Anda di halaman 1dari 5

Towne Methode (AP Axial)

Deskripsi :
Meskipun metode towne menunjukkan keadaan umum, pada tahun 1912 Grashey
mempresentasikan deskripsi pertamanya poyeksi AP Axial tulang kranium. Tahun 1926
Altschul merekomendasikan dengan tekanan dagu dan CR (arah sinar) langsung melewati
foramen magnum dngan sudut 400 ke caudad. Towne merkomendasikan bahwa dengan tekanan
dagu, CR (arah sinar) langsung MSP dari titik 3 inci (7,5 cm) di atas alis ke foramen magnum.
Towne tidak spesifik memberikan sudut CR (arah sinar) , tapi tentu saja ini akan tergantung
pada kelenturan leher.

Gb. 1. Towne Method

Teknik Pemeriksaan Methode Towne


A. Indikasi Pemeriksaan
Berhubung menurut sumber yang di dapat tidak ada yang menyebutkan alasan klinis khusus
mengenai penggunaan methode towne, maka dapat dikatakan penggunaan methode towne pada
pemeriksaan skull bertujuan untuk mendapatkan detail gambaran anatomi daripada tulang
oksipital dan foramen magnum. Di samping juga dorsum sellae, petrous bones, dan juga os.
Mastoids.

B. Persiapan Pasien dan Persiapan Alat


1. Persiapan Pasien
Beberapa persiapan yang perlu dilakukan terhadap pasien antara lain :
Melepaskan benda-benda logam yang dikenakan pasien di daerah yang akan diperiksa
seperti : perhiasan-perhiasan logam agar tidak merusak gambar radiografi.
Mempersilahkan pasien untuk mengganti pakaian yang dikenakan dengan baju khusus
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2. Persiapan Alat
Persiapan pada alat atau bahan yang akan digunakan pada saat pemeriksaan radiografi
antara lain :
Pesawat sinar-X (faktor eksposisi : kV, mA, S dan kondisi pesawat)
Kaset dan film yang sesuai dengan daerah yang akan diperiksa (untuk method towne
digunakan ukuran 10 x 12 inchi (24 x 30 cm)
Marker (pemberi tanda R :right, L :left)
Alat fiksasi (mencegah pergerakan objek seperti : sand bag, spoon, dsb)
C. Posisi Pasien
Pasien dalam keadaan supine/duduk tegak, pusatkan MSP tubuh ke garis tengah grid.
Tempatkan lengan dalam posisi yang nyaman dan atur bahu untuk dibaringkan dalam
bidang horizontal yang sama.
Pasien hyprshenic dalam posisi duduk tegak jika memungkinkan.
Bila ini tidak memungkinkan, untuk menghasilkan proyeksi yang diinginkan pada
bagian oksipital asal oleh penyudutan CR Caudad dengan mengangkat kepala dan
mengaturnya dalam posisi horizontal. Stewart, merekomendasikan sudut 400. Proyeksi
oksipitofrontal ditemukan oleh Hass dapat digunakan dalam proyeksi AP Axial pada
pasien hypersthenic.

Metode Hass adalah kebalikan dari proyeksi AP Axial (Towne), tapi


memberikan hasil sebanding.
a. Posisi Objek
Atur pasien sehingga MSP tegak lurus dengan garis tengah kaset.
Fleksikan leher secukupnya, garis orbito meatal tegak lurus ke bidang film.
Bila pasien tidak dapat memfleksikan lehernya, aturlah aturlah sehingga garis infra
orbito meatal tegaklurus dan kemudian menmbah sudut CR 70 .
Untuk memperlihatkan bagian oksipito basal atur posisi film sehingga batas atas
terletak pada puncak cranial. Pusatkan kaset pada foramen magum.
Untuk membatasi gambaran dari dorsum sellae dan ptrous pyramid, atur kaset sehingga
titik tengah akan bertepatan dengan CR
Periksa kembali posisi dan imobilisasi kepala.
Tahan napas saat ekspose.

Gb. 2. Posisi Pasien method towne (supine)

b. FFD (SID) : 40 inchi (96 cm)


1. Arah Sinar (CR) dan Titik Bidik (CP)
o CR (central ray) = Untuk pemeriksaan umum, arahkan CR ke foramen
magnum dengan penyudutan caudad (1) 300 ke garis orbito meatal atau (2) 370
ke garis infraorbitomeatal.
o CP (central point) = diarahkan menuju MSP (mid sagittal plane) dengan titik
kira-kira 2-2,5 inchi (6 cm) diatas glabella, dan diarahkan ke pertengahan film.

2. Struktur Gambar dan Kriteria Gambar


Struktur Gambar yang Tampak
Proyeksi AP Axial menunjukkan gambaran simetris dari petrous pyramid, bagian posterior,
foramen magnum, tulang oksipital dan bagian posteiror tulang parietal, proyeksi dorsum sellae
dan procesus clinoid dalam foramen magnum. Proyeksi ini juga digunakan untuk mempelajari
tomographic telinga, canal wajah, foraminal jugular dan foramina rotundum.
-Kriteria Gambar
Hal-hal berikut seharusnya diperlihatkan dengan jelas :
Jarak dari batas lateral tengkorak ke tepi lateral foramen magnum sama kedua sisinya.
Petrous pyramid sama kedua sisinya.
Dorsum sellae dan procesus clinoid posterior tampak dalam foramen magnum
Tulang oksipital dan foramen magnum harus tampak jelas
Gb. 3 Kriteria gambar proyeksi AP Axial (towne method)
3. Proteksi Radiasi
Untuk petugas
Atur jarak (min 1 m)
Shielding (pelindung Pb)
Waktu (s)
Untuk Pasien
Faktor Eksposi (kV, mA, s)
Shield gonads (apron)
Batasi lapangan / area penyinaran

Tabel 1. Faktor Eksposi Towne Methode

Sumber :
Greenfield, George B, MD, 1973, A Manual of Radiographic
Positioning, Chicago: University of Health Sciences/The Chicago Medical School

www.rtstudents.com. 1998, Radiography of The Skull By N.J.Oldnall; Tameside General


Hospital

Anda mungkin juga menyukai