Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK PEMERIKSAAN INTRA VENA PYELOGRAPHY

PADA KASUS ECTOPIC URETER DI INSTALASI RADIOLOGI


RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Pra Proposal

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang

Diajukan oleh :

Yudi Indrajati Nugroho

NIM. P1337430116045

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK


DAN RADIOTERAPI SEMARANG

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2018
A. Latar Belakang

Pemeriksaan dengan menggunakan sinar-x memberikan kontribusi


yang besar dalam bidang kesehatan khususnya untuk interpretasi penyakit
pasien. Unit radiologi sebagai pelaksana pemeriksaan mempunyai
tanggung jawab yang besar dalam rangka menghasilkan radiograf yang
baik dan informatif. Sebuah radiograf diharuskan dapat memberikan
informasi yang jelas dalam upaya penegakan diagnosa dan menghindari
kesalahan-kesalahan interpretasi. Radiograf dikatakan memiliki kualitas
yang tinggi ketika radiograf yang dihasilkan dapat memberikan informasi
yang dibutuhkan dalam memastikan diagnosa. Untuk itu sebuah radiograf
harus memenuhi beberapa aspek yang mempengaruhi nilai dari suatu
radiograf yaitu densitas, kontras, ketajaman dan detail. Semua aspek ini
harus terpenuhi agar hasil radiograf dapat dikatakan mempunyai kualitas
yang baik.
Salah satu prosedur pemeriksaan dengan menggunakan sinar-x
adalah prosedur pemeriksaan Intra Vena pyelografi. Intra Vena pyelografi
adalah pemeriksaan radiologi dengan menggunakan bahan kontras positif
untuk memperlihatkan fungsi dari kemampuan organ ginjal menyaring
media kontras dan bercampurnya media kontras dengan urin, juga untuk
memperlihatkan struktur anatomi selama bahan kontras mengikuti
jalannya ekskresi urin ( Merril’s, 2003 ).
Pemerikasan Intra Vena pyelografi ini biasa digunakan pada kasus
kolik ginjal, hipertensi, tumor, batu ginjal, batu ureter dan lain-lain.
Pemeriksaan Intra Vena Pyelografi memiliki beberapa keuntungan antara
lain: Traktus Urinarius dapat dilihat hanya dari beberapa film dan
merupakan metode ideal dalam pemeriksaan batu pada Traktus Urinarius.
Pemeriksaan Intra Vena Pyelografi ini menggunakan berbagai proyeksi
antara lain: foto polos abdomen, foto 5 menit, foto 15 menit, foto 30 menit
setelah pemasukan media kontras, serta foto post miksi. Pemeriksaan ini
dapat berjalan lancar dengan melihat persiapan pasien dan proyeksi yang
digunakan.
Menurut Bontrager (2014), media kontras yang digunakan pada
pemeriksaan Intravenous Pyelography adalah media kontras positif yaitu
bahan kontras yang memiliki nomor atom dan kerapatan yang tinggi
sehingga gambaran yang dihasilkan tampak opaque. Jenis media kontras
ada ionic dan non ionic. Media kontras non ionic yang digunakan pada
pemeriksaan Intravenous Pyelography seperti omnipaque.
Sistem urinaria mempunyai tugas untuk menjaga keseimbangan
dalam tubuh, dan manusia membutuhkan sebuah sistem yang berfungsi
membuang dan menyaring zat sisa yang terkandung dalam darah, sehingga
fungsi darah dalam menjalankan fungsinya akan tetap optimal. Sistem
urinaria terdiri atas beberapa organ yang saling berhubungan didalamnya
yaitu ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra
Organ ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring
dan membuang zat sisa. Berbentuk seperti kacang dan memiliki warna
kemerahan. Ginjal terletak didalam ruang retroperitoneum pada dinding
belakang abdomen, di kedua sisi kolumna vertebralis. Selanjutnya hasil
penyaringan dari ginjal akan dialirkan melalui ureter yang terhubung pada
vesika urinaria (Wibowo dan Paryana, 2009). Terdapat kelainan
kongenital pada ginjal, seperti Ureter ektopik. Ureter ektopik adalah
kelainan ginjal kongenital yang terjadi akibat migrasi kaudal abnormal
pada kuncup ureter selama pemasangannya ke kandung kemih. Biasanya
ureter mengalir melalui lubang ureter internal pada trigonum kandung
kemih.
Bedasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, pemeriksaan
radiologi Intra Vena Pyelografi pada kasus ureter ectopic menambahkan
proyeksi lateral, LPO, RAO dan post foto mencapai menit ke 90. Karena
hal tersebut penulis tertarik untuk mempelajari dan mengkajinya untuk
menggangkatnya sebagai Tugas Akhir Ilmiah dengan judul TEKNIK
PEMERIKSAAN INTRA VENA PYELOGRAFI PADA KASUS
ECTOPIC URETER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur pemeriksaan Intra Vena Pyelography pada kasus

Ectopic Ureter di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang ?

2. Mengapa pada pemeriksaan Intra Vena pyelography pada kasus ectopic

ureter di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang menggunakan tambahan proyeksi Lateral, dan Oblique ?

3. Mengapa post foto mencapai menit ke 90 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Intra Vena Pyelography

pada kasus ectopic ureter di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam

Sultan Agung Semarang.

2. Untuk mengetahui mengapa pemeriksaan Intra Vena pyelografi pada

kasus ectopic ureter di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan

Agung Semarang menggunakan tambahan proyeksi Lateral, dan

Oblique.

3. Untuk mengetahui mengapa post foto mencapai menit ke 90.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah wawasan pengetahuan penulis dan pembaca serta

memberikan informasi mengenai prosedur pemeriksaan radiografi

Intra Vena pyelografi pada pasien dengan klinis ectopic ureter di

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

2. Manfaat Praktik

Sebagai bahan masukan radiografer dalam meningkatkan pelayanan

diagnostic khususnya pada pemeriksaan radiografi Intra Vena

pyelografi pada pasien dengan klinis ectopic ureter di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Penelitian dengan topik “TEKNIK PEMERIKSAAN INTRA

VENA PYELOGRAPHY PADA KASUS ECTOPIC URETER DI

INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG ” belum pernah diangkat sebagai Karya Tulis Ilmiah

sebelumnya. Namun, penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh

peneliti lain yaitu:

1. Danang Adi Sasongko 2012 “Teknik Pemeriksaan Intra Vena

Pyelografi pada Kasus CA Endometrium di Instalasi Radiologi RSUP

DR. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

alasan dilakukannya pemeriksaan IVP pada kasus Ca Endometrium di

Instalasi Radiologi RSUP. DR. Sardjito. Persamaan karya tulus yang

penulis ambil adalah teknik pemeriksaan IVP, nanum perbedaanya

adalah kasus yang diteliti.


2. Husein Amar Ma’aruf 2014 “Pemeriksaan Urografi Intra Vena Pada

Penderita Dengan Indikasi Ectopia Kidney di Instalasi Radiologi

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang”, penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui apakah penggunaan proyeksi Antero Posterior (

AP), prone dan Oblique sudah cukup untuk menegakan diagnose,

mengapa tidak diambil foto 15 menit setelah pemasukan media kontras

dan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Urografi Intra Vena (

UIV) di Instalasi Radiologi Semarang dengan indikasi Ectopia Kidney.

Persamaan karya tulus yang penulis ambil adalah rumah sakit tempat

penelitian sedangkan perbedaannya adalah klinis, prosedur

pemeriksaan ( mengapa dilakukan proyeksi lateral ) dan mengapa

dilakukan post foto 90 menit.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI’

1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Urinaria

a. Ginjal

b. Ureter

c. Visika urinaria

d. Uretra

2. Patologi

3. Prosedur pemeriksaan Intra Vena Pyelografi

B. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana prosedur pemeriksaan radiografi Intra Vena pyelografi pada

pasien dengan klinis ectopic ureter di Instalasi Radiologi Rumah Sakit

Islam Sultan Agung Semarang.

2. Mengapa perlu dilakukanya proyeksi LPO, RPO, dan lateral pada klinis

ureter ectopic di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini

adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mengambil lokasi

pengambilan data di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Semarang, Kota Semarang. Pengambilan untuk penyusunan karya tulis

ilmiah ini dilakukan pada bulan Februari – Mei 2019

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian dalam karya tulis ilmiah ini dengan judul Teknik

Pemeriksaan Intra Vena Pyelografi Pada Kasus Ectopic Ureter di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang adalah radiografer

( 2 orang ), dokter pengirim ( 1 orang ), radiolog ( 1 orang ), dan pasien (

1 orang ).

2. Objek penelitian

Pemeriksaan intervensional Intra Vena Pyelografi dengan klinis ectopic

ureter di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi
Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap jalannya
pemeriksaan Intra Vena Pyelografi pada kasus ureter ectopic di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

2. Wawancara

Wawancara mendalam kepada kepada dokter pengirim, dokter

spesialis radiologi, radiografer dan pasien yang melakukan pemeriksaan

Intra Vena Pyelografi pada kasus ureter ectopic di Instalasi Radiologi

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang .

3. Dokumentasi

Pengambilan data diperoleh melalui dokumen dokumen yang


berupa surat permintaan pemeriksaan radiologi dari dokter pengirim, hasil
radiograf, hasil bacaan dokter spesialis radiologi, dan data lainnya yang
berkaitan dengan prosedur pemeriksaan radiografi Intra Vena pyelografi
di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

E. Instrumen Penelitian

Dalam karya tulis ilmiah ini alat yang diperlukan untuk pengambilan data

yaitu pedoman dalam melakukan wawancara, alat perekam suara, kamera,

buku catatan dan alat tulis.

F. Pengolahan Data dan Analisa Data

Hasil observasi dan wawancara dikumpulkan dalam bentuk transkrip

kemudian data ditentukan melalui kategori berdasarkan tujuan penelitian.

Setelah hasil wawancara dan observasi dianalisa untuk meningkatkan

validitas data yang terkumpul. Data yang sudah diolah selanjutnya disajikan

dalam bentuk kuotasi yaitu hasil observasi dan pendapat – pendapat para
responden yang bertujuan untuk mendiskripsikan hasil penelitian sehingga

dapat diambil kesimpulan dan saran.

G. Dosen Pembimbing

1. SITI MASROCHAH, S.SI., M.KES.

2. SITI DARYATI, S.SI., M.SC.

Anda mungkin juga menyukai