Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN

ANTARA HUKUM
DAN MASYARAKAT
NAMA : HUTRI AGUSTINA JUFRI
NIM : 1921609026
PRODI : HUKUM TATA NEGARA
Apa Hubungan Antara Hukum dengan
Masyarakat?
Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan
dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: “ Ubi
societas ibi jus ” (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya
bahwa dalam setiap  pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang
bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat
sebagai “semen perekat” atas berbagai komponen pembentuk dari
masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai “semen perekat” tersebut adalah
hukum.

Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia membentuk suatu struktur


tatanan (organisasi) di antara dirinya yang dikenal dengan istilah tatanan sosial
(social order) yang bernama: masyarakat. Guna membangun dan mempertahankan
tatanan sosial masyarakat yang teratur ini, maka manusia membutuhkan pranata
pengatur yang terdiri dari dua hal: aturan (hukum) dan si pengatur (kekuasaan). Dari
sinilah hukum tercipta.
Apa Tujuan Adanya Hukum
Bagi Kehidupan Masyarakat?
Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat: dalam arti,

01 hukum berfungsi menunjukkan manusia mana yang baik, dan mana


yang buruk, sehingga segala sesuatu dapat berjalan tertib dan
teratur.

Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin:

02 hukum dapat memberi keadilan, dalam arti dapat menentukan siapa


yang salah, dan siapa yang benar, dapat memaksa agar peraturan
dapat ditaati dengan ancaman sanksi bagi pelanggarnya.

Sebagai sarana penggerak pembangunan: daya mengikat dan

03 memaksa dari hukum dapat digunakan atau didayagunakan untuk


menggerakkan pembangunan. Hukum adalah alat untuk membuat
masyarakat yang lebih baik.
Apa Tujuan Adanya Hukum
Bagi Kehidupan Masyarakat?

Sebagai penentuan alokasi wewenang secara terperinci siapa yang boleh

04 melakukan pelaksanaan (penegak) hukum, siapa yang harus menaatinya,


siapa yang memilih sanksi yang tepat dan adil: seperti konsep hukum
konstitusi negara.

05
Sebagai alat penyelesaian sengketa: seperti contoh persengekataan harta
waris dapat segera selesai dengan ketetapan hukum waris yang sudah
diatur dalam hukum perdata.

Memelihara kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan

06 kondisi kehidupan yang berubah, yaitu dengan cara merumuskan kembali


hubungan-hubungan esensial antara anggota-anggota masyarakat.
Bagaimana Fungsi dan Penerapan
Hukum di Masyarakat?
1 Menertibkan masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup.

Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan-aturan


2 jika perlu dengan kekerasan

Mengubah tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka


3
penyesuaian dengan kebutuhan masvarakat.

4 Memelihara dan mempertahankan hak tersebut.

5 Memenuhi tuntutan keadilan dan kepastian hukum


dengan cara merealisasi fungsi-fungsi di atas.

Dengan demikian hukum harus memiliki fungsi-fungsi yang sedemikian rupa, sehingga dalam masyarakat dapat diwujudkan ketertiban, keteraturan,
keadilan dan perkembangan : Agar hukum dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, maka bagi pelaksanaan penegak hukum dituntut kemampuan
untuk melaksanakan atau menerapkan hukum, dengan seninya masing-masing, antara lain dengan menafsirkan hukum sedemikian rupa sesuai
keadaan dan posisi pihak-pihak.
Dalam menegakkan hukum ada tiga unsur yang selalu harus diperhatikan, yaitu : kepastian hukum
(Rechtssicherheit), kemanfaatan (Zweckmassigkeit) dan keadilan (Gerechtigkeit). Hukum harus dilaksanakan
Peran dan ditegakkan. Setiap orang mengharapkan dapat ditetapkannya hukum dalam hal terjadi peristiwa
Masyarakat konkrit. Bagaimana hukumnya itulah yang harus berlaku; fiat justitia et pereat mundus
dalam ( meskipun dunia ini runtuh hukum harus ditegakkan ). Itulah yang diinginkan oleh kepastian hukum.

Pemberlakuan
Hukum Faktor-faktor yang mempengaruhi berlakunya hukum dalam masyarakat, sehingga hukum tersebut berlaku efektif atau tidak.
berikut hal-hal yang mempengaruhi berlakunya hukum dalam masyarakat :

1. Kaidah Hukum di dalam teori-teori ilmu hukum, dapat dibedakan antara tiga macam hal mengenai berlakunya hukum
sebagai kaidah, hal itu diungkapkan sebagai Kaidah hukum berlaku secara yuridis, Kaidah hukum berlaku secara sosiologis,
dan kaidah hukum berlaku secara filosofis
2. Penegak hukum atau orang bertugas menerapkan hukum mencakup ruang lingkup yang sangat luas. Sebab, menyangkut
petugas pada strata atas, menengah dan bawah.
3. Fasilitas/sarana amat penting untuk mengefektifkan suatu aturan tertentu. ruang lingkup sarana dimaksud, terutama
sarana fisik yang berfungsi sebagai faktor pendukung. misalnya, bagaimana polisi dapat bekerja dengan baik apabila tidak
dilengkapi dengan kendaraan dan alat-alat komunikasi yang proporsional.
4. Salah satu faktor yang mengefektifkan suatu peraturan adalah warga masyarakat. warga masyarakat dimaksud, adalah
kesadarannya untuk mematuhi suatu peraturan perundang-undangan, derajat kepatuhan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai