorax dan

Radiografi pediatric [Manual] dengan jumlah 329 dan 56 pemeriksaan.

8
B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi, Dan Patologi.

1) Anatomi dan Fisiologi Ossa Pedis

Ossa pedis terdiri dari 26 tulang dan 33 sendi serta otot,dan

ligament.kita harus memperhatikan syarat pada setiap pemeriksaan

tulang, selain objek inti yang kita foto, tulang harus tampak. Jadi

pada pemeriksaan ossa pedis kita juga perlu mengetahui tulang yang

berfungsi untuk menopang berat tubuh sehingga kita berdiri dan

berjalan dengan tegak. Tulang kaki di mulai dari panggul hingga

lutut, di nama kan tulang paha atau femur. ini adalah tulang

terpanjang di tubuh manusia.tulang paha ini menempel pada tulang

panggul. Di lutut,terdapat tulang yang berbentuk segitiga yang di

sebut patella, atau tempurung lutut.tulang ini yang melindungi sendi

lutut. di bawah lutut terdapat dua tulang kaki lain nya yaitu tibia atau

di kenal dengan tulang kering dan fibula tulang betis. Ketiga tulang di

kaki memiliki ujung yang lebih lebar dari pada di tengah untuk

memberi kekuatan ketika terdapat tulang talus, yang melekat pada

tulang betis dan membentuk pergelangan kaki, yang tersambung

dengan enam tulang lain nya.pada tulang telapak kaki[tarsal]

terdapat 5 tulang Panjang yang menghubung kan ke jari-jari kaki

memiliki 3 tulang kecil kecuali jempol hanya memiliki 2 tulang. Tulang

kaki dibentuk dan bersatu untuk membentuk kesatuan longitudinal

dan arcus transversal. Bagian permukaan anterior (superior) kaki

disebut dengan dorsum atau permukaan Dorsal, dan inferior

9
(posterior) aspek dari kaki disebut permukaan plantar. Karena

ketebalan yang beragam pada anatomi kaki, maka harus kita

perhatikan pemberian faktor eksposi untuk dapat menunjukkan

densitas keseluruhan bagian tulang kaki. (Catatan

Radiograf,2011)

Gambar 2.2 Anatomi Ossa Pedis.


(Catatan Radiograf,2011)
2) Patologi

Dislokasi adalah kondisi ketika tulang keluar atau bergeser dari

posisi normalnya pada sendi. Semua persendian yang ada di

tubuh dapat mengalami dislokasi, terutama saat terjadi benturan

akibat kecelakan berkendara atau terjatuh ketika berolahraga.

Dislokasi terjadi ketika sendi mengalami benturan atau tekanan

yang keras. Kondisi yang dapat menyebabkan dislokasi Dislokasi

sebaiknya ditangani dengan cepat, karena jika tidak, sejumlah

10
komplikasi serius dapat muncul. Salah satunya adalah kerusakan

saraf yang ada di daerah sendi. (dr. Rizky Tamin, 2020)

C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan

Pada pemerikssan Ossa Pedis ada 2 proyeksi yang di gunakan yaitu:

1. Proyeksi Antero Posterior ( AP )

a) Posisi Pasien :Pasien duduk atau supine di atas meja.

b) Posisi Obyek :Letakkan Ossa Pedis ditengah tengah

kaset dalam keadaan antero posterior

Gambar 2.3. Ossa Pedis Proyeksi AP


(Frank, Long, Smith. 2012)

c) Central Ray : tegak lurus dengan film

d) Center Point : pada Metatarsal 3.

e) Focus film Distance : 90 cm – 100 cm

f) Kaset : 24 x 30 cm

g) Kriteria Gambar

1) Tampak Phalang, Metatarsal, Tarsal.

2) Tampak Ankle Joint.

11
2. Proyeksi Lateral.

a) Posisi Pasien :Pasien duduk atau supine di atas meja.

b) Posisi Obyek :Telapak kaki diatur vertical dengan tepi


Lateral

menempel pada kaset dan diatur pada

pertengahan kaset.

Gambar 2.4. Ossa Pedis Proyeksi Lateral


(Frank, Long, Smith. 2012)

c) Central Ray : tegak lurus Vertikal.

d) Center Point : pada Navicular.

e) Focus film Distance : 90 cm – 100 cm

f) Kaset : 24 x 30 cm

g) Kriteria Gambar

1) Tampak Phalang, Metatarsal, Tarsal.

2) Tampak Ankle Joint.

D. Jadwal Dan Waktu Pelaksanaan PKL

PKL I Di laksanakan selama 4 Pekan, Di Mulai pada tanggal 04

Januari – 30 Januari 2021.

12
E. Alur Pelaksanaan Program PKL

BAB III METODE PEMERIKSAAN

A. Tempat Dan Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan di Instalasi Radiologi RSU Lasinrang Kab.

Pinrang pada hari Kamis 20 Januari pukul 11:17 WITA.

13
B. Kronologis Riwayat Pasien

Pasien dibawa ke RSU Lasinrang Kab. Pinrang mengalami nyeri

gerak di bagian bawah. Pasien diantar ke ruang radiologi setelah

melalui Poli Bedah dan di kirim oleh dokter pengirim yaitu dr. Muh Astar

Sp.d pada tanggal 20 Januari 2021 pukul 11:17 WITA untuk dilakukan

foto Xray dengan permintaan foto Ossa Pedis (AP) dan Lateral dengan

Klinis

Fraktur.

C. Persiapan Pasien

Pada Pemeriksaan Ossa Pedis tidak memerlukan persiapan

khususi kita hanya perlu menjelaskan pada pasien bahwa pada saat

ekspose tidak diperbolehkan untuk bergerak(goyang),karena akan

menyebabkan pengkaburan (unshapness). Dan melepas semua benda-

benda yang dapat menimbulkan artefak pada foto.

D. Prosedur kerja

1. Mengambil Ampra Pasien dari Ruang Registrasi

2. Memanggil Pasien sesuai dengan nama yang tertera dalam Ampra

3. Mengambil Kaset sesuai dengan objek yang akan diperiksa

4. Mengatur objek diatas Kaset pada Meja Pemeriksaan

5. Mengatur Faktor Eksposi

6. Melakukan Exposure

7. Melakuan Pencucian Film

14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pemeriksaan Pasien


1. Data pasien
a. Nama : Tn.P.M.M

b. Umur : 38 Tahun

c. Klinis : Dislokasi

d. Pemeriksaan : Ossa Pedis AP & Lateral.

e. Alamat : Talabangi

f. Jenis Kelamin : Laki-Laki

g. Dokter Pengirim : dr.Muh. Astar, Sp.

h. Poli Klinik : Poli Bedah.

15
2. Persiapan alat dan bahan yang digunakan
a. Merek Pesawat : Toshiba

b. Kapasitas : ( 100 kV ), ( 2400 mAs )

c. No. seri : 6L1226


: E7242
d. Type

e. Film (24 x 30 cm)

f. Kaset (10 x 12 Inchi)

Gambar 4.5. Ruangan Pemeriksaan


(Dok. RSU Lasinrang, 2021)

g. Film : Merek AGFA, 24x30 cm,

16
Gambar 4.6. Film
(Dok. RSU Lasinrang, 2021)

h. Kaset : 24x30 cm

Gambar 4.7. Kaset


(Dok. RSU Lasinrang, 2021)

3. Teknik pemeriksaan

a. Pengertian

Pemeriksaan Ossa Pedis adalah salah satu Pemeriksaan

Radiologi tanpa menggunakan Media Kontras dan tanpa

persiapan khusus, indikasi yang sering terjadi yaitu Fraktur dan

Dislokasi. Proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan Ossa

Pedis di RSU

Lasinrang Kab.Pinrang adalah proyeksi Antero-Posterior (AP) dan

Lateral.

b. Tujuan pemeriksaan :

1. Untuk mengetahui Teknik Pemeriksaan pemeriksaan Ossa

Pedis dengan indikasi Dislokasi.

2. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada Ossa Pedis.

c. Proyeksi

17
1. Posisi Pasien : Pasien supine di meja pemeriksaan

2. Posisi Objek : Ossa Pedis dalam keadaan True AP di tengah-

tengah kaset.

Gambar 4.8. Proyeksi Ap Ossa Pedis.


(Dok. RSU Lasinrang, 2021)

3) Central Ray : Tegak lurus dengan film.

4) Central Point : Pada Metatarsal 3.


: 90-100 cm.
5) Focus Film Distance

6) Kolimasi

a. Batas atas : Batas atas Ankle Joint.

b. Batas bawah : Batas bawah Phalanges


7) Factor eksposi : Kuat Arus = 65 kV

Tegangan Tabung = 7,1 mAS

18
Gambar 4.9. Faktor eksposi
(Dok. RSU Lasinrang, 2021)

8) Processing film : Film yang sebelumya sudah melalui Proses

Photo dengan menggunakan X-ray, kemudian diproses.

19
Gambar 4.10. Prosessing film.
(Dok. RSU Lasinrang Pinrang, 2019)
4. Analisis Hasil Radiograf :

a) Hasil Radiograf

Gambar 4.11. Hasil Radiograf Shoulder Joint.


(Dok. RSU Lasinrang, 2021)

b) Kriteria Gambar

1. Tampak Phalanges, Metatarsal, Tarsal.n

2. Tampak Ankle Joint.

c) Hasil Interpretasi Dokter

1. Susp Dislokasi Os Navicular pada Arterio Talonavicular Pedis

Dextra.

2. Jaringan Lunak sedikit Swelling.

20
B. Pembahasan Laporan Kasus

Prosedur kerja dalam pemeriksaan Ossa Pedis petama-tama

mengambil pengantar pasien dibagian pendaftaran. Kemudian pasien

dipanggil sesuai dengan nama yang tercantum dalam pengantar. Perlu

di perhatikan saat ingin mengekspose, harus mengecek kembali

pengantar yang diterima apakah nama dan jenis pemeriksaan dalam

pengantar sesuai dengan keluhan pasien atau tidak. Kemudian saat

ingin memposisikan pasien, bertutur katalah yang sopan santun dan

mudah dimengerti pasien serta jangan lupa mengatakan “ Tabe’ “ saat

ingin menyentuh pasien atau jika didaerah lain sesuaikan saja dengan

kata-kata yang tidak menyinggung perasaan pasien. Setelah posisi

pasien sudah dianggap bagus. Jangan lupa instruksikan pada pasien

untuk tidak bergerak, Setelah itu ekspose.

Teknik yang di gunakan di RSU Lasinrang Kab. Pinrang adalah

AP dan Lateral. Dengan menggunakan Proyeksi AP dan Lateral untuk

kasus Dislokasi Kita sudah bisa untuk menegakan diagnosa Radiograf

yang baik untuk Ossa Pedis serta mampu memperlihakan kelainan

yang terdapat pada Ossa Pedis.

21
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Teknik Pemeriksaan Ossa Pedis pada Kasus Dislokasi di RSU

Lasinrang Kab. Pinrang Proyeksi yang digunakan yaitu AP dan

Lateral.

2. Berdasarkan Hasil Radiograf pada pemeriksaan Ossa Pedis, hasil

diagnostic yang diperoleh dari interpretasi dokter radiologi adalah

22
Susp Dislokasi Os Navicular pada Arterio Talonavicular Pedis Dextra.

B. Saran

Teknik Radiografi Khususnya pada Ossa Pedis diusahakan

agar mampu memberikan informasi tepat sehingga tidak terjadi

kesalahan dalam suatu pemeriksaan atau diagnosa. Radiographer

hendaknya mampu memposisikan pasien senyaman mungkin dan

mengambil gambar dengan tepat sehingga dapat meminimalkan

terjadinya

pengulangan foto, diperlukan pula ketelitian dari radiographer mulai dari

pengambilan foto, sampai memproses gambar.

DAFTAR PUSTAKA

Frank, Long, Smith. 2012. Merriils Atlas Of Radiographic Positioning &


Procedures Twelfth Volume One.

Catatan Radiograf,2011 “Teknik Radiografi Ossa Pedis”


http://catatanradiograf.blogspot.com/2010/02/teknik-radiografi-
ospedis.html?m=1, di akses pada 25 Januari 2021 pukul13.00

dr. Rizky Tamin, 2020.”Dislokasi”


https://www.alodokter.com/dislokasi, di akses pada 28 Januari
2021 pukul 10.00

23
Lampiran

1. BiodataPenulis

NAMA LENGKAP : MUHAMMAD HIDAYAT.

PANGGILAN : HIDAYAT / DAYAT.

NIM : 119136.
KELAS :C

T.T.L : MAKASSAR, 15 MARET 1999.

ASAL DAERAH : MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

ASAL SMA : SMK KESEHATAN PRIMA MANDIRI MAKASSAR.

ALAMAT : JL. SOMBA OPU LR.288 NO.23

HOBBY : MAIN BULU TANGKIS.


24
CONTACT PERSON

HP : 082348726204

FB/WhatsApp/ : Muhammad Hidayat / Muhammad Hidayat 742.

EMAIL : muhammadhidayat1503@gmail.com

PENGALAMAN ORGANISASI :

JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT :

1. PKL I : TEKNIK PEMERIKSAAN OSSA PEDIS PADA


KASUS DISLOKASI DI RSUD.LASINRANG
KAB. PINRANG

2. Foto Copy Surat Pengantar Foto

Kegiatan Kegiatan

Surat Pengantar Foto RSU Lasinrang Kab. Pinrang

25
26
3. Hasil Baca Foto Laporan Kasus

Foto Hasil Baca Dokter

27
4. Gambar Struktur Organisasi Radiologi

5. Denah Ruang Pemeriksaan Radiologi

12
11

28
10 13
7
8
9
1
6

2 4

Keterangan :

1. Ruang Tungggu 8. Ruang Operator

2. Ruang Dokter 9. Ruang pemeriksaan 1

3. Ruang Administrasi 10. Ruang USG

4. WC 11. Ruang Pemeriksaan 2

5. Kamar Gelap 13. Wc

6. Procesing CR 14. Dapur

7. KamarKaryawa

29
6. Denah Ruang Pengolahan film Radiologi

4
5

3 1

Keterangan :

1. Pintu Masuk

2. Meja Operator

3. Mesin Processing CR

4. Kamar Petugas

5. Pintu

6. Acoma X-RAY

30
7. Dokumentasi kegiatan mahasiswa PKL

Kegiatan Administrasi

Kegiatan pengolahan film

31
8. Daftar Hadir Peserta Seminar PKL I

NAMA MAHASISWA/ NIM/ KLS : JUDUL


LAPORAN KASUS : LOKASI PKL :
TGL/TEMPAT SEMINAR :
TANDA
NO NAMA PESERTA JABATAN KET
TANGAN
1 Moderator

2 Pemateri

3 Pemateri

4 Pemateri

5 Pemateri

6 Pemateri

7 Peserta

8 Peserta

9 Peserta

10 Peserta

11 Peserta

12 Peserta

13 Peserta

14 Peserta

15 Peserta

16 Peserta

Mengetahui,
Kepala Ruangan Radiologi

32
33

Anda mungkin juga menyukai