Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI CERVICAL

DENGAN INDIKASI CERVICAL ROOT SYNDROME


DI INSTALASI RADIOLOGI RSU HAJI SURABAYA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh :

YOGA ANDHIKA IKHSAN


NIM. P1337430317024

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
NASKAH PUBLIKASI

PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI CERVICAL


DENGAN INDIKASI CERVICAL ROOT SYNDROME
DI INSTALASI RADIOLOGI RSU HAJI SURABAYA

CERVICAL RADIOGRAPHIC EXAMINATION PROCEDURE IN


CERVICAL ROOT SYNDROME INDICATION AT RADIOLOGY
DEPARTMENT, HAJI SURABAYA HOSPITAL

Disusun oleh:

1. Yoga Andhika Ikhsan


2. Angga Yosainto Bequet, S.ST, M.Tr.ID

Disahkan oleh:

Ketua Jurusan Ketua Program Studi D-III


Teknik Radiodiagnostik dan Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi Radioterapi Purwokerto

Fatimah, S.ST, M.Kes. Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.Si.


NIP. 19750523 199803 2 003 NIP. 19701216 199403 1 003
LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah publikasi dengan judul “Prosedur Pemeriksaan Radiografi Cervical Dengan Indikasi
Cervical Root Syndrome Di Instalasi Radiologi RSU Haji Surabaya” telah disetujui dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diunggah atau diupload pada laman repository.poltekkes-
smg.ac.id Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Purwokerto, 31 Agustus 2020


Pembimbing,

Angga Yosainto B, S.ST, M.Tr.Rad


NIP. 19900411 201402 1 002
PROSEDUR PEMERIKSAAN RADIOGRAFI CERVICAL
DENGAN INDIKASI CERVICAL ROOT SYNDROME
DI INSTALASI RADIOLOGI RSU HAJI SURABAYA

Yoga Andhika Ikhsan1) ; Angga Yosainto Bequet2)


Email: yogaandhika2701@gmail.com

Prodi D-III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto ;


Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi ; Poltekkes Kemenkes Semarang
Jl. Raya Baturraden Km. 12 ; Purwokerto ; Banyumas

Abstrak

Pemeriksaan radiografi cervical merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mengetahui adanya cervical
root syndrome. Prosedur pemeriksaan radiografi cervical dengan indikasi cervical root syndrome menurut Bontrager
(2018), menggunakan proyeksi Anteroposterior (AP) Axial dan Oblique menggunakan arah sumbu sinar menyudut 150-
200 cephalad dan lateral dengan arah sumbu sinar tegak lurus. Prosedur pemeriksaan radiografi cervical dengan
indikasi cervical root syndrome di Instalasi Radiologi RSU Haji Surabaya menggunakan proyeksi Anteroposterior (AP)
Axial menggunakan arah sumbu sinar menyudut 150 cephalad serta oblique dan lateral menggunakan arah sumbu
sinar tegak lurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi cervical dan alasan
menggunakan arah sumbu sinar tegak lurus pada proyeksi oblique.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Waktu pengumpulan data pada tanggal 12 - 20 Maret, meliputi : observasi, studi
dokumentasi dan wawancara mendalam dengan radiografer, dokter radiolog, dokter pengirim dan pasien. Analisis
data menggunakan interaktif model.Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur pemeriksaan radiografi cervical
dengan indikasi cervical root syndrome di Instalasi Radiologi RSU Haji Surabaya menggunakan proyeksi
Anteroposterior (AP) Axial dengan menggunakan arah sumbu sinar menyudut untuk Oblique dan Lateral
menggunakan arah sumbu sinar tegak lurus dilakukan tanpa persiapan khusus. Alasan menggunakan arah sumbu
sinar tegak lurus pada proyeksi oblique yaitu memudahkan radiografer dalam melakukan positioning pasien,
mempersingkat waktu pemeriksaan agar rasa sakit yang dirasakan pasien dapat diminimalkan. Selain itu, dengan
sudut tegak lurus sudah cukup menampakkan anatomi yang akan dievaluasi dalam menegakkan diagnosa.

Kata kunci : Pemeriksaan radiografi cervical ;Cervical Root Syndrome; RSU Haji Surabaya

Abstract

[English Title CERVICAL RADIOGRAPHIC EXAMINATION PROCEDURE IN CERVICAL ROOT SYNDROME


INDICATION AT RADIOLOGY DEPARTMENT, HAJI SURABAYA HOSPITAL]. Radiography examination is
one of support examination of cervical root syndrome. Cervical radiographic examination procedures with an
indication of cervical root syndrome according to Bontrager (2018), used the Anteroposterior (AP) Axial and Oblique
projections used angular beam axis 150-200 cephalad and lateral with perpendicular beam axis. While cervical
radiographic examination procedure in cervical root syndrome indication at the Radiology Departement Haji Surabaya
Hospital used the Anteroposterior (AP) Axial projection using angular beam 150 cephalad and oblique,lateral used
perpendicular beam axis. This study aims to determine the cervical radiographic examination procedure and the
reasons for using the direction of the perpendicular beam axis in the oblique projection.This research is a qualitative
research with a case study approach. Date collection time was on March 12 – 20, 2020. Including :
observation,documentation study and depth interviews with radiographers, radiologists, sending doctors and
patients. Data analysis is using interactive models.The results showed that the cervical radiographic examination
with cervical root syndrome indication in Radiology Department of Surabaya Haji Hospital used Anteroposterior (AP)
Axial projection used angular beam for Oblique and Lateral used the perpendicular beam axis was carried out
without special preparation. The reason for used the direction of the axis of the beam perpendicular to the oblique
projection is that it makes it easier for the radiographer to position the patient, shortens the examination time so that
the pain felt by the patient can be minimized. In addition, with a perpendicular angle it is enough to show the
anatomy that will be evaluated in making the diagnosis.

Keywords: Radiography examination of cervical ;Cervical Root Syndrome; Haji Surabaya Hospital

1) Mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, Politeknik Kesehatan Kemenkes


Semarang
2) Dosen Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
1. Pendahuluan arah sumbu sinar 150 ke arah chepalad,
Cervical merupakan tulang yang terletak sedangkan pada Anteroposterior (AP) axial erect
dibagian leher berjumlah 7 tulang, vertebra menggunakan arah sumbu sinar 200 ke arah
cervical 1 disebut atlas, pada dasarnya cephalad. Pada proyeksi lateral menggunakan
berbeda dengan lainnya karena tidak arah sumbu sinar tegak lurus dengan posisi
mempunyai corpus. Vertebra cervical 2 pasien erect. Pada proyeksi Anterior Oblique
disebut axis, berbeda dengan vertebra cervical menggunakan arah sumbu sinar 150 ke arah
3-6 karena adanya dens atau processus odontoid. cephalad dengan posisi pasien erect, sedangkan
Vertebra cervical 3-6 processus spinosusnya pada proyeksi Posterior Oblique menggunakan
bercabang dua, dan vertebra cervical 7 arah sumbu sinar 150 caudad. Karena anatomi
mempunyai processus spinosus yang tinggi dari foramen intervertebra terletak pada 45 0
(Frank dkk, 2012).Tulang temporal terletak di dari Mid Sagital Plane (MSP) bagian
setiap sisi dari dasar cranium di antara greater anteriornya terbuka dan 150 dari sudut
wings dari tulang tulang sphenoid dan tulang inferior sehingga overlapping dengan
occipital. Setiap tulang temporal terdiri dari vertebrae cervical. Proyeksi AP Axail Oblique
squamous portion, tympanic portion, processus dengan penyudutan arah sinar akan
styloideus, processus zygomaticus, dan menghasilkan arah sinar dan objek yang
petromastoid portion (mastoid dan petrous tegak lurus.
portions) (Long, 2016). Menurut Jackson (2010), proyeksi
Menurut Bontrager (2018), Patologi pada Anteroposterior (AP) Axial hanya memberi
tulang cervical adalah sebagai berikut yaitu sedikit informasi mengenai gambaran
trauma, fraktur, Herniated Nucleus Pulposus vertebrae cervical, sementara penyempitan
(HNP), Kyphosis, Scoliosis, Osteoarthritis, foramina tidak terlalu jelas. Proyeksi lateral
Osteoporosis, Spondylitis, Spondylosis, Transisi untuk memperlihatkan otot leher, lengkungan
vertebra, dan Cervical Root Syndrome (CRS). normal pada vertebra cervical yang berbentuk
Menurut Ridge (2010), Cervical Root lordosis atau melengkung ke depan, serta
Syndrome merupakan suatu keadaan yang intervertebral space antara cervical empat (C4)
disebabkan oleh iritasi atau kompresi dari dengan cervical lima (C5) dan cervical lima
cervical oleh penonjolan diskus intervertebralis (C5) dengan cervical enam (C6). Pada
yang frekuensi serta tanda gejala yang dapat proyeksi AP Axial Oblique posisi (RPO/LPO)
menyebabkan nyeri leher menjalar kelengan membentuk gambaran mengenai foramina
atas maupun lengan bawah dan gangguan intervertebralis dan gambaran hipertrofi atau
sensoris, motorik sehingga terjadi anasthesia, pembentukkan spur (osteofit) pada foramina
hiperesthesia serta parasthesia. intervertebralis terlihat lebih jelas.
Menurut Prayoga (2014), Di Indonesia, Berdasarkan observasi penulis selama
setiap tahun sekitar 16,6% populasi orang praktek kerja lapangan 2 pemeriksaan
dewasa mengeluhkan rasa tidak enak di leher, radiografi cervical di Instalasi Radiologi RSU
bahkan 0,6% bermula dari rasa tidak enak di Haji Surabaya tidak ada persiapan pasien
leher menjadi nyeri leher yang berat. khusus, hanya saja pasien di intruksikan
Insidensi nyeri leher meningkat dengan untuk melepas benda-benda logam yang ada
bertambahnya usia, dimana lebih sering di sekitar bagian yang akan di periksa seperti
mengenai wanita dari pada laki-laki dengan contohnya kalung.Teknik pemeriksaan
perbandingan 1,67:1. cervical di Instalasi Radiologi RSU Haji
Menurut Bontrager (2018), langkah Surabaya menggunakan kaset ukuran 24 x 30
diagnostik pada pasien cervical root syndrome cm dengan posisi pasien berdiri dan proyeksi
dapat dilakukan dengan pemeriksaan yang digunakan adalah Anteroposterior (AP)
Radiografi Konvensional, CT Scan, Axial , lateral dan Right and Left Posterior
pemeriksaan MRI, dan tes elektrofisiologi. Oblique pada posisi pasien erect. Pada
Pada Pemeriksaan radiografi konvensional proyeksi Posterior Oblique di Instalasi
berupa foto cervical dengan proyeksi Radiologi RSU Haji Surabaya menggunakan
Anteroposterior (AP) open mouth, Anteroposterior arah sumbu sinar tegak lurus.
(AP) axial, Anterior dan Posterior Oblique, serta Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Lateral. Pemeriksaan radiografi cervical mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi
menggunakan kaset ukuran 18 x 24 cm cervical dengan indikasi cervical root syndrome
dengan posisi pasien erect. Pada proyeksi dan untuk mengetahui alasan penggunaan
Anteroposterior (AP) axial supine menggunakan
sinar tegak lurus pada pemeriksaan cervical
proyeksi oblique.

2. Metode
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 12 Maret – 20 Maret 2020. Lokasi
penelitian yang digunakan dalam
penyusunan karya tulis ilmiah bertempat di
Instalasi Radiologi RSU Haji Surabaya.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan
cara triangulasi, yaitu pengumpulan data
yang dilakukan melalui observasi,wawancara Gambar 1. Radiograf Vertebra
mendalam, dan studi dokumentasi. Cervical Antero Posterior (AP) Axial
(Instalasi Radiologi RSU Haji
3. Hasil dan Pembahasan Surabaya, 2020)
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan observasi yang dilakukan,
pada pemeriksaan cervical dengan
indikasi cervical root syndrome di Instalasi
Radiologi RSU Haji Surabaya sebelum
pemeriksaan radiografer meminta pasien
melepas benda aksesoris yang terbuat
dari logam seperti kalung, peniti pada
kerudung dan tidak perlu ganti baju
pasien.
1) Persiapan Alat
a) Pesawat sinar-X dengan
spesifikasi sebagai berikut :
Merk : Siemens Gambar 2. Radiograf vertebra
Model/Tipe :Opti135/30/55r Cervical Lateral (Instalasi Radiologi
No. Seri : 358738 RSU Haji Surabaya, 2020)
b) Processing film computed
radiography (CR)
c) Image Receptor (IR) ukuran
24x 30 cm
d) Printer
2) Proyeksi yang digunakan
Proyeksi yang digunakan yaitu
Proyeksi AP Axial bertujuan untuk
melihat discus intervertebralis ,
Lateral bertujuan untuk melihat
jarak discus intervertebralis dan
Oblique (RPO,LPO) yang bertujuan Gambar 3. Radiograf Vertebra
untuk melihat foramen Cervical RPO (Instalasi Radiologi
intervertebralis. RSU Haji Surabaya, 2020)
Hasil Radiograf :
prosedur pemeriksaan yang akan
dilakukan.
Persiapan pasien pada prosedur
pemeriksaan radiografi cervical
dengan indikasi cervical root
syndrome di Instalasi Radiologi RSU
Haji Surabaya, sebelum
pemeriksaan radiografer meminta
pasien untuk melepas aksesoris
yang dapat menimbulkan gambaran
radioopaue seperti kalung dan peniti
pada yang menggunakan kerudung
dan menjelaskan tentang prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan.
Gambar 4.6 Radiograf Vertebra
Menurut peneliti, persiapan
Cervical LPO (Instalasi Radiologi
pasien yang dilakukan di Instalasi
RSU Haji Surabaya, 2020)
Radiologi RSU Haji Surabaya sudah
3) Hasil Ekspertisi Radiolog sesuai dengan teori Bontrager
Hasil ekspertise pada (2018), bahwa pada pemeriksaan
pemeriksaan radiografi cervical radiografi cervical dengan indikasi
adalahPara cervical muscle spasme. cervical root syndrome pasien
4) Alasan menggunakan sinar tegak dianjurkan untuk melepas segala
lurus pada proyeksi posterior benda-benda pada sekitar leher
oblique pada prosedur pemeriksaan yang dapat menimbulkan gambaran
radiografi cervical dengan indikasi radioopaque pada radiograf. Hal ini
cervical root syndrome di Instalasi sudah baik karena pada hasil
Radiologi RSU Haji Surabaya radiograf tidak terdapat artefak di
Alasan menggunakan sinar tegak sekitar tulang cervical.
lurus pada proyeksi posterior Menurut Bontrager (2018),
oblique pada prosedur pemeriksaan persiapan alat dalam prosedur
radiografi cervical dengan indikasi pemeriksaan radiografi cervical,
cervical root syndrome di Instalasi antara lain :
Radiologi RSU Haji Surabaya yaitu a) Pesawat sinar-X
memposisikan pasien dengan posisi b) Image Receptor (IR) ukuran 18 cm
obllique yang baik dan benar x 24 cm
menggunakan arah sinar tegak lurus c) Grid atau bucky stand
sudah dapat menampakkan anatomi d) Computed Radiography (CR)
dari foramen cervicalis. Persiapan alat yang dilakukan di
Sedangkan menurut dokter Instalasi Radiologi di Instalasi
pengirim penggunaan sinar tegak Radiologi RSU Haji Surabaya
lurus sudah efektif dilakukan, meliputi Pesawat sinar-X, kaset
dokter memerlukan gambaran ukuran 24 cm x 30 cm, bucky stand
anatomi dari foramen cervicalis. atau grid dan Computed Radiography
B. Pembahasan (CR). Hal ini berbeda dengan teori
1) Prosedur Pemeriksaan Radiografi yang dikemukakan oleh Bontrager
Cervical dengan Indikasi Cervical (2018). Pada pemeriksaan cervical
Root Syndrome di Instalasi Radiologi dengan indikasi cervical root
RSU Haji Surabaya syndrome, penggunaan IR 18 x 24 cm
Menurut Bontrager (2018), dapat digunakkan untuk
pemeriksaan radiografi cervical menampakkan anatomi keseluruhan
pasien dianjurkan untuk melepas dari cervical. Pemilihan ukuran IR
benda-benda di sekitar leher yang juga berpengaruh terhadap citra
dapat menimbulkan gambaran radiograf. Penggunaan IR dalam
radioopaque pada radiografi. Selain pemeriksaan yang terlalu besar
itu sebelum pemeriksaan, pasien terhadap objek yang diperiksa maka
diberi penjelasan mengenai akan mengakibatkan noise. Oleh
sebab itu penggunaan IR ukuran 18 dilakukan dengan 3 proyeksi agar
x 24 cm dinilai lebih efektif untuk menampakkan keseluruhan dari
menampilkan citra radiograf yang anatomi cervical. Posisi pasien erect
baik karena sudah cukup untuk di depan bucky stand dengan
menampakkan keseluruhan anatomi meletakkan objek sejajar pada
dari cervical. pertengahan kaset dengan central
Menurut Bontrager (2018), point pada cervical 4 (cartilago
langkah diagnostik pada pasien thyroid) dan arah sinar tegak lurus
cervical root syndrome dapat pada proyeksi Lateral dan oblique,
dilakukan dengan pemeriksaan mengatur Source-Image Distance
Radiografi Konvensional. Pada (SID) sejauh 100 cm dan luas
Pemeriksaan radiografi penyinaran seluas objek yang akan
konvensional berupa foto cervical diperiksa. Sementara untuk faktor
dengan proyeksi Anteroposterior (AP) eksposi yang digunakan yaitu
open mouth, Anteroposterior (AP) sebesar 60 kV dan 10 mAs.
axial, Anterior dan Posterior Oblique, Menurut pendapat peneliti,
serta Lateral digunakan untuk proyeksi yang dilakukan dalam
melihat patologi vertebra cervical pemeriksaan radiografi cervical
yaitu trauma, fraktur, Herniated dengan indikasi cervical root
Nucleus Pulposus (HNP), Kyphosis, syndrome di Instalasi Radiologi
Scoliosis, Osteoarthritis, Osteoporosis, RSU Haji Surabaya berbeda dengan
Spondylitis, Spondylosis, Transisi teori Bontrager (2018) , karena pada
vertebra, dan Cervical Root Syndrome proyeksi Oblique (RPO,LPO)
(CRS). Pada pemeriksaan radiografi menggunakan arah sinar tegak
cervical proyeksi Anteroposterior lurus. Penggunaan arah sinar tegak
(AP) axial supine dengan lurus sudah dapat menampakkan
menggunakan arah sumbu sinar 15 0 gambaran antomi dari foramen
ke arah cephalad , sedangkan pada intervertebralis pada pasien
Anteroposterior (AP) axial erect tersebut. Hal ini dibuktikan dengan
menggunakan arah sumbu sinar 20 0 radiograf cervical proyeksi oblique
ke arah cephalad. Pada proyeksi dapat menampakkan anatomi dari
lateral menggunakan arah sumbu foramen intervertebralis, sesuai
sinar tegak lurus dengan posisi kriteria anatomi radiografi menurut
pasien erect. Pada proyeksi Anterior Bontrager (2018). Gambaran
Oblique menggunakan arah sumbu anatomi dari foramen
sinar 15 0 ke arah cephalad dengan intervertebralis akan di evaluasi
posisi pasien erect, sedangkan pada apakah ada penyempitan yang
proyeksi posterior Oblique menyebabkan rasa nyeri pada area
menggunakan arah sumbu sinar 15 0 leher.
caudad. 2) Alasan menggunakan sinar tegak
Di Instalasi Radiologi RSU Haji lurus Pada Proyeksi Posterior
Surabaya prosedur pemeriksaan Oblique pada Prosedur Pemeriksaan
radiografi cervical dengan indikasi Radiografi Cervical dengan Indikasi
cervical root syndrome menggunakan Cervical Root Syndrome di Instalasi
proyeksi AP Axial erect,Lateral erect Radiologi RSU Haji Surabaya
dan Oblique (RPO,LPO) serta Menurut Bontrager (2018),
dengan posisi pasien tegak/berdiri. langkah diagnostik pada pasien
Pada proyeksi AP Axial penggunaan cervical root syndrome dapat
arah sinar menyudut 15 0 sedangkan dilakukan dengan pemeriksaan
proyeksi lateral dan oblique Radiografi Konvensional. Pada
menggunakan arah sinar tegak Pemeriksaan radiografi
lurus. konvensional berupa foto cervical
Penggunaan proyeksi AP dengan proyeksi Anteroposterior
Axial,Lateral dan oblique yang (AP) open mouth, Anteroposterior
digunakan sudah sesuai dengan (AP) axial, Anterior dan Posterior
teori, pengambilan gambar Oblique, serta Lateral digunakan
untuk melihat patologi vertebra Surabaya sudah dapat
cervical yaitu trauma, fraktur, menampakkan gambaran antomi
Herniated Nucleus Pulposus (HNP), dari foramen intervertebralis. Hal
Kyphosis, Scoliosis, Osteoarthritis, ini dibuktikan dengan radiograf
Osteoporosis, Spondylitis, cervical proyeksi oblique dapat
Spondylosis, Transisi vertebra, dan menampakkan anatomi dari
Cervical Root Syndrome (CRS). foramen intervertebralis, sesuai
Pada pemeriksaan radiografi kriteria anatomi radiografi menurut
cervical proyeksi Anteroposterior Bontrager (2018). Gambaran
(AP) axial supine dengan anatomi dari foramen
menggunakan arah sumbu sinar 15 0 intervertebralis akan di evaluasi
ke arah cephalad , sedangkan pada apakah ada penyempitan yang
Anteroposterior (AP) axial erect menyebabkan rasa nyeri pada area
menggunakan arah sumbu sinar 20 0 leher. Selain itu, alasan lain
ke arah cephalad. Pada proyeksi penggunaan arah sinar tegak lurus
lateral menggunakan arah sumbu pada proyeksi Oblique yaitu
sinar tegak lurus dengan posisi mempersingkat waktu pemeriksaan
pasien erect. Pada proyeksi Anterior agar rasa sakit yang dirasakan
Oblique menggunakan arah sumbu pasien dapat diminimalkan.
sinar 15 0 ke arah cephalad dengan Pada hasil evaluasi radiograf
posisi pasien erect, sedangkan pada oleh dokter spesialis radiologi,
proyeksi posterior Oblique penggunaan arah sumbu sinar tegak
menggunakan arah sumbu sinar 15 0 lurus hal-hal yang ingin
caudad. ditampakkan untuk menegakkan
Di Instalasi Radiologi RSU Haji diagnosa sudah dapat terlihat dan
Surabaya, pasien dengan indikasi informatif. Radiografer melakukan
cervical root syndrome disarankan teknik pemeriksaan radiografi
untuk dilakukan pemeriksaan cervical dengan indikasi cervical root
cervical 4 posisi oleh dokter syndrome menggunakan arah sumbu
pengirim. Menurut dokter pengirim sinar tegak lurus pada proyeksi
pemeriksaan cervical dengan oblique. Menurut Bontrager (2018),
indikasi cervical root syndrome untuk tujuan dari penyudutan arah sinar
mengetahui kelainan pada tulang pada proyeksi oblique agar
leher pasien. Radiografer membuat gambaran dari anatomi foramen
foto cervical proyeksi Anteroposterior intervertebralis terbuka dengan
(AP) Axial dengan arah sumbu sinar ukuran dan bentuk yang seragam.
menyudut 20 0 ke arah cephalad hal Apabila tidak dilakukan maka
ini bertujuan untuk melihat discus anatomi dari foramen
intervertebralis, proyeksi Lateral intervertebralis tidak menampakkan
untuk melihat jarak antar discus dalam bentuk aslinya hal ini
inetervertebralis dan proyeksi dikarenakan bentuk anatomi dari
Posterior Obliqoue dengan foramen intervertebralis yang
menggunakan arah sumbu sinar terletak pada 450 dari Mid Sagital
tegak lurus hal ini bertujuan untuk Plane (MSP) bagian anteriornya
melihat foramen intervertebralis. terbuka dan 150 dari sudut inferior
Menurut pendapat peneliti, sehingga overlapping dengan
proyeksi yang dilakukan dalam vertebra cervical. Sehingga
pemeriksaan radiografi cervical berdasarkan teori tersebut, penulis
dengan indikasi cervical root menyarankan agar dilakukan
syndrome di Instalasi Radiologi penyudutan arah sumbu sinar pada
RSU Haji Surabaya berbeda dengan proyeksi obilque sebesar 15 0- 20 0
teori Bontrager (2018) , karena pada caudad pada posisi Anterior dan
proyeksi Oblique (RPO,LPO) cephalad pada posisi Posterior. Selain
menggunakan arah sinar tegak itu, menurut peneliti perlu
lurus . Penggunaan arah sinar tegak dilakukan studi lebih lanjut pada
lurus yang dilakukan di RSU Haji penggunaan sudut terhadap hasil
radiograf proyeksi oblique dengan c. Bapak Ardi Soesilo Wibowo, S.T, M.Si,
modifikasi arah sumbu sinar tegak Ketua Program Studi D-III Teknik
lurus dengan proyeksi oblique Radiodiagnostik dan Radioterapi
menggunakan arah sumbu sinar 15 Purwokerto, Politeknik Kesehatan
0. Sehingga dapat menentukan hasil Kemenkes Semarang.
radiograf yang lebih akurat dalam d. Bapak Angga Yosainto Bequet, S.ST,
menampakkan radiograf yang baik M.Tr.ID, dosen pembimbing akademik
dan sesuai dengan standar foto sekaligus sebagai dosen pembimbing
sebagai evaluasi dalam menegakkan karya tulis ilmiah.
diagnosa. 6. Daftar Pustaka
4. Kesimpulan dan Saran Bontrager, K. L. 2018. Textbook of Positioning
A. Kesimpulan and Related Anatomy, Eight
1) Prosedur Pemeriksaan Radiografi Edition. St. Louis: CV. Mostby
Cervical dengan Indikasi Cervical Root Company.
Syndrome di Instalasi Radiologi RSU Corey,Deanna & Comeau, Douglas. 2014.
Haji Surabaya menggunakan proyeksi Cervical Radiculopathy.Medical clinics
AP Axial,Lateral dan Oblique (RPO,LPO) of North America.98. 791-799.
dengan menggunakan arah sinar tegak 10.1016/j.mcna.2014.04.001
lurus. Eubanks,Jason D.2010. Cervical
2) Alasan penggunaan proyeksi oblique Radiculopathy : Nonoperatif
(RPO,LPO) dengan arah sumbu sinar Management of Neck Pain and
tegak lurus adalah memudahkan Radicular Symptom. American
radiografer dalam melakukan Family Physician. Volume 81. Nomor
positioning pasien, mempersingkat 1: Januari 2010: Hal 33-34
waktu pemeriksaan agar rasa sakit yang Fitrah, Muh., dan Luthfiyah. 2017.
dirasakan pasien dapat Metodologi Penelitian; Penelitian
diminimalkan.selain itu, dengan sudut Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi
tegak lurus sudah cukup menampakkan Kasus. Sukabumi: CV Jejak.
anatomi yang akan dievaluasi dalam Frank, E.D, Long, BW dan Smith, B.J. 2012.
menegakkan diagnosa. Merrils Atlas of Radiographic
B. Saran positioning and Radiographic
1) Sebaiknya dilakukan studi lebih lanjut Procedure, Volume one, 12th
mengenai hasil radiografi proyeksi Edition.
oblique dengan modifikasi Elsevier Mosby: America
menggunakan arah sumbu sinar tegak Jackson, R.M. 2010. The Cervical Syndrome.
lurus dengan proyeksi oblique Clinical Orthopedics And Related
menggunakan arah sumbu sinar 15 0 Research, I (468).pp. 1739-1745.
cephalad, dengan tujuan untuk Long, Bruce. W, jeannean Hall Rollins,
menampakkan anatomi dari foramen Barbara J. Smith, 2016. Merrils Atlas
intervertebralis untuk di evaluasi. of Radiographic Positioning and
Sehingga dapat menentukan mana yang Procedure, Volume II, Thirteenth
lebih baik digunakan dalam Edition, Mosby Elsevier: United
menampakkan radiograf yang baik dan State of America.
sesuai dengan standar foto yang benar. Masturoh, Imas dan Nauri Anggita T., 2018.
5. Ucapan Terima Kasih Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, Kesehatan.Jakarta: Pusat Pendidikan
penulis mendapat banyak bantuan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, Badan Pengembangan Dan
penulis mengucapkan terima kasih kepada: Pemberdayaan Sumber Daya
a. Bapak Marsum, BE, S.Pd, MHP., Direktur Manusia Kesehatan.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Mawardi, Rizal. 2019. “Penelitian Kulalitatif
Semarang. : Pendekatan Grounded Theory”.
b. Ibu Fatimah, S.ST, M.Kes, Ketua Jurusan https://dosen.perbanas.id/penelitia
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, n-kualitatif-pendekatan-grounded-
Politeknik Kesehatan Kemenkes theory/. Diakses 1 Januari 2020.
Semarang. Pukul 23.26 WIB.
Noor, Juliansyah. 2017. Metodologi Cervical dengan
Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, menggunakan Modalitas Traksi
dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Cervical, Infra Red dan Terapi
Pearce, E.C. 2017. Anatomi dan fisiologi Latihan di
untuk paramedis. Gramedia Pustaka RSUD Bendan Kota Pekalongan,
Utama: Jakarta. http://jurnal.unikal.ac.id/index.ph
Prastowo, Bayu. 2011. Cervical Root p/pena/artcle/viewFile/667/541
Syndrome. Tulaar, ABM. 2008 Neck and Back Pain.
https://www.academia.edu/196276 Departemen of Physical and
31/cervical root_syndrome Rehabilitation Medicine Faculty of
Prayoga, C.R. 2014. Penatalaksanaan Medicine, University of Indonesia.
Fisioterapi Pada Cervical Syndrome Maj Kedokt Indon, Volum: 58,
E.C Spondylosis C3-6 Di RSUD Nomor: 5, Mei 2008.
Dr.Moewardi.
Ridge B . 2010. Diagnosis and Treatment of
cervical Radiculopathy from
Degenerative Disorders. America :
North American Spine Society
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Administratif. Bandung. Alfabeta
Sulistyowati, D.Aulia, R.2014.
Penatalaksanaan Fisioterapi pada
Kondisi Cervical Root
Syndrome Et Causa Spondylosis

Anda mungkin juga menyukai