Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK RADIOGRAFI 1

PEMERIKSAAN VERTEBRA THORACAL, LUMBAL, DAN COCCYX


DOSEN PEMBIMBING : SAIFUDIN,S.ST,M.Tr.ID

Disusun Oleh Kelompok 1 D-III TRR Purwokerto 1A:

ANANDA PUTRI NURDIAN P1337430319001


BETSY AILSA PAMRAYOGI P1337430319051
CHARIL UTAMI P1337430319055
EFAN HILMI FAUZI P1337430319015
HYANING SEKAR BETHARI P1337430319041
ISAAC JOSE CHRISTIANTO P133743031905
ISMI WIMALA SARI P1337430319077
REFSY FRIDAYANTO P1337430319033
ROIS RIZAL WIGUNA P1337430319069
WINDI DESTIYANA S. W. P1337430319007

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

PRODI D-III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


I. Teknik Pemeriksaan Vertebra Thoracal
A. Anatomi Fisiologi

B. Indikasi Pemeriksaan
 Compression Fraktur
 HNP (herniated nucleus pulposus)
 Osteoarthritis
 Spondylosis – menyempitnya foramen intervertebralis
C. Persiapan Pemeriksaan
1. Posisi Pasien

2. Alat dan Bahan


 Pesawat sinar-X
 Kaset radiografi ukuran 30 x 40 cm, 35 x 43 cm + grid
 Film X-Ray ukuran 30 x 40 cm, 35 x 43 cm + grid
 Marker R dan L dan plester
 Apron
 Alat fiksasi (softbag)

D. Proyeksi Pemeriksaan
1. Proyeksi Anterior Posterior (AP)
Memperlihatkan fraktur kompresi, subluksasi, kyphosis

a) Posisi Pasien
Supine dengan posisi lengan disamping tubuh
b) Posisi Obyek
- MSP segaris dengan CR dan Mid line meja
- Posisi knee fleksi
- Pastikan tidak ada pergerakan thorax maupun pelvis
- Eksposi dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas.
c) CR : tegak lurus dengan T7 (8-10 cm dibawah jugular
notch)
d) FFD : 100 cm

e) CP :
f) Ukuran kaset : 30 x 40 cm

2. Proyeksi Lateral Position


Memperlihatkan fraktur kompresi, subluksasi, kyphosis
a) Posisi Pasien
Pasien tidur miring ke salah satu sisi dengan posisi kaki di tekuk
b) Posisi Obyek
 MCP segaris dengan CR dan Mid line meja
 Posisi kedua kaki fleksi
 Letakkan fiksasi dibawah abdomen
 Pastikan tidak ada pergerakan
 Eksposi dilakukan pada saat ekspirasi & tahan nafas
c) CR : tegak lurus dengan T7 (8-10 cm dibawah jugular notch)
d) FFD : 100 cm
e) CP :
f) Ukuran Kaset : 30 x 40 cm

3. Proyeksi Oblique Position – AP dan PA


Memperlihatkan zhygapopisial joint vertebra thoracal

a) Posisi Pasien
Pasien supine atau erect posisi lateral
b) Posisi Obyek
 Rotasikan pasien 20⸰ (derajat) dari lateral agar membentuk sudut 70⸰ dari
meja pemeriksaan (RPO/LAO)
 Posisikan tangan dan kaki agar posisi tidak berubah
 Eksposi dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas
c) CR : tegak lurus dengan T7 (8-10 cm dibawah jugular notch)
d) FFD : 100 cm
e) CP :
f) Ukuran Kaset : 30 x 40 cm

II. Teknik Pemeriksaan Vertebra Lumbal


A. Anatomi Fisiologi

B. Indikasi Pemeriksaan
1. Fraktur
2. HNP ( herniated nucleus pulposus)
3. Lordosis
4. Metastase
5. Scoliosis
6. Spina bifida – kongenital (vertebra tidak berkembang)
7. Spondylosis – menyempitnya foramen intervertebralis

C. Persiapan Pemeriksaan
1. Posisi Pasien

2. Alat dan Bahan


 Pesawat sinar-X
 Kaset radiografi ukuran 18 x 24, 24 x 30, 30 x 40 cm + grid
 Film X-Ray ukuran 18 x 24
 Marker R dan L dan plester
 Apron
 Alat fiksasi (softbag)

D.Proyeksi Pemeriksaan

1. Proyeksi Antero Posterior (AP) atau Postero Anterior (PA)

Memperlihatkan fraktur, scoliosis, neoplastic processes

a) Posisi Posien
Posisi pasien supine, prone maupun erect
b) Posisi Obyek
 MSP diatur pada pertengahan kaset
 Pastikan tidak ada rotasi di pelvis

c) CR : tegak lurus meja pemeriksaan

d) FFD : 100 cm

e) CP : iliac crest

f) Ukuran kaset : 30 x 40 cm

2. Proyeksi Lateral

Memperlihatkan fraktur, spondylolisthesis, neoplastic processes, osteoporosis


a) Posisi Pasien
Posisi pasien lateral recumbent
b) Posisi Obyek
 MSP diatur pada pertengahan kaset
 Beri alat fiksasi di bawah punggung agar posisi lumbal paralel
dengan meja pemeriksaan
 Pastikan posisi true lateral
c) CR : tegak lurus meja pemeriksaan
d) FFD : 100 cm
e) CP : iliac crest
f) Ukuran Kaset : 30 x 40 cm

3. Proyeksi Oblique

Memperlihatkan spondylolysis

a) Posisi Pasien
Semi supine (RPO & LPO), semiprone (RAO & LAO)
b) Posisi Obyek
 Atur body rotasi 45⸰ (derajat), spinal collum pada pertengahan kaset
 Beri bantalan di bawah punggung, knee di fleksikan senyaman
mungkin
c) CR : tegak lurus meja pemeriksaan
d) FFD : 100 cm
e) CP : 4 cm diatas iliac crest
f) Ukuran Kaset : 30 x 40 cm

4. Proyeksi Lateral L5-S1


Memperlihatkan spondylolisthesis L5-S1
a) Posisi Pasien
Posisi pasien lateral recumbent
b) Posisi Obyek
 MSP diatur pada pertengahan kaset
 Beri alat fiksasi dibawah punggung agar posisi lumbal paralel dengan
meja pemeriksaan
 Pastikan posisi true lateral
c) CR : tegak lurus meja pemeriksaan
d) FFD : 100 cm
e) CP : 4 cm inferior iliac, 5 cm posterior ASIS crest,
sinar 5⸰-8⸰ caudad
f) Ukuran Kaset : 18 x 24 cm

5. Proyeksi AP Axial L5-S1

Memperlihatkan sacroiliac joint

a) Posisi Pasien
Posisi pasien supine
b) Posisi Obyek
 MSP diatur pada pertengahan kaset
 Pastikan tidak ada rotasi di pelvis
c) CR : chepalad 30⸰ untuk male & 35⸰ untuk female
d) FFD : 100 cm
e) CP : pada SIAS
f) Ukuran Kaset : 18 x 24 cm

III. Teknik Pemeriksaan


D. Anatomi Fisiologi

E. Indikasi Pemeriksaan
1. Fraktur
2. Fissure
3. Corpus Alienum
4. Kelainan patologi lainnya
F. Persiapan Pemeriksaan
1. Posisi Pasien
Duduk menyamping pada tepi meja pemeriksaan dan atur ketinggian
pasien sehingga lengan pasien nyaman di atas meja pemeriksaan.
2. Alat dan Bahan
 Pesawat sinar-X
 Kaset radiografi ukuran 18 x 24
 Film X-Ray ukuran 18 x 24
 Marker R dan L
 Apron
 Softbag
G. Proyeksi Pemeriksaan
1. Proyeksi Antero Posterior (AP)

a) Posisi Pasien
Duduk menyamping pada tepi meja pemeriksaan dan atur ketinggian
pasien sehingga lengan pasien nyaman di atas meja pemeriksaan.
b) Posisi Obyek
 Kedua lengan lurus di atas kaset
 Atur antebrachi true AP dengan cara mengukur ketinggian yang sama
kedua epicondilus dengan permukaan kaset.
 Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan.
 Gunakan selalu apron pada pasien

c) CR : vertikal tegak lurus

d) FFD : 100 cm

e) CP : mid antrebrachi

f) Ukuran Kaset : 24 x 30 cm portrait

2. Proyeksi Lateral

a) Posisi Pasien
Duduk menyamping pada tepi meja pemeriksaan dan atur ketinggian
pasien sehingga lengan pasien nyaman di atas meja pemeriksaan.
b) Posisi Obyek
 Atur lengan bwh fleksi 90 derajat dengan lengan atas dgn tepi
ulanaris menempel kaset.
 Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan.
 Gunakan selalu apron pada pasien
c) CR : vertikal tegak lurus
d) FFD : 100 cm
e) CP : pertengahan antrebrachi
f) Ukuran Kaset : 24 x 30 cm portrait

IV. Teknik Pemeriksaan Elbow Joint


A. Anatomi Fisiologi
B. Indikasi Pemeriksaan

1.dislokasi/luksasi

2.fraktur, fissure

3.kelainan patologi lainnya

C. Persiapan Pemeriksaan
1) Posisi Pasien
Duduk menyamping pada tepi meja pemeriksaan dan atur ketinggian pasien
sehingga lengan pasien nyaman di atas meja pemeriksaan.
2) Alat dan Bahan
 Pesawat sinar-X
 Kaset radiografi ukuran 18 x 24
 Film X-Ray ukuran 18 x 24
 Marker R dan L
 Apron
 Softbag

D. Proyeksi Pemeriksaan

1. Proyeksi Antero Posterior (AP)

a) Posisi Pasien
Duduk menyamping pada tepi meja pemeriksaan dan atur ketinggian
pasien sehingga lengan pasien nyaman di atas meja pemeriksaan.

b) Posisi Obyek
 Kedua lengan extension
 Atur elbow joint ditengah kaset.
 Pastikan ketinggian kedua epicondilus sama tinggi terhadap kaset
c) CR : vertikal tegak lurus
d) FFD : 100 cm
e) CP : di pertengahan kedua condylus.
f) Ukuran Kaset : 18 x 24 cm portrait

2. Proyeksi Lateral

a) Posisi Pasien
Duduk menyamping pada tepi meja pemeriksaan dan atur ketinggian
pasien sehingga lengan pasien nyaman di atas meja pemeriksaan

b) Posisi Obyek
 Letakan elbow joint pada pertengahan kaset
 Lengan atas fleksi 90 derajat , jika perlu letakkan sandbag Menjepit
telapan tangan untuk fiksasi.
c) CR : vertikal tegak lurus
d) FFD : 100 cm
e) CP : di pertengahan elbow
f) Ukuran Kaset : 18 x 24 cm

Anda mungkin juga menyukai