Anda di halaman 1dari 13

ⓘ Optimised by Google just now

View original

http://catatanradiograf.blogspot.com/2010/01/pemeriksaan-radiografi-skull-methode.html

Catatan Radiograf ™Menu

Just want to share although slightly....

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SKULL “METHODE TOWNE”


8:26 PM AJUNK ARTAWIJAYA IGN 2 COMMENTS

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemeriksaan radiografi skull merupakan pemeriksaan radiografi yang relatif perlu diperhatikan, selain karena anatomi dari
skull yang kompleks serta bentuk wajah dan variasi anatomis pada setiap orang berlainan immobilisasi maksimal juga sangat
dibutuhkan untuk mendapatkan gambar radiograf skull yang berkualitas. Secara garis besar pemeriksaan skull dpat dipisahkan
menjadi pemeriksaan tengkorak (skull), sinus, nasal bones, facial bones, orbita, zygoma dan mandibula.

Untuk pemeriksaan skull banyak memiliki variasi proyeksi yang digunakan, hal ini bertujuan untuk mendapatkan spesialisasi dan
karakter gambaran radiograf yang berbeda dari masing-masing anatomi skull. Dan dalam kesempatan kali ini akan dibahas
mengenai teknik pemerikaan radografi skull dengan methode towne

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana teknik pemeriksaan radiografi skull dengan menggunakan method towne .

2. Bagaimana kriteria gambar yang dihasilkan melalui pemeriksaan skull dengan methode towne.

1.3. Tujuan

Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini maka dapat disimpulkan tujuan penulisan makalah
ini menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus.

1.3.1. Tujuan Umum


Mahasiswa dapat memahami teknik pemeriksaan radiografi skull terutama towne methode.
1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui posisi pasien dan persiapan lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan
radiografi skull methode towne.
2. Memahami kriteria gambaran radiograf yang tepat pada pemeriksaan methode towne.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Memberikan gambaran mengenai pemeriksaan radiograf skull dengan methode towne secara jelas.

Memberikan pemahaman tentang kriteria gambaran radiograf methode towne yang baik dan benar.

TINJAUAN TEORI
2.1. Anatomi Skull

Skull atau tengkorak membentuk rangka kepala dan muka, termasuk pula mandibula, yaitu tulang rahang
bawah. Tengkorak terdiri atas 22 tulang (atau 28 tulang termasuk tulang telinga), dan ditambah lagi 2
atau lebih tulang-tulang rawan hidung yang menyempurnakan bagian anteroinferior dari dinding-dinding
lateralis dan septum hidung (nasal).Adapun pembagiannya dapat di gambarkan sebagai berikut :

1. 8 buah tulang tengkorak (cranial bones)

Tulang – tulang yang berfungsi melindungi otak (gubah otak), terdiri dari :

· 1 os. Frontal

· 2 os. Parietal

· 1 os. Occipital

· 1 os. Ethmoid

· 1 os. Sphenoid

· 2 os. Temporal

· Ditambah
2 Os. Maleus

· 2 Os. Inkus -->> os. telinga

· 2 Os. Stapes
2. 14 tulang rangka muka (facial bones)
Berfungsi memberi bentuk, struktur pada wajah serta menyokong tulang-tulang di dalam wajah,
Melindungi bagian tepi atas sistem pernafasan dan saluran pencernaan,
Bersama-sama cranial membentuk lengkung mata (eye sockets), tediri dari :

· 2 os. maxillary bones

· 2 os. nasal

· 2 os. lacrimal

· 2 os. zygoma (malar)

· 2 os. palatine

· 2 os. inferior nasal conchae

· 1 os. vomer

1 os. mandible

2.2. Landmark Dalam Pemeriksaan Radiografi Skull

Saat memposisikan kepala pasien, harus diperhatikan bentuk wajah dan variasi anatomis landmark untuk
dapat menentukan bidang yang akan digunakan setepat mungkin disesuaikan dengan posisi kaset.
Telinga, hidung, dan dagu bukanlah patokan yang tepat. bagian tubuh seperti mastoid tipos, dan orbital
margin merupakan landmark yang tepat.

Adapun beberapa garis anatomi yang digunakan sebagai landmark pemeriksaan radiografi skull antara
lain :

Gb. 2. Anterior Landmark

2.2. Teknik Pemeriksaan Radiografi Skull

Ada lima posisi dasar yang umumnya digunakan dalam pemeriksaan radiografi skull, yakni :

· PA
· PA Axial (Caldwell)

· Lateral

· AP Axial (Towne)

· SMV (Submentovertical).

Ringkasan singkat mengenai proyeksi pemerikaan radiografi skull dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Proyeksi Pemeriksaan Radiografi Skull (dalam bahasa Inggris)

PEMBAHASAN DAN HASIL

3.1. Towne Methode (AP Axial)

Deskripsi :

Meskipun metode towne menunjukkan keadaan umum, pada tahun 1912 Grashey
mempresentasikan deskripsi pertamanya poyeksi AP Axial tulang kranium. Tahun 1926 Altschul
merekomendasikan dengan tekanan dagu dan CR langsung melewati foramen magnum dngan sudut
400 ke caudad. Towne merkomendasikan bahwa dengan tekanan dagu, CR langsung MSP dari titik 3 inci
(7,5 cm) di atas alis ke foramen magnum. Towne tidak spesifik memberikan sudut CR, tapi tentu saja ini
akan tergantung pada kelenturan leher.

Gb. 3. Towne Method

3.2. Teknik Pemeriksaan Methode Towne

3.2.1. Indikasi Pemeriksaan

Berhubung menurut sumber yang di dapat tidak ada yang menyebutkan alasan klinis khusus mengenai
penggunaan methode towne, maka dapat dikatakan penggunaan methode towne pada pemeriksaan skull
bertujuan untuk mendapatkan detail gambaran anatomi daripada tulang oksipital dan foramen
magnum. Di samping juga dorsum sellae, petrous bones, dan juga os. mastoids

3.2.2. Persiapan Pasien dan Persiapan Alat

a. Persiapan Pasien

Beberapa persiapan yang perlu dilakukan terhadap pasien antara lain :


 Melepaskan benda-benda logam yang dikenakan pasien di daerah yang akan diperiksa seperti :
perhiasan-perhiasan logam agar tidak merusak gambar radiografi.
 Mempersilahkan pasien untuk mengganti pakaian yang dikenakan dengan baju khusus yang telah
dipersiapkan sebelumnya.

b. Persiapan Alat
Persiapan pada alat atau bahan yang akan digunakan pada saat pemeriksaan radiografi antara lain :

 Pesawat sinar-X (faktor eksposisi : kV, mA, S dan kondisi pesawat)


 Kaset dan film yang sesuai dengan daerah yang akan diperiksa (untuk method towne digunakan
ukuran 10 x 12 inchi (24 x 30 cm)
 Marker (pemberi tanda R :right, L :left)
 Alat fiksasi (mencegah pergerakan objek seperti : sand bag, spoon, dsb)

3.2.3. Posisi Pasien

o Pasien dalam keadaan supine/duduk tegak, pusatkan MSP tubuh ke garis tengah grid.
o Tempatkan lengan dalam posisi yang nyaman dan atur bahu untuk dibaringkan dalam bidang
horizontal yang sama.
o Pasien hyprshenic dalam posisi duduk tegak jika memungkinkan.
o Bila ini tidak memungkinkan, untuk menghasilkan proyeksi yang diinginkan pada bagian oksipital
asal oleh penyudutan CR Caudad dengan mengangkat kepala dan mengaturnya dalam posisi
horizontal. Stewart, merekomendasikan sudut 400. Proyeksi oksipitofrontal ditemukan oleh Hass
dapat digunakan dalam proyeksi AP Axial pada pasien hypersthenic.
o Metode Hass adalah kebalikan dari proyeksi AP Axial (Towne), tapi memberikan hasil
sebanding.

3.2.4. Posisi Objek

o Atur pasien sehingga MSP tegak lurus dengan garis tengah kaset.
o Fleksikan leher secukupnya, garis orbito meatal tegak lurus ke bidang film.
o Bila pasien tidak dapat memfleksikan lehernya, aturlah aturlah sehingga garis infra orbito meatal
tegaklurus dan kemudian menmbah sudut CR 70 .
o Untuk memperlihatkan bagian oksipito basal atur posisi film sehingga batas atas terletak pada
puncak cranial. Pusatkan kaset pada foramen magum.
o Untuk membatasi gambaran dari dorsum sellae dan ptrous pyramid, atur kaset sehingga titik
tengah akan bertepatan dengan CR
o Periksa kembali posisi dan imobilisasi kepala.
o Tahan napas saat ekspose.

Gb. 4. Posisi Pasien method towne (supine)

3.2.5. FFD (SID) : 40 inchi (96 cm)


3.2.6. Arah Sinar (CR) dan Titik Bidik (CP)

· CR (central ray) = Untuk pemeriksaan umum, arahkan CR ke foramen magnum dengan penyudutan
caudad (1) 300 ke garis orbito meatal atau (2) 370 ke garis infraorbitomeatal.

· CP (central point) = diarahkan menuju MSP (mid sagittal plane) dengan titik kira-kira 2-2,5 inchi (6
cm) diatas glabella, dan diarahkan ke pertengahan film.

3.2.7. Struktur Gambar dan Kriteria Gambar


- Struktur Gambar yang Tampak

Proyeksi AP Axial menunjukkan gambaran simetris dari petrous pyramid, bagian posterior, foramen
magnum, tulang oksipital dan bagian posteiror tulang parietal, proyeksi dorsum sellae dan procesus
clinoid dalam foramen magnum. Proyeksi ini juga digunakan untuk mempelajari tomographic telinga,
canal wajah, foraminal jugular dan foramina rotundum.

- Kriteria Gambar

* Hal-hal berikut seharusnya diperlihatkan dengan jelas :

· Jarak dari batas lateral tengkorak ke tepi lateral foramen magnum sama kedua sisinya.

· Petrous pyramid sama kedua sisinya.

· Dorsum sellae dan procesus clinoid posterior tampak dalam foramen magnum

Tulang oksipital dan foramen magnum harus tampak jelas

Gb. 5.

Kriteria gambar proyeksi AP Axial (towne method)

3.2.8. Proteksi Radiasi


Untuk petugas

o Atur jarak (min 1 m)

o Shielding (pelindung Pb)

o Waktu (s)

Untuk Pasien

o Faktor Eksposi (kV, mA, s)

o Shield gonads (apron)


o Batasi lapangan / area penyinaran
Tabel 2. Faktor Eksposi Towne Methode

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan makalah ini antara lain :

i. Methode towne pada pemeriksaan skull bertujuan untuk mendapatkan detail gambaran
anatomi daripada tulang oksipital dan foramen magnum. Di samping juga dorsum sellae, petrous bones,
dan juga os. Mastoids.

ii. Hal-hal berikut seharusnya diperlihatkan dengan jelas :

a. Jarak dari batas lateral tengkorak ke tepi lateral foramen magnum sama kedua sisinya.

b. Petrous pyramid sama kedua sisinya.

c. Dorsum sellae dan procesus clinoid posterior tampak dalam foramen magnum

d. Tulang oksipital dan foramen magnum harus tampak jelas

3.2. Saran

Beberapa saran yang ingin penyusun utarakan menyangkut penyusunan makalah ini antara lain :

· Penggunaan methode towne dapat menghasilkan gambaran radiograf yang jelas dari oksipital dan
foramen magnum pada pemeriksaan skull. Sehingga dalam dunia kerja nantinya proyeksi ini hendaknya
dapat diaplikasikan semaksimal mungkin oleh seorang radiografer.

DAFTAR PUSTAKA

www.rtstudents.com. 1998, Radiography of The Skull By N.J.Oldnall; Tameside General Hospital

Greenfield, George B, MD, 1973, A Manual of Radiographic Positioning, Chicago: University of Health
Sciences/The Chicago Medical School
Posted in: Radiologi,Skull,Towne Metode

Newer Post

Older Post

Home

2 komentar:

Vanika Satria says:

September 15, 2016 at 10:39 AM

Reply

kak share materi dasar teknik radiografi soal posisi arah sinar dsb.. trimakasih

INDO BET118 says:

March 20, 2018 at 6:19 PM

Reply

SELAMAT DATANG DI WWW.INDOBET118.NET


*** 1 USER ID UNTUK SEMUA GAME ***
SPORTSBOOK | LIVECASINO | POKER | IDNLIVE
DAFTAR SEGERA DI INDOBET118 YANG MENYEDIAKAN BERBAGAI BONUS MENARIK
Promo Terbaru INDOBET118.NET :
- Minimal Deposit 25ribu
- Minimal Withdraw 50ribu
- Bonus Deposit MEMBER BARU Sportsbook 100%
- Bonus Sportsbook Mix Parlay 100%
- Bonus Turnover 0.3% Setiap Hari Senin
- Bonus Casino Rollingan 0.8% Setiap Hari Senin
BCA - MANDIRI - BRI - BNI
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
LIVECHAT INDOBET118.NET 24 JAM ONLINE
Pin BBM : DC9F7968
LINE : IndoBet118
WECHAT : IndoBet118
SKYPE : IndoBet118
GMAIL : officialindobet118@gmail.com
WA : +855 81 435 074

Bola Online
Taruhan Online
Taruhan Bola
Sportsbook
Sbobet
IDN Bola
Judi Bola
Agen Bola
Piala Dunia 2018
Piala Dunia
FIFA 2018
Taruhan Piala Dunia
Jadwal Piala Dunia
Agen Taruhan FIFA

Post a Comment

Terimakasih telah mampir. Silahkan berikan komentar anda. Salam.

Link ke posting ini

Create a Link

ABOUT ME

AJUNK ARTAWIJAYA IGN

"Love what you do, do what you love"

VIEW MY COMPLETE PROFILE

TRANSLATOR

Select
LanguageAfrikaansAlbanianAmharicArabicArmenianAzerbaijaniBasqueBelarusianBen
galiBosnianBulgarianCatalanCebuanoChichewaChinese (Simplified)Chinese
(Traditional)CorsicanCroatianCzechDanishDutchEsperantoEstonianFilipinoFinnishFre
nchFrisianGalicianGeorgianGermanGreekGujaratiHaitian
CreoleHausaHawaiianHebrewHindiHmongHungarianIcelandicIgboIndonesianIrishItali
anJapaneseJavaneseKannadaKazakhKhmerKoreanKurdish
(Kurmanji)KyrgyzLaoLatinLatvianLithuanianLuxembourgishMacedonianMalagasyMal
ayMalayalamMalteseMaoriMarathiMongolianMyanmar
(Burmese)NepaliNorwegianPashtoPersianPolishPortuguesePunjabiRomanianRussian
SamoanScots
GaelicSerbianSesothoShonaSindhiSinhalaSlovakSlovenianSomaliSpanishSundaneseS
wahiliSwedishTajikTamilTeluguThaiTurkishUkrainianUrduUzbekVietnameseWelshXh
osaYiddishYorubaZulu
Powered by Translate

DAFTAR CATATAN
1.Teknik Radiografi Kepala

2.Teknik Radiografi Kepala (Towne)

3.Teknik Radiografi Sinus

4.Teknik Radiografi Nasal Bone (I)

5.Teknik Radiografi Nasal Bone (II)

6.Teknik Radiografi Tulang Mastoid

7.Teknik Radiografi Arcus Zygomaticum

8.Teknik Pemeriksaan Temporal Mandibula Joint (TMJ)

9.Teknik Radiografi Dental

10.Teknik Radiografi Cervical

11.Teknik Radiografi Clavicula

12.Teknik Radiografi Thorax

13.Teknik Radiografi Pelvimetri

14.Teknik Radiografi Lutut Pada Kasus OA

15.Teknik Radiografi Calcaneus

16.Teknik Radiografi Os.Pedis

17.Teknik Radiografi Jari Kaki (TOES)

18.Teknik Radiografi Pada Kasus Atresia Ani

BLOG ARCHIVE
2009 (1)

2010 (82)

January (16)

FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN BENTUK PADA CITRA RADIOG...

RADIASI SERTA EFEK YANG DITIMBULKAN PADA MANUSIA

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI LUTUT (KNEE) PADA PE...

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SKULL “METHODE TOWNE”

My Profile
EVALUASI MEDIA KONTRAS INTRAVASCULAR PADA IBU MENY...

Teknik Radiografi Cervical

TEKNIK RADIOGRAFI CLAVICULA

TEKNIK RADIOGRAFI THORAX

USG Kidney (English Radiology)

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA KASUS APENDISITI...

Radiasi

Infertilitas

Cara Kerja X-Ray

Terima Kasih

Contact Us

February (18)

March (12)

April (3)

May (2)

June (1)

July (1)

August (19)

September (1)

October (1)

November (5)

December (3)

2011 (9)

2012 (8)

2013 (1)

2015 (1)

SOCIAL NETWORK

Catatan Radiograf on Twitter


TOTAL PAGEVIEWS
PARTNER'S LINK
ATRO Bali

Badan Narkotika Nasional (BNN)

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)

Belajar MRI

Cafe Radiologi

GARUDA Radiology KROYA

Goresan Kontras Radiografer

Ikatan Fisikawan Medis Indonesia

Info Nuklir

Learning Radiology

PARI (Perhimpunan Radiografer Indonesia)

PARI Bali

Peralatan Radiologi

Portal Radiografi Imaging

Pos Radiografer

Pusat Kajian Radiografi dan Imejing

Radiografer.Net

Radiologi Imaging Indonesia

Radiologi Medical Care

Radiologi Surabaya

Radiology Zone

RSUP Sanglah Denpasar

Sentra Informasi Radiologi

Twiz Blog

wiki Radiography

Zona Radiograf
STATISTICS

1,139,877
Copyright © 2012 Catatan Radiograf ™ | Powered by Ajunk Artawijaya

Subscribe to our RSS FeedFollow Us on TwitterBe our fan on Facebook

HOMEFacebookTwitterCurriculum VitaeKONVENSIONAL »X-Ray »DefinitionUsageUpper


ExtrimityLower ExtrimityOthersCT SCAN »History and DefinitionMRI »History and
DefinitionUSG »TechniqueProteksi RadiasiKesehatan dan Keselamatan KerjaCONTACT US

FeedBurnerEditTeknik Radiografi Intra Venous Pyelography (IVP)Sekilas Tentang CTR (Cardio


Thoracic Ratio)Anatomi AbdomenEditEditNetworkedBlogsFollow this blogEdit

Anda mungkin juga menyukai