Disusun oleh:
Nur Adilah Ulyatifah
(151910383015)
Sedangkan tulang tengkorak yang tampak dari depan adalah tulang frontal, zygomaticum, orbita,
nasale, maxilla, dan mandibula, namun tidak semua tulang ini dapat diraba di permukaan wajah.
Tulang frontal membentuk bagian dahi, tulang zygomaticum membentuk penonjolan pada pipi
(tulang pipi), tulang maxilla membentuk rahang atas, dan tulang mandibula membentuk rahang
bawah (Moore, 2015). Pangkal hidung dibentuk oleh ossa nasalis dan disempurnakan dengan
adanya tulang rawan hyalin yang membentuk cuping hidung (Snell, 2006).
2.2. CT Scan
CT-Scan adalah gambaran yang dibangun oleh computer menggunakan x-ray yang dikumpulkan
dari berbagai titik di sekeliling dan membentuk bagian yang disebut scanned sehingga dapat
menghasilkan gambaran cross-sectional tomographic plane (slice) yaitu irisan dari bagian tubuh
(Bontrager, 2001)
BAB III
MATERI PRAKTIKUM
3.1. Tata Laksana Praktikum
1. Buka aplikasi Radian Dicom
2. Pilih menu Scan Folder
3. Pilih data CT-Scan
4. Tunggu data masuk ke aplikasi
5. MPR : pilih MPR
6. Buat irisan sesuai dengan metode Facial Buttresses
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1. Hasil dan Analisa
a. Vertical Plane
1. Nasomaxillary (NM)
Analisis: pada nasomaxillary difokuskan kepada tulang nasal. Untuk mendapatkan tulang
nasal, kita mampu menarik axis coronal pada bidang axial, sehingga pada bidang coronal
akan terlihat tulang nasal.
2. Zygomaticmaxillary (ZM)
Analisa: pada posterior border of mandible arahkan axis pada salah satu ramus mandibula,
pada irisan axial, lurusan axis mengikuti arah atau bentuk ramus mandibula, kemudian
luruskan axis dengan ramus mandibula pada irisan coronal dan lakukan hal yang sama
pada irisan sagittal. Digunakan untuk evaluasi ramus mandibular, TMJ, dan pada salah
satu sisi dapat digunakan untuk pemeriksaan CT-Scan inner ear, karena cochlea sebelah
kanan dapat tervisualisasi cukup jelas.
b. Horizontal Plane
1. Superior Orbital RIM
Analisa: pada superior orbital RIM mampu dievaluasi dengan cara menarik axis sagittal
pada bidang coronal yaitu area superior orbital. Sebelum menarik axis, sebaiknya
simetriskan terlebih dahulu agar mempermudah menemukan titik superior orbital.
Digunakan untuk evaluasi os frontal dan wajah bagian atas.
2. Inferior Orbital RIM
Analisis: Superior orbital RIM mampu dievaluasi dengan cara menarik axis sagittal pada
bidang coronal yaitu area superior orbital. Sebelum menarik axis, sebaiknya simetriskan
terlebih dahulu agar mempermudah menemukan titik superior orbital. Digunakan untuk
evaluasi wajah bagian tengah yaitu zygomatic arc, os orbita dan sinuas ethmoidalis.
3. Maxillary Alveolar/Hard Palate
Analisa: pada maxillary alveolar difokuskan pada tulang rahang atas, mampu dievaluasi
dengan cara menarik axis coronal pada bidang axial, lalu pada bidang axial garis
difokuskan dibagian depan. Digunakan untuk evaluasi os maxilla dan sinus maxillaris.
4. Mandibular Alveolar