BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
pertama sekali pada tahun 1938, ketika Isidor Isaac Rabi menemukan metode
Fenomena
magnetik
pada
anatomis
peningkatan dalam teknik imaging paling serbaguna hingga saat ini, yang
awalnya merupakan alat imaging mampu menganalisa sebagian besar
kemudian meningkat ke suatu fungsional fisiologis system organ tubuh
(Bryan, 2010).
Magnetic Resonance Imaging ( MRI ) adalah suatu alat diagnostik
medan
potongan
getaran
berkekuatan antara 0,064 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi
terhadap inti atom hidrogen. Merupakan metode rutin yang dipakai dalam
diagnosis medis karena hasilnya yang sangat akurat. Dengan beberapa faktor
koronal,
sehingga
manusia
dan
belakang dan susunan saraf pusat dan memberikan gambaran detail tubuh
dengan perbedaan yang kontras, dibandingkan dengan pemeriksaan CT- scan
X-ray lainnya sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi
secara detail (Bushberg, 2002).
2.2.
pulsa
transisi dan pemberian frekuensi radio dengan waktu yang singkat disebut
frekuensi radio yang merupakan gelombang elektromagnetik, pulsa RF yang
diberikan sama dengan frekuensi Larmor yang dimiliki proton. Pada keadaan
Dalam
ke
yang
berlawanan dengan arah asalnya dinamakan pulsa 1800. Kedua pulsa tersebut
merupakan pulsa yang mempunyai persamaan yang sangat besar dan penting
dalam metode MRI. Beberapa masalah RF dalam gambar MRI tidak disebabkan
sistem
oleh ganguan luar melainkan oleh masalah dengan komponen internal dari
seperti kerusakan dari pemancar RF, sambungan listrik yang buruk, atau
kegagalan sirkit terkait dengan kumparan penerima (Blink, 2004).
2.3.
yang memiliki tesla tinggi karena alat tersebut dapat digunakan untuk
Scan yaitu suatu teknik yang memungkinkan 1 gambar irisan penampang
dalam hitungan detik, sehingga kita dapat membuat banyak irisan penampang
yang bervariasi dalam waktu yang sangat singkat. Dengan banyaknya variasi
gambar membuat suatu lesi menjadi menjadi lebih spesifik.
2.4.
waktu
aplikasi pulsa Radio Frekuensi (RF) sehingga dapat mepersingkat waktu. Sudut
komponen
pendek.
pendek
akan mengurangi pembobotan T2.
3.
harus dihindari. Hal ini bisa dilakukan dengan mengatur parameter FA besar,
dan TE pendek.
2.5.
atom
magnet
kekuatan medan magnet eksternal dan nilai gyromagnetic inti atom. Apabila
dengan frekuensi gyromagnetic yang berbeda berada dalam suatu medan
atom
berbeda maka akan menghasilkan frekuensi presesi yang berbeda pula. Inti
hidrogen mempunyai frekuensi presesi 42,6 MHz/ Tesla. Frekuensi presesi ini
disebut juga dengan frekuensi Larmor jaringan dan tiap-tiap inti hidrogen
membentuk net magnetisasi vektor (NMV) spin pada sumbu atau porosnya.
Pengaruh dari Bo akan menghasilkan spin sekunder atau gerakan (NMV)
momen
pada
presesi
yang
proton atom hidrogen tergantung pada kuat medan magnet yang diberikan
jaringan. Semakin kuat medan semakin cepat presesi proton dan frekuensi
yang tergantung pada kuat medan magnet disebut dengan frekuensi Larmor
mengikuti persamaan :
=B.........................................(1)
dengan :
= frekuensi Larmor proton (Hz)
= properti inti gyromagnetik, dan
B = medan magnet eksternal (Westbrook,C, dan Kaut,C, 1999).
2.6.
Imaging
(MRI)
2
satu
tubuh
100
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air ( H2O ) yang mengandung
atom hydrogen yang memiliki no atom ganjil (1) yang pada intinya terdapat
proton. Inti hydrogen merupakan kandungan inti terbanyak dalam jaringan
manusia yaitu 1019 inti/ mm3 , memiliki konsentrasi tertinggi dalam jaringan
mmol/ Kg dan memiliki gaya magnetic terkuat dari elemen lain. Dalam aspek
deteksi
Proton
Sebab
magnet
isotop
dalam
semua
bermuatan
yang
akan
fenomena
10
inti
yang
neutron genap akan terdapat momen magnetik bernilai nol, sedangkan untuk
dengan proton dan neutron ganjil akan terdapat nilai momen dipol magnetik
akan membuat fenomena resonansi magnetik dapat dimungkinkan.
juga
Dapat
atom inilah yang digunakan sebagai sumber sinyal dalam pencitraan MRI.
kita lihat Gambar 2.2 Spinning proton atom hydrogen.
Pada atom dengan nomor atom genap, inti atom akan berpasang
sehingga saling meniadakan efek magnetik dengan demikian tidak terdapat inti
dirangsang
acak
medan
dalam keadaan normal proton proton hydrogen dalam tubuh tersusun secara
sehingga tidak ada jaringan magnetisasi. Ketika pasien dimasukan kedalam
magnet yang kuat dalam pesawat MRI, proton-proton dalam tubuh pasien akan
searah (parallel) dan tidak searah (antiparallel) dengan kutub medan magnet
dan
pesawat dan
pesawat serta melakukan gerakan presesi. Selisih proton proton yang searah
berlawanan arah amat sedikit dan tergantung kekuatan medan magnet
11
selisih inilah yang akan merupakan inti bebas (tidak berpasangan) yang akan
membentuk jaringan magnetisasi. Pemberian gelombang radio frequency (RF)
diterima
(16), tetapi saat dimasukkan dalam medan magnet eksternal (B0) akan
12
biasanya digunakan helium cair yang disebut juga dengan cryogenbath seperti
Gambar 2.4
2004)
fungsinya
yang saling tegak lurus antara ketiganya, yaitu bidang X, Y dan Z yang
berbeda-beda sesuai dengan irisan yang dipilih, gradien koil X untuk membuat
citra potongan sagital, gardien koil Y untuk potongan koronal dan gradien koil Z
untuk potongan aksial. Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan
maka akan terbentuk potongan oblik.Koil yang umum digunakan, yaitu koil
gelombang
MRI
Suatu materi yang terdiri atas inti yang memiliki spin intristik, jika
akan
diletakkan di dalam medan magnet luar, dengan arah sumbu z maka spin tadi
berinteraksi dengan medan magnet yang menimbulkan torka
Energi termal dan arah spin randomdalam jaringan, tidak mempunyai net
bawah
tingkat
dua keadaan energi yaitu sejajar atau pararel dengan medan listrik pada
energi rendah, dan antiparalel pada daerah tingkat energi yang sedikit lebih
tinggi.
13
Mayoritas spin pada energi rendah. Untuk kekuatan medan magnet yang lebih
tinggi, pemisahan energi dari tingkat energi yang rendah ke energi lebih tinggi,
seperti jumlah kelebihan proton di daerah energi rendah diapat dilihat seperti
Gambar 2.5.
.(2)
dengan0 :
= Torka
= Momen magnetic
0
gasing
moment
pararel.Selisih antara arah pararel dengan anti pararel disebut dengan net
magnetik.
Menurut persamaan Larmor, presesi single proton pada porosnya dengan
Kelompok
14
o
o
Dengan :
(3)
= frekuensi (Hz)
= Giromagnetik
0
B = Medan Magnetik
Karena B0 adalah medan magnet luar, dan adalah rasio giromagnetik.
Karena jumlah energi spin pada keadaan pararel lebih besar dari pada keadaan
anti pararel, maka menghasilkan resultan vektor magnetisasi searah keadaan
paralel atau searah medan sumbu longitudinal.
2.7.1. Komponen Sistem Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Komputer pada MRI merupakan otak dan komponen utama yang
gambar
2001).
beberapa
superkonduktor.
memproduksi kuat medan magnet besar antara 0.1 3.0 Tesla (Bontrager,
Pembangkitan medan magnet untuk MRI menggunakan salah satu dari
tipe magnet, yaitu magnet permanen, magnet resistif dan magnet
15
magnet
sumbu
antena.
sedangkan
yang
Jenisnya
ukuran koil penerima ini telah dirancang disesuaikan dengan bagian tubuh
akan diperiksa, misalnya koil untuk Brain, vertebra atau ekstremitas.
ada 3 yaitu koil volume, koil surface dan koil phased array.
2.8.
Spin Echo
16
1.
padapemeriksaan
Magnetic
Resonance
Imaging
(MRI).
Pada spin
kali
waktu scanning lebih singkat dari pada spin echoconvensional. Dengan satu
pulsa 90 dipakai aplikasi 180 berkali-kali dalam satu kali TR disebut dengan
ETL (echo train length), dengan cara melakukan lebih dari satu phase encoding
step per TR dan mengisi lebih dari satu baris k-space per TR. Berbagai istilah
with
sequence FSE sesuai dengan system pesawat MRI, disebut rapid acquisition
relaxation enhancement (RARE) oleh system GE, FAME oleh system Philips,
Turbo spin echo (TSE) oleh Siemens (Hoa, 2007).sequenceini diuraikan oleh
convensional
Time Echo (TE) yang lama dan Waktu Pengulangan atau Time Repetition (TR)
yang lama. Biasanya dalam terjemahan Magnetic Resonance Imaging
pembobotan T2 baik dalam menghasilkan sinyal yang terang pada pemeriksaan
akan
dari
kelainan patologi pada pasien. Lemak tidak tampak cerah di bandingkan air
tampak lebih cerah (Robbie, 2006). Nilai TE lebih dari 30 msec dan TR lebih
1000 msec. Dengan TR yang panjang mengakibatkan terjadinya pemerosesan
mencapai
untuk
yang
sinyal yang sedikit akan meminimalkan proses. Begitu juga dengan nilai TE
17
panjang maka jaringan yang mempunyai nilai TR pendek yaitu lemak pada
pembobotan T2 akan tampak gelap atau hyperintens, karena waktu untuk
meluruh
banyak.
atau
merupakan
echo
train yang panjang atau ETL akan menyebabkan bluringyang berhubungan
dengan pelebaran puncak pada fungsi titik sebaran point spread function (PSF),
menggambarkan luasnya puncak setengah maksimum atau full width at half
maximum (FWHM), yang menghasilkan nilai SNR yang akan mempengaruhi
kontras citra MRI (Qin, 2012). Pada pencitraan MRI selain T2 yang tinggi juga
dengan T2 yang pendek menyebabkan kekaburan dan kerugian terhadap sinyal
amplitudo
2.10.
dan
bebastidak
selisih proton proton yang searah dan berlawanan arah merupakan inti
18
(RF)
Terjadinya fase resonansi adalah pada saat fase presesi gelombang radio
dipancarkan, proton proton hydrogen akan menyerapnya dan mulai bergerak
pesawat
proton
transversal
melepaskan
sebuah
keluar
laju dan arah atau fase yang sama namun secara perlahan satu sama lain
dari fase tersebut yang disebabkan terjadinya interaksi protondengan proton
proton disekitarnya atauspin-spin interaction. Magnetisasi proton proton lokal
yang tidak homogen meningkatkan interaksi spin spin dan mempercepat
dephasing sehingga mempercepat penurunan besarnya sinyal(signal decay) ke
nilai nol. Hal ini berarti terdapat adanya sinyal yang hilang (lossof signal).Waktu
yang diperlukan proton proton dari keadaan magnetisasi transversal berkurang
hingga sekitar 37% merupakan nilai T2 yang sebenarnya(Bushberg, 2002).
Sinyal MRI adalah sinyal yang dideteksi pada saat spin berelaksasi
dibidang transversal yang susunannya berupa sinyal sinusoidal yang meluruh
secara eksponensial dengan pertambahan waktu yang disebut dengan Free
19
akan
matikan maka spin partikel akan menyerap energi, kemudian energi tersebut
melemah sedikit demi sedikit dan akan menuju pada satu fase(dephase).
Kehilangan sinyal yang diakibatkan oleh medan magnetik lokal yang tidak
homogen tersebut, menutupi nilai T2 yang sebenarnya. Nilai T2 yang
diakibatkan
oleh adanya medan magnetik yang tidak homogen diberi symbol T2. Proses
interaksi
dephasing diakibatkan oleh hasil interaksi spin spin yang sebenarnya dan
spinspin akibat medan magnet yang tidak homogen.
T2decayadalah
waktu peluruhan yang dihasilkan dari sifat magnetik intrinsik sampel.
T2decayadalah waktu peluruhan yang dihasilkan dari kedua variasi medan
magnet
intrinsik dan ekstrinsik (Bushberg, 2002).
Kekuatan sinyal tergantung pada kerapatan proton atau density proton,
waktu relaksasi spin-lattice (T1) dan relaksasi spin-spin (T2) serta sifat magnetik
tubuh pasien.Pada pemeriksaan MRI, kandungan protontergantung pada
kimia
kandungan (kadar) air yang merupakan salah satu material dari komposisi
penyusun jaringan yang diperiksa.
20
2007)
Jaringan
Muscle
Water
Cerebrospinal fluid
Fat
Gray matter
Liver
Lung
Bone
White matter
Densitas
Hidrog
en
82
100
96
88
84
81
5
12
70
Jenis jaringan
Jenis jaringan dapat dibagi dua keadaan yaitu cairan atau liquid dan
atau solid. Jaringan padat memiliki molekul-molekul relatif tetap hal ini berarti
cukup
terdekatnya
medan magnetnya tetap dan variasi lokal medan magnetik disekitar proton
berarti, dan jaringan cair medan magnet lokal dari molekul-molekul
berubah dengan cepat, sebagai akibat dari gerakan molekulnya.
Didalam jaringan padat tumbukan tidak sering terjadi karena molekulmolekul relatif tetap, lain halnya dengan jaringan cair tumbukan sering terjadi
energy
medan
medan
21
fase.
Hal ini mengakibatkan kostanta waktu T2 jaringan cair panjang.
2.
(picture
Of
window
sebanding
sinyal
dalam hal ini harga signal to Noise Ratio (SNR) berkurang., sebab besarnya
yang sama harus didistribusikan keseluruh pixel yang jumlahnya banyak.
2.10.2. Rekonstruksi Pencitraan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
diantara
Fourier
menyatakan suatu karateristik jaringan yang diamati. Jika pada magnet utama
Y
tersebut diberikan media magnet gradien yang bedanya bisa diatur (bidang X,
22
dan Z) yaitu pada potongan tubuh sagital, coronal dan axial, maka didapatkan
yang
oleh
yang deprogram sesuai dengan kekuatan dari medn magnet yang dihasilkan
superconductor didapatkan suatu pencitraan MRI. Pencitraan MRI dilakukan
melalui suatu metode transformasi Fourier yang dapat mengkontruksi citra dari
gambaran MRI. Melalui berbagai proyeksi kemudian dapat direkontruksikan
kedalam layar monitor, dan akan terbentuk gambar yang merupakan hasil dari
pencitraan resonansi magnetic dan disamping dalam bentuk gambar di monitor
juga dapat dimasukkan kedalam kaset (Bushberg, 2001)
2.11. Anatomi Otak Manusia
23
dengan nama cerebral cortex, forebrain atau otak depan yang memiliki
kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori
dan kemampuan visual.
2.
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala
bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang
pernapasan,
saat
merupakan
sumber insting
dasarTengah
manusia
yaitu fight
flight
(lawan atau lari)
Mesencephalon
atau Otak
(disebut
juga or
Mid
Brain)
adalah bagian
datangnya bahaya.Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a.
teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak
Kecil.
gerakan
pendengaran.
b.
24
c.