Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK PEMERIKSAAN

ANTEGRADE PYELOGRAFI
(APG)
Dosen : Ardiana, SKM,. MMRS
KELOMPOK 2
1. Arpina 2. Kukun 3. M.Alfariza
Ramadhina Riyanto iyas Nugraha
NPM:TRO/16/01111 NPM:TRO/16/01126 NPM:TRO/16/01127

5. Putri luftina 6. Titanica


4. Nadopa apriani Prisma R
Miptah
NPM:TRO/16/01137 NPM:TRO/16/01146
NPM:TRO/16/01135
7. Widiya Nur
Anisa
NPM : TRO/16/01148
DEFINISI
• Teknik atau prosedur pemeriksaan sinar X pada
sistem urinaria dengan menggunakan media kontras
yang dimasukkan melalui kateter yang telah di
pasang dokter urologi dengan cara nefrostoming
percutan.
TUJUAN
• Memperlihatkan anatomi dan lesi – lesi tractus
urinarius bagian proksimal
• Di lakukan setelah IVP gagal menghasilkan suatu
diagnosa yang informatif/ kurang akurat/ metode
RPG ( retrograde pyelography) tidak
memungkinkan
• Untuk menunjukkan gambaran renal pelvic dan
ureter.
• Menunjukkan obstruksi ureter akibat batu
● Nephrolitiasis : adanya timbunan zat
padat yang membantu pada ginjal,
mengandung komponen kristal.
Indikasi ● Ureterolithiasis : batu pada saluran
ureter.
● Nephritis : peradangan pada ginjal.
● Pyelonephritis : infeksi saluran kemih
● Trauma akut tractus urinarius
● Hydronephrosis: pembengkakan
ginjal.
Anatomi
● Ginjal merupakan alat penyaringan darah sehingga zat-
zat sisa metabolisme yang tidak berguna dan bersifat
racun dapat dikeluarkan dari dalam tubuh melalui air
kencing
● Ureter merupakan lanjutan dari renal pelvis. Ureter
terdiri dari 2 saluran yang masing- masing
bersambungan dari ginjal vesica urinaria.
● Kandung kemih atau vesica urinaria merupakan
musculus membran yang merupakan tempat
penampungan urine yang berbentuk kantong yang
dihasilkan oleh ginjal.
● Uretra adalah saluran sempit yang berpangkal pada
vesica urinaria, berfungsi untuk menyalurkan air
kemih keluar tubuh .
Tatalaksana Pemeriksaan

• Indikasi Media Kontras

1)Alergi terhadap media kontras

2)Urethritis akut atau peradangan akut pada saluran kemih.

3)Terjadi gangguan pendarahan pada saluran kemih.


1. Tanyakan riwayat alergi terhadap iodium maupun barium
2. Tanyakan apakah pasien mengkonsumsi obat- obatan
saat ini.
3. Apabila pasien wanita dalam usia produktif, tanyakan
apakah pasien sedang hamil atau tidak.
4. Hasil ureum dan creatinin normal.
5. Satu hari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan

Persiapan Pasien
6.
yang lunak/ rendah serat, misalnya bubur kecap.
12 jam sebelum pemeriksaan pasien minum obat
pencahar.
7. Selanjutnya, pasien puasa sampai pemeriksaan selesai
dilakukan.
8. Pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan tidak banyak
bicara.
9. Melepaskn benda- benda logam yang dapat
meneyebabkan adanya artefak.
10. Sebelum pemeriksaan dimulai pasien buang air kecil
untuk mengosongkan blass.
1. Media kontras, iodium 50cc, cairan
NaCI 100cc
2. Spuit dissposible 50 cc

Persiapan alat dan 3. Needle ( jarum suntik )


4. Handscoen
bahan 5. Clamp
6. Plester
7. Alkohol dan betadine
8. Pesawat sinar – X, kaset dan film
24x30 dan 30 x 40
● Kateter yang telah terpasang diklem
kemudian selang yang menghubung
dengan urin di cabut.
Prosedur ● Kontras medis di siapkan dengan
mencampur MK dan NaCI dengan

Pemeriksaan
perbandingan 1:3
● Sebelum memasukan MK dilakukan,
lakukan plain foto dengan kaset 30 x 40
orientasi ginjal
● Memasukkan media kontras yang sudah
di encerkan melalui kateter yang
langsung terhubung dengan
pelviocalyces.
● Foto 1 fokus pada renogram dan
pelviocalyceal sistem
Teknik ● Foto 2 fokus pada ureter bagian
proksimal dan pelviocalyceal sistem

pemeriksaan
● Foto 3 fokus pada uterer distal dan
vesika urinaria
● Foto terakhir dibuat untuk melihat
sekresi ginjal
Terdapat 3 seri pemotretan* dengan
menggunakan film 30x40
*Proyeksi yang dilakukan adalah AP dan
Oblique*
Teknik Radiografi APG (Antegrade Pyelography)
1. Plain Foto
Dilakukan dengan poto pelvis tampak ureter dengan proyeksi AP (Antero Posterior).
• Ketepatan Positioning
• Koreksi faktor eksposi
• Melihat kemungkinan adanya patologi Lain pada ureter.

• Posisi Pasien
Pasien Supine diatas meja pemeriksaan.
• Posisi objek
a. MSP tubuh ditengah meja pemeriksaan.
b. Daerah pelvis dan urethra ditempatkan di pertengahan meja pemeriksaan serta kedua kaki direnggangkan.
c. Kedua tangan diletakan disamping tubuh
• CR (Central Ray)
Vertikal tegak lurus kaset
• CP (Central Point)
5 cm diatas symphisis pubis
• FFD
100cm
• Respirasi
Ekspirasi tahan nafas
Kriteria Gambaran

Tampak gambaran tulang pelvis, kandung kemih, ureter dan urethra.


Teknik Radiografi APG (Antegrade Pyelography)
• Posisi Pasien
Pasien Supine diatas meja pemeriksaan.
• Posisi objek
a. MSP tubuh di tengah meja pemeriksaan
b. Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan.
c. MSP sejajar dengan pertengahan bucky.
d. Kedua tangan pasien diletakkan di samping tubuh.
• CR (Central Ray)
Vertikal tegak lurus kaset
• CP (Central Point)
Crista Ilaca
• FFD
100cm
• Respirasi
Ekspirasi tahan nafas
Kriteria Gambaran

Kriteria radiograf
Tampak gambaran tulang pelvis (ilium, ischium, sacrum dan symphisis
pubis).Tampak rongga pelvis, tampak kandung kemih dan urethra yang
terisi media kontras dengan kandung kemih tidak superposisi dengan
symphisis pubis.
Teknik Radiografi APG (Antegrade Pyelography)
OBLIQUE
• Posisi pasien
Pasien tidur telentang di atas meja pemeriksaan dan daerah panggul dimiringkan 35 – 40 derajat.
• Posisi objek
Daerah panggul diatur miring kira-kira 35 – 40 derajat ke kanan
dengan kaki kiri ditekuk sebagai tumpuan namun tidak menutupi gambaran.
Daerah pelvis dan urethra ditempatkan persis di pertengahan meja pemeriksaan.
• Central ray (CR)
Vertical tegak lurus kaset
• Central pint (CP)
5 cm di atas symphysis pubis dan 5 cm ke arah medial dari SIAS
• Focus Film Distance (FFD)
100 cm
• Respirasi: Ekspirasi tahan napas.
Kriteria radiograf
Tampak kontras mengisi urethra (Pars cavernosa, Pars membranecea, pars
prostatica)”
Proyeksi Lateral (Optional)

• Posisi pasien
Pasien tidur miring di salah satu sisi
• Posisi objek
Kedua lutut ditekuk sebagai fiksasi dan kedua lutut diberi bantalan
Daerah pelvis berada tepat pada pertengahan meja pemeriksaan
• Central ray (CR)
Vertikal tegak lurus kaset
• Central pint (CP)
5 cm diatas menuju ke belakang symphysis pubis
• Focus Film Distance (FFD)
100 cm
• Respirasi
Ekspirasi tahan napas
Kriteria radiograf
• Hip joint dan femur superposisi
• Tampak vesica urinaria terisi dengan kontras
THANK YOU
ANY QUESTIONS

Anda mungkin juga menyukai