Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAX PADA

PEDIATRIK DENGAN KLINIS CORPUS ALIENUM ESOFAGUS DI


INSTALASI RADIOLOGI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

CASE STUDY OF PEDIATRIC THORAX RADIOGRAPHIC EXAMINATION


TECHNIQUES WITH CLINICAL CORPUS ALIENUM ESOPHAGUS IN
RADIOLOGICAL INSTALLATION RS PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

Muhammad Amar Rahman


19105050109

PROGRAM STUDI D3 RADIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

STUDI KASUS TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAX PADA


PEDIATRIK DENGAN KLINIS CORPUS ALIENUM ESOFAGUS DI
INSTALASI RADIOLOGI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

CASE STUDY OF PEDIATRIC THORAX RADIOGRAPHIC EXAMINATION


TECHNIQUES WITH CLINICAL CORPUS ALIENUM ESOPHAGUS IN
RADIOLOGICAL INSTALLATION RS PKU
MUHAMMADIYAH GOMBONG

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

Muhammad Amar Rahman


1910505109

Telah Disetujui Oleh Pembimbingan


Pada Tanggal :

Oleh :

Dosen Pembimbing

Ike Ade Nur Liscyaningsih, S.Tr.Rad., M.Tr.ID


STUDI KASUS TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAX PADA
PEDIATRIK DENGAN KLINIS CORPUS ALIENUM ESOFAGUS DI
INSTALASI RADIOLOGI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Muhammad Amar Rahman1, Ike Ade Nur Liscyaningsih2, Widya Mufida3
Email: muhammadamarrahman99@gmail.com

ABSTRAK
Teknik pemeriksaan radiografi thorax pada pediatrik dengan klinis corpus
alienum esofagus di Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah Gombong
menggunakan proyeksi anteroposterior (AP). Menurut Murniati dkk, (2019),
pemeriksaan corpus alienum ada dua proyeksi dasar yang dilakukan yaitu AP,
untuk melihat dimana letak keberadaan benda asing, sedangkan proyeksi lateral
untuk melihat kedalaman atau kejauhan dari benda asing. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui teknik pemeriksaan radiografi thorax menggunakan satu jenis
proyeksi yaitu proyeksi AP di Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah
Gombong.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian kualitatif
deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Maret hingga Juni 2022 di Instalasi Radiologi RS PKU Muhammadiyah
Gombong. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara
langsung dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini terdiri dari dua radiografer
dan satu dokter spesialis Radiologi. Analisis data dilakukan dengan pengumpuln
data, reduksi data, dan penyajian data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pemeriksaan radiografi thorax
pada pediatrik dengan klinis corpus alienum esofagus di Instalasi Radiologi RS
PKU Muhammadiyah Gombong hanya menggunakan proyeksi AP, dikarenakan
dengan dilakukannya satu proyeksi ini dokter radiologi sudah mampu
memberikan informasi yang baik mengenai kelainan yang ada pada pasien, pada
klinis corpus alienum esofagus ini dokter radiologi sudah dapat menegakkan
diagnosa. Sebaiknya pemeriksaan thorax klinis corpus alienum menggunakan dua
proyeksi AP dan lateral.
.
Kata Kunci : corpus alienum esofagus, thorax, anteroposterior dan lateral
CASE STUDY OF PEDIATRIC THORAX RADIOGRAPHIC
EXAMINATION TECHNIQUES WITH CLINICAL CORPUS
ALIENUM ESOPHAGUS IN RADIOLOGICAL INSTALLATION
RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Muhammad Amar Rahman1, Ike Ade Nur Liscyaningsih2, Widya Mufida3
Email: muhammadamarrahman99@gmail.com

ABSTRACT
The technique of examining pediatric thorax radiographs with clinical
corpus alienum esophagus at the Radiology Installation of PKU Muhammadiyah
Hospital Gombong uses anteroposterior (AP) projection. According to Murniati et
al, (2019), there are two basic projections for examining the corpus alienum,
namely the AP, to see where the foreign object is, while the lateral projection is to
see the depth or distance of the foreign object. The purpose of this study was to
determine the technique of examining chest radiographs using one type of
projection, namely the AP projection at the Radiology Installation of PKU
Muhammadiyah Hospital Gombong.
The research method used is descriptive qualitative research method with a
case study approach. This research was conducted from March to June 2022 at the
Radiology Installation of PKU Muhammadiyah Gombong Hospital. This research
was conducted with the method of observation, direct interviews and
documentation. The subjects of this study consisted of two radiographers and one
radiology specialist. Data analysis was carried out by collecting data, reducing
data, and presenting data.
The results showed that the thoracic radiographic examination technique
in pediatrics with clinical corpus alienum esophagus at the Radiology Installation
of PKU Muhammadiyah Gombong Hospital only uses the AP projection, because
with this one projection the radiology doctor is able to provide good information
about the abnormalities that exist in the patient, clinically. This corpus alienum
esophagus radiology doctor has been able to establish the diagnosis. It is
recommended that a clinical chest examination of the corpus alienum uses two AP
and lateral projections.
Kata Kunci : Corpus Alienum Esophagus, Thorax, Anteroposterior dan Lateral
PENDAHULUAN gambaran berupa foto yang dapat
Esofagus merupakan saluran membantu dalam penegakan
cerna berupa tabung berotot yang diagnosa. Tujuan pemeriksaan
berfungsi memindahkan makanan radiografi yaitu untuk mengetahui
dari dalam mulut ke dalam letak dan kedalaman dari benda
lambung. Terkadang pada saat asing yang masuk, dengan
menelan makanan terdapat benda- menggunakan 2 proyeksi dasar
benda asing yang ikut terbawa yaitu anteroposterior (AP), untuk
dalam subtraks makanan yang melihat dimana letak keberadaan
masuk tersebut. Benda asing ini benda asing, sedangkan proyeksi
dapat berupa logam seperti jarum, lateral untuk melihat kedalaman
koin, cincin dan sebagainya. Dapat atau kejauhan dari benda asing
juga berupa benda asing non logam (Murniati dkk, 2019). Selain itu,
berupa gigi yang terlepas, kelereng pemeriksaan ini biasanya
maupun benda plastik lainnya. menunjukkan adanya perselubungan
Sebagian besar kasus ini terjadi opak yang membantu mengarahkan
pada balita yang sering kepada diagnosis corpus alienum.
memasukkan benda- benda asing ke Berdasarkan pengamatan
dalam mulutnya hingga tertelan, awal yang dilakukan pada waktu
namun tidak jarang juga kasus Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
tersebut ditemukan pada remaja RS PKU Muhammadiyah Gombong
maupun dan dewasa (Dwi dkk, diawali dengan pengambilan thorax
2016). menggunakan proyeksi AP erect
Benda asing atau biasa yang tanpa dilengkapi proyeksi
dikenal dengan corpus alienum lateral posisi pasien berdiri
adalah benda yang berasal dari luar menghadap arah sinar. Posisi objek
tubuh dengan cara sengaja atur Mid Sagital Plane pasien tepat
dimasukkan maupun tidak disengaja berada pada pertengahan kaset.
yang dapat menyebabkan Central Ray tegak lurus terhadap
terganggunya fungsi organ dan kaset. Central Point thorakal 7 (T7)
menimbulkan rasa sakit pada bagian dengan Focus Film Distance (FFD)
tubuh yang terdapat benda asing pemeriksaan sebesar 150 cm.
tersebut (Zuleka dkk, 2016 dan Dari latar belakang diatas
Darusman dkk, 2020). Kasus untuk itu penulis tertarik untuk
corpus alienum dapat terjadi pada mengkaji lebih jauh lagi, sehingga
segala usia, baik anak-anak, remaja, masalah ini menjadi pembaruan
maupun dewasa. Tetapi kejadian pokok dalam penulisan Karya Tulis
kasus corpus alienum paling sering Ilmiah yang berjudul “STUDI
terjadi pada anak, dengan sebab KASUS TEKNIK PEMERIKSAAN
tidak jelas, bisa saja tertelan dan RADIOGRAFI THORAX PADA
tertusuk dengan disengaja maupun PEDIATRIK DENGAN KLINIS
tidak disengaja saat sedang bermain. CORPUS ALIENUM ESOFAGUS
Pemeriksaan radiografi DI INSTALASI RADIOLOGI RS
merupakan pemeriksaan penunjang PKU MUHAMMADIYAH
yang diperlukan untuk mendapatkan GOMBONG”.
17
METODE PENELITIAN Alienum Esofagus
Penelitian ini adalah
observasional partisipatif dengan Riwayat Pasien
pendekatan studi kasus, yang Pada tanggal 17 Maret
dilakukan pada bulan Maret 2022 pasien An. W datang ke RS
sampai Juni 2022. Metode PKU Muhammadiyah Gombong
pengumpulan data yang dilakukan ke poli THT. Dengan keluhan
adalah wawancara dengan 2 adanya riwayat tidak sengaja
radiografer dan 1 dokter spesialis tertelan uang saat sedang
radiologi. Pengumpulan data bermain yang sudah
menggunakan alat mulai dari berlangsung kurang lebih
pedoman observasi, pedoman selama 6 jam. Kemudian dokter
wawancara, serta pedoman spesialis THT meminta pasien
dokumentasi. Metode pengumpulan untuk melakukan pemeriksaan
data yang digunakan yaitu thorax anteroposterior (AP)
manajemen varney dengan observasi, dengan memberikan lembar
wawancara, dokumentasi, permintaan foto thorax AP
kepustakaan dan pemeriksaan dengan klinis corpus alienum
rontgen thorax pada beberapa pasien esofagus. Setelah itu pasien
dengan klinis corpus alienum langsung menuju instalasi
radiologi untuk mendaftar
pemeriksaan thorax dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN diantar oleh perawat dan orang
tuanya.
A. Hasil Prosedur Pemeriksaan
Hasil studi kasus berdasarkan a. Persiapan pasien
pengamatan/observasi dan Persiapan pasien sebelum
dokumentasi yang dilakukan oleh dilakukan pemeriksaan
penulis, diperoleh data radiografi thorax pada
pemeriksaan radiografi thorax pediatrik dengan pasien
pada pediatrik dengan klinis corpus alienum esofagus
corpus alienum esofagus : Instalasi Radiologi RS PKU
Muhammadiyah Gombong
Identitas Pasien tidak ada persiapan khusus.
1. Nama pasien : An. W Tetapi sebelum pemeriksaan
2. Umur : 10 tahun dilakukan, pasien harus
3. Jenis kelamin : Laki- laki melepas benda-benda logam
4. Ruang/Poli : THT di sekitar dada seperti kalung,
5. Alamat : Danasarixx kancing logam, dan peniti
6. No. Rontgen : 36xx supaya terhindar dari
7. No. RM : 445xxx gambaran radiopaque yang
8. Tanggal pemeriksaan : 17 nantinya menghalangi objek
Maret 2022 dan dapat mengganggu
9. Pemeriksaan : Thorax gambaran radiografi.
Anteroposterior (AP) b. Persiapan Alat dan Bahan
10. Diagnosa : Corpus 1) Pesawat konvensional :
5) Marker

c. Teknik Pemeriksaan
Radiografi.
Pasien datang ke
Instalasi Radiologi membawa
surat permintaan rontgen.
Petugas administrasi
melakukan identifikasi
terhadap pasien. Petugas
administrasi menuliskan
TOSHIBA nomor antrian atau nomer
2) Computed Radiography radiologi di surat permintaan
3) Printer merk DRYPIX rontgen. Setelah itu pasien
7000 Fujifilm menunggu antrian
4) Imaging Plate pemeriksaan radiologi.
Petugas administrasi
menyerahkan surat
permintaan rontgen ke
radiografer. Radiografer
memanggil pasien dengan
menyebutkan nama dan
alamat pasien, kemudian
diarahkan ke ruang
pemeriksaan radiologi.
1) Proyeksi Anteroposterior
(AP)
a) Posisi Pasien
Pasien berdiri
menghadap arah sinar.
Dagu diangkat dan
bersandar pada IR.
Kedua tangan diatas
pinggang.
b) Posisi Objek
Atur Mid Sagital Corpus Alienum Esofagus di
Plane (MSP) pasien Instalasi Radiologi RS PKU
tepat berada pada Muhammadiyah Gombong
pertengahan kaset. a. Persiapan Pasien
Pastikan tidak ada Pemeriksaan
rotasi pada thorax. radiografi thorax pada
c) Central Point pediatrik dengan klinis
Thorakal 7 (T7) corpus alienum esofagus
d) Central Ray di Instalasi Radiologi RS
Horizontal tegak lurus PKU Muhammadiyah
terhadap kaset. Gombong tidak ada
e) Focus Film Distance persiapan khusus, pasien
(FFD) hanya diminta untuk
150 cm melepaskan benda logam
f) Faktor Eksposi agar tidak menganggu
KV : 55 hasil citra.
mAs : 9 Menurut
Lampignano & Kendrick
(2018) tidak ada
persiapan khusus, hanya
melepas benda-benda
logam pada dada pasien
supaya tidak
mengganggu citra
radiografi.
Menurut pendapat
penulis, persiapan pasien
pada pemeriksaan
radiografi thorax pada
d. Hasil Bacaan Radiograf pediatrik dengan klinis
Hasil bacaan radiografi dari corpus alienum esofagus
pemeriksaan thorax di Instalasi Radiologi RS
anteroposterior (AP) pasien PKU Muhammadiyah
An. WA yang telah dibaca Gombong sudah sesuai
oleh dokter spesialis radiologi dengan Lampignano &
pada tanggal 14 Juni 2022 Kendrick (2018), yaitu
adalah sebagai berikut. Kesan tidak memerlukan
: Tampak gambaran corpal persiapan khusus hanya
densitas logam bentuk oval diminta untuk
pipih di regio abdomen. melepaskan benda-benda
Pulmo dan besar cor tampak yang bisa menimbulkan
normal. artefak di sekitar area
B. Pembahasan pemeriksaan.
1. Teknik Pemeriksaan b. Persiapan Alat dan Bahan
Radiografi Thorax pada Persiapan alat dan
Pediatrik dengan Klinis bahan pemeriksaan
radiografi thorax pada pinggang. Posisi objek
pediatrik dengan klinis atur Mid Sagital Plane
corpus alienum esofagus (MSP) pasien tepat
di Instalasi Radiologi RS berada pada pertengahan
PKU Muhammadiyah kaset. Pastikan tidak ada
Gombong meliputi rotasi pada thorax.
pesawat sinar-x, Central Ray (CR)
computed radiography horizontal tegak lurus
(CR), printer, imaging terhadap kaset. Central
plate, dan marker. Point thorakal 7 (T7).
Menurut Lampignano Focus Film Distance
& Kendrick (2018), (FFD) pemeriksaan
persiapan alat dan bahan sebesar 150 cm.
pada pemeriksaan thorax Menurut Lampignano
yaitu pesawat sinar-x, & Kendrick, (2018)
imaging plate, marker, teknik pemeriksaan
computed radiografi dan thorax anteroposterior
apron. (AP) dilakukan dengan
Menurut pendapat pasien tidur supine
penulis, persiapan alat (terlentang), berikan
dan bahan dalam imobilisasi pada lengan
pemeriksaan radiografi dan kaki menggunakan
thorax pada pediatrik sand bags atau perekat.
dengan klinis corpus Posisi objek pada
alienum esofagus di pemeriksaan ini adalah
Instalasi Radiologi RS tidak ada rotasi pada
PKU Muhammadiyah dada, meletakan gonad
Gombong sudah sesuai shield pada area pelvis
dengan Lampignano & dan menempatkan
Kendrick (2018). Imaging Plate (IP) di
c. Teknik Pemeriksaan belakang tubuh pasien.
Radiografi Thorax pada Central ray (CR) tegak
Pediatrik lurus terhadap kaset.
Teknik pemeriksaan Central Point pediatrik
radiografi thorax pada MSP setinggi
pediatrik dengan klinis mammillary line untuk 0-
corpus alienum esofagus 2 tahun, sedangkan >2
di Instalasi Radiologi RS T7. Focus Film Distance
PKU Muhammadiyah (FFD) pemeriksaan
Gombong menggunakan thorax AP minimal
proyeksi AP erect dengan adalah 50-60 inch atau
posisi pasien berdiri 128-153 cm dan untuk
menghadap arah sinar, pemeriksaan lateral posisi
dagu diangkat dan pasien pada pemeriksaan
bersandar pada IR dan ini adalah pasien berdiri
kedua tangan diatas dengan bagian kiri
menempel IR, kecuali jika teliti.
keluhan pasien di sisi Sedangkan metode
kanan. Lalu lengan paralaks pasien di
diposisikan menyilang posisikan senyaman
diatas kepala dan dagu ke mungkin dan harus
atas. Pengaturan posisi diposisikan sesuai dengan
objek pada pemeriksaan posisi pembedahan dan
ini meliputi memusatkan diupayakan dekat dengan
pasien ke CR dan IR serta benda asing. Daerah
memposisikan pasien masuknya benda asing di
pada posisi lateral (MCP fluoroscopy. Terawang
tegak lurus IR dan MSP benda asing hingga jelas
sejajar IR). Central ray dan letakkan ring
(CR) horizontal tegak superposisi dengan benda
lurus terhadap kaset. asing. Lokalisir
Central point titik bidik diletakkan sejajar dengan
pada midthoraks T7 (7,5 MSS. Atur TSD sejauh
sampai 10 cm dibawah 1/10 FFD. Pergerakan
letak jugular notch). tabung diatur tegak lurus
Focus Film Distance dengan lokalisir.
(FFD) pemeriksaan Pemotretan dilakukan dua
sebesar 72 inches (183 kali eksposi pada satu
cm). film. Arah tabung pada
Menurut Bontrager pemotretan satu dan dua
(2010), metode vertikal tegak lurus. Luas
triangulasi ini digunakan lapangan diatur sehingga
untuk menentukan objek dan area lokalisir
kedalaman benda asing masuk dalam film. Untuk
dengan akurat. Pasien pengaturan eksposi
diposisikan supine diatas menggunakan kV eksposi
meja pemeriksaan dengan satu dan dua sama dan
mengatur tubuh pasien mAs eksposi satu dan dua
true AP karena bisa adalah setengah mAs total
mengakibatkan distorsi yang diperlukan.
pada hasil radiograf, dan Menurut pendapat
lubang tempat masuknya penulis, teknik
benda asing telah ditandai pemeriksaan radiografi
diatas permukaan kulit thorax pada pediatrik
misalnya denga tinta dengan klinis corpus
penanda. Metode ini alienum esofagus di
hanya menggunakan satu Instalasi Radiologi RS
film, penderita dan film PKU Muhammadiyah
tetap diam. Dilakukan dua Gombong terdapat
kali eksposi pada satu perbedaan di proyeksi
film, serta ISD dan TSD yang digunakan,
dicatat dan diukur dengan umumnya pemeriksaan
corpus alienum pemeriksaan ini kita hanya
menggunakan 2 proyeksi perlu mengatahui posisi
sedangkan di Instalasi corpus alienun itu.
Radiologi RS PKU Menurut Murniati,
Muhammadiyah dkk (2019) tujuan
Gombong hanya pemeriksaan corpus alienum
menggunakan 1 proyeksi. untuk mengetahui letak dan
Pada pemeriksaan ini kedalaman dari benda asing
tidak dilakukan metode yang masuk, dalam hal ini
triangulasi dan parallax ada 2 proyeksi dasar yang
karena metode ini dilakukan yaitu
memerlukan waktu yang anteroposterior (AP) untuk
cukup lama, dan dosis melihat dimana letak
yang diterima oleh pasien keberadaan benda asing
dan dokter lebih banyak. tersebut, sedangkan proyeksi
2. Alasan teknik pemeriksaan lateral digunakan untuk
radiografi thorax pada melihat kedalaman atau
pediatrik dengan klinis kejauhan dari benda asing
corpus alienum esofagus di tersebut.
Instalasi Radiologi RS PKU Pendapat penulis,
Muhammadiyah Gombong alasan dilakukannya hanya
hanya mengguanakan satu menggunakan proyeksi
proyeksi anteroposterior anteroposterior (AP) erect
(AP) adalah karena dengan
Pemeriksaan thorax dilakukannya satu proyeksi
dengan klinis corpus alienum ini dokter radiologi sudah
esofagus di Instalasi mampu memberikan
Radiologi RS PKU informasi yang baik
Muhammadiyah Gombong mengenai kelainan yang ada
hanya menggunakan proyeksi pada pasien, pada klinis
anteroposterior (AP). corpus alienum esofagus ini
Menurut informan karena dokter radiologi sudah dapat
pada proyeksi menegakkan diagnosa
anteroposterior (AP) sudah sehingga dosis radiasi yang
ditemukan corpus alienum, diterima oleh pasien lebih
sudah mendapatkan desintas rendah, dapat mempersingkat
atau derajat kehitaman citra waktu pemeriksaan yang
radiograf berupa uang logam dilakukan dan biaya yang
di regio abdomen berbentuk ditanggung pasien lebih
pipih dan kapasitas atau sedikit.
jumlah uang logam yang
masuk ke dalam tubuh.
Dalam pemeriksaan tidak
dilakukannya pengukuran KESIMPULAN
dengan metode triangulasi Berdasarkan pembahasan tentang
atau parallax, karena teknik pemeriksaan radiografi thorax
pada pediatrik dengan klinis corpus 1. Sebaiknya proyeksi yang
alienum esofagus di Instalasi digunakan pada pemeriksaan
Radiologi RS PKU Muhammadiyah radiografi thorax pada pediatrik
Gombong penulis menarik dengan klinis corpus alienum
kesimpulan sebaga berikut : esofagus dilakukan dengan dua
1. Teknik pemeriksaan radiografi proyeksi anteroposterior (AP)
thorax pada pediatrik dengan dan lateral.
klinis corpus alienum esofagus di
Instalasi Radiologi RS PKU
Muhammadiyah Gombong
dilakukan tanpa ada persiapan
khusus, pasien hanya diminta DAFTAR PUSTAKA
untuk melepaskan benda logam 1. Ashoor AA, Momen A Al.
agar tidak menganggu hasil citra. Foreigin bodies of the esofagus :
Persiapan alat dan bahan terdiri A two-year prospective study.
dari pesawat sinar-x, computed 2003; 20(2):173–5.
radiography (CR), printer, 2. Ambe P, Weber S a, Schauer M,
imaging plate, dan marker. Knoefel WT. Swallowed foreign
Proyeksi yang digunakan AP bodies in adults. Dtsch Arztebl
erect. Int. 2012 Dec: 869–75.
2. Alasan pemeriksaan radiografi 3. Dwi, AM. Billy R. Yusmaidi.
thorax pada pediatrik dengan Andrian G. 2016. Corpus
klinis corpus alienum esofagus Alienum Pada Anak Laki-Laki
di Instalasi Radiologi RS PKU Usia 3 Tahun. Medula Unila.
Muhammadiyah Gombong 6(1). 88-92.
hanya menggunakan proyeksi 4. Dewi F, Munnadya W (2020).
anteroposterior (AP), karena Implementasi Radiografi
pada proyeksi anteroposterior Vertebre Cervicalis dengan
(AP) sudah ditemukan corpus Klinis Corpus Alienum pada
alienum, sudah mendapatkan Cervical VI di Instalasi Radiologi
desintas atau derajat kehitaman Rumah Sakit Umum Daerah
citra radiograf berupa uang Kabupaten Aceh Besar, 4(2):90-
logam di regio abdomen 94.
berbentuk pipih dan kapasitas 5. Fox Human Physiology 8th.
atau jumlah uang logam yang Edition. United States of
masuk ke dalam tubuh. Dalam America: The McGraw-Hill
pemeriksaan tidak dilakukannya Companies; 2003.
pengukuran dengan metode 6. Lampignano, John P,Kendrick,
triangulasi atau parallax, karena Leslie.2018. Text Book of
pemeriksaan ini dokter radiologi Radiographic Position and relate
hanya perlu mengatahui posisi Anatomy. Ninth
corpus alienun itu. Edition.St.Louis : Elsevier,Inc.
7. Murniati, E. Masrochah, S.
Kurniawati, A. 2019.
SARAN Pengembangan Metode Kuadran
Untuk Penentuan Kedalaman
Benda Asing Dengan
Menggunakan Modalitas
Komputer Radiografi. Jurnal
Imaging Diagnostik 60-65.
8. Mardalena, Ida. (2018). Asuhan
Keperawatan Pada Pasien
Dengan Ganguan System
Pencernaan. Yogyakarta :
Pustaka Baru Press.
9. Pearce, Evelyn. C. (2011).
Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
10. Rasad, Sjahriar. 2005. Radiologi
Diagnostik. Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: Jakarta.
11. Ross and Wilson. 2011. Dasar-
dasar Anatomi dan Fisiologi.
Penerjemah Elly Nurachmah dan
Rida Angraini, Salemba Medika,
Jakarta.
12. Suriadi, Yuliani dan Rita. (2010).
Asuhan Keperawatan pada Anak
Edisi 2. Jakarta: CV. Sagung
Seto.
13. Wahyu J, Ade A (2021).
Diagnosis dan Penatalaksanaan
Benda Asing Jarum Pentul pada
bronkus segmen di RSUP dr. M.
Djamil Padang. 7(3):121-124
14. W. Long, Bruce W, Rollins,
Jeannean Hall, Sith, Barbara J.
2016. Merril’s Atlas of
Radiographic Positioning &
Procedurs. Thirteenth Edition
Volume Three. St. Lous : an
affiliate of Elsevier.
15. Weinberg, R. S., & Gould, D.
(2015). Foundations of sport and
exercise psycology. Canada:
Human Kinetics.
16. Young CA, Menias CO, Bhalla
S, Prasad SR. RadioGraphics.
Emergencies T. CT Features of
Esoph-. 2008 ; 63110 : 1541

Anda mungkin juga menyukai