Oleh :
KELOMPOK 2
1. ANIS SELVIANA 1701014005
2. DWI AYU KARLINA 1701014014
3. NOBERTA MAYANG1701014036
4. RISKI AVANDI 1701014048
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sering terjadi kecelakaan yang mengakibatkan seperti fraktur, fraktur adalah
rusaknya kontinuitas dari struktur tulang, tulang rawan dan lempeng
pertumbuhan yang disebabkan oleh trauma dan non trauma. Tidak hanya
keretakan atau terpisahnya korteks, kejadian fraktur lebih sering mengakibatkan
kerusakan yang komplit dan fragmen tulang terpisah.
Ilmu kedokteran saat ini tidak bisa dipisahkan dengan dunia radiologi.
Ditemukannya sinar-X oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1985. Sinar-X
dapat memvisualisasi bagian dalam tubuh manusia tanpa harus membedahnya
lagi dengan teknik pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan radiologi adalah
pemeriksaan yang dapat mengetahui Anatomi dan Fisiologi untuk membantu
mendiagnosa penyakit dari kelainan Patologis.
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung memiliki instalasi radiologi yang
dilengkapi alat-alat yang canggih. Dengan alasan diatas, maka penulis tertarik
melakukan pembahasan dengan judul “Teknik Pemeriksaan Radiografi
Shoulder Joint dengan Indikasi Fraktur pada os Clavicula di Instalasi
Radiologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung”.
RUMUSAN MASALAH
Untuk mengetahui bagaimana prosedur pemeriksaan Shoulder Joint dengan
Indikasi Fraktur pada os Clavicula di Instalasi Radiologi RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Shoulder Joint dengan Indikasi
Fraktur pada os Clavicula di Instalasi Radiologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung dan membuat gambaran sebaik mungkin untuk menegakkan
diagnosa penyakit.
Tujuan Khusus
a) Mengetahui teknik pemeriksaan Shoulder joint.
b) Untuk mengetahui hasil gambaran Shoulder joint dengan jelas.
c) Untuk mengetahui jenis fraktur pada pemeriksaan Shoulder joint.
TINJAUAN PUSTAKA
Sendi bahu dibentuk oleh kepala tulang humerus dan mangkok sendi, disebut cavitas
glenoidalis. Sendi ini menghasilkan gerakan fungsional sehari-hari seperti menyisir, meng-
garuk kepala, mengambil dompet. Cavitas glenoidalis sebagai mangkok sendi bentuknya agak
cekung tempat melekatnya kepala tulang humerus dengan diameter cavitas glenoidalis yang
pendek kira-kira hanya mencakup sepertiga bagian dan kepala tulang sendinya yang agak
besar, keadaan ini otomatis membuat sendi tersebut tidak stabil namun paling luas
gerakannya.
Humerus
Humerus adalah kedua tulang terbesar pada lengan dan satu-satunya tulang di lengan
atas. Gerakan humerus sangat penting untuk semua kegiatan bervariasi.
Acromion
Acromion atau Processus Acromion adalah bagian anatomis dari scapula (tulang
belikat). Bagian ini merupakan kelanjutan dari spina scapula, dan membentuk tonjolan.
Acromion bersendi dengan clavicula membentuk ligamentum acromioclaviculare.
Scapula
Scapula atau tulang belikat membentuk bagian belakang gelang bahu yang
menghubungkan tulang humerus (tulang lengan) dengan clavicula. Scapula terletak di
bagian belakang thorax yang lebih dekat ke permukaan daripada iga. Scapula
bentuknya pipih.
Clavicula
Tulang selangka (clavicula) berbentuk memanjang. Terletak di atas tulang rusuk
pertama. Pada ujung medial, tulang selangka (clavicula) bersendi pada manubrium dari
sternum (tulang dada) pada sendi sternoclavicularis. Pada bagian ujung lateral
bersendi dengan acromion dari scapula (tulang belikat) dengan sendi
acromioclavicularis.
Glenohumeral Joint
Glenohumeral joint dibentuk oleh caput humeri yang bersendi dengan cavitas
glenoidalis.
TEKNIK PEMERIKSAAN SHOULDER JOINT
Gambar Proyeksi AP
Posisi Obyek :
Pusatkan shoulder joint pada pertengahan kaset. Kemudian atur posisi kaset sehingga pusat
kaset setinggi 2.5 cm inferior procesus coracoideus. Jika diperlukan untuk mengatasi lekukan
dari punggung dan struktur shoulder yang miring maka cukup memutar sedikit tubuh pasien
untuk menempatkan corpus skapula agar sejajar bidang kaset.
Untuk proyeksi Anterior Posterior ini ada tiga macam yaitu :
EKSOROTASI HUMERUS
Pasien diminta untuk memposisikan tangan supinasi, dan dirotasikan seluruh lengan pasien
sehingga epicondilus sejajar dengan bidang kaset. Pada proyeksi ini sendi bahu terbuka dan
tuberculum minor berada di antara caput humeri dan glenoid.
FFD : 100 cm
Ukuran Kaset : 24×30 cm melintang
Kriteria Radiografi :
Hasil gambaran radiograf menampakkan tulang dan struktur
jaringan lunak dari shoulder dan proximal humerus pada posisi
anatomi. Tampak superior scapula, setengah lateral clavicula, dan
proximal humerus. Tampak juga jaringan lunak sekitar shoulder
dengan detail trabecular tulang.
PROYEKSI ANTERIOR POSTERIOR (AP) AXIAL
Posisi Pasien :
Posisikan tubuh pasien pada posisi supine
Posisi Obyek :
Pusatkan skapulohumeral joint dari shoulder yang diperiksa pada garis tengah kaset, lengan
lurus kebawah samping tubuh.
Pengaturan Sinar :
Menyudut 15°-45° caudal pada pertengahan os clavicula.
FFD : 100 cm
Ukuran Kaset : 18×24 cm melintang
Kriteria Radiografi :
Pada posisi ini akan menghasilkan gambaran radiografi scapulohumera
joint, acromioclavicular joint, procecus coracoideus.
Posisi Pasien :
Untuk mencapai posisi ini dangan posisi erect atau supine. Posisi erect akan lebih
memudahkan pasien dan memudahkan pengaturan objek yang tepat
FFD : 100 cm
Ukuran Kaset : 18×24 cm melintang
Kriteria Radiografi :
Tampak membuka, jarak antara caput humeri dengan cavitas
glenoidalis.
HASIL PENELITIAN
Identitas Pasien
No RM : 00 .56.74.40
No. Film : 200013
Nama : Tn. D
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Batanghari Nuban
Jenis Pemeriksaan : Foto Shoulder
Tanggal Pemeriksaan : 11 Oktober 2018
ALAT DAN BAHAN
1. Pesawat Rontgen
Pesawat yang digunakan di Instalasi Radiologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung :
Merk : Hitachi/Japan
Model : X-ray tube assembly UH-6FC-31E
No. Seri Pesawat : KC 14733301
Kondini Maksimum : beda tegangan 150 kV
Tabung Sinar Merk : Hitachi
Tipe tabung : RH-6Fc31A
No. Seri : tabung 131026j
Tahun : 2000
Gambar Kaset CR
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Merk : AGFA
Computer : Merk Toshiba
Tahun : 2013
Gambar Alat Processing CR
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeriksaan Shoulder
Joint di Instalasi Radiologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung
Teknik Pemeriksaan :
Pasien Supine dimeja pemeriksaan
Lengan bawah terlentang, daerah shoulder joint tertutup
FFD 90 cm
CP caput humerus
Menggunakan marker
Pemeriksaan selesai pasien dipersilahkan menunggu
Unit Terkait :
Instalasi Radiologi
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Gawat Darurat
Prosedur Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint
(Menurut Protap di Instalasi Radiologi RSUD Dr.H.Abdul Moeloek )
Teknik Pemeriksaan AP
(Antero Posterior) :
Posisi Pasien :
Pasien berdiri tegak (erect) dengan lengan
dalam posisi ap membelakangi bucky stand Gambar Pemeriksaan
Shoulder AP
Posisi Objek :
Pusatkan Shoulder joint pada pertengahan kaset, eksorotasikan seluruh lengan pasien
sehingga epicondylus sejajar dalam bidang kaset
FFD: 90 cm
CR : Tegak lurus horizontal
CP : Pertengahan shoulder joint
Marker : L
Hasil Gambaran Shoulder Joint
AP (Anterior Posterior)
Hasil gambaran radiografi cukup bagus, batas atas bawah tidak ada yang
terpotong, soft tissue terlihat baik,dan shoulder terlihat jelas sesuai kualitas
radiografi. Pemeriksaan selesai.
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah di uraikan di atas, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Shoulder joint tidak memerlukan persiapan khusus sebelum
melakukan pemeriksaan
2. Prosedur pemeriksaan Shoulder joint dilakukan dengan teknik posisi AP
3. Hasil gambaran radiografi terdapat fraktur kominutif pada os Clavicula
SARAN
Untuk pembaca :
Semoga menambah pengetahuan, wawasan, keterampilan dan sebagai referensi
untuk belajar.
TERIMA KASIH