Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP FISIKA MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah semester VII Fisika Imaging

Dosen Pengampu : Ibu Very Ricardina, S.Si., M.Sc.

Disusun oleh:

NADIA NURUL AYU SYAFIRA

P1337430216064

4C

PRODI DIV TEKNIK RADIOLOGI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2019
I. PENDAHULUAN mempunyai arah yang acak dan tidak
membentuk keseimbangan. Kemudian saat
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
diletakkan dalam alat MRI maka atom
adalah suatu alat kedokteran di bidang
Hidrogen akan sejajar dengan arah medan
pemeriksaan diagnostik radiologi yang
magnet.
menghasilkan rekaman gambar potongan
penampang tubuh manusia dengan Telah diketahui inti sebuah atom terdiri
menggunakan medan magnet. dari neutron yang tidak bermuatan dan
proton yang bermuatan positif. Proton
Pada awalnya MRI dikenal dengan nama
tersebut bersifat magnetik dan memiliki
Nuclear Magnetic Resonance (NMR)
dua kutub yaitu utara dan selatan dan
karena prinsip dasar MRI bersumber pada
disebut Magnetic Dipole. Proton-proton
pemanfaat nucleus bermuatan positif atau
yang akan berpasangan dengan nomor
proton yang berinteraksi dengan
atom genap sehingga efek magneticnya
gelombang radio di dalam suatu medan
akan hilang. Sedangkan proton yang
magnet yang sangat kuat. Namun karena
berpsangan dengan nomor atom ganjil
presepsi masyarakat luas yang negatif
memilki inti atom bebas yang akan
terhadap nuklir, maka NMR diganti
menghasilkan magnetisasi sehingga mudah
menjadi Magnetic Resonance Imaging
untuk pelepasan sinyal. Begitu pula
(MRI)
dengan unsur selain Hidrogen yang
memiliki nomor atom ganjil, sehingga
memungkinkan untuk melakukan
pengembangan pemeriksaan MRI pada
jaringan. Jaringan magnetisasi ini yang
akan berpengaruh ketika dimulainya
proses pembentukkan gambar pada MRI.

III. PROSES SINYAL MRI

Waktu pemrosesan terjadinya sinyal MRI


II. PRINSIP DASAR MRI dibagi menjadi 3 Tahap:

Struktur atom hidreogen dalam tubuh 1. Tahap Presesi


manusia saat diluar medan magnet 2. Tahap Resonansi
3. Tahap Relaksasi menghasilkan magnetisasi transversal.
Fase proton proton bergerak meninggalkan
sumbu longitudinal menuju arah
1. Tahap Presesi transversal disebut sebagai fase resonansi.

Proses terjadinya fase presesi atau 3. Tahap Relaksasi


magnetisasi ketika pasien akan dimasukan
Fase relaksasi ketika proton-proton
kedalam medan magnet yang kuat dalam
hydrogen berada pada bidang transversal
pesawat MRI, dimana magnetik dipole
ataudecay menuju kembali kearah
atau proton proton dalam tubuh pasien
longitudinal atau recovery sambil
akan parallel dan tidak parallel dengan
melepaskan energi yang diserapnya dari
kutub medan magnet pesawat, tergantung
gelombang radio dalam bentuk gelombang
kekuatan medan magnet pesawat dan
elektromagnetik yang dikenal sebagai
selisih proton proton yang searah dan
sinyal MRI,yang akan diterima oleh
berlawanan arah merupakan inti bebas
sebuah kumparan atau antena penerima
tidak berpasangan yang akan membentuk
disisi pesawat MRI, fase ini disebut fase
jaringan magnetisasi. Proton proton selain
relaksasi. Fase relaksasi dibagi menjadi T1
terus melakukan spin juga melakukan
dan T2. Jika T1 makin lama maka
gerakan relatif yang samadengan gerakan
diperoleh sinyal yang makin
permukan gasing yang disebut gerakan
besar.Awalnya presesi proton proton
presesi. Frekuensi gerakan presesi
berada dalam laju dan arah atau fase yang
tergantung pada jenis atom dan kekuatan
sama namun secara perlahan satu sama
medan magnet luar yang
lain keluar dari fase tersebut yang
mempengaruhinya atau kekuatan medan
disebabkan terjadinya interaksi
magnetpesawat MRI.
protondengan proton proton disekitarnya
2. Tahap Resonansi atauspin-spin interaction. Magnetisasi
proton proton lokal yang tidak homogen
Terjadinya fase resonansi adalah
meningkatkan interaksi spin spin dan
pada saat fase presesi gelombang radio
mempercepat dephasing sehingga
(RF) dipancarkan, proton proton hydrogen
mempercepat penurunan besarnya
akan menyerapnya dan mulai bergerak
sinyal(signal decay) ke nilai nol. Hal ini
meninggalkan arah longitudinal yang
berarti terdapat adanya sinyal yang hilang
sejajar dengan arah kutub magnet pesawat
(lossof signal).Waktu yang diperlukan
menuju kearah transversal dan
proton proton dari keadaan magnetisasi
transversal berkurang hingga sekitar 37% medan magnet untuk MRI
merupakan nilai T2 yang menggunakan salah satu dari
sebenarnya(Bushberg, 2002). beberapa tipe magnet, yaitu magnet
permanen, magnet resistif dan
magnet superkonduktor. Untuk
Gradient Magnet sendiri adalah
magnet kedua dari MRI yang
bersifat electromagnetic dan
berfungsi untuk membentuk citra.
letaknnya berdampingan dengan
magnet utama.
 Shims Coil
Untuk menjaga kestabilan,
keseragaman atau homogenitas
medan magnet utama maka
IV. KOMPONEN MRI
dipasang koil elektromagnetik
Komputer pada MRI merupakan otak dan tambahan yang disebut dengan
komponen utama yang digunakan untuk shim coil. Inhomogenitas magnet
memproses sinyal, menyimpan data dan diharapkan tidak melebihi 10 ppm
menampilkan gambar yang dihasilkan. (Westbrook,C, dan Kaut,C, 1999).
Selain sistem komputer komponen utama  Gradien Coils
pada pesawat MRI adalah: pembangkit Terdapat tiga buah koil gradien
magnet utama, koil gradien, koil yang merupakan penghasil gradien
penyelaras (shim’s coils), antena atau koil magnet yaitu gradien x, y dan z
pemancar dan penerima, serta sistem masing-masing mengarahkan
akuisisi data dalam komputer medan magnet pada sumbu x, y
dan z. Ketiganya dapat
 Magnet Utama dan Gradient
dioperasikan sesuai dengan
Magnet
kebutuhan arah irisan pada tubuh
Untuk keperluan diagnosa klinis
yang diperiksa.
diperlukan magnet utama yang
memproduksi kuat medan magnet
besar antara 0.1 – 3.0 Tesla
(Bontrager, 2001). Pembangkitan
 Antena
Koil radio frekuensi (RF) terdiri
dari dua tipe koil yaitu koil
pemancar (transmitter) dan koil
penerima (receiver). Fungsinya
lebih mirip sebagai antena. Koil
pemancar berfungsi untuk
memancarkan gelombang RF pada
inti yang terlokalisir dengan
frekuensi tertentu sehingga terjadi
proses resonansi, sedangkan koil
 Faraday Cage
penerima berfungsi untuk
MRI menggunakan RF yang dapat
menerima sinyal output dari sistem.
menggangu peralatan elektronik
Bentuk dan ukuran koil penerima
disekitarnya, demikian pula
ini telah dirancang disesuaikan
sebaliknya peralatan elektronik
dengan bagian tubuh yang akan
disekitarnya dapat mengganggu
diperiksa, misalnya koil untuk
MRI.Untuk mengatasi masalah itu
Brain, vertebra atau ekstremitas.
maka di buatlah sangkar faraday.
Jenisnya ada 3 yaitu koil volume,
koil surface dan koil phased array. V. KESIMPULAN

1. MRI menggunakan inti atom


hidrogen yang memiliki satu
proton sebagai unsur utama dalam
pembentukan gambar.
2. Terdapat tiga fase yang dilalui oleh
proton pada MRI yaitu ; Fase
Procession, Fase Resonansi dan
 Console
Fase Relaksasi .
Pengendalian dilakukan dari
3. Perbedaan kontras pada MRI
computer dengan operating system
terbagi menjadi dua yaitu; Kontras
menggunakan Windows atau
T1 dan Kontras T2.
Unix.Untuk melakukan komunikasi
4. MRI secara umum aman untuk
antara komputer dengan MRI
pasien karena tidak menghasilkan
digunakan jaringan LAN.
radiasi pengion. Namun yang perlu 2. Smith H, Ranello F. A non-
diperhatikan adalah penggunaan mathematical approach to basic
logam dan pacemarker pada pasien MRI. Madison, Wis: Medical
dapat membahayakan pasein Physics Publishing, 1989.
tersebut. 3. Schild H. MRI made easy. Berlin:
Schering, 1990.
Reference
4. Bushberg, Jerrold T. 2002. The
1. Ridgway JP. Cardiovascular Essential Physics of Medical
magnetic resonance physics for Imaging. California: Lippincott
clinicians: part I.Cardiovasc Magn Williams &
Reson 2010;12:71.
5. Wilkins

Anda mungkin juga menyukai