DISUSUN OLEH :
MUH.NUR ADLIM MOCH REZKY AGUNG PERDANA
HARTATI AMIRAH RESKIYANTI
YUSRIL MAHENDRA MUHAMMAD AMAL FATWA
RESKI AYU NOVEBRIYANTI INCE SULFA NURUL ISTIQAMAH
i
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Supervisor Institusi KepalaRuanganRadiologi
Mengetahui,
Koordinator PKL IV
Indah Musdalifah,S.Si,M,Si
ii
KATA PENGANTAR
iii
Serta kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun
tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, terima kasih
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan
laporan kasus ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan kasus ini.
Semoga Allah SWT memberi Rahmat dan balasan kebaikan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan kasus
ini.
Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan mahasiswa Poltekke prodi D III Radiologi Muhammadiyah Makassar.
iv
DAFTAR ISI
v
A. Hasil Pemeriksaan .................................................................... 19
1. Data Pasien.......................................................................... 19
2. Persiapan Alat Dan Bahan Yang Digunakan ...................... 19
3. Teknik Pemeriksaan ........................................................... 21
a. Pengertian...................................................................... 21
b. Tujuan Pemeriksaan ..................................................... 21
c. Indikasi Pemeriksaan..................................................... 22
d. Kpntra indikasi.............................................................. 22
e. Prosedur Pemeriksaan................................................. 22
4. Analisis Radiografi ............................................................... 23
a. Hasil Radiografi ......................................................... 23
B. Pembahasan Laporan Kasus..................................................... 24
BAB V PENUTUP................................................................................. 27
A. Kesimpulan................................................................................. 27
B. Saran........................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 29
LAMPIRAN ........................................................................................... 30
1. BIODATA PENULIS .................................................................. 30
2. FOTO COPY SURAT PENGANTAR FOTO ............................. 31
3. FOTO COPY HASIL BACA FOTO............................................ 32
4. GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI ................ 33
5. GAMBAR DENAH RUANGAN PEMERIKSAN ........................ 34
6. GAMBAR DENAH RUANGAN PENGELOLAAN FILM ............. 35
7. DOKUMENTASI KEGIATAN PKL II ........................................ 36
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tampak Depan Rumah sakit dr. Dody Sardjoto ..................... 4
Gambar 2.2 Gambaran umum Instalasi Radiologi....................................... 8
Gambar 2.3. Anatomi Lumbosacral ............................................................. 11
Gambar 4.1. Gambar pesawat CT-Scan ..................................................... 20
Gambar 4.2 Meja pemeriksaan CT-Scan.................................................... 20
Gambar 4.3. Alat processing film................................................................ 21
Gambar 4.4. Hasil radiografi Lumbosacral potongan sagital........................ 23
Gambar 4.5. Hasil radiografi Lumbosacral potongan sagital........................ 23
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hanya area tertentu saja yang berada pada bidang fokus yang dapat
terlihat jelas, dan bidang- bidang lainnya yang tidak berada pada
bidang focus tidak dapat terlihat dengan jelas. Pada tahun 1972,
array detector, maka apabila kolimator dibuka lebih lebar maka akan
dapat diperoleh data proyeksi lebih banyak dan juga diperoleh irisan
1
yang lebih tebal sehingga penggunaan sinar-x menjadi lebih efisien
dengan mengurangi waktu rotasi gantry ( 0,5 s atau kurang untuk satu
rotasi 360) dan dapat digunakan untuk melihat system pembuluh darah
(CTA).
B. Rumusan Masalah
Sardjoto Maros ?
2
C. Tujuan Penulisan
laporan kasus ini yaitu dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus,
antara lain :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khsusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis
(HNP).
3
2. Manfaat Ilmiah
Nukleus Pulposus
3. Manfaat Institusi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Indonesia. Dengan lahirnya UU Nomor 12 tahun 2013 tentang
JKN yang melahirkan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS
bertumbuh dinamika Rumah Sakit Lanud Sultan Hasanuddin
yang harus memiliki fasilitas pelayanan kesehatan tingkat I (PPK
I), maka bangunan Rumah Sakit yang lama dijadikan sebagai
Klinik Pataraja Lanud Sultan Hasanuddin (sebagai PPK I),
sedangkan Bangunan Rumah Sakit yang baru menjadi Rumah
Sakit rujukan Tk III Lanud Hasanuddin.
Pada tanggal 26 Juni 2014 ditandatangani Surat Penetapan
Rumah Sakit oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin sebagai
Rumah Sakit TNI AU dr. Dody Sardjoto sesuai Surat Keputusan
Komandan Lanud Nomor 16 /V/2014 tanggal 26 Juni 2014
tentang Penetapan Rumah Sakit. Hingga sekarang proses
pembangunan Rumah Sakit pusat rujukan kawasan timur terus
dilakukan. Selogan RSAU dr. Dody Sardjoto “MELAYANI
DENGAN SEPENUH HATI”
a. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang profesional dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi anggota dan masyarakat umum di
wilayah indonesia bagian timur.
b. Misi
1) Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan
dalam setiap operasi TNI/TNI AU.
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima
dengan tetap memperhatikan aspek sosial.
3) Membangun SDM yang profesional, akuntabel dan
berintegritas tinggi dalam memberikan pelayanan
kesehatan
6
Gambar 2.2 Denah RSAU dr. Dody Sardjoto
(Dokumentasi RSAU dr. Dody Sardjoto,2021)
7
Tabel 2.1 Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan Rontgen PKL I di RSAU dr.
DODY SARDJOTO (Maros) Periode 15 Maret –10 April 2021
No. Jenis Pemeriksaan Target Realisasi %
1 Thorax 30 60 200
2 Lumbosacral 2 4 200
3 Thoracalis 2 1 50
4 Kepala 2 1 50
5 Cervical 2 1 50
6 Thoraco Lumbal 2 2 100
7 Lumbo Sacral 2 4 200
8 Pelvis 2 1 50
9 Abdomen 2 1 50
EkstremitasAtas&Ba
10 20 25 150
wah
8
rawan Panjang rangkaian tulang belakang pada orang dewasa
dapat mencapai 57 – 67 cm. Seluruhnya terdapat 33 ruas
tulang, 24 buah diantaranya adalah tulang-tulang terpisah dari
19 ruas sisanya bergabung membentuk 2 tulang. Kolumna
vertebra terdiri dari 7 vertebra servikal atau ruas tulang leher, 12
vertebra thorakal atau ruas tulang punggung, 5 vertebra lumbal
atau ruas tulang pinggang, 5 vertebra sacrum atau ruas tulang
kelangkang, 4 vertebra koksigeus atau ruas tulang tungging
(Evelyn, 1999)
9
yang terdiri dari pedikel, lamina, prosesus transverses, prosesus
spinosus dan prosesus artikularis. Setiap dua korpus vertebra
dipisahkan oleh discus intervertebralis dan ditahan serta
dihubungkan satu dengan yang lain oleh ligamentum. Foramina
vertebralis lumbalis berbentuk segitiga, ukurannya sedikit lebih
besar dari milik vertebra thorakalis tapi lebih kecil dari vertebra
servikalis. Bagian bawah dari medulla spinalis meluas sampai
foramen vertebra lumbalis satu, foramen vertebra lumbal lima
hamya berisi kauda equina dan selaput – selaput otak. Prosesus
transversus berbentuk tipis dan panjang kecuali pada vertebra
lumbal lima yang kuat dan tebal. Berukuran lebih kecil daripada
yang terdapat pada vertebra thorakalis.Prosesus spinosus
berbentuk tipis, lebar, tumpul dengan pinggir atas mengarah ke
arah bawah dank e arah dorsal. Prosesus ini dapat diketahui
kedudukannya dengan cara meraba atau palpasi.
Prosesus artikularis superior meripakan fasies artikularis yang
sekung dan menghadap posteromedial, sebaliknya fasies
artikularis inferiornya cembung dan menghadap ke
anterolateralis(Ballinger, 1995).
Kolumna vertebralis merupakan bagian dari rangka batang
badan. Berfungsi untuk menyalurkan berat kepala, ekstrimitas
atas dan batang badan pada tulang panggul. Juga berfungsi
untuk melindungi medula spinalis serta selaput otaknya yang
mempunyai tempat di kanalis vertebralis. Fungsi ketiga dari
kolumna vertebralis adalah untuk menghasilkan gerakan-
gerakan serta menjadi tempat lekat dari otot-otot. (Bajpai, 1991)
Vertebra lumbosakaral merupakan bagian dari tulang
belakang/kolumna vertebralis yaitu susunan tulang-tulang kecil
yang dinamakan ruas tulang belakang
Tulang belakang gunanya adalah untuk menahan kepala
dan alat-alat tubuh yang lain, melindungi sumsum tulang
10
belakang yaitu lanjutan dari sumsum penyambung otak yang
terdapat di dalam saluran tulang belakang dan tempat tulang-
tulang panggul bergantung (Amstrong, 1989).
b. Patologi
Pada kondisi nyeri punggung bawah pada umumnya otot
ekstensor lumbal lebih lemah dibanding otot fleksor, sehingga
tidak kuat mengangkat beban. Otot sendiri sebenarnya tidak
jelas sebagai sumber nyeri, tetapi muscle spindles jelas di
inervasi sistem saraf simpatis. Hiperaktifitas kronik, muscle
spindles mengalami spasme sehingga mengalami nyeri tekan.
Perlengketan otot yang tidak sempurna akanmelepaskan
pancaran rangsangan saraf berbahaya yang mengakibatkan
nyeri sehingga menghambat aktivitas otot (Soedomo, 2002).
b. Teknik Pemeriksaan
1. Posisi Pasien
11
Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan batas atas
objek pada Processus xypoideus, pasien diberi
immobilisasi band agar pasien tidak bergerak.
2. Posisi obyek
3. Mid Sagital Plane (MSP) tubuh pasien ditempatkan tepat
ditengah meja pemeriksaan. Kedua tangan ditempatkan
diatas kepala, berpegangan pada handle. Batas atas obyek
diatur pada processus xypoidus. Mid Coronal Plane (MCP)
diatur pada garis tengah horizontal pesawat. Batas bawah
obyek diatur pada simfisis pubis. Pasien difiksasi untuk
menghindari gerakan pasien selama pemeriksaan
berlangsung. Pasien diberi selimut untuk kenyamanan
mengingat ruang pemeriksaan yang ber-AC dan waktu
pemeriksaan yang lama. Scan Parameter
a. Scanogram : Side View
b. Slice Thickness : 5-10mm
c. Range : Processus xypoideus sampai
12
Waktu Prakter Kerja Lapangan di lakukan selama 4 pekan.
Terhitung sejak tanggal 15 Maret s.d 10 April 2021
E. Alur Pelaksanaan Program PKL V
F. PENDAFTARAN
KELENGKAPAN BERKAS
TIDAK
YA PENGANTARAN KE LOKASI
UJIAN KOMPETENSI CI
LAHAN
SEMINAR MAHASISWA PKL
MONITORING DAN
EVALUASI UJIAN
KOMPREHENSIF OELH TIM PERBAIKAN LAPORAN AKHIR
PENYERAHAN NILAI
PENARIKAN
KEBAGIAN AKADEMIK
BAB III
13
METODE PEMERIKSAAN
C. Persiapan Pasien
D. Prosedur Kerja
nama, umur, jenis kelamin, klinis, nomor foto dan rekam medis
14
6. Memposisikan pasien dengan posisi berbaring.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
15
A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus
1. Data Pasien
a) Nama : Ny. H
b) Umur : 35 Tahun
c) Jenis Kelamin : Perempuan
d) Jenis Pemeriksaan : CT-Scan Lumbosacral
e) Klinis : Suspek HNP
f) Asal Pasien : Poli Saraf
g) Tanggal Lahir : 10 Mei 1986
2. Alat dan Bahan Yang Digunakan
a) Pesawat CT-Scan
(1) Merk : SIEMENS
(2) Model : 8402062
(3) No. Seri : 662211971
16
Gambar 4.2 Meja Kontrol CT-Scan
(Doc. Instalasi Radiologi RSAU dr. Dody Sardjoto, 2021)
C. Alat Processing
(1) Merk : Fuji Film
(2) Model : DRYPIX
(3) Serial Number : 96543702
(4) Manufactured : 05-2019
3. Teknik Pemeriksaan
17
a) Pengertian
CT-Scan biasanya digunakan di bagian tulang belakang
lumbosacral untuk mendeteksi patah tulang, kelainan dan
perubahan tulang belakang, seperti yang disebabkan oleh
artritis.
b) Tujuan
Untuk melihat kelainan patologis pada pemeriksaan CT-
Scan lumbosacral
c) Indikasi Pemeriksaan
(1) Kista
(2) Hernia
(3) Infeksi
(4) Kanker
(5) Osteoarthritis
(6) Osteomalasia
(7) Saraf terhepit
(8) Tumor
(9) Fraktur Vertebra
d) Kontra Indikasi Pemeriksaan
Kontraindikasi CT-Scan lumbosacral yaitu wanita hamil dan
Claustrophobia.
e) Prosedur Pemeriksaan
(1) Posisi Pasien
Tidur terlentang (supine) dan kaki dekat gantry (feet first)
(2) Scout / Topogram / Scanogram
(3) Scanning
(i) Slice awal : Processus Xiphodeus
(ii) Slice akhir : Simpisis Pubis
(iii) Tebal Slice : 5 mm
(iv) FOV : 39 cm
18
(v) Tegangan tabung (kV) waktu dan arus tabung
(mAS)
120 kV, 205 mAS.
4. Analisis Radiografi
a) Hasil Radiografi
19
b) Hasil interpretasi dan Kesimpulan dokter
1. Alignment vertebra lumbosacral baik, curva lordosis
lumbalis melurus.
2. Tidak tampak fraktur kompresi maupun listhesis.
3. Tampak lesi hipodens berbatas tegas dari permukaan
endplate superior corpus vertebra L4 meluas ke sentral
corpus sampai hamper tembus ke enplate inferior,
segmen anterior corpus displace ke anterior.
4. Tampak penyempitan discus intervertebralis L3-4, tidak
tampak herniasi disc ke dalam spinal canal.
5. Jaringan lunak paravertebral baik, tidak tampak massa
paravertebral
Kesan : Schmorl nodes (intravertebral disc herniation) L4
disertai displaced segmen anterior cospus dan
penyempitan intervertebral dic L3-4
B. Pembahasan Laporan Kasus
Pembahasan CT-Scan ialah menggabungkan serangkaian
gambar yang diperoleh dari sinar-X diambil dari berbagai macam
sudut, kemudian menggunakan system komputerisasi untuk
menggabungkan potongan-potongan gambar gambar tersebut dan
menciptakan suatu kesatuan gambar organ tubuh yang akan
diperiksa dengan arah tertentu, selapis demi selapis. CT-Scan
memberikan hasil pencitraan yang jauh lebih baik dan jelas
dibandingkan pemeriksaan dengan sinar-X biasa.
Tujuan dilakukannya CT-Scan lumbosacral yaitu untuk
mendeteksi kelainan patah tulang, kelainan dan perubahan tulang
belakang, seperti yang disebabkan oleh artritis.
Pada tanggal 18 Maret 2021 telah dilakukan CT-Scan
lumbosacral tanpa kontras dengan klinis HNP di RSAU dr. Dody
Sardjoto, dimana menggunakan faktor eksposi 120 kV dan 205
mAS. Prosedur pemeriksaan CT-Scan lumbosacral tanpa kontras
20
yang dilakukan di RSAU dr. Dody Sardjoto yaitu pemeriksaan
dilakukan tanpa adanya persiapan khusus untuk pasien, hanya
melepaskan benda-benda yang dapat mengganggu hasil radiograf
misalnya bra, kancing, dll. Dimana pertama-tama pasien dipanggil
masuk kedalam ruang pemeriksaan kemudian diarahkan untuk
(supine) diatas meja pemeriksaan dengan meletakkan kaki dekat
gantry (feet first). Setelah itu dilakukan pembuatan scout /
scanogram lumbosacral posisi lateral dan dilanjutkan scanning dari
sampai dengan ketebalan potongan 5.00 mm kemudian dilakukan
MPR setelah itu dilakukan filming dan menghasilkan hasil radiograf.
Adapun hasil interpretasi dokter terhadap hasil radiograf CT-scan
lumbosacral tanpa kontras yaitu kesan Schmorl nodes
(intravertebral disc herniation) L4 disertai displaced segmen
anterior cospus dan penyempitan intervertebral disc L3-4.
Node Schmorl, juga disebut sebagai herniasi diskusi
intravertebralis, mengacu pada tonjolan tulang rawan diskus
intervertebralis melalui pelat ujung tubuh vertebra dank ke dalam
vertebra yang berdekatan. Tonjolan tersebut dapat menyentuh
sumsum tulang belakang, menyebabkan peradangan. Gejala atau
Faktor Resiko yang dapat ditimbulkan yaitu kelemahan otot dan
foot drop.
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
22
B. Saran
(APD).
23
DAFTAR PUSTAKA
1. Eka Putra Syarif Hidayat, M.Kes. 2011, Buku Ajar Osteologi Untuk
Program Diploma III, Politeknik Kesehatan Jakarta II, Sabrina Untsa ,
2015, Osteologi, https://www. Slideshare.net/SabrinaZahraa
2. Cicy, 2010 asuhan keperawatan metacarpal
http://cicynno.blogspot.com/2010/12/asuhan-keperawatan
metacarpal.html Diakses pada tanggal 21 Januari 2021
3. Hariaty. “Teknik Radiografi Ekstremitas Superior”. 01 November 2012.
http://misshariatyronald0.blogspot.com/2012_11_01_archive.html
4. Eugene D. Frank, Bruce W. Long, Barbara J. Smith,2011, Merill’s Atlas
Of Radiographic Positioning & Procedures, 12th ed, Mosby’s
Radiography, Upper Limb
5. Mardiana, ST, 2011, Digital Radiografi http://teknikelektromedik-
medan.blogspot.com
6. Buku Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL I), Prodi Radiologi :
Poltekkes Muhammadiyah Makassar, edisi 2021.
LAMPIRAN 2
24
Surat Pengantar Foto pasien yang dibawa oleh keluarga pasien
(Doc. RSAU dr.Dody Sardjoto 2021)
LAMPIRAN 3
25
Kepala Unit Radiologi
Pelaksana
Dokter Radiologi Radiografer pelaksana PPR
Administrasi
dr. Ana Meliana, Sp.Rad.Mkes. Aditio Phamuji,Amd.Rad Sinta Dewi Galih Andika, S.Si.
dr. Muslimin, M.kes.,Sp.Rad Muh. Ashadi,Amd.Rad
. Nur Asmar Abdullah,Amd.Rad
LAMPIRAN - 4
STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI RSAU DR. DODY SARDJOTO
26
LAMPIRAN - 5
DENAH RUANGAN INSTALASI RADIOLOGI RS
Keterangan
1. RUANG TUNGGU
2. RUANG KONSUL
3. R. MAMOGRAFI
4. R. DIGITAL RADIOGRAFI
27
5. R. CONTROL DR
6. R. FLOUROSKOPI
7. R. CONTROL FLOUROSKOPI
8. R. CT SCAN
9. R. CONTROL CT SCAN
10. R. ADMIN
11. BED HOLDING
12. R. BACA
13. R. USG
14. R. ESWL
15. R. STORAGE
16. R. SPOELHOEK
17. R. PANEL
18. R. UPS
19. WC PASIEN
20. WC PENGUNJUNG
21. STAFF
LAMPIRAN
-6
DENAH RUANG
PROCESSING
FILM
28
Keterangan :
1. Ruang Control DR
2. Ruang Baca
3. Print out(prosesing film)
4. Konsole DR
5. Meja baca
6. R. Admin
7. Bed Holding
LAMPIRAN - 7
DOKUMENTASI KEGIATAN MAHASISWA PKL I
29
(Foto bersama dengan radiografer dan mahasiswa depan RSAU dr. Dody
Sardjoto)
30
(Foto mahasiswa diruang control)
31
32
Foto Penarikan Mahasiswa PKL IV Poltekkes Muhammadiyah Makassar di
RSAU dr. Dody Sardjoto
33