Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

“METODE DAN ALAT BANTU KESEHATAN”

Dosen Pembimbing :
A. AR. RAKHMANSYA ISKANDAR, SKM., M.Kes.

Disusun oleh :
RIZKA RAMADHANI ABRAR / P119155 / C

POLTEKKES MUHAMMADIYAH MAKASSAR


PRODI RADIOLOGI
2021
KATA PENGANTAR

i
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul
“METODE DAN ALAT BANTU KESEHATAN”.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Makassar, 9 November 2021

Rizka Ramadhani Abrar

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Pada Promkes.................. 3
B. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat Pada Promkes......................... 4
C. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Pada Promkes........................ 6
C. Peran Petugas Kesehatan............................................................... 6
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan....................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemberdayaan masyarakat terhadap usaha kesehatan agar menadi
sehat sudah sesuai dengan Undang – undang RI, Nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan, bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
masyarakat yang setinggi- tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya masyarakat. Setiap orang berkewajiban ikut
mewujudkan, mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi – tingginya. Pemerintah bertanggungjawab
memberdayakan dan mendorong peran serta aktif masyarakat dalam
segala bentuk upaya kesehatan.
Dalam rangka pencapaian kemandirian kesehatan, pemberdayaan
masayrakat merupakan unsur penting yang tidak bisa diabaikan.
Pemberdayaan kesehatan di bidang kesehatan merupakan sasaran
utama dari promosi kesehatan. Masyarakat merupakan salah satu dari
strategi global promosi kesehatan pemberdayaan (empowerment)
sehingga pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk dilakukan
agar masyarakat sebagai primary target memiliki kemauan dan
kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Pengertian Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau
proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan
kesadaran kemauan dan kemampuan dalam memelihara dan

1
meningkatkan kesehatan. Memampukan masyarakat, “dari, oleh, dan
untuk” masyarakat itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pemberdayaan masyarakat dalam promosi
kesehatan?
2. Apa tujuan pemberdayaan masyarakat dalam promosi kesehatan?
3. Bagaimana prinsip pemberdayaan masyarakat dalam promosi
kesehatan?
4. Bagaimana peran petugas kesehatan dalam pemberdayaan
masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian dari pemberbedayaan masyarakat dalam
promosi kesehatan
2. Dapat mengetahui bagaimana prinsip pemberdayaan masyarakat dalam
promosi kesehatan
3. Dapat mengetahui bagaimana peran petugas kesehatan dalam
pemberdayaan masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Bantu Kesehatan


Pemberdayaan Yang dimkasud dengan alat bantu promkes
adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidikan/pengajaran. Alat bantu
ini lebih sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk
membantu dan memperagakan sesuatu di dalam proses
pendidikan/pengajaran.
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan
yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca
indra. Semakin banyak indra yang digunakan semaik jelas pula
pengertian/pengeahuan yang diperoleh. Dengan perkatan lain alat
peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indra sebanyak mungkin
kepada suatu objek, sehingga mempermudah pemahaman.
Seseorang atau masyarakat didalam proses pendidikan dapat
memperoleh pengalaman/pengetahuan melalui bebagai macam alat
bantu pendidikan. Tetapi masing-masing alat mempunyai intensitas
yang berbeda-beda di dalam membantu permasalahan seseorang. \
Elgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam, dan
sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut
dalam sebuah kerucut.

3
Kerucut Edgar Dale

Kata-kata
Tulisan
 
Rekaman, Radio
Film
Televise
Pameran
Field triip
Demontrasi
Sandiwara
Benda tiruan
Benda asli
Dari kerucut tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling dsar
adalah benda asli dan yang paling atas adalah kata-kata. Hal ini berarti
bahwa dalam proses pendidikan, benda asli mempunyai intensitas yang
paling tinggi untuk mempersepsikan bahan pendidikan/pengajaran.
Sedangkan penyampaian bahan yang hanya dengan kata-kata saja
sangat kurang efektif atau intensitasnya paling rendah. Jelas bahwa
penggunaan alat peraga merupakan pengalaman salah satu prinsip
proses pendidikan.
Dalam rangka promosi kesehatan, masyarakat sebagai konsumen
juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat perga (alat bantu
pendidikan). Untuk itu peran petugas kesehatan bukan hanya
membimbing dan membina, dalam hal ini kesehatan mereka sendiri,

4
tetapi juga memotivasi mereka sehingga merumuskan informasi
kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain.
Alat peraga akan sangat membantu di dalam melakukan
penyulahan agar pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas,
dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas
dan tepat pula. Dengan alat peraga orang dapat lebih mengerti fakta
kesehatan yang dianggap rumit, sehingga mereka dapat menghargai
betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.
B. Faedah Alat Bantu Promosi Kesehatan
Secara terperinci, faedah alat peraga antara lain adalah sebagai berikut:
1. Menimbulakan minat sasaran pendidikan
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak
3. Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
4. Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan
yang diterima kepada orang lain
5. Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para
pendidik/pelaku pendidikan
6. Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan. Seperti
diuraikan diatas bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang
diterima melalui indra. Menurut penelitian para ahli, indra yang paling
banyak menyalurkan pengetahuanke dalam otak adalah mata. Kurang
lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia
diperoleh/disalurkan melalui mata. Sedangkan 13% samapi 25%
lainnyatersalur melalui indra lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
alat-alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan
penerimaan informasi atau bahan pendidikan.
7. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih
mendalami, dan akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik.
Orng yang melihat sesuatu yang memang diperlukan tentu akan

5
menarik perhatiaanya, dan apa yang dilihat dengan penuh perhatian
akan memberikan pengertian baru baginya, yang merupakan
pendorong untuk melakukan/memakai sesuatu yang baru tersebut.
8. Membantu menegakan pengertian yang diperoleh. Didalam menerima
sesuatu yang baru, manusia mempunyai kecenderungan untuk
melupakan atau lupa terhadap pengertian yang telah diterima. Untuk
mengatasi hal ini alat bantu akan membantu menegakan
pengetahuan-pengetahuan yang telah diterima sehingga apa yang
diterima akan lebih lama tersimpan didalam ingatan.
C. Macam – Macam Alat Bantu Promosi Kesehatan
Pada garis besarnya ada tiga macam alat bantu pendidikan (alat peraga)
1. Alat bantu lihat (visual aids) yang berguna dalam membantu menstimulasi
indra mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini
ada 2 bentuk :
a. Alat yang diproyeksikan, misalanya slide, film, dan sebagainya
b. Alat-alat yang tidak diproyeksikan :
1) Dua dimensi, gambar peta, bagan dan sebagainya.
2) Tiga dimensi, misalanya bola dunia, boneka, dan sebagainya
2. Alat bantu dengar (audio aids), yaitu alat yang dapat membantu untuk
menstimulasi indra pendengar pada waktu proses penyampaian bahan
pendidikan/pengajaran. Misalnya : piringan hitam, radio, pita suara dan
sebagainya.
3. Alat bantu lihat-dengar, peperti televisi dan video cassette. Alat-alat bantu
pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids (AVA)
Disamping pembagian tersebut, alat peraga juga dapat dibedakan
menjadi dua macam menurut pembuatannya dan penggunaannya.
1. Alat peraga yang complited (rumit), seperti film, film strip, slide, dan
sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor.

6
2. Alat peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri, dengan bahan-
bahan setempat yang mudah diperoleh seperti bamboo, karton, keleng
bekas, kertas Koran, dan sebagainya
a. Contoh alat sederhana.
Beberapa contoh alat peraga sederhana yang dapat dipergunakan
diberbagai tempat, misalanya :
1) Di rumah tangga, seperti leaflet, model buku bergambar, benda-
benda yang nyata seperti buah-buahan, sayur-sayuran dsb.
2) Di masyarakat umum, misalnya poster, spanduk, leafler graph,
boneka wayang dsb.
b. Ciri-ciri alat peraga sederhana
ciri-ciri alat kesehatan yang sederhana antara lain :
1) Mudah dibuat;
2) Bahan-bahannya dapat diperoleh dari bahan-bahan local;
3) Mencerminkan kebiasaan, kehidupan dan kepercayaan
setempat;
4) Ditulis(digambar) dengan sederhana;
5) Memakai bahasa setempat dan mudah dimengerti oleh
masyarakat;
6) Memenuhi kebutuhan-kebutuhan petugas kesehatan dan
masyarakat.
D. Peran Petugas Kesehatan
Peran petugas kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat adalah :
1. Memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun program-
program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan
pengorganisasian masyarakat.
2. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam
melaksanakan kegiatan pemberdayaan agar masyarakat mau
berkontribusi terhadap program tersebut

7
3. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi kepada
masyarakat dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat
vokasional.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk


menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan adalah upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran kemauan dan kemampuan dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan.
2. Adapun tujuan dari Pemberdayaan masyarakat yaitu timbulnya
kesdaran, timbulnya kemauan atau kehendak, dan lain-lain.
3. Prinsip – Prinsip Pemberdayaan di bidang masyarakat yaitu
Menumbuh kembangkan potensi masyarakat, mengembangkan
gotong royong masyarakat, dan Menggali kontribusi
masyarakat.Menggali dan mengembangkan potensi masing – masing
anggota masyarakat agar dapat berkontribusi sesuai dengan
kemampuan terhadap program atau kegiatan yang direncanakan
bersama.

8
4. Salah satu peran petugas kesehatan pada pemberdayaan masyarakat
adalah Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi kepada
masyarakat dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat
vokasional.

B. Saran
Bagi masyarakat diharapkan para tenaga kesehatan agar dapat
memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan – kegiatan maupun
program – program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan
dan perorganisasian masyarakat, memberikan motivasi kepada
masyarakat untuk bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan
pemberdayaan agar masyarakat mau berkontribusi terhadap program
tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta :


Rineka Cipta.
2. Wass, A. 1995. Promoting Health: The Primary Health
Approach. Toronto: W.B. Sanders
3. Notoadmodjo, 2007. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku, Jakarta :
Rineka Cipta

10

Anda mungkin juga menyukai