Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI HIP JOINT

Dosen Pengampun : Ferdinand Ginting Manik, SKM,MARS


Disusun Oleh : Adylla Hasanah Putry (32211001)

PROGRAM STUDI DIII RADIOLOGI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA JAKARTA
TAHUN AJARAN 2021/2022

HIP JOINT
A. INDIKASI DAN TUJUAN PEMERIKSAAN
Indikasi pemeriksaan hip joint yaitu Fraktur.

B. Anatomi
Sendi panggul atau articulatio coxae adalah sebuah sendi sinovial yang dibentuk oleh tulang
femur pada bagian caput femur dan tulang pelvis pada acetabulum dan mempunyai
konfigurasi ball and socket. Konfigurasi sendi ini memungkinkan sendi ini mempunyai
kelebihan dalam stabilitas weight bearing sekaligus kebebasan pergerakan. Dalam keadaan
normal sendi ini dapat bergerak kearah abduksi (0-450), adduksi (0-300),fleksi (0-1400),
ekstensi (0-100), eksorotasi (0-500) dan endorotasi (0-400). Asetabulum terbuka kearah depan
dan bawah kira-kira sebanyak 300. Collum femur mempunyai inklinasi ke depan (anteversi)
berkisar 0-300 dan mempunyai inklinasi keatas kira-kira 12,50.

Sendi ini terdapat otot dan ligamen. Otot-otot bagian anterior terdapat otot-otot pada lapisan
superfisial yaitu M. Psoas Mayor,M.Pektinieus dan M.Iliakus dan otot pada lapisan profunda
yaitu M. Rektus Femoris, M. Iliopsoas, M. Obturator Ekstema dan ligamentum Ileofemoral.
Otot bagian posterior terdapat otot pada lapisan superfisial yaitu M. Gluteus, M. obturator
internus, M.Kuadratus Femoris dan M.Piriformis dan otot pada lapisan profunda yaitu M.
Gemelli, M. ObturatorEkterna, M. Obturator internus dan ligamentum iskiofemoralis.

C. PROYEKSI PEMERIKSAAN

1. AP PROJECTION
 PP (Posisi Pasien) = pasien supine dengan kaki sedikit di renggangkan jika
memungkinkan tungkai bawah diputar ke dalam 30 derajat dan bagian lateral ankle
diganjal menggunakan bantal pasir.
 PO (Posisi Objek)= Posisi Pelvis harus simetris dengan kedua sisi berjarak sama terhadap
meja pemeriksaan.
 Ukuran kaset = 24x30 cm Vertikal
 CR = Tegak Lurus Vertikal
 CP = Pada garis tengah tubuh kurang lebih 2,5 cm diatas sympisis pubis / Columb
Femuris
 FFD = 90 cm
 Luas lapangan = Dari Symphisis pubis sampai 1/3 Distal Femur
 Marker = R/ L Orientasi AP

Kriteria Gambaran : Tampak tulang pubis, Crista Pubis, Crista iliac, Acetabulum, Femoral Head,
Greater Trochanter, Femoral Neck, Lesser Trochanter, dan Body femur.
Kriteria Evaluasi :
 Tampak Tulang Pubis dan Ischi superposisi diatas sacrum dan coxigis
 Kedua Foramen obturatorium harus simetris.
 Ramus pubis dan ischi harus dekat dengan tengah-tengah radiografi
 Sendi paha harus masuk.

2. LATERAL PROJECTION RIGHT OR LEFT POSITION

 PP (posisi pasien) = Pasien tiduran dengan posisi recumbent seeing lateral dari femur dan
panggul menempel meja pemeriksaan.
 PO (Posisi Objek) = Sendi panggul ditempelkan ditengah meja, lutut sedikit ditekuk
(Flexi), tungkai sisi yang lain diluruskan,diletakkan dibelakang tungkai sisi yang
diperiksa dan diganjal dengan bantal.
 Ukuran kaset = 24x30 cm Vertikal
 CR = Vertikal tegaklurus terhadap kaset
 CP = pada tegak lurus pada tengah-tengah kaset.
 FFD = 90 cm
 Luas lapangan = dari symphisis pada sampai 1/3 disal femur
 Marker = R/L Orientasi AP
Kriteria gambaran : Acetabulum, femoral head, femoral neck, lesser trochanter, ischial
tuberosity.

Kriteria Evaluasi =
 Hip Joint Acetabulum dan head femoralharus tampak.
 Femoral neck superposisi dengan trochanter mayor lebih besar pada proyeksi ini.

Dislokasi hip joint adalah suatu kejadian/peristiwa menyakitkan dimana komponen


peluru/bola/caput humeri tulang paha keluar dari tempatnya/acetabulum. Sehingga
mengalami rasa nyeri, karena caput humeri bergerak/bekerja bukan pada tempatnya lagi.

Anda mungkin juga menyukai