Anda di halaman 1dari 36

TR SHOULDER JOINT

By : Kadek Yuda Astina, S.ST., M.Kes (TID)


Definisi
• Ilmu yang mempelajari tatacara / prosedur pemeriksaan tulang sendi
bahu dengan menggunakan sinar-x untuk menegakan diagnosa
Anatomi Shoulder
Indikasi
• Trauma
• Fraktur
• Dislokasi
• Osteoarthritis
• Osteoporosis
• Calcium Deposit
Persiapan
Persiapan Pasien
• Tidak ada persiapan khusus, hanya melepaskan benda logam
(radiopaque) dari objek yang akan diperiksa

Persiapan Alat dan Bahan


• Pesawat Sinar-X
• Kaset + Film (24X30 cm) atau 18x24 cm
• Grid
• Marker R/L
• Alat Proteksi/Shielding
• Alat immobilisasi (sand bag, wedge spon, dll)
Proteksi Radiasi
• Thyroid shield
• Gonad Shield
• Apron
• Pembatasan lapangan penyinaran (kolimasi)
• Penggunaan Faktor Eksposi yang tepat
Merills 2016
1. AP External, neutral, internal rotation humerus
2. AP oblique GRASHEY
3. AP Oblique APPLE
4. Transthoracic Lateral Lawrence
5. Inferosuperior Axial Lawrence
6. Inferosuperior Axial Rafert Modification
7. Inferosuperior Axial West Point
8. Superoinferior Axial
9. Tangential Neer
10. Tangential Fisk Modification
11. AP Axial
12. AP Axial Stryker “Notch”
13. AP Axial Oblique Gart
Clark, 2016
Rutin Non Trauma
1. AP (External rotasi)
1. AP Axial
2. AP (Internal Rotasi)
2. Superoinferior
3. Posterior oblique (Grashey projection)
3. Inferosuperior
4. Supero-inferior (axial)
Trauma
1. AP (external rotation)
2. Supero-inferior (axial)
3. Apical oblique (Garth projection)
4. Supero-inferior modified (modified axial –
Wallace projection)
5. Anterior oblique (Y projection)
6. Infero-superior (axial)
Bontrager, 2018
Khusus (Non Trauma)
Rutin (Non Trauma)
1. Inferosuperior Axial (Lawrence Method),
1. AP External Rotation 2. PA Transaxillary (Hobbs Modification),
2. AP Internal Rotation 3. Inferosuperior Axial (Clements Modification),
4. AP Oblique (Grashey Method)
5. Apical AP Axial
6. Intertubercular (Bicipital) Sulcus (Fisk Modificatio
Rutin (Trauma) Khusus (Trauma)
3. AP Neutral Rotation 1. Tangential—Supraspinatus Outlet (Neer
Method),
4. Transthoracic Lateral
2. AP Apical Oblique Axial (Garth Method)
5. PA Oblique (Scapular Y View)
Proyeksi AP (External*, Internal*, Neutral Rotation**)
ket : *non trauma; ** trauma

Posisi Pasien :
• Erect atau Supine
Posisi Objek :
• Posisikan scapula humeral joint yang diperiksa pada pertengahan IR
• Abduksikan dan Ekstensikan anthebrachi
a. Ekternal Rotasi
• Rotasikan lengan (supinasi tangan) ke arah lateral sampai epicondylus distal humerus parallel IR
b. Internal Rotasi
• Rotasikan lengan (pronasi tangan) ke arah medial sampai epicondylus distal humerus tegak lurus
IR
c. Neutral Rotasi
• Rotasikan lengan ke arah medial sehingga telapak tangan menempel pada sisi samping
(Epicondylus membetuk sudut 450 dengan IR)
Eksternal, Internal,
Neutral (AP Shoulder)
CR : Tegak Lurus Kaset
CP : 1 inchi inferior Proc. Coracoid
FFD : 40 inch = 102 cm
Kolimasi
• Pada empat sisi shoulder mencangkup shoft tissue
Tahan Napas saat eksposi
Kriteria Evaluasi
External Rotasi*
• Tampak proyeksi AP Proksimal Humerus
• Tampak Greater Tubercle secara keseluruhan pada sisi lateral proximal
humerus
• Lesser Tubercle superimposisi dengan caput humerus
Internal Rotasi*
• Tampak proyeksi lateral proksimal humerus
• Tampak Lesser Tubercle secara keseluruhan pada sisi medial caput humerus
• Greater Tubercle superimposisi dengan caput Humerus
Neutral Rotasi**
• Tampak Greater dan Lesser Tubercle superimposisi dengan caput humerus
Proyeksi Transthoracic Lateral
Posisi Pasien:
• Erect / supine
• Pastikan batas atas (Shoulder Joint) dan batas bawah (elbow joint) tidak terpotong
Posisi Objek:
• Letakkan shoulder pasien yang sakit menempel dengan kaset
• Rotasikan tangan neutral rotasi
• Angkat lengan yang tidak diperiksa ke atas kepala
• Elevasikan shoulder yang tidak diperiksa semaksimal mungkin agar tidak
superimposisi
• Pastikan thorax true lateral, humerus tidak superimposisi dengan vertebra
CR : Tegak Lurus Kaset melewati thorax
CP : leher surgical humerus
FFD : 40 inch = 102 cm
Kolimasi
• Kolimasi mencangkup sisi samping
jaringan humerus
• Batas atas : 2.5 cm shoulder dan batas
bawah: 2.5 cm elbow
Pasien tahan napas saat eksposi
Kriteria Evaluasi
• Tampak humerus dari sisi lateral dan
glenohumeral joint yang melewati thorax
tanpa superimposisi dengan humerus yang
tidak diperiksa
• Body humerus ditampak dengan jelas di
bagian anterior vertebra thoracal
• Tidak tampak pergerakan pasien (blur pada
humerus) dikarenakan Teknik tahan napas
PA Oblique (Scapular Y View)
Posisi Pasien:
• Erect atau Recumbent
Posisi Objek :
• Bagian scapula yang diperiksa menempel dengan kaset
• Tubuh pasien dioblikan 45 -60 derajat dari anterior sehingga border medial scapula tegak
lurus dengan kaset
• tangan saling menyilang (tangan yang dekat scapula yang diperiksa memegang bahu yang
berlawanan, dan tangan yang jauh dari scapula yang diperiksa memengang standar kaset /
bucky)
Atau
• Fleksikan elbow yang dengan scapula yang diperiksa dan letakkan dibelakang thorax
sedangkan tangan yang berlawanan memegang standar kaset / bucky)
CR : Tegak Lurus Kaset
CP : 2 inchi inferior AC joint pada
scapulohumeral joint
FFD : 40 inch = 102 cm
Kolimasi
• Kolimasi mencangkup 4 sisi dari
scapula (shoulder Joint)
Tahan napas saat eksposi
Kriteria Evaluasi
• Tampak true lateral scapula, proximal
humerus, dan scapulohumeral joint
• Body scapula tidak superimposisi dengan
costae
• Acromion dan Proc. Coracoid tampak
simetris membentuk huruf “Y”
PROYEKSI KHUSUS SHOULDER JOINT
Inferosuperior Axial Projection
“Metode Lawrence Dan Modifikasi Rafert”
Posisi Pasien:
• Pasien dalam posisi supine, dan ganjal kepala, bahu, & siku pasien dengan bantal yg kira-kira tebalnya 3
inci (7,5 cm)
Posisi Objek :
• Sebisa mungkin letakkan objek yg akan difoto pd sudut 450 hingga sepanjang poros/sendi tubuh.
• Kemudian humerus di eksorotasi sehingga ibu jari akan mengarah kebawah.
• atur agar lengan bawah dan tangan dalam posisi nyaman.
• Posisikan kepala pasien agar menghadap berlawanan arah dengan bahu yg akan diperiksa.
• Letakkan kaset pd atas bahu yg akan diperiksa dan sedekat mungkin dengan leher.
• Ganjal keset dengan kantung pasir/penopang kaset vertikal.
FFD : 100 cm
CR : horizontal arah axilla dengan sudut 15-30o
CP : acromioclavicular joint
Kriteria gambaran : Tampak gambar proximal humerus, scapulohumeral
joint yg overlap, prosess coracoid, acromioclavicular joint, tendon
subscapular
Inferosuperior Axial Projection
“Metode West Point”
Posisi Pasien :
• Prone. Hadapkan kepala pasien berlawanan arah dengan bahu yang sedang diperiksa
Posisi Objek :
• Abduksikan lengan yg terluka pd tepi meja dlm posisi 90o.
• Putar bagian depan lengan dlm posisi nyaman pd tepi meja.
• Gunakan alas dibawah bahu yang sedang diperiksa letakkan kaset vertikal pd posisi tepi
kaset menyentuh leher.
• Topang kaset dengan penahan kaset vertikal.
FFD : 100cm
CR : 25o cranial (25o anterior & medial)
CP : midscapulohumeral joint
• Kriteria Gambaran :
• tampak gambar kelainan tulang pd glenoid
rim pasien dengan bahu yg tidak stabil.
• Caput humerus bebas dari process coracoid,
glenoidhumeral joint, shoulder joint
Superoinferior Axila Projection
Sebelum melakukan posisi ini, teliti apakah pasien mampu menggerakan lengannya membentuk sudut kecil hingga
sudut yg besar dengan tepat keseluruh poros tubuh. Dan layak untuk melakukannya

Posisi Pasien :
• Dudukan pasien diujung meja diatas kursi atau tempat duduk lainnya yg cukup tinggi agar bahu dpt
ditempatkan diatas kaset selama pemeriksaan.
Posisi Objek :
• Tempatkan kaset dekat dengan ujung meja dan sejajar dengan meja.
• Letakan object yang terluka keposisi sedekat mungkin disudut yg tepat kesepanjang poros tubuh.
• Pasien disandarkan menyamping dan letakkan bahu ditas pertengahan kaset.
• Atur siku pasien membentuk sudut 90o dan dlm posisi prone.
• Arahkan kepala pasien kearah bahu yang tdk terluka.
• Atur sandaran tubuh keatas atau kedepan untuk menempatkan humeral epicondyles pd posisi vertikal.
FFD: 100 cm
CR : 5-150 Caudad
CP : Shoulder Joint
Kriteria gambaran :
• Tampak gambar glenoidohumeral joint, acromioclavicular joint,
prosess coracoid subscapularis.
Inferosuperior Axial Projection
“Modifikasi Clements”
Posisi Pasien :
• lateral recumbent dengan ditopang oleh sisi tubuh yg tdk terluka.
• Lenturkan bagian pinggul & ltutut pasien.
Posisi Objek :
• angkat tangan yg terluka membentuk sudut 90o dan menghadap ke langit-langit.
Tempatkan kaset pd bagian atas bahu.
• Pegang kaset dengan tangan yg tdk terluka atau dengan alat yg aman.
• Tahan napas sejenak hingga selasai pemotretan.
FFD : 100 cm
CR : Horizontal terhadap kaset
CP : Axilla
Kriteria Gambaran :
• Tampak gambar caput humerus, shoulder joint, prosess coracoid, acromion.
Proyeksi tangensial
(metode Neer)
Posisi pasien:
• berdiri atau berbaring di meja pemeriksaan.
Posisi obyek:
• obligue 45-60º anterior menempel pada kaset.
• Lengan abduksi.
FFD : 100cm
CR: 10-15˚ caudal
CP: scapulohumeral joint.
• Kriteria gambar: proximal humerus superposisi dengan scapula
Proyeksi tangensial (metode fisk)

CR : Horisontal lurus kaset


CP : pertengahan caput humerus

CR: 10-15º cranial


SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai