Anda di halaman 1dari 5

ROYEKSI PELVIS OUTLET DAN INLET PADA PEMERIKSAAN TRAUMA PELVIS

A. AP Axial “ Outlet “ Projection (Untuk Tulang Pelvis Anterior / Inferior) :


Taylor Method
Patologi yang ditampakkan : Proyeksi ini sangat bagus untuk memperlihatkan pubis
bilateral, ischium pada fraktur pelvis dan displacement.
Faktor teknik :
kaset 24 x 30 cm melintang atau 30 x 35 cm (bontrager,2001) di RS Hasan Sadikin
biasanya menggunakan kaset 35 x 43 cm.
 Memakai Moving atau stationary grid
Shielding : Gonad shield dapat dipakai jika tidak menutupi organ penting dari pelvis.
Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan / brankard kepala diberi bantal
supaya nyaman, kaki ekstensi dan supaya nyaman lutut diganjal dengan spon.
Posisi Obyek : MSP diatur di tengah meja pemeriksaan, pastikan tidak ada rotasi dari
pelvis, SIAS kedua sisi berjarak sama dengan meja pemeriksaan , tengah kaset untuk
proyeksi CR.

Gambar 1. AP axial proyeksi outlet, CR 40 ° cephalad

Central Ray :
 Sudut sinar Cephalad 20 – 35 ° untuk laki-laki, dan 30 - 45 ° untuk female.
( Perbedaan sudut ini oleh karena perbedaan ketajaman antara pelvis laki – laki dan
perempuan ).
 Sinar langsung menuju titik tengah 1- 2 Inches ( 3 – 5 cm ) distal ke tepi superior Sympisis
Pubis atau trochanter mayor.
 SID / FFD : 100 cm (minimum)
Gambar 2. AP axial proyeksi outlet

Kolimasi : Pada keempat sisi daerah yang diperiksa .


Ekspos : pada saat tahan nafas.

Gambar 3. AP axial proyeksi outlet

Kriteria radiografi :
Struktur yang tampak : Superior dan Inferior ramus pubis , body pubis, ramus
ischium tampak dengan baik, dengan minimal superposisi.
Posisi : Tidak ada rotasi, foramen obtutator dan ischium bilateral bentuk dan ketajamannya
sama.
Kolimasi dan CR : Penyudutan CR yang betul dibuktikan dengan minimalnya tulang
pelvis anterior / inferior . Titik tengah sympisis joint seharusnya pada tengah lapangan
penyinaran. Tepi lateral lapangan penyinaran memanjang pada kedua sisi head femoral dan
acetabulum. Tepi Superior dan inferior lapangan penyinaran termasuk pada body
dan superior ramus pubis dan ischial tuberosities.
Kriteria Eksposi : Body dan ramus pubis superior tampak baik tanpa over eksposi
pada rami ischium. Tepi tulang dan trabekular marking tulang pubis dan ischium tampak
tajam,
Tanpa ada indikasi gerakan.

B. AP AXIAL “ INLET ” PROJECTION : PELVIS


Patologi yang ditampakkan :
Proyeksi axial dari pelvic ring ( rongga pelvis ) ini untuk menentukan trauma pelvis
pada posterior displacement rotasi kedalam atau keluar dari pelvis anterior.
Faktor Teknik :
 Kaset ukuran 30 x 35 cm atau 35 x 43 cm
 Menggunakan Moving atau stationary grid.
Shielding : Gonad shield mungkin untuk pasien laki-laki jika tidak menutupi organpenting
anatomi pelvis.
Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan / brankard kepala diberi bantal
supaya nyaman, kaki ekstensi dan supaya nyaman lutut diganjal dengan spon.

Gambar 4. axial proyeksi outlet, CR 40 ° caudad tegak lurus pada bidang inlet

Posisi Obyek : MSP diatur di tengah meja pemeriksaan, pastikan tidak ada rotasi dari
pelvis, SIAS kedua sisi berjarak sama dengan meja pemeriksaan ,tengah kaset untuk
proyeksi CR.
Central Ray :
 Sudut sinar Caudad 40 ° tagak lurus pada bidang inlet .
 Sinar langsung pada titik garis tengah setinggi SIAS.
 SID / FID minimum 100 cm.
Gambar 5. AP axial proyeksi intlet

Kolimasi : Pada keempat sisi daerah yang diperiksa .


Ekspos : pada saat tahan nafas.

Gambar 6. AP axial proyeksi intlet

Kriteria radiografi :
Struktur yang tampak : Proyeksi ini menampakkan rongga pelvis atau inlet (superior
aperture).
Posisi : Tidak ada rotasi, Tulang ischium tampak semua bentuk dan ketajamannya.
Kolimasi dan CR : Penyudutan dan centering yang betul dibuktikan
dengan superposisinya bagian anterior dan posterior pelvic inlet (rongga pelvis).
Tengah pelvic inlet (rongga pelvis) seharusnya berada di tengah lapangan penyinaran. Tepi
lateral lapangan penyinaran memanjang pada kedua sisi head femoral dan acetabulum.
Tepi Superior dan inferior lapangan penyinaran termasuk pada ala dan superior ramus
pubis .
Kriteria Eksposi : Eksposi yang optimal menampakkan superposisi
bagian anterior dan posterior rongga pelvis. Aspek lateral dari ala biasanya over eksposi.
Tepi tulang dan trabekular marking tulang pubis dan ischium tampak tajam,Tanpa ada
indikasi gerakan.

Pustaka :
Bontrager Kenneth L, 2001, Textbook o Radiographic Positioning and Related Anatomy,
Fifth Edition, Mosby, A Harcourt Health Company St. Louis Philadelphia

Posted by R Catur at 23:06


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Teknik radiografi

Reactions:

No comments:

Anda mungkin juga menyukai