Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Skoliosis adalah deformitas tulang belakang berupa deviasi

vertebra ke arah samping atau lateral (Soetjaningsih, 2004). Menurut

Rahayussalim Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang

belakang dimana terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping

kiri atau kanan. Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana.

Namun apabila diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang

luarbiasa pada tulang belakang akibat perubahan bentuk tulang belakang

secara tiga dimensi, yaitu perubahan sturktur penyokong tulang belakang

seperti jaringan lunak sekitarnya dan struktur lainnya.

‫ َبـ َرَأ‬،‫اب ال َّد َوا ُء ال ' َّدا َء‬


َ ‫ص‬َ ‫ فَِإ َذا َأ‬،‫ع جابر بن عبد اهللا لِ ُك ِّل دَا ٍء د ََوا ٌء‬
‫بِِإ ْذ ِن اهللاِ َع َّز َو َج َّل ن‬
Artinya:

“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan

penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa

Ta’ala.” (HR. Muslim)

Hadits di atas mengisyaratkan diizinkannya seseorang Muslim

mengobati penyakit yang dideritanya. Sebab, setiap penyakit pasti ada

obatnya. Jika obat yang digunakan tepat mengenai sumber penyakit, maka

dengan izin Allah SWT penyakit tersebut akan hilang dan orang yang sakit
akan mendapatkan kesembuhan. Meski demikian, kesembumbuhan

kadang terjadi dalam waktu yang agak lama, jika penyebab penyakitnya

belum diketahui atau obatnya belum ditemukan.

Skoliosis merupakan salah satu penyakit yang sekarang mulai

dipandang serius. Beberapa individu yang secara tidak sengaja hanya ingin

melakukan check up rutin terhadap kesehatan badan – tulang belakangnya

merasa kaget ketika mengetahui ternyata ia didiagnosa skoliosis. Untuk

sebagian orang yang sudah pernah mendengar atau mengetahui mengenai

skoliosis, kebanyakan dari mereka memeriksakan tulang belakangnya

(rontgen) untuk mengetahui apakah mereka terkena skoliosis.

Menurut Lampignano dan Kendrick (2018), terdapat proyeksi rutin

dan proyeksi spesial untuk pemeriksaan skoliosis. Proyeksi rutin yang

digunakan adalah proyeksi Postero Anterior(PA) dan proyeksi Lateral,

sedangkan proyeksi spesialnya antara lain proyeksi PA metode ferguson,

dan proyeksi AP bending kanan dan kiri. Proyeksi PA digunakan untuk

mengetahui derajat dan tingkat keparahan dari scoliosis, proyeksi lateral

digunakan untuk memperlihatkan patologi spondylolisthesis dan derajat

sudut kifosis atau lordosis, proyeksi PA metode ferguson digunakan untuk

membedakan kurva primer dan kurva kompensasi, sedangkan proyeksi PA

bending kanan dan kiri digunakan untuk menilai rentang gerak dari

kolumna vertebra.

Menurut Lampignano and Kendrick (2018), padapemeriksaan

scoliosis series, proyeksi Postero Anterior(PA) lebih dianjurkan daripada


proyeksi Antero Posterior (AP), hal ini dikarenakan dengan menggunakan

proyeksi Postero Anterior(PA) dapat meminimalisir dosis radiasi terhadap

organ sensitif pasien seperti payudara dan kelenjar tiroid. Mengingat

bahwa pemeriksaan ulang pada pasien scoliosisdapat berjalan selama

beberapa tahun, dosis radiasi yang diterima pasien otomatis tidak sedikit,

Berdasarkan pengamatan saat melakukan pemeriksaan pada pasien

di Instalasi Radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus pada pemeriksaan

vertebra lumbal dengan kasus skoliosis hanya menggunakan posisi AP dan

Lateral. Berdasarkan hal ini penulis tertarik untuk mengkaji mengenai

manfaat dan kekurangan dari prosedur penggunaan posisi AP,Lateral dan

juga proteksi apasaja yang digunakaan pada pemeriksaan tulang belakang

dengan judul “Prosedur Pemeriksaan Radiografi Vertebra Lumbal Pada

Klinis Skoliosis Di Instalasi Radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mendapatkan

suatu rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penatalaksanaan pemeriksaan radiografi vertebra lumbal

pada klinis skoliosis di instalasi radiologi RSUD Loekmono Hadi

Kudus?

2. Mengapa pemeriksaan radiografi vertebra lumbal pada klinis skoliosis

di instalasi radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus hanya

menggunakan proyeksi AP dan Lateral saja?


3. Apa saja proteksi radiasi yang digunakan pada radiografi vertebra

lumbal pada klinis skoliosis di instalasi radiologi RSUD Loekmono

Hadi Kudus?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui penatalaksanaan pemeriksaan radiografi vertebra lumbal

pada klinis skoliosis di instalasi radiologi RSUD Loekmono Hadi

Kudus di Instalasi Radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus

2. Mengetahui alasan dari penggunaan proyeksi AP dan Lateral pada

pemeriksaan radiografi vertebra lumbal pada klinis skoliosis di

instalasi radiologi RSUD Loekmono Hadi Kudus

3. Mengetahui proteksi radiasi yang digunakan pada pemeriksaan

radiografi vertebra lumbal pada klinis skoliosis di instalasi radiologi

RSUD Loekmono Hadi Kudus

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak

Instalasi Radiologi mengenai teknik radiografi lumbal pada kasus

skoliosis, serta dapat membantu tenaga kerja/praktisi radiologi sebagai

panduan dalam pemeriksaan.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber

pengetahuan, referensi atau daftar Pustaka bagi perkembangan ilmu


radiologi khususnya mengenai teknik radiografi lumbal pada klinis

skoliosis bagi mahasiswa radiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

dan seluruh mahasiswa radiologi serta seluruh radiografer di Indonesia

E. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi dalam penelitian ini adalah ilmu radiologi

mengenai teknik radiografi lumbal pada klinis skoliosis.

2. Ruang Lingkup Waktu

Waktu Penelitian ini dimulai dari studi pendahuluan, pengumpulan

data, serta laporan hasil Karya Tulis Ilmiah yaitu terhitung dari bulan

September 2022 hingga bulan …. 2022

3. Ruang Lingkup Tempat

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Radiologi RSUD

Loekmono Hadi Kudus.

F. Keaslian Penelitian

Contoh:
Tabel Keaslian penelitian

No Nama Judul Metode Hasil Perbedaan dan


Penelti Persamaan
(Tahun)
1 TEKNIK Tujuan: Penelitian ini Menurut penulis Persamaan pada kasus
SOFY PEMERIKS bertujuan untuk penggunaan proyeksi AP ini adalah sama sama
AN AAN mengetahui teknik dengan mengatur menggunakan area
FADH RADIOGRA pemeriksaan radiografi posisi pasien recumbent lumbal akan tetapi
LULL FI vertebra lumbal pada yang dilakukan di perbedaanya terletak
AH VERTEBRA kasus skoliosis dan Instalasi Radiologi pada posisi yang
(2017) LUMBAL alasan digunannya posisi Rumah Sakit Umum digunakan pada
penelitian ini adalah
PADA pasien recumbent pada Daerah Kabupaten
AP Recumben.
KASUS proyeksi AP Sukoharjo berbeda
SKOLIOSIS Metode Penelitian: dengan yang di jelakan
DI Penelitian ini merupakan pada buku
INSTALASI penelitian kualitatif bontrager. Namun
RADIOLOGI dengan pendekatan alasan digunakannya
RSUD studi kasus. Metode posisi pasien recumbent
KABUPATE pengambilan data pada pemeriksaan
N dilakukan dengan radiografi vertebra
SUKOHARJ observasi lumbal mempunyai
O) langsung,wawancara alasan tersendiri yaitu
mendalam untuk menunjang
dengannresponden(radio diagnosa selain itu juga
grafer dan radiolog)serta karena pasien yang
dokumentasi. Pengolahan tidak memungkinkan
dan analisis data yang untuk berdiri dan
gunakan adalah sistem untuk memberikan
interaktif model yaitu kenyamanan terhadap
suatu metode untuk pasien selama
menganalisis data yang pemeriksaan berlangsung
dilakukan dalam
beberapa tahap yang
diawali dengan
pengumpulan
data,reduksi data,
penyajian data dan
penarikan kesimpulan
2 MUTM PROSEDU Tujuan: Tujuan penelitian Alasan mengapa pada Persamaan dalam
A’INA R ini adalah untuk prosedur pemeriksaan jurnal adalah
H PEMERIK menjelaskan prosedur radiografi vertebra membahas proyeksi
(2017) SAAN pemeriksaan radiografi thoracolumbal pada kasus yang digunakan pada
vertebra thoracolumbal skoliosis ditambahkan pemeriksaan
RADIOGR
pada kasus skoliosis di proyeksi Fulcrum akantetapi pada
AFI Instalasi Radiologi Rumah Pemeriksaan vertebra penelitian ini lebih
VERTEBR Sakit Umum Pusat Dr. thorakolumbal pada kasus mengarah pada
A Sardjito Yogyakarta, skoliosis dilakukan penggunaan posisi
THORACO menjelaskan alasan penambahkan proyeksi fulcrum dan posisi
LUMBAL dilakukan proyeksi Fulcrum karena merupakan yang digunakan supine
PADA Fulcrumpada kasus proyeksi wajib yang
KASUS skoliosis, dan menjelaskan dilakukan pada kasus
SKOLIOSI alasan pasien diposisikan skoliosis yang memiliki
S DI supine pada kasus skoliosis tujuan yaitu untuk
INSTALAS mengevaluasi sudut yang
I Metode penelitian: Jenis terbentuk akibat skoliosis
RADIOLO penelitian yang digunakan sehingga dapat mengetahui
GI RSUP adalah penelitian kualitatif kurva mayor ataupun kurva
Dr. dengan pendekatan studi minor pada vertebra
kasus yang dilaksanakan tersebut ,dengan adanya
SARDJITO
pada bulan Maret-Juni 2017 penambahan proyeksi ini
YOGYAKA di Instalasi Radiologi dapat mempermudah dokter
RTA RSUP Dr Sardjito dalam melakukan tindakan
Yogyakarta. Subyek selanjutnya yang akan
penelitian adalah pasien dijalani oleh pasien.Akan
dengan indikasi Skoliosis 1 tetapi, pemeriksaan vertebra
orang, 1 dokter spesialis thorakolumbal pada kasus
radiologi, 1 orang dokter skoliosis di Instalasi
pengirim dan 3 orang Radiologi RSUP Dr
radiografer. Metode Sardjito Yogyakarta belum
pengambilan data ada ketetapan prosedur
dilakukan dengan cara tetap atau SOP. Sehingga
observasi partisipatif, antar radiografer memiliki
wawancara dan pemahaman berbeda-beda
dokumentasi. Pengolahan dalam penatalaksanaan
dan analisis data dilakukan pemeriksaan
dengan analisis interactif thorakolumbal.
model yaitu dilakukan Alasan mengapa pada
dengan cara pengumpulan prosedur pemeriksaan
data, reduksi data, radiografi vertebra
penyajian data dan thoracolumbal pada kasus
penarikan kesimpulan skoliosis pasien diposisikan
supine Pemeriksaan
vertebra thoracolumbal
pada kasus skoliosis pasien
diposisikan supine karena
dengan dilakukan posisi
pasien supine dapat
mempermudah radiografer
dalam melakukan
pemeriksaan, karena
pemeriksaan yang
dilakukan cukup lama
sehingga memperhatikan
kenyamanan pasien dalam
pemeriksaan dandari segi
etika pemeriksaan yang
dilakukan dengan posisi
erect kurang baik karena
pasien yang melakukan
pemeriksaan vertebra
thorakolumbal pada kasus
skoliosis adalah perempuan.
3 ESINTI PROSEDU Tujuan:1.Untuk Berdasarkan hasil Alasan penulis
A R mengetahui Bagaimana observasi dan wawancara menjadikan
(2021) PEMERIKS prosedur pemeriksaan yang penulis dapatkan di penelitian terkait
AAN radiografi vertebrae Instalasi Radiologi adalah karena sama-
RADIOGRA thoracallumbal dengan RSUD Arifin Achmad sama mengangkat
FI klinis skoliosis di RSUD Provinsi Riau bahwa masalah tentang
VERTEBRA Arifin Achmad Provinsi teknik pemeriksaan prosedur atau
E Riau ?
vertebrae thoracolumbal penatalaksanaan
THORACO 2.Untuk mengetahui
LUMBAL mengapa di RSUD Arifin yaitu dengan dengan klinis
DENGAN Achmad Provinsi Riau menggunakan proyeksi skoliosis. Sedangkan
KLINIS Menggunakan Proyeksi AP AP dan lateral saja. perbedaan dari
SKOLIOSIS dan Lateral saja pada Tujuan kenapa tidak penelitian terkait ini
DI pemeriksaan radiogafi menggunakan proyeksi adalah waktu dan
INSTALASI vertebrae thoracolumbal bending kiri dan kanan tempat peneliti,
RADIOLOG dengan klinis skoliosis? adalah karena hanya sama-sama hanya
I RSUD dengan menggunakan menggunakan
ARIFIN Metode penelitian: Jenis proyeksi AP dan Lateral proyeksi AP dan
ACHMAD penelitian ini adalah
sudah mampu untuk Lateral di rumah
PROVINSI kualitatif dengan
melihat derajat sakit, sedangkan
RIAU pendekatan studi kasus,
metode pengumpulan data kelengkungan pada penulis ingin
yaitu observasi, skoliosis. mengetahui apakah
wawancara, dan dengan
dokumentasi. Analisis data menggunakan AP
dilakukan dengan model dan Lateral sudah
analisis interaktif. dapat menegakkan
diagnose dan juga
tentang proteksi
radiasi yang
digunakan

Anda mungkin juga menyukai