ARTIKEL ILMIAH
Nama:Hafidz Hikmal M
Nim:2101033
DISUSUN OLEH:
HAFIDZ HIKMAL M
2101033
!)
Mahasiswa Prodi DIIITeknik Rontgen Universitas Widya Husada Semarang
3)
Dosen pembimbing prodi DIII Teknik Rontgen Universitas Widya Husada
Semarang
ABSTRAK
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Waktu penelitian dilakukan pada bukan Januari 2023. Metode
pengumpulan data dalam penyusunan artikel ilmiah ini meliputi, observasi,dan
dokumentasi. Setelah semua dokumen terkumpul kemudian membuat transkrip,
selanjutnya penulis mereduksi data kemudian membuat koding terbuka, setelah itu
melakukan penyajian data berupa kuotasi dan pendapat informan kemudian penulis
mengkaji dengan literatur yang ada sehingga penulis menarik kesimpulan.
HASIL PEMBAHASAN
Pasien datang ke RSAU Dr. M. Salamun Bandung pada tanggal 02 Januari
2023. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien diberi rujukan ke instalasi
radiologi, untuk dilakukan pemeriksaan radiologi dengan permintaan foto rontgen
Uretrocystography. Teknik radiografi tersebut dilakukan dalam posisi supine.
Identitas pasien yaitu : Ny AD, tanggal lahir o1/07/1964 umur : 58 tahun, jenis
kelamin : laki laki, No RM : 26XXXX.
Berdasarkan hasil observasi yang sudah saya lakukan di Instalasi Radiologi
RSAU Dr. M. Salamuan Bandung. Saat pasien datang ke Instalasi Radiologi RSAU
Dr. M. Salamun Bandung pada tanggal 02 Januari 2023, tidak ada persiapan khusus
hanya saja petugas meminta pasien untuk BAK agar kandung kemih kosong
Berdasarkan hasil observasi yang sudah saya lakukan di Instalasi Radiologi RSAU
Dr. M Salamun Bandung. Petugas meminta pasien untuk melepas dan mengganti
pakaian dengan baju pasien yang sudah disiapkan, dan melepaskan benda yang
terbuat dari logam. Kemudian petugas menginstruksi pasien untuk tidak bergerak
selama pemeriksaan berlangsung.
Persiapan alat dan bahan yang digunakan pada pemeriksaan
Uretrocystography adalah:
A. Alat steril
1. Media kontras iodine
2. Wing needle
Gambar 2: wing needle
3. Spuit 50 cc
Gambar 3: spuit 50 cc
4. Handscoon
Gambar 4; handscoon
5. Kassa steril
Gambar 5: kassa steril
B. Alat non steril
1. Pesawat sinar-X
Gambar 7: Detector
3. Printer
Gambar 8: Printer drystar
Kemudian dilanjutkan dengan foto RPO yang bertujuan untuk melihat bagian
posterolateral bladder. Dengan posisi pasien di miringkan ke kanan sebanyak 30-40
derajat, dengan titik bidik setinggi 5 cm ke atas sympisis pubis kemidian ditarik 5 cm
ke arah medial ke arah SIAS.
Foto polos: tampak bayangan opak kecil pada kaudal sympisis pubis. Kontras
dimasukan melalui orifisium uretra eksternum mengisi seluruh uretra dan vesika
urunari. Kaliber uretra pars prostatika menyempit, elongation, dinding licin, tampak
filling defect kecil pada uretra pars bulbosa.
Vesika urinari: dinding licin, tidak tampak filling defect/effect/identasi
Post voiding: pasase kontras lancer
Kesan: uretrolithiasis pada uretra pars bulbosa disertai striktur uretra pars prostatika.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang teknik radiografi Uretrocystography di
Instalasi Radiologi RSAU Dr. M. Salamun Bandung, maka peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut:
Di Instalasi Radiologi RSAU Dr. M. Salamun Bandung, pasien dengan
indikasi nephrolithiasis dextra dilakukan pemeriksaan Uretrocystography AP supine
dan RPO dengan luas kolimasi yang mencakup 5 cm diatas crista iliaka sampai 5
cm dibawah sympisis pubis, detector ukuran 35 x 43 cm.
Kemudian pada saat pemeriksaan Uretrocystography tidak menggunakan
proyeksi lateral karna dengan proyeksi AP dan RPO sudah cukup untuk
menegakkan diagnos dokter.
SARAN
Sebaiknya kolimasi lebih disesuaikan pada objek yang diperiksa agar pasien
tidak menerima dosis radiasi berlebih, sebaiknya bagian tubuh pasien yang tidak
diperikasa diberi apron.
DAFTAR PUSTAKA
Frank Eugene D., e. a. (2012). Merrill's Atlas of Radiographic Positions and
Radiologic Procedures Vol 1,2,3 Twelefth Edition. USA: Elsevier.
Lampignano, J. P. (2014). Bontrager's Textbook of Radiographic Positioning and
Related Anatomy. USA: Elsevier.