Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tractus Urinarius adalah salah satu sistem kemih meliputi organ

yang menghasilkan, mengumpulkan, dan menghilangkan urin. Organ-organ

sistem kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Keempat

fungsi sistem kemih adalah Untuk mengatur komposisi kimia darah,

menghilangkan banyak zat yang tidak diperlukan dalam tubuh, mengatur

keseimbangan cairan dan elektrolit dan volume, dan menjaga keseimbangan

asam-basa tubuh (Bontrager, 2014).

Salah satu kelainan yang dapat terjadi pada anak-anak atau pediatrik

pada tractus urinarius, yaitu hydronephrosis. Hydronephrosis merupakan

pembesaran ginjal karena tertahannya urin. Hal ini disebabkan adanya

penyumbatan urin atau obstruksi. Penyumbatan ini terjadi karena adanya

tumor, batu ginjal, infeksi saluran kencing yang parah atau kelainan struktur

kongenital (Bontrager, 2014).

Keganasan hidronefrosis pada pediatrik dengan penyakit stadium

tinggi secara signifikan memiliki kelangsungan hidup rendah dengan angka

kematian 5 tahun 5% (Alexander, 2011).

Salah satu pemeriksaan traktus urinarius yang memanfaatkan sinar-

X dengan penyutikan media kontras secara intravena adalah pemeriksaan

urografi intravena (IVU) yang berfungsi untuk menggambarkan kalik minor

1
2

dan mayor, renal pelvis, ureter, dan vesika urinari, setelah penyuntikan

media kontras. Tujuan dari pemeriksaan IVU adalah untuk mengevaluasi

sistem tractus urinarius dan patologi atau kelainan anatomi (Bontrager,

2014).

Proyeksi pada IVU pediatrik antara lain foto polos abdomen yang

bertujuan untuk melihat persiapan pasien, foto 5 menit untuk melihat media

kontras mengisi ginjal, foto 15 menit bertujuan untuk melihat media kontras

mengisi vesika urinari, serta foto delay yang sesuai dengan klinis pasien

(Bontrager, 2014).

Sementara itu dalam penelitian lain mengatakan bahwa penggunaan

bahan media kontras menggunakan penyesuaian faktor eksposi berdasarkan

umur pasien, konsentrasi iodium, dan dosis media kontras. Pada pasien

pediatrik umur kurang dari 1 tahun menggunakan konsentrasi media kontras

150-200 mg/ml dengan dosis media kontras 2,5 ml/kg, untuk pasien

pediatrik umur antara 1 dan 2 tahun menggunakan konsentrasi media

kontras 200-250 mg/ml dengan dosis media kontras 2 ml/kg, untuk pasien

pediatrik umur lebih dari 2 tahun menggunakan konsentrasi media kontras

250-300 mg/ml dengan dosis media kontras 1,5 ml/kg, pasien pediatrik

umur lebih dari 6 tahun menggunakan konsentrasi media kontras 300-350

mg/ml dengan dosis media kontras 1-1,5 ml/kg (Sorantin, 2013).

Terdapat hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media

kontras dan pengaruhnya yaitu Vikositas, Osmolaritas, Blood brain-barrier,

dan Lipophylisity (Thomsen, 2014).


3

Vikositas atau kekentalan dan konsentrasi suatu larutan media

kontras dapat memperburuk efek sitotoksik dan vasoaktif dari media kontras

dan juga dapat menyebabkan potofisiologi sendiri. Vikositas yang tinggi

dapat mengurangi filtrasi dari glomerulus dan oksigenasi medula serta

menghambat aliran urin dan menyebabkan retensi ginjal oleh media kontras

(Seelinger, 2012).

Secara umum prosedur pemeriksaan IVU pada pediatrik di instalasi

radiologi RAA Soewondo Pati, yaitu dilakukan persiapan pasien. Persiapan

pasien yang dilakukan adalah satu hari sebelum pemeriksaan, makan bubur

lunak dan hanya boleh minum air putih atau susu. Kemudian puasa minimal

4 jam sebelum pemeriksaan.

Pasien pediatrik dapat langsung dilakukan pemeriksaan IVU tanpa

membuang air kemih terlebih dahulu. Foto yang digunakan dalam

pemeriksaan IVU pada pediatrik adalah foto polos abdomen untuk

memperlihatkan persiapan pasien. Foto 5 menit untuk menampakkan ginjal

terisi media kontras, foto 15 menit untuk memperlihatkan ureter terisi media

kontras, foto 30 menit untuk memperlihatkan vesika urinari terisi media

kontras dan Post Miksi (PM) untuk mengetahui pengosongan vesika urinari.

Pasien pediatrik di RSUD RAA Soewondo Pati dilakukan tes

sensitifitas secara langsung dengan pemasukan media kontras 3 cc terlebih

dahulu. Dosis media kontras yang digunakan pada pemeriksaan urografi

inravena pada pediatrik di instalasi radiologi RSUD RAA Soewondo Pati

yaitu untuk umur 5 tahun dengan berat badan 21 kg yaitu 33 ml


4

menggunakan media kontras berbahan iopamidol yang berkonsentrasi 370

mg/ml.

Pemeriksaan IVU pada pediatrik setelah foto 30 menit pasien

diminta turun dari meja pemeriksaan, kemudian diberitahu untuk minum air

putih hingga pasien buang air kemih. Setelah buang air kemih, pasien

kemudian difoto PM. Foto PM dilakukan dengan proyeksi AP supine.

Setelah melihat ada perbedaan prosedur dan dosis media kontras

yang gunakan pada pemeriksaan IVU pada pediatrik, maka penulis tertarik

untuk mengangkat judul tersebut menjadi karya tulis ilmiah " TEKNIK

PEMERIKSAAN UROGRAFI INTRAVENA PADA PEDIATRIK

DENGAN KASUS HIDRONEFROSIS DI INSTALASI RADIOLOGI

RSUD RAA SOEWONDO PATI”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur pemeriksaan Urografi Intravena pada Pediatrik

dengan kasus hidronefrosis di Instalasi Radiologi RSUD RAA

Soewondo Pati?

2. Mengapa pemeriksaan IVU Pediatrik menggunakan media kontras

dengan dosis 1½ ml/kg di Instalasi Radiologi RSUD RAA Soewondo

Pati?

3. Mengapa pemeriksaan IVU Pediatrik menggunakan media kontras

dengan konsentrasi 370 mg/ml di Instalasi Radiologi RSUD RAA

Soewondo Pati?
5

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Urografi Intravena pada

Pediatrik dengan kasus hidronefrosis di Instalasi Radiologi RSUD RAA

Soewondo Pati.

2. Untuk mengetahui alasan mengapa pemeriksaan IVU Pediatrik

menggunakan media kontras dengan dosis 1½ ml/kg di Instalasi

Radiologi RSUD RAA Soewondo Pati.

3. Untuk mengetahui alasan mengapa pemeriksaan IVU menggunakan

media kontras dengan konsentrasi 370 mg/ml di Instalasi Radiologi

RSUD RAA Soewondo Pati.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Dapat menambah informasi, pengetahuan dan wawasan tentang teknik

pemeriksaan IVU pada pediatrik.

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan referensi bagi penulisan karya ilmiah selanjutnya,

dengan tema yang sama.

b. Dapat memberikan masukan dalam peningkatan pelayanan

radiologi, khususnya pemeriksan IVU pada pediatrik di instalasi

radiologi RSUD RAA Soewondo Pati.


6

E. Keaslian Penelitian

1. Ristiyono, RS (2013), “Teknik Pemeriksaan Pielografi Intra Vena pada

Pediatrik Dengan Kasus Hidronefrosis di Pusat Diagnostik Terpadu

RSUD DR Soetomo Surabaya”. Merupakan Penelitian kualitatif dengan

pendekatan studi kasus. Persamaan terletak pada jenis pemeriksaan dan

metode pengumpulan data. Perbedaan terletak prosedur pemeriksaan

yang dilakukan, rumusan masalah, waktu penelitian, dan lokasi

penelitian.

2. Khusni, MT (2014), “Prosedur Pemeriksaan Intra Vena Pyelografi

(IVP) pada Pediatrik dengan Suspect Hydronephrosis di Instalasi

Radiologi RSUD DR. Soetomo Surabaya”. Merupakan Penelitian

kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Persamaan terletak pada jenis

pemeriksaan, obyek penelitian dan metode pengumpulan data.

Perbedaan terletak prosedur pemeriksaan yang dilakukan, rumusan

masalah, waktu penelitian, dan lokasi penelitian.

3. Lustiana, DL (2018), “Prosedur Pemeriksaan Intravenous Pyelography

(IVP) pada Kasus Hydronephrosis di Instalasi Radiologi RSUD

K.R.M.T Wongsonegoro Semarang”. Merupakan Penelitian kualitatif

dengan pendekatan studi kasus. Persamaan terletak pada jenis

pemeriksaan dan metode pengumpulan data. Perbedaan terletak

prosedur pemeriksaan yang dilakukan, rumusan masalah, obyek

penelitian, waktu penelitian, dan lokasi penelitian.

Anda mungkin juga menyukai