Anda di halaman 1dari 12

PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI PELVIS PADA

INDIKASI FRAKTUR NECK FEMUR : STUDY LITERATUR


REVIEW

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh :

REFTI PUJI INDRIANI


NIM : P1337430317056

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
NASKAH PUBLIKASI

PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI PELVIS PADA


INDIKASI FRAKTUR NECK FEMUR : STUDY LITERATUR
REVIEW

PELVIC RADIOGRAPHY EXAMINATION PROCEDURE IN


NECK FEMUR FRACTURE INDICATION: LITERATURE
REVIEW STUDY

Disusun oleh :

1. Refti Puji Indriani


2. Kholik Al Amin, S.Si, MM

Disahkan oleh :

Ketua Jurusan Ketua Program Studi DIII TRR

Purwokerto

Fatimah, S.ST, M.Kes. Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.Si.


NIP.19750523 199803 2 003 NIP. 197011216 199403 1 003
LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah publikasi dengan judul “Prosedur Pemeriksaan Radiografi Pelvis pada

indikasi Fraktur Neck Femur : Study Literatur Review” telah disetujui dan dinyatakan

memenuhi syarat untuk diunggah atau diupload pada laman repository.poltekkes-

smg.ac.id Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Purwokerto, 08 Agustus 2020

Pembimbing,

(Kholik Al Amin, S.Si., MM)


NIP. 19660423 198903 1 003
PEMERIKSAAN RADIOGRAFI PELVIS PADA INDIKASI FRAKTUR NECK FEMUR :
STUDY LITERATUR REVIEW
Refti Puji Indriani Kholik Al Amin, S.Si., MM

Prodi D-III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto;


Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, Poltekkes Kemenkes Semarang
Jl. Tirto Agung ; pedalangan ; Banyumanik ; Semarang
Abstrak

Pemeriksaan radiografi fraktur neck femur menurut teori Bontrager (2018) menggunakan proyeksi AP Unilateral
Hip, proyeksi Axiolateral Inferosuperior, dan proyeksi spesial yaitu Modified Axiolateral. Jurnal yang berjudul “Lateral
X-ray for proximal femoral fractures-Is it really necessary?“ Riaz, dkk. (2015) berbeda dengan teori Bontrager (2018)
yaitu standar pemeriksaan radiografi pada pasien dengan diagnosis fraktur neck femur menggunakan proyeksi
AP pelvis dan lateral hip. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi
pelvis pada indikasi fraktur neck femur dan untuk mengetahui peranan proyeksi lateral hip dalam mendiagnosis
fraktur neck femur menurut kajian teoritis. Jenis penelitian yang akan penulis ambil adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
mendefinisikan kriteria kelayakan literatur, mendefinisikan sumber informasi, pemilihan literature, dan
pengumpulan data. Hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa prosedur pemeriksaan radiografi pelvis pada
kasus fraktur neck femur menurut studi literatur menggunakan proyeksi AP pelvis dan proyeksi lateral (Axiolateral
Inferosuperior). Peranan proyeksi lateral hip (Axiolateral Inferosuperior) dalam mendiagnosis fraktur neck femur
menurut kajian teoritis bahwa tidak semua fraktur neck femur membutuhkan lebih dari satu gambaran AP untuk
mendiagnosis posisi fraktur. Jika jenis fraktur tersebut adalah fraktur intracapular maka gambaran lateral
(Axiolateral Inferosuperior) dibutuhkan untuk menilai pergeseran fraktur yang tidak tampak pada gambaran AP.

Kata Kunci : radiografi pelvis, fraktur neck femur, lateral hip

Abstract

PELVIC RADIOGRAPHY EXAMINATION PROCEDURE IN NECK FEMUR FRACTURE INDICATION:


LITERATURE REVIEW STUDY. Radiographic examination offractures femoral neck according to Bontrager (2018)
theory usesAP unilateral hipprojection, Inferosuperior Axiolateralprojection, and special projection, namely Modified
Axiolateral. The journal entitled "Lateral X-ray for proximal femoral fractures-Is it really necessary?" Riaz, et al. (2015) differs
from the theory of Bontrager (2018), which is the standard radiographic examination in patients with a diagnosis
offracture femoral neck usingAP projections pelvic and lateral hip. The purpose of this paper is to determine the
procedure forradiographic examination of pelvic fracture indications femoral neck and to determine the role oflateral
projections hip in diagnosingfractures femoral neck according to theoretical studies. The type of research that the writer
will take is descriptive research with aapproachlibrary research. The data collection methods used were defining the
criteria for the feasibility of literature, defining information sources, selecting literature, and collecting data. The results
of thisindicate that the procedure forradiographs pelvic in cases offractures femoral neck according to literature studies
usesAP pelvic projections and lateral projections (paperAxiolateral Inferosuperior). The role of the lateral hip (Axiolateral
Inferosuperior) projection in the diagnosis offractures neck femur according to literature studies that not allfractures femoral
neck require more than one AP image to diagnose the fracture position. If the fracture type is anfracture intracapular
then a lateral view (Axiolateral Inferosuperior) is needed to assess fracture displacement that is not visible on the AP
image.

Keywords : Pelvic radiograph, neck femur fracture, lateral hip


__________________________________________________________________________________________
Penulis Korespondensi
E-mail: reftipujiindriani25@gmail.com; kholik_aa@yahoo.com
1. Pendahuluan untuk melihat sisi lateral jika ada
Pelvis merupakan organ dasar yang kemungkinan fraktur ketika pasien
berfungsi sebagai dasar dari rongga memiliki gerakan terbatas pada kedua
abdomen dan sebagai penghubung antara tungkai.
vertebra column dengan ekstremitas bawah. Menurut jurnal Riaz, dkk. (2015)
Pelvis terdiri dari empat tulang, diantaranya berjudul “Lateral X-ray for proximal femoral
dua tulang pinggul (ossa coxae), sacrum, dan fractures-Is it really necessary?“ menjelaskan
tulang coccyx (Bontrager, 2018). bahwa untuk fraktur intracapsular (fraktur
Femur proksimal terdiri dari empat neck femur) penambahan radiografi lateral
bagian penting, kepala atau caput femoris, pada gambaran AP pelvis secara signifikan
leher atau collum femoris, greater dan lesser meningkatkan diagnosis yang benar pada
trochanters. (Bontrager, 2018). jenis fraktur. Radiografi AP pelvis digunakan
Beberapa kelainan yang terdapat pada untuk menggambarkan pola fraktur,
pelvis dan hip adalah Ankylosing Spondilitis, kualitas tulang, dan Garden clasification.
Condrosarcoma, Developmental Dysplasia of the Berdasarkan uraian di atas, maka
hip (DDH), Slipped Capial Femoral Epiphisys peneliti tertarik untuk melakukan studi
(SCFE), Osteoartritis, Metastase kanker, dan literatur tentang prosedur pemeriksaan
trauma pelvis yang berupa fraktur pelvis, radiografi pelvis pada indikasi fraktur neck
fraktur proksimal femur, dan fraktur femur.
symphisis pubis (Bontrager, 2018).
Fraktur adalah putusnya jaringan pada 2. Metode
tulang. Fraktur terbagi menurut bentuk Jenis penelitian ini adalah penelitian
putusnya jaringan tulang. Beberapa deskriptif dengan pendekatan studi
diantaranya fraktur tertutup, fraktur kepustakaan (library research), yaitu
terbuka, fraktur nondisplace, dan fraktur mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah
displace. Sedangkan terdapat beberapa yang berkaitan dengan obyek penelitian
klasifikasi dalam fraktur, yaitu kompresi, atau pengumpulan data yang bersifat
terbuka, simple, greenstick, transverse, spiral, kepustakaan atau telaah yang dilaksanakan
comminuted, dan impacted (Frank, 2012). untuk memecahkan suatu masalah yang
Menurut Rasad (2015), bila secara pada dasarnya tertumpu pada penelaahan
klinis ada atau diduga ada fraktur, maka kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
dibuat 2 foto tulang yang bersangkutan pustaka yang relevan. Metode
yaitu proyeksi Antero-posterior (AP) dan pengumpulan data yang digunakan yaitu
Lateral. Bila kedua proyeksi ini tidak dapat mendefinisikan kriteria kelayakan literatur,
dibuat karena keadaan pasien yang tidak mendefinisikan sumber informasi,
memungkinkan, maka di buat 2 proyeksi pemilihan literature, dan pengumpulan
yang tegak lurus. Apabila hanya 1 proyeksi data.
yang dibuat, ada kemungkinan fraktur tidak
dapat dilihat. Adakalanya diperlukan 3. Hasil
proyeksi khusus, misalnya proyeksi aksial, a. Prosedur pemeriksaan radiografi pelvis
bila ada fraktur pada femur proksimal. pada indikasi fraktur neck femur
Menurut Bontrager (2018), proyeksi menurut studi literature
yang digunakan untuk melihat fraktur atau Menurut Publikasi Ilmiah
trauma di daerah tulang proksimal femur (Annisatul dan Indrarti, 2019),
antara lain proyeksi AP Unilateral Hip untuk menjelaskan bahwa untuk persiapan
melihat acetabulum, kepala dan leher femur, persiapan pemeriksaan radiografi
serta trochanter major; proyeksi Axiolateral fraktur neck femur meliputi, berganti
Inferosuperior untuk melihat fraktur dan dengan baju pasien jika terdapat
dislokasi dalam situasi trauma hip ketika resleting dan melepas benda-benda yang
kaki yang sakit tidak dapat digerakkan; dan dapat mengganggu hasil radiograf.
proyeksi spesial yaitu Modified Axiolateral Pasien sudah diberikan penjelasan
tentang prosedur pemeriksaan yang tegak lurus terhadap meja
akan dilakukan. pemeriksaan, lutut ditekuk hingga 90
Alat dan bahan yang dipersiapkan derajat dan pergelangan kaki
untuk melakukan pemeriksaan radiografi ditopang untuk mempertahankan
pelvis pada pasien dengan klinis fraktur neck posisi ini dengan arah sinar
femur yaitu pesawat sinar-x, image receptor horizontal tegak lurus terhadap neck
ukuran 35 x 35 cm, marker, softbag, grid, baju femur. Sehingga secara tidak
pasien, computed radiography (CR), dan printer langsung dapat menyebabkan
film radiografi. pergerakan di lokasi fraktur.
1) Teknik Pemeriksaan Pengaturan posisi pasien dan hasil
a) Proyeksi AP Pelvis radiografi harus mencapai
Teknik pemeriksaan radiografi pelvis keseimbangan yang memadai untuk
pada indikasi fraktur neck femur memastikan diagnosis yang akurat,
proyeksi AP pelvis dalam penelitian tetapi juga untuk menghindari
(Annisatul dan Indrarti, 2019) : Posisi pasien terkena radiasi yang tidak
pasien tidur terlentang diatas meja perlu dan ketidaknyamanan.
pemeriksaan dengan kepala diganjal
menggunakan softbag sebagai bantal, b. Peranan proyeksi lateral hip dalam
di bawah lutut tidak diberikan mendiagnosis fraktur neck femur
fiksasi. Kedua tangan lurus menurut studi literature
disamping tubuh. MSP tubuh pasien Menurut jurnal Riaz, dkk., 2015, yang
diatur pada pertengahan meja berjudul “Lateral X-ray for proximal femoral
pemeriksaan. Radiografer tidak fractures-Is it really necessary?“, dari 289 pasien
mengatur jarak dari meja ke masing- menunjukan bahwa untuk fraktur
masing spina iliaca anterior superior intracapsular penambahan radiografi lateral
(SIAS) harus sama. Kedua kaki pada gambaran AP secara signifikan
pasien dalam keadaan eksternal. meningkatkan diagnosis yang benar. Satu-
Pasien diinstruksikan agar tidak satunya keuntungan dari penambahan
melakukan pergerakan selama radiografi lateral adalah dapat mendeteksi
pemeriksaan. Kaset yang digunakan perpindahan fraktur intracapsular ketika tidak
35 x 35 cm, arah sinar vertical tegak tampak pada radiografi AP awal. Untuk
lurus terhadap image receptor. Titik fraktur ekstracapsular, tingkat diagnosis yang
bidik pada MSP tubuh setinggi benar tidak meningkat secara signifikan
pertengahan antara SIAS dan dengan penambahan radiografi lateral.
symphisis pubis. FFD di atur 102 cm Menurut penelitian ini juga (Riaz,
dan menggunakan faktor eksposi 70 dkk., 2015), radiografi lateral sebenarnya
kV, 18 mAs. meningkatkan kemampuan untuk
mendiagnosis pergeseran fraktur dalam
b) Proyeksi Lateral Hip (Axiolateral sejumlah kecil kasus, tetapi tidak
Inferosuperior) memiliki dampak yang signifikan
Menurut Riaz, dkk. (2015), posisi terhadap perencanaan operasi yang
pasien dalam proyeksi lateral bisa dimaksud. Penggunaan proyesi lateral
sangat tidak nyaman dan pada fraktur ekstrasapsular lebih
menyusahkan bagi pasien, terutama dipertimbangkan lagi karena pola
untuk pasien usia lanjut yang fraktur jelas terlihat dari tampilan AP.
merupakan pasien yang sering Gambaran lateral memberikan
melakukan pemeriksaan ini. keuntungan dalam mengevaluasi pada
Posisi pasiennya yaitu pesien bagian posterior.
berbaring terlentang dengan kaki Manfaat radiograf lateral memiliki
kontralateral (kaki yang tidak sakit) keterbatasan pada fraktur yang tidak
dan diangkat sehingga tulang paha tampak pada gambaran AP. Dalam
penelitian ini, kejadian patah tulang tentang prosedur pemeriksaan yang
yang dilaporkan pada tulang proksimal akan dilakukan.
femur adalah sekitar 1.6-4.4%. Sehingga Menurut Bontrager (2018),
gambaran lateral adalah suatu persiapan alat dan bahan pada
keharusan dalam kasus ini terutama pemeriksaan radiografi pelvis adalah
ketika terjadi fraktur yang memiliki pola pesawat sinar-x, image receptor ukuran
fraktur tidak terlihat jelas dan tidak 35 x 43 cm melintang, meja
dapat terlihat pada gambaran AP. pemeriksaan, grid (moving/stasioner),
Hal ini menunjukan bahwa marker, alat fiksasi, gonad shield.
penggunaan radiografi lateral tidak Penelitian yang dilakukan Annisatul
membantu dalam jenis fraktur dan Indrarti (2019) menjelaskan
ekstracapsular, tetapi bermanfaat untuk bahwa alat dan bahan yang
diagnosis fraktur intracapsular dengan dipersiapkan untuk melakukan
benar karena terkadang dapat pemeriksaan radiografi pelvis pada
mendeteksi pergeseran ketika fraktur pasien dengan klinis fraktur neck
intracapsular tampak tidak bergeser femur yaitu pesawat sinar-x, image
dalam gambaran AP. receptor ukuran 35 x 35 cm, marker,
softbag, grid, baju pasien, computed
4. Pembahasan radiography (CR), dan printer film
a. Prosedur pemeriksaan radiografi pelvis radiografi. Menurut penelitian
pada indikasi fraktur neck femur Annisatul dan Indrarti (2019) pada
menurut studi literatur. saat pemeriksaan pasien tidak
1) Proyeksi AP Pelvis menggunakan gonad shield karena di
Menurut Bontrager (2018), rumah sakit tempat penelitian tidak
persiapan pasien pada pemeriksaan terdapat gonad shield.
radiografi pelvis pada indikasi Menurut penulis persiapan alat
fraktur neck femur meliputi, melepas dan bahan dalam penelitian
benda-benda yang dapat Annisatul dan Indrarti (2019) dan
mengganggu radiograf dan sebelum teori Bontrager (2018) terdapat
pemeriksaan pasien diberi penjelasan perbedaan yaitu pada penggunaan
mengenai prosedur pemeriksaan image receptor dengan ukuran 35 x 35
yang akan dilakukan. Menurut cm. Penggunaan image receptor
penelitian yang dilakukan Annisatul ukuran 35 x 35 cm tersebut menurut
dan Indrarti (2019) menjelaskan penulis tidak menjadi masalah
bahwa untuk persiapan pemeriksaan karena tidak memotong gambaran
radiografi fraktur neck femur meliputi, objek yang terdapat informasi
berganti dengan baju pasien jika diagnostik, tetapi jika menggunakan
terdapat resleting dan melepas image receptor ukuran 35 x 43 cm
benda-benda yang dapat sebaiknya kolimasi diatur seluas
mengganggu hasil radiograf. Pasien objek yang diperlukan.
sudah diberikan penjelasan tentang Menurut penulis apabila tidak
prosedur pemeriksaan yang akan ada gonad shield maka pada saat
dilakukan. pemeriksaan radiografer harus
Menurut penulis dari uraian meminimalkan faktor eksposi,
diatas sudah sesuai dengan teori, meminimalkan kolimasi sesuai objek,
pasien sudah melepas benda logam dan menghindari pengulangan
yang dapat mengganggu gambaran pemeriksaan.
radiograf yaitu resleting pada rok
pasien dan ganti baju pasien serta
pasien sudah diberikan penjelasan
a) Teknik pemeriksaan Posisi objeknya yaitu MSP tubuh
Menurut Bontrager (2018), tegak lurus pada pertengahan meja
proyeksi yang digunakan untuk pemeriksaan dan memastikan tidak
melihat fraktur atau trauma di ada rotasi pada pelvis. Jarak dari meja
daerah tulang proksimal femur ke masing-masing SIAS harus sama.
antara lain proyeksi AP Unilateral Kaki kanan dan kiri dipisahkan,
Hip; proyeksi Axiolateral Inferosuperior; kemudian sumbu panjang kaki dan
dan proyeksi spesial yaitu Modified seluruh tungkai bawah dirotasikan
Axiolateral. internal 15°-20° jika tidak ada curiga
Menurut jurnal Riaz,dkk (2015) fraktur atau dislokasi dan neck femur
yang berjudul “Lateral X-ray for paralel dengan Image Receptor (IR).
proximal femoral fractures-Is it really Central Ray (CR) tegak lurus
necessary?“, dijelaskan bahwa pertengahan Image Receptor (IR),
proyeksi yang dilaksanakan pada Central Point (CP) pada pertengahan
diagnosis fraktur neck femur yaitu antara SIAS dan symphysis pubis atau
menggunakan proyeksi AP pelvis 2 inchi (5 cm) dibawah SIAS. FFD
dan lateral. setinggi 102 cm.
Berdasarkan uraian diatas, dalam Teknik pemeriksaan radiografi
penelitian Riaz, dkk., (2015) berbeda pelvis pada kasus fraktur neck femur
dengan teori Bontrager (2018) yaitu proyeksi AP pelvis dalam penelitian
menggunakan proyeksi AP pelvis (Annisatul dan Indrarti, 2019), posisi
dan lateral. Menurut penulis, pasien tidur terlentang diatas meja
penggunaan proyeksi AP pelvis pemeriksaan dengan kepala diganjal
bertujuan untuk melihat bentuk menggunakan softbag sebagai bantal,
fraktur, letak fraktur dengan di bawah lutut tidak diberikan
membandingkan femur proksimal fiksasi. Kedua tangan lurus
yang sakit dan sehat, yang disamping tubuh. MSP tubuh pasien
digunakan untuk melihat rencana diatur pada pertengahan meja
penanganan selanjutnya. pemeriksaan. Radiografer tidak
Penggunaan proyeksi AP pelvis akan mengatur jarak dari meja ke masing-
menghemat biaya, pemakaian film, masing spina iliaca anterior superior
dan mengefektifkan waktu. Apabila (SIAS) harus sama. Kedua kaki
dalam gambaran AP pelvis belum pasien dalam keadaan eksternal.
mendapatkan informasi diagnostik, Pasien diinstruksikan agar tidak
maka bisa ditambahkan proyeksi melakukan pergerakan selama
lateral tetapi tidak di sarankan pemeriksaan.
menggunakan proyeksi AP pelvis Teknik pemeriksaan radiografi
dan lebih baik menggunakan pelvis pada kasus fraktur neck femur
proyeksi AP Unilateral hip. proyeksi AP pelvis dalam penelitian
Menurut Bontrager (2018), posisi (Annisatul dan Indrarti, 2019) sudah
pasien pada pemeriksaan pelvis sesuai dengan teori Bontrager (2018).
adalah supine di atas meja Penelitian Annisatul dan Indrarti,
pemeriksaan, kedua tangan lurus di (2019), menjelaskan tidak diaturnya
samping tubuh atau menyilang di jarak dari meja masing-masing SIAS
atas dada, diberikan bantal untuk karena radiografer sudah membaca
kepala dan penyangga untuk lutut, klinis pada lembar pemeriksaan
dapat dilakukan dengan posisi erect radiologi sebelum pemeriksaan
dengan posisi tungkai bawah yang dilakukan bahawa pasien
tepat untuk memutar proksimal mengalami fraktur, sehingga
femur ke posisi anatomi dan tidak radiografer meminimalkan mobilitas
ada dugaan fraktur. pada pasien untuk mengurangi
keparahan dari fraktur. Menurut langsung dapat menyebabkan
penulis, tidak dilakukannya rotasi gerakan di lokasi fraktur. Hal
internal karena dalam lembar tersebut, mengharapkan dalam satu
pemeriksaan radiologi sudah kali memposisikan proyeksi lateral
terdapat klinis bahwa pasien akan menhasilkan radiograf yang
mengalami fraktur sehingga hal maksimal agar tidak dilakukan
tersebut dihindari agar tidak pemeriksaan radiografi ulang. Dalam
memperparah fraktur. pemeriksaan radiografi ini sebaiknya
pasien diberi gonad shield untuk
2) Proyeksi Lateral Hip (Axiolateral melindungi organ vital dari radiasi.
Inferosuperior) b. Peranan proyeksi lateral hip dalam
Menurut Bontrager (2018), posisi mendiagnosis fraktur neck femur
pasien yaitu pasien terlentang menurut studi literature
dengan bantal di kepala pasien Menurut Rasad (2015), Bila
sebagai kenyamanan pasien. Tekuk secara klinis ada atau diduga ada
dan tinggikan salah satu kaki fraktur, maka dibuat 2 foto tulang
sehingga paha yang dekat menjadi yang bersangkutan yaitu proyeksi
posisi vertical dan keluar dari bidang Antero-posterior AP dan Lateral. Bila
kolimasi. Pertahankan dalam posisi kedua proyeksi ini tidak dapat dibuat
ini, (jangan menempatkan kaki pada karena keadaan pasien yang tidak
kolimator atau x-ray tube karena memungkinkan, maka dibuat 2
resiko luka bakar atau sengatan proyeksi yang tegak lurus. Apabila
listrik). Pastikan tidak ada rotasi hanya 1 proyeksi yang dibuat, ada
pelvis (SIAS sejajar dengan meja kemungkinan fraktur tidak dapat
pemeriksaan). Tempatkan Image dilihat. Adakalanya diperlukan
Receptor di atas iliaca crest sehingga proyeksi khusus, misalnya proyeksi
sejajar leher femoralis dan tegak lurus aksial, bila ada fraktur pada femur
terhadap CR. Arah sinar proksimal.
ditempatkan secara horizontal dan Pemeriksaan radiografi pada
tegak lurus terhadap femoral neck. pasien dengan indikasi fraktur neck
Menurut penelitian Riaz, dkk., femur, selain menggunakan proyeksi
(2015), posisi pesien berbaring AP proyeksi yang perlu
terlentang dengan kaki kontralateral ditambahkan adalah proyeksi lateral.
(kaki yang tidak sakit) dan diangkat Jika kondisi pasien tidak
sehingga tulang paha tegak lurus memungkinkan maka dilakukan
terhadap meja pemeriksaan, lutut proyeksi khusus misalnya axial.
ditekuk hingga 90 derajat dan Tetapi dalam penelitian Riaz, dkk.,
pergelangan kaki ditopang untuk (2015), dan dalam penelitian
mempertahankan posisi ini dengan Almazedi, dkk (2011) dapat
arah sinar horizontal tegak lurus menunjukan dengan validitas
terhadap neck femur. statistik bahwa satu gambaran cukup
Menurut penulis, penelitian Riaz, dan aman untuk sebagian besar
dkk (2015) pengaturan posisi pasien fraktur femur proksimal.
sama dengan teori Bontrager (2018). Menurut penelitian ini (Riaz,
Menurut penulis, pengaturan posisi dkk (2015) dan Almazedi, dkk (2011))
pasien pada indikasi fraktur juga menunjukan bahwa
membutuhkan penanganan yang penggunaan radiografi lateral tidak
benar untuk mendapatkan hasil membantu dalam jenis fraktur
yang maksimal. Posisi pasien yang ekstracapsular, tetapi bermanfaat
tidak nyaman dan membutuhkan untuk diagnosis fraktur intracapsular
gerakan kaki dengan secara tidak dengan benar karena terkadang
dapat mendeteksi pergeseran ketika Proyeksi lateral ini tidak dapat
fraktur intracapsular tampak tidak digunakan secara rutin hanya
bergeser dalam gambaran AP. digunakan pada kasus-kasus tertentu
Radiografi lateral sebenarnya atau pada fraktur intracapsular
meningkatkan kemampuan untuk Dengan proyeksi ini dapat melihat
mendiagnosis pergeseran fraktur pergeseran dari fraktur
dalam sejumlah kecil kasus, tetapi intracapsular. Hal ini sesuai dengan
tidak memiliki dampak yang jurnal Riaz, dkk. (2015) berjudul
signifikan terhadap perencanaan “Lateral X-ray for proximal femoral
operasi yang dimaksud. Ketika fractures-Is it really necessary?“ bahwa
mempertimbangkan fraktur penggunaan radiografi lateral tidak
ekstrasapsular, pola fraktur jelas membantu dalam jenis fraktur
terlihat dari tampilan AP. Gambaran ekstracapsular, tetapi bermanfaat
lateral memberikan keuntungan untuk diagnosis fraktur
dalam mengevaluasi pada bagian intracapsular. Menurut penulis,
posterior. Peneliti menganjurkan untuk fraktur ekstracapsular
perlunya gambaran lateral dalam proyeksi ini tidak berpengaruh
sebagian kecil kasus di mana fraktur untuk melihat pergeseran dari
tidak dapat dilihat pergeseran pada fraktur karena sebagian besar sudah
pasien yang lebih muda di mana terlihat di gambaran AP. Oleh karena
fiksasi internal lebih disukai sebagai itu jika terjadi fraktur ekstracapsular
opsi bedah, maka gambaran lateral sebaiknya tidak harus
dapat memberikan manfaat dalam menggunakan proyeksi lateral hip
mengevaluasi perpindahan fraktur. dan cukup menggunakan proyeksi
Manfaat radiograf lateral AP. Hal tersebut dapat menghemat
memiliki keterbatasan pada fraktur biaya, menefektifkan waktu, dan
yang tidak tampak pada gambaran menminimalisir dosis radiasi yang
AP. Dalam penelitian ini, kejadian diterima pasien mengingat
patah tulang yang dilaporkan pada penggunaan proyeksi AP pelvis
tulang proksimal femur adalah sekitar dapat memaparkan dosis radiasi
1.6-4.4%. Sehingga gambaran lateral sekitar 30 kali dibandingkan dosis
adalah suatu keharusan dalam kasus radiasi foto thorax standar.
ini terutama ketika terjadi fraktur
yang memiliki pola fraktur tidak jelas 5. Simpulan
dan tidak dapat terlihat pada a. Prosedur pemeriksaan radiografi
gambaran AP. pelvis pada kasus fraktur neck femur
Hal ini menunjukan bahwa menurut studi literatur
penggunaan radiografi lateral tidak menggunakan proyeksi AP pelvis
membantu dalam jenis fraktur dan proyeksi lateral (Axiolateral
ekstracapsular, tetapi bermanfaat Inferosuperior). Persiapan
untuk diagnosis fraktur intracapsular pemeriksaan ini meliputi, berganti
dengan benar karena terkadang dengan baju pasien jika terdapat
dapat mendeteksi pergeseran ketika resleting dan melepas benda-benda
fraktur intracapsular tampak tidak yang dapat mengganggu hasil
bergeser dalam gambaran AP. radiograf. Pasien sudah diberikan
Menurut penulis pada penjelasan tentang prosedur
pemeriksaan radiografi pelvis pemeriksaan yang akan dilakukan..
dengan indikasi fraktur neck femur, Persiapan alat dan bahan meliputi
proyeksi lateral hip hanya digunakan pesawat sinar-x, image receptor
ketika ada fraktur pada acetabulum, ukuran 35 x 35 cm, grid stasioner,
kepala femur dan leher femur. baju pasien, marker, softbag,
computed radiography (CR) dan Politeknik Kesehatan Kemenkes
printer film. Penggunaan proyeksi Semarang
AP pelvis bertujuan untuk melihat d. Bapak Kholik Al Amin, S.Si., MM,
bentuk fraktur, letak fraktur selaku dosen pembimbing
dengan membandingkan femur penyusunan Karya Tulis Ilmiah
proksimal yang sakit dan sehat, e. Seluruh dosen pengajar serta staf
yang digunakan untuk melihat Prodi DIII Teknik Radiodiagnostik
rencana penanganan selanjutnya. dan Radioterapi Purwokerto
Sedangkan proyeksi lateral Politeknik Kesehatan Kemenkes
bertujuan untuk melihat gambaran Semarang
fraktur apabila tidak terlihat dalam f. Teman-teman angkatan X Prodi D-
gambaran AP. III Teknik Radiodiagnostik dan
b. Peranan proyeksi lateral hip Radioterapi Purwokerto Jurusan
(Axiolateral Inferosuperior) dalam Teknik Radiodiagnostik dan
mendiagnosis fraktur neck femur Radioterapi Politeknik Kesehatan
menurut studi literatur adalah Kemenkes Semarang.
mampu menampilkan fraktur
intracapsular untuk menilai 8. Daftar Pustaka
pergeseran fraktur yang tidak Annisatul, Sulkhi., dan Rini Indrati
tampak pada gambaran AP. (2019). Prosedur Pemeriksaan
Radiografi Pelvis pada Pasien
6. Saran dengan Klinis Fraktur Collum
a. Sebaiknya jika menggunakan Femur di Instalasi Radiologi
proyeksi AP pelvis dan proyeksi Rumah Sakit PKU
lateral (axiolateral inferosuperior Muhammadiyah Gombong.
pasien diberikan gonad shield http://repository.poltekkes-
untuk mengurangi dosis radiasi smg.ac.id/index.php?p=show_
yang diterima oleh pasien terutama detail&id=19025&keywords=Pr
pada organ vital. osedur+pemeriksaan+radiograf
b. Penggunaan proyeksi lateral i+pelvis. Diperoleh tanggal 06
sebaiknya tidak digunakan secara April 2020.
rutin untuk meminimalisir dosis Almazedi, B., Smith, C. D., Morgan, D.,
radiasi yang diterima oleh pasien. Thomas, G., & Pereira, G.
(2011). “Another Fractured Neck of
7. Ucapan Terima Kasih Femur : Do we need a Lateral X-
Dalam penyusunan Karya ray ?”. British Journal of
Tulis Ilmiah ini, penulis mengucapkan Radiology. 84 (2011), 413-417.
terima kasih kepada : https://www.ncbi.nlm.nih.gov
a. Bapak Marsum, BE. S.PD, MPH, /pmc/articles/PMC3473646/.
Direktur Politeknik Kesehatan Diperoleh tanggal 16 April
Kementrian Kesehatan Semarang. 2020.
b. Ibu Fatimah, S.ST, M.Kes, Ketua Bontrager, Kenneth L. 2018. Textbook of
Jurusan Program Studi Teknik Radiographic Positioning and
Radiodiagnostik dan Radioterapi Related Anatomy. Eight Edition.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Saint Louis: Mosby.
Semarang Fajar, Jonny K., Taufan, Muhammad
c. Bapak Ardi Soesilo Wibowo, ST., Syarif, dan Azharuddin. 2018.
M.Si, Ketua Program Studi D III “Hip Geometry and Femoral Neck
Teknik Radiodiagnostik dan Fractures: A Meta-analysis”.
Radioterapi Purwokerto Journal of Orthopaedic
Translation.13. 1-6.
http://www.ncbi.nml.nih.gov/ /publication/281143827_Latera
pmc/articles/PMC5892388/. l_X-
Diperoleh tanggal 29 Desember ray_for_proximal_femoral_fract
2019. ures_-_Is_it_really_necesary.
Frank, Eugene D., Long, Bruce W., & Diperoleh tanggal 13 April
Smith, Barbara J. 2012. Merrill’s 2020.
Atlas of Radiographic Positioning Snell, Richard S, 2012. Clinical Anatomy
and Procedures Volume One. by Region. Ninth Edition,
Twelfth Edition. Mosby Inc, Phiadelphia : Wolters Kluwer.
United States. Soetikno, Rastinah D., 2011. Radiology
Greenspan, Adam., & Lynne S. Emergency. Refika Aditama:
Steinbach. 2011. Orthopedic Bandung
Imaging : A Practical Approach.
Fifth Edition. Philadelphia:
Wolters Kluwer.
Hutagalung, Muhammad B.Z., Safrizal
Rahman, & Azharuddin. 2018.
“Corelation Between Harris Hip
Score (HHS) and Body Mass Index
(BMI) in Patients with Femoral
Neck Fracture After
Hemiarthroplasty”. Journal
Orthopedi and Traumatology
Surabaya. 7/1. 2460-8742.
https://journal.unair.ac.id/ORTH@
journal-orthopaedi-and-
traumatology-surabaya-media-
104.html. Diperoleh tanggal 29
Desember 2019.
Long Eugene D, Bruce W, and Smith,
Barbara J. 2016. Merrill’s Atlas of
Radiographic Positioning and
Procedure. Thirteenth Edition.
Volume Two. Mosby: United
Sates of America.
Pearce, E, C. 2017. Anatomi dan Fisiologi
untuk paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama,
Erlangga.
Rasad, Sjahriar. 2015. Radiologi
Diagnostik. Edisi kedua, cetakan
ke-9. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI.
Riaz, Osman.,Sohail Nisar, Rizwan
Arshad, dan Raees Vanker.
2015.”Lateral X-ray for proximal
femoral fractures e Is it really
necessary?”. Journal of the Royal
Colleges of Surgeons of Edinburgh
and Ireland. 30. 1-4.
https://www.researchgate.net

Anda mungkin juga menyukai