Anda di halaman 1dari 8

Format Laporan

Laporan dikerjakan secara individu, ditulis tangan menggunakan pena warna biru. Kertas
A4 70gr, Margin kanan/kiri/atas/bawah : 3cm/4cm/3cm/3cm

Struktur Laporan:
COVER
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1.2 Dasar Teori
BAB II METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Alat dan Bahan
1.2 Tata Laksana Percobaan
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Data Hasil Percobaan
1.2 Pengolahan Data
1.3 Analisa Hasil
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulam
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mata Praktikum

1. MRI Kepala tanpa kontras

Tujuan:
Dapat melakukan scanning pada pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras dengan
menentukan :
1. Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan MRI kepala
2. Penentuan Sequence
3. Penentuan irisan dan batas-batasnya
4. Penentuan parameter scanning
5. Rekonstruksi hasil citra
6. Dokumentasi citra (filming)

Dasar Teori
Pemeriksaan MRI kepala merupakan pemeriksaan yang paling banyak dilakukan
pada modalitas MRI. Hal ini dikarenakan MRI sangat unggul dalam menampilkan jaringan
lunak khususnya pada jaringan otak, pembuluh darah, dan jaringan saraf di organ kepala.

a) Anatomi Otak

Gambar 1.1 transvers brain anatomy (westbrook 2014)


Gambar 1.2 Oblique brain anatomy (westbrook 2014)

b) Indikasi
- MS
- Primary tumour assessment and/or metastatic disease
- AIDS (toxoplasmosis)
- Infarction (cerebral vascular accident (CVA) versus transient ischaemic attack
(TIA))
- Haemorrhage
- Hearing loss
- Visual disturbances
- Infection
- Trauma
- Unexplained neurological symptoms or deficit
- Preoperative planning

c) Persiapan Pasien
- Lepaskan benda logam (ferromagnetic)
- Pasien diperiksa dengan metal detector
- Mengenakan baju yang telah disiapkan di ruang ganti baju
- Diberikan ear plug/ear phone
- Melakukan anamese dan memberikan penjelasan sebelum pemeriksaan di mulai
- Meminta pasient untuk mengisi informed consent

d) Pengaturan posisi pasien dan objek


- Posisi pasien Supine (Head First)
- Letakkan kepala didalam coil kepala
- Atur posisi kepala isocenter dengan medan magnet
- Pasang mirror untuk mengurangi efek clastrophobia

e) Parameter
- Jenis coil : Head coil
- Slice Thicknes : 5mm
- Slice gap : 0,5-1 mm
- Matrix : 320 x 192
- FOV : 21

f) Sequence yang harus dibuat


- Axial T1WI SE
- Axial T2WI FSE
- Axial T2WI Flair
- Axial DWI
- Axial T2* GRE
- Sagital T2WI FSE
- Coronal T2WI FSE
- MRA TOF

g) Planning irisan
- Irisan Axial
Untuk membuat irisan axial dapat dilakukan dengan melihat irisan sagital dan
coronal. Penentuan irisan axial dari bidang sagital harus sejajar dengan talairach
line (garis antara anterior comisura dengan posterior comisura) sedangkan
penentuan dari bidang coronal tegak lurus dengan mid brain. Pasitakan FOV tidak
terpotong dengan memperhatikan bidang axial.
Gambar 1.3 Planning irisan axial

- Irisan Sagital
Untuk membuat irisan sagital dapat dilakukan dengan melihat irisan coronal dan
axial. Penentuan irisan sagital sejajar dengan midbrain.

Gambar 4. Planning irisan sagital

- Irisan Coronal
Pembuatan irisan coronal dilakukan dari bidang sagital dan axial. Penentuan irisan
dari bidang sagital harus tegak lurus dengan talairach line (garis antara anterior
comisura dengan posterior comisura), sedangkan dari bidang axial tegak lurus
dengan midbrain.
Gambar 5. Planning irisan coronal

Metode Praktikum
- Buka aplikasi Radiant Dicom Viewer
- Buka file dicom mri kepala rutin
- Pilih data image yang akan diplanning
- Pilih menu MPR
- Lakukan simulasi planning irisan seperti pada teori meliputi :
a. Axial T1WI SE
b. Axial T2WI FSE
c. Axial T2WI Flair
d. Axial DWI
e. Axial T2* GRE
f. Sagital T2WI FSE
g. Coronal T2WI FSE
h. MRA TOF
- Tentukan parameter masing-masing sequence yang dibuat
Analisa
- Jelaskan masing-masing sequence yang dibuat meliputi parameter sequence, tujuan
pembuatan sequence, dan fungsinya.
- Rekonstruksi citra yang akan dilakukan print out meliputi :
a. Axial T2WI FSE
b. Axial T2WI Flair
c. Axial DWI
d. Sagital T2WI FSE
e. MRA TOF
- Print film menggunakan format 4x4 atau 4x5

Anda mungkin juga menyukai