Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK PEMERIKSAAN GENU PADA KASUS

OSTEOARTHRITIS DI INTALASI RADIOLOGI RSUD dr. MANGUNKUSUMO


AMBARAWA

ARTIKEL ILMIAH
Disusun Untuk Memenuhi
Mata Kuliah Praktik klinik I

RIO JULIAN KRISTIAN METKONO


2101028

PROGRAM STUDI D III TEKNIK RONTGEN FAKULTAS KESEHATAN


DAN KETEKNISIAN MEDIK UNIVERSITAS WIDYA HUSADA
TAHUN 2022
TEKNIK PEMERIKSAAN GENU PADA KASUS OSTEOARTHRITIS
DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr. MANGUNKUSUMO AMBARAWA

Disusun Oleh :
RIO JULIAN KRISTUAN METKONO
2101028

Ambarawa, September 2022

Telah disetujui oleh:


Dosen pembimbing Pembimbing
Lapangan(CI)
“TEKNIK PEMERIKSAAN GENU PADA KASUS OSTEARTHRITIS DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr.
GUNAWAN MANGUNKUSUMO AMBARAWA”

Rio Julian Kristian Metkono,,

1. Rio Julian Kristian Metkono selaku Mahasiswa D III Teknik Rontgen Universitas Widya
Husada Semarang
2. Bapak Selaku pembimbing lapangan di Rumah Sakit
3. selaku dosen pembimbing Prodi Dlll Teknik Rontegen

ABSTRAK

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada bulan September 2022 di Instalasi Radiologi
RSUD Ambarawa pada kasus curiga genu osteoarthritis digunakan pemeriksaan genu proyeksi AP
Supine .Hal ini berbeda dengan teori yaitu menurut teori Bontrager (2014),pada kasus genu
osteoarthritis digunakan teknik pemeriksaan proyeksi AP Weight Bearing.Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui teknik pemriksaan genu pada kasus osteoarthtritis dan alasan
dilakukannya teknik pemeriksaan genu pada kasus osteoarthritis di Instalasi Radiologi RSUD
Ambarawa .

Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus ,waktu
pengambilan pada bulan September 2022 . Subyek dari penelitian ini adalah satu dokter
pengirim,satu dokter spesialis radiologi,dua radiographer,dan satu pasien. Obyek dari penelitian
adalah teknik radiografi genu sinistra dengan indikasi osteoarthritis . Metode pengumpulan data
dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah semua terkumpul kemudian
penulis mengkaji dengan literature yang ada.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan teknik radiografi genu dengan indikasi
osteoarthritis di instalasi radiologi RSUD Ambarawa dilakukan dengan posisi AP supine diatas meja
pemeriksaan dengan posisi tiduran terlentang/duduk ,kaset yang digunakan ukuran 24x30 cm , arah
sinar vertical tegak lurus untuk melihat celah sendi ,titik bidiknya pada setengah inchi dibawah apex
patella ,ffd 100 cm , eksposi dilakukan ketika pasien tidak bergerak .

Kata kunci :genu,osteoarthritis ,AP Weight Bearing


PENDAHULUAN

Pemeriksaan radiolodi adalah cara cara pemriksaan yang menghasilkan gambar bagian dalam

tubuh manusia untuk tujuan diagnostik yang dinamakan pencitraan diagnostik. Menurut

patel(2005:2),radiologi merupakan ilmu kedokteran yang digunakan untuk melihat bagian tubuh

manusia yang menggunakan pancaran atau radiasi gelombang elektromagnetik maupun gelombang

pencitraan mekanik .

Genu atau sendi lutut adalah salah satu sendi kompleks dalam tubuh manusia. Genu terdiri dari
femur, tibia, fibula, dan patella disatukan menjadi salah satu kelompok yang kompleks oleh ligamen
(Ballinger, 2012).Sendi atau artikulasio merupakan istilah yang digunakan untuk melihat dua atau
beberapa tulang kerangka. Salah satu sendi yang berada pada anggota gerak bawah yaitu sendi
lutut. Sendi lutut adalah sendi engsel dengan perubahan dan yang dibentuk dengan kedua kondil
femur dengan permukaan superior tibia (Pearce, 2009).Genu adalah salah satu engsel dengan
perubahan dibentuk kedua kondilus femur yang bersendi dengan permukaan superior kondilus tibia.
Patella terletak di atas permukaan pateler yang halus pada femur dan di atas itu patella meluncur
sewaktu sendi bergerak. Patela berada di depan bagian-bagian sendi yang utama, tetapi tidak
masuk dalam formasi sendi lutut (Pearce, 2018).Bebagai macam penyakit dapat menyerang
persendian pada lutut ,sakah satunya adalah radang sendi yang biasa disebut osteoarthritis(OA).

Keterangan :
1. Medial meniscus
2. Medial condylus
3. Posterior cruciate ligament
4. Femur
5. Patellar surface
6. Anterior cruciate ligament
7. Lateral condyle
8. Lateral meniskus Fibular lateral
collateralligament
9. Fibula
10. Tibia
11. Tibial collateral ligament
12. Transverse ligament
Keterangan:

1. Patellar surface

2. OS. Patella

3. OS. Tibia

4. OS. Femur

5. Popliteal surface

6. OS. Fibul

Arthritis merupakan peradangan dari satu atau beberapa sendi yang dapat menyerang orang

pada semua umur ,tetapi sering terjadi pada umur 40 ke atas.Osteoarthritis genu adalah penyakit

degeneratifpada sendi karena adanya abrasi tulang rawan sendi dan pemebentukan tulang baru

pada permukaan persendian yang mampu menyebabkan kelemahan ototdan tendon sehingga

membatasi gerak dan menyebabkan nyeri.(pearce ,1999).

Menurut Teori BONTRAGER (2014) ,pemeriksaan genu dilakukan dengan tiga proyeksi sesuai
dengan indikasi pemeriksaan nya yaitu : untuk pemeriksaan Fraktur proyeksi pemeriksaan yang
digunakan AP dan Lateral,Untuk pemeriksaan Dislokasi proyeksi pemeriksaan yang digunakan AP
dan Lateral Trauma,untuk pemeriksaan Osteoatritis proyeksi pemeriksaan yang digunakan AP
Weight Bearing. AP Weight Bearing adalah proyeksi khusus untuk menilai sendi lutut,femur
distal ,tibia proximal,fibula dan patella.
Di Instalasi radiologi RSUD Ambarawa prosedur pemeriksaan genu pada kasus osteoarthritis
menggunakan proyeksi anteroposterio (AP)dan proyeksi lateral (mediolateral).

Berdasarkan hal tersebut di atas penulis tertarik dan ingin menuangkannya dalam laporan kasus
yang berjudul “ TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI GENU PADA KASUS OSTEOARTHRITIS DI
INSTALASI RADIOLOGI RSUD dr. GUNAWAN MANGUNKUSUMO AMBARAWA
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan metode simulasi pemeriksaan Genu sinistra dengan kasus
osteoarthritis Di Instalasi RSUD Ambarawa. waktu penelitian pada bulan September 2022,di instalasi
radiologi , dilakukan pada 1 pasien jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan artikel ilmiah
ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan observasi ,wawancara ,sedikit dokumentasi. Dan juga mempelajari buku,jurnal,dan
sumber—sumber lain untuk mendapatkan dasar-dasar ilmiah yang berhubungan dengan
pemeriksaan radiografi genu dengan kasus ostearthritis ,setelah semua dokumen terkumpul
kemudian penulis mengkaji dengan literature yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN

>HASIL

Paparan kasus

a.Identitas Pasien

Nama Pasien : Ny.E

Tanggal lahir : 01 Desember 1953

Umur : 69 TAHUN

Jenis kelamin : Perempuan

No. RM : 00-59-98

Alamat : AMBARAWA

Tanggal pemeriksaan : 16 September 2022

Permintaan foto : AP Lateral Genu DEXTRA

Diagnosa klinis : Osteoarthritis (OA) genu dextra

Dokter pengirim : dr. Alex Santana, Sp.PD


a. Riwayat Pasien

Pada hari Jumat tanggal 16 September 2022, seorang perempuan berusia

69 tahun datang ke RSUD Ambarawa, dengan membawa surat permintaan

rontgen yang berasal dari poli penyakit dalam dengan permintaan foto genu

dextra dengan diagnosa osteoarthritis genu. Awalnya pasien mulai merasa nyeri

pada bagian tungkai kanan. Lalu pasien datang ke Instalasi Radiologi RSUD

Ambarawa untuk memeriksakan keluhannya.

Persiapan Pasien

Pada pemeriksaan foto genu pada pasien osteoarthritis di Instalasi

Radiologi RSUD Ambarawa tidak diperlukan persiapan khusus, hanya saja

sebelum dilakukan pemeriksaan pasien diminta melepas benda-benda yang

dapat mengganggu jalannya pemeriksaan dan mempengaruhi hasil radiograf.

Selain itu, sebelum dilakukan pemeriksaan petugas memberitahu prosedur

pemeriksaan sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dari pasien.

Persiapan Alat dan Bahan

a. Pesawat sinar X merk

Gambar 1.1 pesawat RSUD Ambarawa

b. Dektektor Ukuran 24x30

Gambar 1.2 Detektor RSUD Ambarawa


c.Batrei Detector

Gambar 1.3 Batrei Detector

d.Meja Pemeriksaan

Gambar 1.4 meja pemeriksaan pasien

a. Display dengan spesifikasi Merk

Gambar 1.5 Computer RSUD Ambarawa

e. Printer dengan spesifikasi Merk

Gambar 1.6 printer RSUD Ambarawa

f.Medical dray film Ukuran A3

Gambar 1.7 Medical Dray Ukuran A3


Teknik pemeriksaan

Teknik pemeriksaan Genu dextra dengan kasus Osteoarthritis di instalasi

radiologi RSUD Ambarawa sesuai SPO adalah dengan menggunakan proyeksi Antero

Posterior (AP) dan Lateral dengan pasien sadar diri dan kooperatif .

Proyeksi Anteo Posterior (AP)

1. Posisi pasien : Posis pasien supine diatas meja pemeriksaan

2. Posisi Obyek : Genu yang akan diperiksa diatur dengan posisi AP pada pertengan kaset

3. Arah Sinar : vertikal tegak lurus kaset

4. Titik Bidik : pertengahan lutut

5. FFD : 100 cm

6. Teknik Eksposi: pasien tidak bergerak pada saat di eksposi

7. Kriteria Radiograf : a) tampak distal femur, proximal tibia dan fibula.

b) celah femorotibia joint terlihat membuka

Gambar 2.1 pemeriksaan proyeksi AP

b. Proyeksi Lateral
1. Posisi Pasien: Pasien supine di atas meja pemeriksaan

2. Posisi Obyek: Kaki yang akan diperiksa fleksi sehingga membentuk sudut 90°,

knee menempel kaset dan berada dipertengahan kaset

3. Arah Sinar : Vertikal tegak lurus kaset

4. Titik Bidik : Pada pertengahan distal condylus medial

5. FFD : 100 cm

6. Teknik eksposi : pasien tidak bergerak saat di eksposi

7. Kriteria Radiograf : Tampak femur bagian distal, tibia bagian proximal, fibula, dan

patella dalam profil lateral. Tampak celah sendi lutut membuka

Gambar 2.2 Posisi Pasien dan Radiograf Proyeksi Lateral Genu

Pengelohan Film

Pengelolahan film di Instalasi Radiologi RSUD Ambarawa menggunakan system pengelohan

film secara digital yaitu dengan menggunakan DR. Proses pengolahan ini dimulai dengan pemasukan

data input pasien yang meliputi (Nama,Umur,Jenis kelamin,NO.rekam medis,Prosedur pemeriksaan).

Hasil bacaan Radiograf:

a). Struktur tulang baik

b). Tampak osteofit pada epicondylus lateralis dan medialis os tibia kanan, aspek

supero posterior dan infero posterior os patella kanan

c). Eminentia intercondylaris tampak meruncing

d). Tak tampak gambaran kista dan sklerosis subchondral

e). Tak tampak penyempitan celah pada femorotibiamaupun sendi femoropatella

f). Tak tampak dislokasi maupun subluksasi pada femorotibial maupun femoropatella

joint

g). Tampak fabela pada fossa poplitae


h). Tak tampak soft tissue swelling

i). Tak tampak lusensi soft tissue

PEMBAHASAN

Teknik pemeriksaan genu pada kasus osteoarthritis (OA) di Instalasi Radiologi RSUD

AmbarawaTeknik pemeriksaan genu pada kasus osteoarthritis meliputi persiapan alat dan persiapan

pasien, tidak membutuhkan persiapan khusus. Hanya saja pasien diminta untuk melepaskan benda-

benda pada lutut yang mengganggu gambaran radiograf.

Menurut Bontrager (2005), Untuk teknik Osteoarthritis menggunan teknik pemeriksaan proyeksi

AP Weight Bearing dengan posisi Pasien diposisikan berdiri. Posisi objek pasien di posisikan derdiri

dengan perteengahan lutut pada pertengahan film, minta pasien supaya berdiri dengan ekstensi penuh

dan berat badan bertumpu pada kaki. Central Ray tegak lurus horizontal film. Central Point Pada

pertengahan antara kedua lutut setinggi 1 inch di bawah apex patella. Kriteria gambar yang terlihat

bagian distal femur, proksimal cruris dan celah femorotibia joint bilateral, sebagai proxim al tibia dan

fibula superposisi, tidak ada rotasi dari lutut, sendi lutut terletak pada pertengahan film.

Berdasarkan pengamatan penulis, teknik pemeriksaan genu yang dilakukan di Instalasi Radiologi

RSUD Ambarawa menggunakan proyeksi AP dan proyeksi Lateral-Mediolateral dengan posisi pasien

supine diatas meja pemeriksaan .

Alasan digunakan pemeriksaan pada proyeksi AP dan Lateral adalah karena dengan menggunakan

proyeksi AP dan Lateral supine diatas meja pemeriksaan pasien akan lebih nyaman dan pemeriksaan

akan lebih cepat dalam upaya menegakkan diagnosis dengan pemeriksaan rontgen dan dengan

menggunakan proyeksi AP dan lateral seperti biasa radiograf yang dihasilakn sudah cukup untuk

memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa dalam hal ini anatomi pada genu

sudah tervisualisasi dengan jelas.


Jadi, walaupun tidak menggunakan proyeksi AP Weight Bearing untuk pemeriksaan genu pada kasus

Osteoarthritis di Instalasi Radiologi RSUD Ambarawa, juga sudah dapat memberikan gambaran

radiograf yang diinginkan serta sudah bisa memberikan diagnosa tentang osteoarthritis.

Dari segi proteksi Radiasi di Instalasi Radiologi RS.Panti Waluyo Surakarta sebagai berikut:

a. Proteksi bagi pasien

1.Mengatur luas lapangan kolimator sesuai dengan kebutuhan

2.Menggunakan factor eksposi yang tepat untuk menghindari pengulangan foto

3.Waktu penyinaran sesingkat mungkin

b. Proteksi bagi petugas

1.Tidak menggunakan berkas sinar yang mengarah ke petugas

2.Berlindung dibalik tabir saat melakukan eksposi

3.Menggunakan alat monitoring radiasi secara continue selama bertugas

c.Proteksi bagi masyarakat umum

1.Pintu pemeriksaan tertutup rapat

2.Tidak mengarah sumber sinar-X ke ruangan umum

3.Bagi yang tidak berkepentingan di larang masuk

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang teknik radiografi genu dextra kasus osteoarthritis di Instalasi

Radiologi RSUD Ambarawa maka peneliti menarik kesimpulan bahwa :

Teknik pemeriksaan radiografi genu dengan klinis Osteoarthritis (OA) di Instalasi

Radiologi RSUD Ambarawa meliputi persiapan alat, persiapan pasien, tidak membutuhkan

persiapan khusus, dan menggunakan proyeksi Anteroposterior (AP) dan Lateral dengan posisi

pasien supine di atas meja pemeriksaan dan tidak perlu menggunakan proyeksi AP Weight
Bearing sudah dapat memberikan gambaran dan informasi yang dibutuhkan untuk menegakkan

diagnosa tentang osteoarthritis.

SARAN

Pengaturan kolimasi sesuai objek dapat mengurangi radiasi hambur sehingga tidak

mengurangi kualitas radiograf dan menutup bagian tubuh pasien yang tidak diekspose dengan

menggunakan apron, sehingga tidak terkena radiasi hambur.

DAFTAR PUSTAKA

Bontrager, Lampignano. 2005. Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. Ninth

Edition. Elsevier, inc : St. Louis

Bontrager, Kenneth L. 2014. Text Book of Radioraphic Positioning And Related Anatomy, Sixth

Edition. St Louis USA : Mosby.

Long, W. et. all. 2016. Merrill’s Atlas of Radiographic Positioning and Procedure. Mosby, Inc : St,

Louis

Pearce, C. Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT Gramedia pustaka Utama :

Jakarta
Muttaqin, Arif 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Buku

Kedokteran ECG : Jakarta

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi Pertama. Graha Ilmu :

Yogyakarta

Glynn, MC – Burnside, 1990, Diagnosis Fisik, cetakan ke 1, Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai