Anda di halaman 1dari 7

Teknik Pemeriksaan Radiografi Vertebra

Cervical
Pemeriksaan radiografi vertebra cervical adalah pemeriksaan
radiografi untuk melihat anatomi ataupun kelainan-kelainan pada
vertebra cervical (tulang leher). Teknik-teknik dasar yang biasa
digunakan untuk pemeriksaan ini meliputi proyeksi Anterior Posterior
(AP) open mouth, Anterior Posterior (AP) axial, Axial Oblique, Lateral,
dan Lateral Swimmer’s. Akan tetapi proyeksi-proyeksi tersebut
digunakan sesuai klinis. Sekarang kita akan belajar tentang proyeksi
Oblique baik AP maupun PA serta proyeksi Lateral Swimmer’s.
silahkan simak… :)
PROYEKSI AP AKSIAL OBLIQUE
Posisi RPO dan LPO
Proyeksi oblique digunakan untuk menunjukkan foramina
intervertebralis cervical. Pertama kali dijelaskan oleh Barsony dan
Koppenstein. Kedua sisinya diperiksa untuk perbandingan.
Kaset : Kaset yang digunakan dalam proyeksi ini yaitu kaset dengan
ukuran 8×10 inchi (18x24cm) memanjang
SID: Gunakan SID sekitar 60-72 inchi (152-183 cm). Hal ini ditujukan
untuk mengurangi magnifikasi karena OID meningkat.
Posisi pasien : Tempatkan pasien dalam posisi terlentang atau tegak
menghadap tabung x-ray. Posisi tegak (berdiri atau duduk) lebih baik
untuk kenyamanan pasien dan memudahkan untuk memposisikan
pasien.

Posisi objek : Posisikan tubuh pasien dengan sudut45 derajat, dan


pusatkan cervical di tengah IR.Aturpusat IR pada cervical tiga (1 inch
[2,5 cm] superior ke titik yang paling menonjol dari kartilago tiroid)
untuk mengimbangi angulasi cephalic dari pusat sinar.
Posisi Berdiri : Mintalah pasie dukuk atau berdiri lurus dan rileks.
Kemudian sandarkan bahu yang berdekatan dengan grid vertikal
bertujuan untuk dukungan. Pastikan bahwa rotasi tubuh adalah 45
derajat. Pasien diminta melihat lurus ke depan, dan jika diperlukan
angkat dan julurkan dagu sehingga mandibula tidak tumpang tindih
tulang belakang. Hindari rotasi dagu untuk mencegah superposisi
dengan cervical.
Posisi Semisupine : Putar kepala pasien dan tubuh sekitar 45 derajat.
Kemudian pusatkan cervical spine pada garis tengah grid. Berikan
pengganjal di bawah dada dan pinggul ditinggikan. Selain itu beri
pengganjal di bawah kepala pasien, dan sesuaikan sehingga kolumna
servical mendatar. Periksa kembali dan sesuaikan rotasi tubuh 45
derajat. Tinggikan dagu pasien dan julurkan rahang seperti untuk
posisi berdiri. Hindari rotasi dagu untuk mencegah superposisi
dengan cervical.
Proteksi Radiasi : Gunakan Perisai gonad.
Respirasi : Tahan nafas
Central ray : Sinar diarahkan ke C4 pada sudut 15-20 derajat
cephalad sehingga sinar pusat bertepatan dengan sudut foramina
Struktur ditunjukkan : Gambar yang dihasilkan menunjukkan
foramina intervertebralis dan pedikel terjauh dari IR dan proyeksi
miring dari badan dan bagian lain dari vertebra cervical.
Kriteria Evaluasi
Berikut ini perlu dibuktikan dengan jelas:
 Foramina intervertebralis membuka pada gambaran, dari C2-C3
ke C7-T1
 Terbuka diskus intervertebralis space
 Ukuran dan kontur foramina sama
 Dengan mengangkat dagu sehingga tidak menyababkan
overlaping pada atlas dan axis
 Tulang oksipital tidak tumpang tindih aksis
 Tampak keselutuhan vertebra C1 sampai C7 dan T1
PROYEKSI PA AKSIAL OBLIQUE
Posisi RAO dan LAO
Kaset : Kaset yang digunakan dalam proyeksi ini yaitu kaset dengan
ukuran 8×10 inchi (18x24cm) memanjang
SID : SID 60 sampai 72 inchi (152-183 cm) dianjurkan karena jarak
OID meningkat
Posisi pasien : Tempatkan pasien tiduran atau berdiri tegak dengan
membelakangi tabung x-ray. Untuk kenyamanan pasien dan
pengaturan objek yang akurat, posisi berdiri atau berdiri tegak lebih
disukai.
Posisi objek :
Posisi Upright : Mintalah pasien untuk duduk atau berdiri tegak
dengan lengan di samping dan bahu menempel pada grid. Putar
tubuh pasien dengan sudut 45 derajat untuk menempatkan lubang
foramina sejajar dengan IR. Pusatkan cervical spine ke garis tengah
grid.
Semiprone Posisi : Atur tubuh pasien pada sudut 45 derajat dan
cervical spine berpusat pada garis tengah grid. Mintalah pasien
menggunakan lengan dan menekuk lutut untuk mengangkat tubuh
dan mempertahankan posisi. Tempatkan pengganjal yang sesuai di
bawah kepala pasien untuk menempatkan kolumn cervical sejajar
dengan IR. Untuk memungkinkan penyudutan caudal dari sinar pusat,
maka pusat IR di tingkat dari C5 (1 inch [2,5 cm] caudal ke titik yang
paling menonjol dari tiroid kartilago). Sesuaikan posisi kepala pasien
sehingga midsagittal plane sejajar dengan bidang tulang belakang.
Tinggikan dan julurkan dagu pasien secukupnya untuk mencegah
superimposisi mandibula dengan vertebra servikal bagian atas.
Hindari rotasi dagu untuk mencegah superposisi dengan cervical.
(Dagu harus menoleh sedikit untuk posisi semiprone.)
Proteksi Radiasi : Gunakan Perisai gonad.
Respirasi : Tahan nafas
Central ray : Diarahkan ke C4 pada sudut 15 sampai 20 derajat
caudad sehingga bertepatan dengan sudut foramina
Struktur ditunjukkan : Gambar yang dihasilkan menunjukkan
foramina intervertebralis dan pedikel pada IR dan proyeksi obliq dari
tubuh serta bagian lain dari kolumna cervical.
Kriteria Evaluasi
Berikut ini seharusnya tak secara jelas menunjukkan:
 Terbukanya foramina intervertebralis, dari vertebra servikal
pertama dan kedua sampai vertebra cervical ketujuh dan toracal
pertama
 Terbuka diskus space intervertebralis
 Mengangkat dagu dan menjulurkan rahang menyababkan
mandibula tidak overlap dengan vertebra servikal pertama dan kedua
 Tulang oksipital tidak tumpang tindih aksis
 Tampak ketujuh cervical dan vertebra thoracic pertama

PROYEKSI LATERAL (Metode Twining)


R atau posisi L
Proyeksi ini sering disebut proyeksi “LATERAL SWIMMER’S“.
Kaset : Kaset yang digunakan dalam proyeksi ini yaitu kaset dengan
ukuran 24 x 30 cm memanjang

Posisi pasien : Tempatkan pasien pada posisi lateral, baik duduk


atau berdiri, didepan perangkat grid vertikal.
Posisi objek : Pusatkan midcoronal plane tubuh pada garis tengah
grid. Tinggikan lengan yang berdekatan dengan perangkat grid
vertikal, tekukkan siku dan kemudian lengan bawah ditempatkan di
kepala pasien. Atur ketinggian IR sehingga berpusat pada level C7-
T1, yang akan berada pada level vertebra prominens posterior. Atur
kepala pasien dan tubuh menjadi posisi true lateral, dengan
midsagittal plane paralel terhadap bidang IR. Tekan bahu pasien yang
terjauh dari IR sebanyak mungkin, dan gerakan keanterioe tubuh.
Kemudian gerakan bahu paling dekat dengan IR lebih ke posterior
tubuh. Tujuannya agar satu bahu ditempatkan sedikit anterior dan
sedikit posterior lainnya, dengan ketinggian simultan dari satu bahu
dan depresi dari bahu yang berlawanan. Penempatan bahu ini cukup
untuk mencegah caput humeri superimposisi dengan tulang belakang.
Proteksi Radiasi : Gunakan Perisai gonad.
Respirasi : Tahan nafas. Jika pasien dapat kooperatif dan dapat
diimobilisasi, waktu paparan yang lama (mA rendah) harus digunakan
ketika pasien mengambil napas pendek. Napas pendek dapat
mengaburkan anatomi paru-paru.
Central ray :• Diarahkan ke ruang antar-diskus C7 dan T1: (1) tegak
lurus jika bahu tertekan dengan baik atau (2) menyudut 5 derajat
caudal jika bahu tidak dapat tertekan dengan baik. Collimation harus
sangat dekat untuk mengurangi radiasi hambur dan meningkatkan
kontras.
Struktur ditunjukkan : Gambar yang dihasilkan menunjukkan
proyeksi lateral vertebra cervical bawah dan vertebta thoracal atas
diantara kedia bahu.
Kriteria Evaluasi
Berikut ini perlu dibuktikan dengan jelas:
 Gambaran lateral dari vertebra yang tidak terlalu rotasi.
 Kedua bahu terpisah satu sama lain
 Tampak daerah vertebra dari sekitar C5 sampai T4

 X-ray penetrasi daerah bahu


Nah sekarang udah tahu kan proyeksi Basic yang biasa digunakan
untuk pemeriksaan radiografi vertebra cervical?? Akan tetapi masih
banyak proyeksi yang digunakan untuk vertebra cervical selain
proyeksi-proyeksi diatas. Jadi tetap semangatlah belajar…

https://bocahradiography.wordpress.com/2012/09/14/teknik-
pemeriksaan-radiografi-vertebra-cervical-bag-2/

Anda mungkin juga menyukai