Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MRI LANJUT

EKSTREMITAS BAWAH (GENU)

Disusun oleh :
DIMAS ADITYA PUTRA
151610383027

PROGRAM STUDI D4 RADIOLOGI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Dapat melakukan scanning pada pemeriksaan MRI genu dengan menentukan :
1. Indikasi pemeriksaan MRI genu
2. Penentuan sequence
3. Penentuan irisan dan batasan-batasannya
4. Penentuan parameter scanning
5. Rekontruksi hasil citra
6. Dokumentasi citra (filming)

1.2 Waktu dan Tempat


Hari dan Tanggal : Rabu, 21Maret 2019
Pukul : 16.00 WIB – Selesa
Tempat : R 201, Fakultas Vokasi,Universitas Airlangga

1.2 Landasan Teori

Gambar 1.1 Anatomi genu (Atlas Grays,2002)


B. Indikasi Pemeriksaan
1. Internal derangement of the joint
2. Chondromalacia patella and patella tracking
3. Bone tumours and boy damage within the knee joint
4. Almost all other knee disorder can also visualized

D. Persiapan Pasien
1. Lepaskan benda logam (ferromagnetic)
2. Pasien diperiksa dengan metal detector
3. Mengenakan baju yang telah disiapkan diruang ganti baju
4. Diberikan ear plug/ear phone
5. Melakukan anamnase dan memberikan penjelasan sebelum
pemeriksaan dimulai
6. Meminta pasien untuk mengisi informed concent

E. Pengaturan posisi pasien dan objek


1. Posisi pasien supine (Feet First)
2. Letakkan bagian abdomen atas didalam coil genu
3. Eksternal rotation 10-15 derajat pada lutut yang diperiksa
4. Fiksasi cruris
5. Atur posisi genu isocenter dengan medan magnet
F. Parameter
1. Jenis coil : Genu coil/surface coil
2. Slice thiknes : 3 mm
3. Slice gap : 0-0,3 mm
4. Matrix : 320 x 192
5. FOV : 21
G. Sequence yang harus dibuat
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital PD FAtSat/SPAIR
c. Sagital T1WI
d. Axial T2WI FSE
e. Axial PD FatSAt/SPAIR
f. Axial T1WI
g. Coronal T2WI FSE
h. Coronal PD FAtSat/SPAIR
i. 3D Proset/3D coherent GRE

H. Planning irisan
1. Irisan Sagital
Pembuatan irisan sagital dari irisan axial dan coronal. Planning irisan
sagital tegak lurus dengan femoral condyle. Irisan dimulai dari medial
sampai ke lateral femoral condyles.

Gambar 1.2 Planning irisan sagital

2. Irisan Axial
Pembuatan irisan axial dapat dilakukan dari irisan coronal.

Gambar 1.3 Planning irisan axial


3. Irisan coronal
Pembuatan irisan coronal dapat dilakukan pada irisan axial dan
sagital. Planning irisan coronal sejajar dengan femoral condyles.

Gambar 1.4 Planning irisan coronal


BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan


1. Laptop
2. File berisi hasil pemeriksaan pasien

2.2 Tata Laksana Praktikum


1. Buka aplikasi Radiant Dicom Viewer
2. Pilih file dicom
3. Pilih data image yang akan diplanning
4. Pilih menu MPR
5. Lakukan simulasi planning irisan seperti pada teori meliputi
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital PD FAtSat/SPAIR
c. Sagital T1WI
d. Axial T2WI FSE
e. Axial PD FatSAt/SPAIR
f. Axial T1WI
g. Coronal T2WI FSE
h. Coronal PD FAtSat/SPAIR
i. 3D Proset/3D coherent GRE
6. Tentukan parameter masing-masing sequence yang dibuat.

2.3 Analisa
1. Jelaskan masing-masing sequence yang dibuat meliputi parameter sequence,
tujuan pembuatan squence, dan fungsinya.
2. Rekontruksi citra yang akan dilakukan print out meliputi :
a. Sagital T2WI FSE
b. Sagital PD FAtSat/SPAIR
c. Axial T2WI FSE
d. Axial PD FatSAt/SPAIR
3. Print film menggunakan format 4 x 4 untuk irisan axial dan 4 x 5
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
1. Parameter Sequence, Tujuan Dan Fungsi Pembuatan Sequence pada pemeriksaan MRI
Genu
a.) Sagital T2WI FSE
Pada fase ini cairan dan lemak akan nampak lebih enhance dan soft tissue akan
terlihat gelap. Kontras cairan synovial bagus dan sangat jelas. Tendon ACL dan
PCL terlihat dengan gambaran abu-abu cenderung hitam.
WL WW TR TE Thickness L FS

949 2039 4862,9 100 3.0 mm 71,8 mm 1,5

b.) Sagital PD Fatsat / SPAIR


Cara termudah untuk mengidentifikasi sequence ini adalah untuk mencari jaringan
adiposa subkutan lemak tubuh dantulang lunak. Area berisi jaringan adiposa muncul
sebagai gelap pada sequence ini. Proses patologis (cairan) yang biasanya terang
gambar PD Fatsat.

WL WW TR TE Thickness Lenght FS

950 2062 3000 30 3.0 mm 75,0 mm 1,5

c.) AxialT2WI FSE


Ketika sebuah sequence MRI siap untuk menghasilkan image T2WI, jaringan ini
dengan panjang nilai T2 yang menghasilkan magnetisasi tertinggi dan muncul
paling terang pada image. Hal ini biasanya dicapai dengan menggunakan
pengulangan panjang waktu TR (2000-6000ms) dan panjang echo waktu TE (100-
150ms).

WL WW TR TE Thickness Lenght FS

1083 1883 4865,7 100 3,0 mm 75,5mm 1.5


d.) Axial PD Fatsat / SPAIR
Perbedaan dengan panjang TR (2000-5000ms) dan pendek TE (10-30)mudah untuk
mengidentifikasi image sequence ini adalah untuk membandingkan cairan terhadap
sinyal lemak.Cairan biasanya muncul sebagai putih keabu-abuan, fatsat akan
memperlama laju relaksasi proton hidrogen di lemak, sehingga lemak nampak
hitam.
FS
WL WW TR TE Thickness Lenght

950 2062 3000 30 3.0 mm 75,5 mm 1.5

e.) Rekonstruksi citra

a. Sagital T2WI FSE

b. Sagital PD Fat Sat


c. Axial T2W1 FSE

d. Axial PD/SPAIR
f.) Filming
Sagital T2WI FSE
Sagital PD FatSat/SPAIR
Axial T2WI FatSat
Axial PD/SPAIR
DAFTAR PUSTAKA

1. Modul Praktikum MRI lanjut, 2018


2. Yuliani, Dian. Rauf, Nurlaela. dan Abdul, Bannu. 2017. “Perbandingan Parameter
Waktu Relaksasi Transversal PROPELLER dan Waktu Relaksasi Transversal FLAIR
pada Citra MRI (Magnetic Resonance Imaging)” Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai