Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PENELITIAN

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI ARTICULATIO GENU


STAND UP DENGAN KLINIS OSTEOARTHRITIS (OA) DI
RSUD POLEWALI MANDAR

NURRAHMAN HANAPI
NIM.P119148

PROGRAM STUDI D3 RADIOLOGI


POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
ii

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4
A. Tinjauan Umum Anatomi Fisiologi Articulatio Genu ......................... 4
B. Tinjauan Umum Tentang Hasil Radiograf Articulatio Genu ................... 5
C. Tinjauan umum Patologi Osteoarthritis .................................................. 6
D. Tinjauan Umum Tentang Teknik Pemeriksaan Articulatio Genu . 8
E. Kerangka Konseptual ................................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 18
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 18
B. Lokasi dan waktu penelitian ...................................................................... 18
C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 18
D. Teknik Pemeriksan sampel......................................................................... 19
E. Variabel Penelitian.......................................................................................... 19
F. Definisi operasional ....................................................................................... 19
G. Prosedur Pemeriksan ................................................................................... 20
H. Alur Penelitian .................................................................................................. 21
I. Analisis Data ..................................................................................................... 22
Daftar Pustaka ........................................................................................ 23
iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Articulatio Genu / Knee joint............................................... 4


Gambar 2.2 Gambar anatomi radiologi Articulatio Genu........................ 5
Gambar 2.3 Osteoarthritis.......................................................................7
Gambar 2.4 AP Bilateral Weight-Bearing Knees.....................................9
Gambar 2.5 Hasil Radiograf AP Bilateral Weight-Bearing Knee.............9
Gambar 2.6 PA.Weight-Bearing Knees...................................................11
Gambar 2.7 Hasil Radiograf PA Weight-Bearing Knee...........................11
Gambar 2.8 AP Weight Bearing Bilateral................................................13
Gambar 2.9 Hasil Radiograf AP Weight Bearing Bilateral......................14
Gambar 2.10 PA Axial Weight Bearing Bilateral.....................................16
Gambar 2.11 Hasil Radiograf PA Axial Weight Bearing Bilateral..........16
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeriksan radiografi merupakan salah satu rangkai kegiatan

medis untuk mendiagnosa klinis yang diharapkan ketepatan serta

kebenaran infotmasi yang dihasilkan (utami puji asih, 2014).

Salah satu pemeriksaan radiologi dalam mendiagnosa klinis yaitu

pemeriksaan Articulatio Genu atau Knee Joint. Menurut (Frank

D.Uegene, 2012) Os Genu atau Knee Joint salah satu yang paling

kompleks sendi pada tubuh manusia. Tulang paha, tibia,fibula, dan

patela disatukan oleh sekelompok kompleks ligamen. Ligamen ini

bekerja sama untuk memberikan stabilitas untuk sendi lutut.

Osteoarthritis di tandai oleh degeneratif kartilago artikular dan

merupakan bagian dari proses penuaan yang normal akibat terpakainya

dan tersobeknya permukaan sendi. Osteoarthritis sekunder disebabkan

oleh trauma yang di sertai perubahan posisi permukaan sendi, infeksi

sendi, dan artritis reumatoid. (Patel R.Pradip, 2007).

Menurut (Frank D. Eugene,dkk, 2012) dan Lampignano.(P John,

2018), untuk pemeriksaan radiografi Knee Joint dengan klinis

Osteoarthritis menggunakan proyeksi AP Weight-bearing bilateral

dengan kedua knee Joint difoto menggunakan satu IR atau kaset.

Berdasarkan kedua sumber tersebut, penulis menemukan perbedaan

teknik weight-bearing yang dilakukan pada pemeriksaan Knee Joint


2

klinis Osteoarthritis dari kedua literatur dan dilapangan, sehingga

penulis ingin lebih mengkaji lebih lanjut tentang pemeriksaan Knee Joint

dengan klinis Osteoarthritis dan kriteria radiograf dari proyeksi tersebut.

Teknik pemeriksaan genu proyeksi AP Stand Up,Posisi pasien berdiri

tegak di depan bucky stand dengan beban tubuh bertempu pada dua

kaki, dengan arah sumbu sinar horizontal tegak lurus menujun kaset.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengkaji lebih

lanjut tentang pemeriksaan Articulatio Genu dengan klinis Osteartritis

kedalam Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Teknik Pemeriksaan

Articulatio Genu Stand Up Dengan klinis Osteartritis (OA) Di RSUD

Polewali Mandar.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana teknik pemeriksaan articulatio genu stand up dengan

klinis Osteartritis (OA) Di RSUD Polewali Mandar.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Teknik Pemeriksaan Articulatio genu stand up

Dengan klinis Osteartritis (OA) Di RSUD Polewali Mandar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peneliti

Dapat memahami wawasan mengenai teknik pemeriksaan

articulatio genu dengan klinis Osteartritis (OA).

2. Manfaat bagi institusi


3

Dapat di jadikan sebagai acuan literatur atau bacaan untuk

menambah pengetahuan mengenai teknik pemeriksaan

articulatio genu dengan klinis Osteartritis (OA).

3. Manfaat bagi rumah sakit

Hasil dan penelitian ini di harapkan dapat membantu radiographer

dalam meningkatkan penegakkan diagnosa pada teknik

pemeriksaan articulatio genu dengan klinis Osteartritis (OA).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Anatomi Fisiologi Articulatio Genu

Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang.sendi genu

merupakan bagian dari ektremitas inferior yang menghubungkan

tungkai atas dengan tungkai bawah.Sendi genu adalah sendi paling

besar dalam tubuh,sangat komplek mempunyai otot fleksor dan

ektensor yang sangat kuat serta mempunyai ligament yang kuat. Fungsi

dari sendi genu adalah untuk mengatur pergerakan kaki.Tulang-tulang

di padukan dengan berbagai cara misalkan dengan kapsul sendi,pita

fibrosa,ligamen,tendon,fasia,atau otot. (Aditya Denny Pratama,2019).

Gambar 2.1 Articulatio Genu / Knee joint


(Sumber : Bontrager,2018)

4
5

Knee Joint merupakan persendian yang sangat komplek,

terdapat tiga persendian didalamnya yaitu tibiofibular joint proksimal,

femorotibial joint dan femorapatellar joint. Diantara ketiga persendian

ini femorotibial joint merupakan persendian utama dalam membentuk

knee joint. Femorotibial joint persendian yang tidak kalah penting

karena memberikan batasan pergerakan knee joint dalam membentuk

ekstistensi. Sedangkan tibiofibular joint bersifat statis karena tidak

melakukan pergerakan. Knee joint merupakan jenis sendi sinovial.

Seluruh bagian knee joint tertutup oleh suatu kapsul atau bursa. Ini

merupakan struktur yang berbentuk seperti kantung dan sangat

komplek. Bagian dalamnya terisi oleh cairan sinovial. Rongga sinovial

ini juga terdapat berbagai ligamentum yang menghubungkan berbagai

bagian tulang. (Utami Puji Asih,2014).

B. Tinjauan Umum Tentang Hasil Radiograf Articulatio Genu

Femur distal dan tibia proksimal dan bula dengan petalla melapiskan

femoralis media kondilus ditampilkan. Kondilus lateral femur dan tibia

ditunjukkan dengan baik, dan sendi lutut media dan latera, jumlah

kemiringgan bagian yang tepat menunjukan artikulatio tibia bular

proksimal terbuka dengan lateral kondilus femur dan tibia terlihat di profil

kepala dan leher bula divisualisasikan tanpa superimposisi dan sekitar

setengah dari patella harus terlihat bebas dari superimposisi oleh tulang

paha.
6

Gambar 2.2 Gambar anatomi radiologi Articulatio Genu


(Sumber : Bontrager,2018)

C. Tinjauan umum Patologi Osteoarthritis

Pada Osteoarthritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme

tulang rawan sendi. Perubahan tersebut berupa peningkatan aktifitas

enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi,

disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini

menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat

kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi. Pada proses

degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu substansi atau

zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang

makrofag untuk menghasilkan IL1 (respon peradangan) yang akan

meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks ekstraseluler.

Gambaran utama pada Osteoarthritis adalah:

1. Dektruksi kartilago yang progresif.

2. Terbentuknya kista subartikular.


7

3. Sklerosis yang mengelilingi tulang.

4. Terbentuknya osteofit.

5. Adanya fibrosis kapsul.

Patologik pada OA ditandai oleh kapsul sendi yang menebal dan

mengalami fibrosis serta distorsi. Pada rawan sendi pasien OA juga

terjadi proses peningkatan aktivitas fibrinogenik dan penurunan

aktivitas fibrinolitik. Proses ini menyebabkan terjadinya penumpukan

trombus dan komplek lipid pada pembuluh darah subkondral yang

menyebabkan terjadinya iskemia dan nekrosis jaringan subkondral

tersebut. Ini mengakibatkan dilepaskannya mediator kimiawi seperti

prostaglandin dan interleukin yang selanjutnya menimbulkan bone

angina lewat subkondral yang diketahui mengandung ujung saraf

sensibel yang dapat menghantarkan rasa sakit

Sinovium mengalami keradangan dan akan memicu terjadinya

efusi serta proses peradangan kronik sendi yang terkena. Permukaan

rawan sendi akan retak dan terjadi fibrilasi serta fisura yang lama-

kelamaan akan menipis dan tampak kehilangan rawan sendi fokal.

Selanjutnya akan tampak respon dari tulang subkhondral berupa

penebalan tulang, sklerotik dan pembentukkan kista. Pada ujung tulang

dapat dijumpai pembentukan osteofit serta penebalan jaringan ikat

sekitarnya. Oleh sebab itu pembesaran tepi tulang ini memberikan

gambaran seolah persendian yang terkena itu bengkak (Jessica. S,

2018)
8

Gambar 2.3 Osteoarthritis


(Sumber: Jessica. S, 2018)

D. Tinjauan Umum Tentang Teknik Pemeriksaan Articulatio Genu

1. Tinjauan umum tentang pemeriksaan Articulatio Genu menurut

(Frank D.Eugene 2012).

a. Proyeksi AP (Anterior Posterior) Metode Weight-Bearing

1) Posisi Pasien : Tempatkan pasien dalam posisi tegak

dengan punggung menghadap

perangkat grid vertikal.

2) Posisi Objek : Sesuaikan posisi pasien ke tengah lutut

ke IR, Letakkan jari-jari kaki lurus ke

depan, dengan kaki terpisah cukup

untuk keseimbangan yang baik, minta

pasien untuk berdiri tegak dengan lutut

terentang penuh dan berat badan

terdistribusi secara merata pada kaki

3) Central Point : 1/2 inci (1,3 cm) di bawah apeks patella


9

4) Central Ray : Horizontal dan tegak lurus terhadap

pusat

5) Tampilan struktur : Gambar yang dihasilkan menunjukkan

ruang sendi lutut. Kelainan bentuk varus

dan valgus juga dapat dievaluasi

dengan prosedur ini

Gambar 2.4 AP Bilateral Weight-Bearing Knees


(Frank.D Eugene, 2012)
10

Gambar 2.5 Hasil Radiograf AP Bilateral Weight-Bearing Knee


(Frank.D Eugene, 2012)

6) Kriteria Gambar :

I. Tidak ada rotasi lutut

II. Tampak Kedua lutut

III. sendi lutut di tengah area paparan

IV. Ukuran IR yang memadai untuk menunjukkan aksis

longitudinal korpus atau batang femur dan tibialis.

b. Proyeksi PA (Posterior Anterior) Metode Weight-Bearing

1) Posisi pasien : Tempatkan pasien dalam posisi berdiri

dengan aspek anterior lutut dipusatkan

ke perangkat grid vertikal.

2) Posisi Objek : Untuk proyeksi PA langsung, minta berdiri

tegak dengan lutut bersentuhan dengan

perangkat grid vertikal. Minta pasien

memegang tepi patela.perangkat grid dan


11

lutut melenturkan untuk menempatkan

tulang paha pada sudut 45 derajat.

3) Central point : 1/2 inci (1,3 cm) di bawah apeks patela.

4) Central cay : Horizontal dan tegak lurus terhadap

pusat

5) Tampilan Struktur : Metode PA weight-bearing

berguna untuk mengevaluasi

penyempitan celah sendi dan

menunjukkan penyakit tulang rawan

artikular.

1) Kriteria gambar :

I. Tidak ada rotasi lutut

II. Tampak Kedua lutut

III. Sendi lutut berpusat pada eksposur

Gambar 2.6 PA.Weight-Bearing Knees


(Frank.D Eugene, 2012)
12

Gambar 2.7 Hasil Radiograf PA Weight-Bearing Knee


(Frank.D Eugene, 2012)

2. Tinjauan umum tentang pemeriksaan Articulatio Genu Proyeksi AP

Weight Bearing Bilateral menurut (lampignano P.Jhon, 2018)

1) Posisi pasien : posisikan pasien tegak dan berdiri di

atas anak tangga yang terpasang atau di

bangku anak tangga untuk menempatkan

pasien dalam cukup tinggi untuk tabung

sinar x horizontal.

2) Posisi objek : posisikan kaki lurus ke depan dengan

merata di kedua kaki,memberikan

pegangan dukungan untuk stabilitas

pasien .Luruskan dan tegahkan tungkai

dan lutut bilateral ke CR dan garis tengah

meja dan IR, tinggi IR di sesuaikan

dengan CR.
13

3) Central point : titik tengah antara sendi lutut ½ inci di

bawah puncak patella.

4) Central Ray : CR tegak lurus terhadap IR (pasien

berukuran rata-rata),atau caudad 5

hingga 10 pada pasien kurus.

5) FFD : 40 Inchi (102 cm)

6) Ukuran kaset : 35 x 35 cm (14 x 17 ichi), landscape

7) Kriteria gambar :

I. Femur distal,tibia proksimal, dan ruang sendi fibula dan

femorotibial di tunjukkan secara bilateral.

II. Tidak ada rotasi pada kedua lutut yang yerlihat dari femoralis

dan tibialis yang simetris.

III. Sekitar setengah dari fibula proksimal ditumoangkan oleh

tibia.

IV. Bidang kolimasi harus berputar pada ruang sendi lutut dan

harus mencakup cukup tulang paha dan tibia untuk

menentukan sumbu panjang ini untuk keselarasan.

V. Paparan optimal harus memvisualiasikan garis samar patella

melalui femora.jaringan lunak harus terlihat dan tanda

turbekular pada semua tulang harus tampak jelas dan tajam.


14

Gambar 2.8 AP Weight Bearing Bilateral


(lampignano P.Jhon,2018)

Gambar 2.9 Hasil Radiograf AP Weight Bearing Bilateral


(lampignano P.Jhon,2018)

3. Proyeksi PA Axial Weight-Bearing Bilateral menurut (lampignona

P.Jhon, 2018)

1) Posisi pasien : Posisikan pasien tegak,berdiri di atas meja

x-ray anak tangga yang terpasang atau di


15

atas bangku anak tangga jika bucky tegak

digunakan sehingga pasien di tempatkan

cukup tinggi sudut caudad 10o

2) Posisi objek : Posisikan kaki lurus kedepan dengan beban

kedua kaki dan lutut ditekuk hingga

45o,minta pasien menggunakan perangkat

bucky untuk dukungan, dengan petella

menyentuh bucky tegak, Luruskan dan

tengahkan tungkai dan lutut bilateral ke CR

dan ke garis tengah bucky dan IR tegak,

ketinggian IR di sesuikan dengan CR.

3) central point : berpusat langsung ke titik tengah antara

sendi lutut pada ½ inci (1,25 cm) di bawah

puncak petella ketika studi unilateral

dilakukan.

4) central Ray : CR bersudut 10o caudad dan berpusat ke titik

antara sendi lutut pada level ½ inci (1,25 cm)

di bawah puncak patella ketika studi bileteral

5) FFD : 40 inchi (102 cm).

6) Ukuran kaset : 35 x 43 cm (14 x 17 inchi),landscape.

7) Kriteria gambar :

I. Femur distal,tibia dan fibula proksimal,celah sendi

femorotibial,dan fossa interkondilus terlihat secara bilateral

atau unilateral.
16

II. Tidak ada rotasi pada kedua lutut yang terlihat pada

femoralis dan tibialis yang simetris

III. Fossa interkondilus harus terbuka

IV. Ruang sendi lutut akan tampak terbuka jika sudut CR benar

dan tibia di tekuk 45o

V. Paparan optimal harus memvisualisasikan fossa

interkondilus dan tibia proksimal celah sendi terbuka.

VI. Tanda trabekula pada semua tulang harus tempak jelas dan

tajam,menunjukkan tidak ada gerakan.

Gambar 2.10 PA Axial Weight Bearing Bilateral


(lampignano P.Jhon,2018)
17

Gambar 2.11 Hasil Radiograf PA Axial Weight Bearing Bilateral


(lampignano P.Jhon,2018)
18

E. Kerangka Konseptual

Persiapan Pasien

Teknik Pemeriksaan Proyeksi AP bilateral erect


Articulatio Genu stand up

Hasil Pemeriksaan

Klinis Osteoarthritis
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

metode deskriptif. Metode deskriptif Kualitatif merupakan metode-

metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian

sekumpulan data, sehingga dapat memberikan informasi yang

berguna.

B. Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di instalasi Radiologi RSUD Polewali Mandar.

2. Penelitian ini dilakukan bulan maret sampai april.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian adalah keseluruhan dari pasien

Osteoarthritis yang berkunjung di instalasi Radiologi RSUD Polewali

Mandar.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah pasien jenis kelamin (.......) dengan

umur usia lanjut yang melakukan pemeriksaan articulatio genu dengan

klinis Osteoarthritis yang di ambil sebanyak 1 orang.

18
19

D. Teknik Pemeriksan sampel

Adapun teknik pengambilan sampel dari hasil penelitian ini berupa

lembar hasil yang di antaranya terdiri dari berupa hasil rongseng

dengan 1 proyeksi yaitu AP erect. Dan di sertakan dalam hasil tertulis

yang telah dibacakan oleh dokter spesialis radiologi.

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah klinis osteoarthritis

2. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik pemeriksaan

articulatio genu.

F. Definisi operasional

1. Persiapan pasien

Persiapan pasien pada pemeriksaan articulatio genu stand up

dengan klinis osteoarthritis (OA) di rumah sakit polewali mandar

dengan menginstruksikan kepada pasien untuk melepas pakaian

atau celana panjang yang memiliki benda-benda logam.

2. AP Erect Osteoarthritis adalah teknik pemeriksaan dengan posisi

pasien berdiri di depan stand kaset yang arah sinarnya dari depan

ke belakang pada pasien Osteoarthritis.

3. Klinis Osteoarthritis adalah Ganggaun pada sendi yang

Bergerak.Gangguan ini lebih banyak pada perempuan daripada


20

laki-laki.terutama ditemukan pada orang-orang berusia lebih dari 45

tahun.

4. Hasil radiograf adalah gambaran anatomi dari objek yang di foto.

G. Prosedur Pemeriksan

Sebelum melakukan pemeriksaan,pasien harus menyerahkan

surat pengantar foto. setelah itu radiografer akan melakukan atau

mempersipan alat yang di gunakan dalam pemeriksan,seperti.

1. Pesawat X-ray konvensional

2. Menggunakan kaset 35 x 43 cm.

3. Memanggil pasien untuk masuk ke ruangan pemeriksaan.

4. Menetukan arah sinar Central Ray (CR).

5. Mengatur jarak fokus film distane (FFD).

6. Memberikan penjelasan sinkat kepada pasien tentang

pemeriksaan yang akan dilakukan.

7. Mengarahkan pasien untuk berdiri di depan stand kaset dalam

posisi AP erect.

8. Menentukan pusat sinar central point (CP).

9. Mengatur luas lapangan penyinaran.

10. Mengatur faktor eksposi

11. Menghindari pengulangan foto

12. Processing film (Computed Radiografy)

13. Setelah itu foto di baca oleh dokter radiologi.


21

H. Alur Penelitian

Persiapan alat dan bahan

Foto Articulatio genu

Hasil Radiograf

Kesimpulan

Selesai
22

I. Analisis Data

Penulis mengambil evaluasi pada pasien Osteoarthritis dengan

pemeriksaan Articulatio genu stand up menjadi topik untuk disusun

menjadi karya tulis ilmiah.Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu

deskriptif. dan analisis berdasarkan hasil observasi.


23

Daftar Pustaka
Utami Puji Asih,ddk. 2014 Radiologi dasar 1: Aplikasi Dalam Teknik
Radiografi, Anatomi Radiologi dan Patofisiologi Cetakan 2, inti
Medika Pustaka, Magelang Jawa Tengah.

Patel R. Pradip, 2007. Lecture Notes Radiologi. Edisi Kedua. Penerbit


Airlangga Ciraces, Jakarta

Jessica, S, 2018. Osteoartiritis. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas


Udaya.

Frank D, Eugene, dkk 2012. Merril’s Atlas of Radiographic Positioning &


Procedures, Vol.1, Edisi 12th, Elsavier Inc, United States of
America.

Lampignano. P Jhon, 2018. Brontrager’s Texbook Of Radiographic


Positioning and Related Anatomi. 9th Edition, Elsevier, St. Luis
Missouri.

Aditya Deny Pratama, (2019). Intervensi Fisioterapi Pada Kasus


Osteoarthritis Genu Di Rskp Subota. Jurnal Sosial Humanari
Terapan.
24

Anda mungkin juga menyukai