Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SCAPULA

PADA KLINIS FRAKTUR

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh :

REZA SYAHRIAL

NIM. P1337430317010

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2020
NASKAH PUBLIKASI

PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SCAPULA


PADA KLINIS FRAKTUR

PROCEDURE RADIOGRAPHIC EXAMINATION OF THE


SCAPULA IN CLINICAL FRACTURE

Disusun oleh :

1. Reza Syahrial

2. Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.Si

Disahkan oleh :

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

DIII TRR Purwokerto

Fatimah, S.ST, M.Kes Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.Si

NIP. 19750523 199803 2 003 NIP. 19701216 199403 1 003


LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah publikasi dengan judul “Prosedur Pemeriksaan Radiografi Scapula Pada


Klinis Fraktur” telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diunggah atau
diupload pada laman repository.poltekkes-smg.ac.id Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Semarang.

Purwokerto, Agustus 2020

Pembimbing,

(Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.Si)

NIP. 19701216 199403 1 003


PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SCAPULA PADA

KLINIS FRAKTUR
Reza Syahrial1) ; Ardi Soesilo Wibowo2)
Prodi D-III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto ;
Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi ; Poltekkes Kemenkes Semarang
Jl. Raya Baturraden Km. 12 ; Purwokerto ; Banyumas

Abstrak
Teknik Pemeriksaan radiografi scapula adalah pemeriksaan secara radiologis dari Scapula untuk
mendapatkan gambaran anatomis dari Scapula sehingga dapat membantu menegakkan diagnosa suatu
penyakit atau kelainan-kelainan pada Scapula. fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh
trauma atau tenaga fisik, Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi
scapula pada kasus Fraktur.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan
menggunakan metode study literature review pada pemeriksaan radiografi Scapula dalam menegakkan
klinis Fraktur. Pengambilan data literatur dilakukan bulan April 2020.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemeriksaan radiografi Scapula di Instalasi
Radiologi RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang yang diteliti oleh Aguningtyas (2018) dilakukan
tanpa ada persiapan khusus, pasien cukup melepaskan benda-benda logam yang dapat mengganggu
gambaran radiograf. Proyeksi yang digunakan hanya Y view, dengan pasien pada posisi berdiri (erect),
Mid Axillary Plane (MAP) pada pasien dirotasikan 45° anterior Oblique dengan tangan diatur
menggantung di depan perut. Alasan hanya digunakan proyeksi Y view, karena menyesuaikan
permintaan dari dokter pengirim yaitu dokter spesialis orthopedik. Pada proyeksi Y view mempunyai
tujuan yaitu dapat memberikan gambaran fraktur atau displacement dari Scapula.
Kata kunci : pemeriksaan radiografi scapula, fraktur, Y view.

Abstract
Mechanical Radiographs scapula is the examination radiological of Scapula to get an overview of
anatomical Scapula that can help diagnose a disease or abnormalities in the Scapula. fracture is a fracture,
usually caused by trauma or physical exertion. The aim of the study was to determine the procedure for
radiographic examination of the scapula in the case of a fracture. This type of research is a qualitative
research with a case study approach using themethod study literature review on radiographic
examination of Scapula in enforcing clinical fractures. Literature data collection was carried out in April
2020. The results showed that the radiographic examination of the Scapula at the Radiology Installation
of RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang which was investigated by Aguningtyas (2018) was carried
out without any special preparation, the patient was sufficient to remove metal objects that could
interfere with the radiograph. The projection used is only Y view, with the patient in an erect position,
the Mid Axillary Plane (MAP) in the patient rotated 45 ° anterior Oblique with the hands arranged
hanging in front of the abdomen. The reason for using the Y view projection is because it matches the
request of the sending doctor, the orthopedic specialist. On the projection Y view has the goal of being
able to give a picture of the fracture or displacement of the scapula.
Keywords: radiographic examination scapula, fracture, Y view.
PENDAHULUAN (LAO) dan Right Posterior Oblique (RPO)
atau Left Posterior Oblique (LPO). Tetapi
Tulang-tulang utama yang pada kasus tertentu dilakukan proyeksi
membentuk bahu manusia adalah os tambahan yaitu lateral scapula “Y” view,
clavicula dan os scapula dan proximal tujuannya yaitu melihat fraktur dan
humerus scapula (tulang belikat). Scapula dislokasi pada proksimal humerus dan
merupakan tulang bagian posterior dari scapula, kemudian untuk melihat coracoid
bahu adalah tulang segitiga datar dengan process, body scapula dan scapular spine dari
tiga perbatasan, tiga sudut, dan dua sisi lateral.
permukaan. Tiga perbatasan terdiri dari Menurut penelitian yang dilakukan
perbatasan medial (vertebral) merupakan oleh Agungningtyas (2018) yang berjudul
sisi panjang atau perbatasan di dekat “Teknik Pemeriksaan Radiografi Scapula
tulang belakang; perbatasan utama Pada kasus Fraktur di InstalasiRadiologi
merupakan margin paling atas tulang RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
belikat; dan perbatasan lateral (axilla) Semarang”, pemeriksaan scapula tidak
merupakan perbatasan yang terdekat membutuhkan persiapan khusus, dan
dengan sisi lateral (axilla) (Bontrager, pemeriksaan yang dilakukan hanya
2010). proyeksi tambahan yaitu proyeksi Y View
Gangguan yang sering terjadi pada tanpa dilakukan proyeksi AP atau
scapula adalah fraktur (Bontrager, 2010). pemeriksaan Scapula pada umumnya
Fraktur Scapula jarang terjadi, terhitung sesuai teorinya.
3-5% dari fraktur Shoulder dan lebih Menurut Ropp dan Davis, (2015)
sedikit dari 1% dari semua fraktur. dalam jurnalnya berpendapat bahwa
Trauma adalah penyebab paling umum, proyeksi yang tepat digunakan dalam
dan fraktur scapula sering dikaitkan pemeriksaan scapula pada kasus fraktur
dengan cedera akut lainnya, termasuk adalah Anteroposterior, Grashey, Axillary
fraktur tulang rusuk (53%), cedera paru- dan Lateral Scapular (Y). Proyeksi tersebut
paru (47%), cedera kepala (39%), fraktur sangat membantu untuk mendiagnosa
tulang belakang (29%), dan fraktur trauma Scapula dan fraktur clavicula,
klavikula (25%). Diagnosis awal fraktur cedera acromioclavicular dan glenohumeral
scapula sering ditunda atau diabaikan, joint. Grashey dan Axillary View sangat
karena perawatan klinis dalam berguna untuk mendeteksi fraktur scapula
pengaturan akut difokuskan pada intraartikular karena dapat
resusitasi (pertolongan pertama) pasien menampakkan fossa glenoid dan
setelah satu atau lebih cedera yang glenohumeral joint space. Dengan
mengancam jiwa (Ropp dan Davis, 2015). menggunakan proyeksi Axillary View
Menurut Bontrager (2010), standar dapat meningkatkan diagnosa pada
proyeksi yang digunakan pada fraktur Processus acromion dan Coracoid.
pemeriksaan radiografi scapula adalah
Antero-Posterior (AP), Right Anterior
Oblique (RAO) atau Left Anterior Oblique
METODE Radiologi RSUD K.R.M.T
Jenis penelitian yang penulis ambil Wongsonegoro Semarang, tidak
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini ada persiapan khusus pada
adalah penelitian kualitatif deskriptif pasien. Persiapan pasien yang
dengan pendekatan studi literatur. dilakukan mengganti pakaian
Pengumpulan data dilakukan dengan yang tersedia di ruang ganti dan
mencari jurnal penelitian yang melepas benda-benda yang
dipublikasikan di internet menggunakan mengganggu gambaran
search engine: E-Resources Pespustakaan radiograf.
Nasional, Google Schoolar, American c. Teknik Pemeriksaan
Journal, Repository Poltekkes Kemenkes
Semarang, Dengan kata kunci : Scapula, Teknik pemeriksaan
Radiography, Y view, Fraktur. radiografi Scapula pada kasus
Berdasarkan penelusuran tersebut fraktur di Instalasi Radiologi
diperoleh 3 literatur yang kemudian RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
dianalisis menggunakan metode analisis Semarang yang diteliti
isi jurnal. Aguningtyas (2018) yaitu Teknik
pemeriksaan radiografi Scapula
HASIL DAN PEMBAHASAN pada kasus fraktur Scapula di
1. Hasil Instalasi Radiologi RSUD
a. Proyeksi Pemeriksaan K.R.M.T Wongsonegoro
Teknik pemeriksaan Semarang menggunakan
radiografi Scapula pada kasus proyeksi Y View. Teknik
fraktur di Instalasi Radiologi pemeriksaan tersebut
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro menyesuaikan permintaan dari
Semarang yang diteliti dokter pengirim yaitu dokter
Aguningtyas (2018) yaitu Teknik spesialis orthopedi.
pemeriksaan radiografi Scapula
2. Pembahasan
pada kasus fraktur Scapula di
Teknik pemeriksaan radiografi
Instalasi Radiologi RSUD
Scapula pada kasus fraktur di
K.R.M.T Wongsonegoro
Instalasi Radiologi RSUD K.R.M.T
Semarang menggunakan
Wongsonegoro Semarang yang
proyeksi Y View. Teknik
diteliti Oleh Aguningtyas (2018)
pemeriksaan tersebut
sama dengan teknik pemeriksaan
menyesuaikan permintaan dari
yang ada di dalam teori. Namun
dokter pengirim yaitu dokter
terdapat perbedaan yaitu pada
spesialis orthopedi.
proyeksi basic Anteroposterior dan
b. Persiapan Pasien
Left Right Anterior Oblique atau Left
Pada pemeriksaan
Anterior Oblique tidak dilakukan di
radiografi Scapula pada kasus
Instalasi Radiologi RSUD K.R.M.T
fraktur Scapula di Instalasi
Wongsonegoro Semarang, proyeksi
yang dilakukan menyesuaikan 35x35 cm, arah sumbu sinar
permintaan dokter pengirim yaitu horizontal tegak lurus terhadap
menggunakan proyeksi Y View. kaset, titik bidik pada
Berdasarkan pengamatan yang Scapulohumeral joint, FFD 100 cm,
penulis lakukan, secara umum teknik faktor eksposi 60 kVp, 320 mA, 4
pemeriksaan radiografi Scapula pada mAs.
kasus fraktur di Instalasi Radiologi Teknik pemeriksaan Scapula
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro pada kasus fraktur Scapula dengan
Semarang sama dengan teknik menggunakan proyeksi Y View yang
pemeriksaan yang ada di dalam teori. dilaksanakan di Instalasi Radiologi
Namun terdapat perbedaan yaitu RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
pada proyeksi basic Anteroposterior Semarang merupakan permintaan
dan Left Right Anterior Oblique atau dari dokter pengirim. Proyeksi ini
Left Anterior Oblique tidak tidak sesuai dengan teori Bontrager
dilakukan di Instalasi Radiologi (2010), yaitu seharusnya dibuat
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro proyeksi basic Anteroposterior,
Semarang, proyeksi yang dilakukan Lateral RAO atau LAO. Untuk posisi
menyesuaikan permintaan dokter Anteroposterior posisi pasien supine
pengirim yaitu hanya menggunakan atau berdiri (erect) di atas meja
proyeksi Y View. pemeriksaan, posisi objek bagian
Proyeksi yang digunakan pada Scapula yang diperiksa berada di
pemeriksaan Scapula yang sesuai pertengahan film. Lengan abduksi
dengan teori Bontrager (2010), yaitu untuk membawa Scapula ke samping
proyeksi basic Anteropoterior, dan letakkan tangan pada posisi yang
Lateral Right Anterior Oblique atau nyaman. Batas atas kaset 2 inchi di
Left Anterior Oblique. atas tepi atas shoulder, arah sumbu
Namun teknik pemeriksaan sinarnya vertikal tegak lurus
radiografi Scapula pada kasus fraktur terhadap kaset dengan titik bidik
Scapula yang dilakukan di Instalasi sejajar dengan pertengahan Scapula,
Radiologi RSUD K.R.M.T menggunakan kaset berukuran 24 x
Wongsonegoro Semarang tidak 30 cm dan FFD 100 cm. Sedangkan
sesuai dengan teori Bontrager (2010), untuk proyeksi Lateral RAO atau
yaitu dibuat hanya dengan proyeksi LAO dilakukan dengan posisi pasien
Y view dengan posisi pasien berdiri erect atau recumbent menyesuaikan
(erect), posisi obyek dilakukan kondisi pasien, posisi objek bagian
dengan mengatur pasien dalam Scapula kanan maupun kiri dekat
posisi menghadap kaset dengan Mid dengan kaset dengan posisi Mid
Axillary Plane (MAP) pada pasien Axillary Plane (MAP) pada pasien
dirotasikan 45º anterior Oblique miring 45º posisi humerus dan
dengan tangan diatur menggantung lengan berada di depan dada pasien
di depan perut. Dengan ukuran kaset sedangkan untuk posisi Mid Axillary
Plane (MAP) pada pasien miring 60º Scapula sebaiknya menggunakan
siku flexi ke belakang punggung, rotasi Mid Axillary Plane (MAP)
arah sumbu sinar tegak lurus dengan Anteroposterior Oblique 45º dengan
kaset, titik bidik pada tangan di depan dada. Karena
midvertebralborder Scapula, FFD 100 dengan tangan diatur menggantung
cm. di depan dada spine scapula akan
Klinis akan lebih jelas apabila tampak lebih jelas, bagian
menggunakan lebih dari dua glenohumeral joint superposisi
proyeksi, proyeksi basic Scapula dengan caput humerus tampak jelas,
Anteroposterior dan proyeksi Y coracoids process dan acromion
View. Apabila klinis kurang jelas dari membentuk huruf Y dengan
proyeksi Anterposterior maka maksimal. Selain itu sebaiknya
dibutuhkan proyeksi Y View untuk menggunakan kaset berukuran 24 x
memperjelas dan mempertegas klinis 30 cm, kemudian luas lapangan
Scapula dari sisi lateral. diperkecil lagi karena dapat
Di lapangan proyeksi Y View mempengaruhi efek pada kontras.
dibuat rotasi Mid Axillary Plane Dengan begitu dapat mengurangi
(MAP) 45º dengan tangan diatur dosis radiasi yang diterima pasien,
menyilang di depan perut. dan secara anatomi dapat
Sedangkan menurut Bontrager menampakkan fraktur dengan jelas.
(2010), rotasi Mid Axillary Plane Alasan hanya digunakannya
(MAP) 45º dengan tangan diatur proyeksi Y View pada kasus fraktur
menyilang didepan dada. Hal ini scapula karena menyesuaikan
dilakukan karena untuk memberi permintaan dari dokter pengirim
rasa nyaman terhadap kondisi pasien yaitu dokter spesialis orthopedi,
agar pasien tidak merasa kesakitan. tidak hanya itu menurut responden
Menurut Bontrager (2010), rotasi yang lain dengan menggunakan satu
tubuh juga dibuat 60º dengan tangan proyeksi sudah cukup dalam
ke belakang. Namun berdasarkan menampakkan bentuk, tempat,
pengamatan penulis di lapangan, tindakan yang selanjutnya harus
rotasi tubuh 60º dengan tangan ke dilakukan dari fraktur Scapula.
belakang tidak dilakukan karena Hal ini berbeda dengan teori
kebanyakan pasien pemeriksaan yang diungkapkan oleh Bontrager
Scapula dengan kasus fraktur akan (2010), yang menyatakan bahwa
kesakitan dan pada posisi tersebut untuk pemeriksaan radiografi
tangan harus maksimal ditarik ke Scapula proyeksi standar yang
belakang agar menampilkan anatomi digunakan adalah proyeksi Antero-
yang diinginkan. Posterior (AP), Lateral Right Anterior
Berdasarkan pengamatan Oblique (RAO) atau Lateral Left
penulis, teknik pemeriksaan Anterior Oblique (LAO) dan Lateral
radiografi Scapula pada kasus fraktur Right Posterior Oblique (RPO) atau
Lateral Left Posterior Oblique (LPO). dapat diketahui arah dari fraktur
Disana juga disebutkan bahwa tersebut apakah fraktur Scapula itu
proyeksi Y View digunakan hanya arahnya ke depan atau kebelakang
sebagai proyeksi tambahan. jadi proyeksi tersebut dianggap
Menurut Ropp dan Davis, (2015) paling tepat.
dalam jurnalnya berpendapat bahwa Berdasarkan penjelasan para
proyeksi yang tepat digunakan responden yang sudah penulis amati,
dalam pemeriksaan scapula pada informasi anatomi yang didapat dari
kasus fraktur adalah proyeksi Y View yaitu hasil radiograf
Anteroposterior, Grashey, Axillary diskontinuitas tulang, processus
dan Lateral Scapular (Y). Proyeksi coracoids, arah fraktur, impingement
tersebut sangat membantu untuk synodrome, dislokasi dan dapat
mendiagnosa trauma Scapula dan dilihat struktur tulang dari Scapula
fraktur clavicula, cedera tidak superposisi dengan tulang
acromioclavicular dan glenohumeral yang lain. Berdasarkan pengamatan
joint. Grashey dan Axillary View penulis, sebaiknya proyeksi tersebut
sangat berguna untuk mendeteksi digunakan agar bisa menghasilkan
fraktur scapula intraartikular karena informasi anatomis yang akurat dan
dapat menampakkan fossa glenoid bisa dilakukan tindakan selanjutnya.
dan glenohumeral joint space. Pada proyeksi Y View, bukan
Dengan menggunakan proyeksi proyeksi basic melainkan proyeksi
Axillary View dapat meningkatkan tambahan yang terdapat pada
diagnosa pada fraktur Processus shoulder girdle.
acromion dan Coracoid. Untuk proyeksi Lateral Right
Menurut responden untuk Anterior Oblique atau Left Anterior
proyeksi basic Anteroposterior Oblique menurut dokter pengirim
jarang digunakan karena dengan selain belum mengetahui proyeksi
menggunakan proyeksi tersebut, juga menyesuaikan akses
Anteroposterior tidak akan Scapula jadi dapat diperkirakan
ditampakkan dengan jelas arah bentuk Scapula, tempat fraktur, dan
fraktur dari Scapula tersebut. perlu dilakukan tindakan operasi
Proyeksi Anteroposterior baru atau tidak sehingga untuk proyeksi
digunakan ketika proyeksi Y View Lateral Right Anterior Oblique atau
belum dapat menampakkan klinis Left Anterior Oblique tidak pernah
secara maksimal. dilakukan.
Pada proyeksi Y View Kelebihan dan kekurangan dari
mempunyai tujuan yaitu dapat proyeksi ini adalah untuk
memberikan gambaran fraktur atau kelebihannya dapat menampakkan
displacement dari Scapula. Selain itu diskontinuitas tulang, processus
dengan menggunakan proyeksi Y coracoids, arah fraktur, impingement
View pada kasus fraktur Scapula, synodrome, dislokasi dan dapat
dilihat struktur tulang dari Scapula dilihat struktur tulang dari Scapula
tidak superposisi dengan tulang tidak superposisi dengan tulang yang
yang lain. Sedangkan kekurangan lain. Sedangkan kekurangan dari
dari proyeksi ini adalah pada saat proyeksi ini adalah pada saat
positioning karena kebanyakan positioning karena kebanyakan
pasien akan kesakitan dan merasa pasien akan kesakitan dan merasa
kurang nyaman. kurang nyaman.
Menurut penulis pada b. Saran
pemeriksaan radiografi Scapula pada Pemeriksaan Radiografi Scapula
kasus fraktur seharusnya digunakan Pada Kasus Fraktur di Instalasi
proyeksi yang lain seperti proyeksi Radiologi RSUD K.R.M.T
basic Anteroposterior, Axillary View Wongsonegoro Semarang sebaiknya
dan Y view. Informasi anatomi dan menggunakan proyeksi basic
fisiologi dari organ yang diperiksa Anteroposterior dan proyeksi yang
dapat tergambar dengan lebih jelas lain seperti Grashey, Axillary dan
apabila menggunakan beberapa Lateral Scapular (Y) dengan salah
proyeksi dan apabila salah satu satu bagian Scapula yang diperiksa.
proyeksi tidak memungkinkan untuk Proyeksi tersebut sangat membantu
dilakukan maka dapat dilakukan untuk mendiagnosa fraktur Scapula
menggunakan proyeksi yang lain. dan clavicula, cedera
acromioclavicular dan glenohumeral
SIMPULAN DAN SARAN joint.
a. Kesimpulan Terutama pada kasus fraktur scapula
Alasan digunakannya proyeksi Y intraartikular karena dengan
View pada kasus fraktur di Instalasi proyeksi Grashey dan Axillary View
Radiologi RSUD K.R.M.T dapat menampakkan fossa glenoid
Wongsonegoro Semarang karena dan glenohumeral joint space. Jika
proyeksi tersebut merupakan pada proyeksi Y View anatomi dan
permintaan dari dokter spesialis patologi dari Scapula kurang tampak
orthopedi, tidak hanya itu menurut jelas dan pasien tidak bisa
responden yang lain dengan diposisikan atau pasien merasa
menggunakan satu proyeksi sudah sangat kesakitan saat diposisikan
cukup dalam menampakkan bentuk, sebaiknya dilakukan pemeriksaan
tempat, tindakan yang selanjutnya penunjang CT-Scan untuk
harus dilakukan dari fraktur Scapula. kenyamanan pasien.
Kelebihan dan kekurangan dari
proyeksi ini adalah untuk
kelebihannya dapat menampakkan
diskontinuitas tulang, processus
coracoids, arah fraktur, impingement
synodrome, dislokasi dan dapat
UCAPAN TERIMA KASIH Bontrager. 2010. Radiographic
Dalam penyusunan Karya Tulis Positioning and Releated Anatomy.
Ilmiah ini, penulis mengucapkan Seventh edition. St. Lois : The CV.
terimakasih kepada : Mosby Company.
a. Bapak Marsum, BE, S. Pd, MHP, Bontrager, K.L. 2018. Texbook of
Direktur Politeknik Kesehatan Radiographic of Postioning and
Kemenkes Semarang. Related Anatomy, Eighth Edition.
b. Ibu Fatimah, S.ST, M.Kes, Ketua CV. Mostby Company : St Louis
Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Paulsen, Friedrich dan Jens Waschke.
Radioterapi Politeknik Kesehatan 2018. Sobotta Atlas of Anatomy.
Kemenkes Semarang. Sixteenth Edition. Elsevier.
c. Bapak Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.Si, Germany.
Ketua Program Studi Diploma III Ropp, A.M. dan Davis, D.L. 2015.
Teknik Radiodiagnostik dan Scapular Fractures: What
Radioterapi Purwokerto Politeknik Radiologist Need to Know. Diakses
Kesehatan Kemenkes Semarang. dari
d. Kedua orang tua yang selalu https://www.ajronline.org/doi/ful
memberikan dukungan dalam bentuk l/10.2214/AJR.15.14446 pada 15
apapun kepada penulis April 2020.
e. Seluruh Dosen dan Staf karyawan
Prodi DIII Teknik Radiodiagnostik
dan Radioterapi Purwokerto.
f. Teman-teman angkatan X Prodi DIII
Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi Purwokerto.
g. Semua pihak yang telah turut serta
membantu penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini selesai tepat pada
waktunya.

Daftar Pustaka
Aguningtyas, F.M. 2018. Teknik
pemeriksaan Radiografi pada kasus
fraktur di Instalasi Radiologi RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro Semarang,
Politeknik Semarang. Jurusan
Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi.

Anda mungkin juga menyukai