Anda di halaman 1dari 4

SOAL UAS TEKNIK IMAGING 2020

dr Gani Gunawan SpKB(K)Onk., MKes


Jawablah soal di bawah ini, pilih yang paling benar
Selamat mengerjakan

Nama : Yosia Pratama Sari


Kelas/ NIM : 4D/ P1337430217056

1. Pemeriksaan sidik tiroid berfungsi untuk :

a) Evaluasi nodul tiroid;


b) Evaluasi pembesaran kelenjar tiroid tanpa nodul yang jelas;
c) Evaluasi jaringan tiroid ektopik atau sisa jaringan tiroid pasca-operasi;
d) Evaluasi ‘fungsi jaringan tiroid’.
e) Semua benar

2. Radiofarmaka yang digunakan pada sidik tiroid adalah :


a) I-123
b) Tc MIBI
c) Tc DTPA
d) Tc PSMA
e) Tc HMPAO

3. Pemeriksaan ginjal renografi menilai :


a) Menilai Fungsi masing- masing ginjal
b) Menilai ketebalan ginjal
c) Menilai infeksi ginjal
d) Menilai letak ginjal
e) Menilai anatomi ginjal

4. Pada pemeriksaan uji tangkap tiroid dapat menilai seperti di bawah ini, kecuali :
a) Fungsi masing masing lobus tiroid
b) Menilai nodul tiroid
c) Menilai ukuran benjolan di tiroid
d) Menilai adanya suatu infeksi
e) Menilai ukuran lobus tiroid

5. Pada pemeriksaan renografi kolimator diletakkan dimana :


a) Anterior
b) Lateral
c) Posterior
d) Antrior dan posterior
e) Anterior, posterior dan lateral
6. Pada pemeriksaan renografi captopril waktu pemeriksaan di jeda antar pemeriksaan
renografi konvensional dan renografi captopril berapa hari ?
a) 1 hari
b) 2 hari
c) 7 hari
d) 4 hari
e) 5 hari

7. Pemeriksaan sistografi menilai ;


a) Refluk vesiko uretra
b) Fungsi ginjal
c) Anatomi ginjal
d) Letak ginjal
e) Infeksi ginjal

8. Reno diuretik untuk menilai, kecuali :


a) Adakah total obstruksi pada masing masing ginjal
b) Menilai fungsi masing masing ginjal
c) Menggunakan injeksi furosemid
d) Saat injeksi dan strat pemeriksaan harus bersamaan
e) Menilai hipertensi renovaskuler

9. Reno diuretik untuk menilai :


a) Adakah total obstruksi pada masing masing ginjal
b) Menilai fungsi masing masing ginjal
c) Menggunakan injeksi furosemid
d) Saat injeksi dan strat pemeriksaan harus bersamaan
e) Benar semua

10. Proyeksi ke dua kolimator pada pemeriksaan sidik jantung :


a) 30 derajat
b) 45 derajat
c) 75 derajat
d) 90 derajat
e) 120 derajat

11. Pemeriksaan sidik jantung menggunakan kolimator


a) Hight Energy General Purpose (HEGP)
b) Low Energy General Purpose (LEGP)
c) Midle Energy General Purpose (MEGP)
d) Betul semua
e) Salah semua
12. Peranan kedokteran nuklir dalam bidang radioterapi adalah:
a) Membantu menilai lokasi yang lebih hypermetabolik dari terget kanker
b) Menilai keberhasilan radioterapi
c) Membantu staging kanker
d) Menilai kekambuhan kanker
e) Semua benar

13. Indikasi pemeriksaan Gastric emptying test :


a) Mendeteksi gangguan pengosongan lambung
b) Deteksi gangguan motilitas esofagus pada kasus disfagia.
c) Regusgitasi atau refluks gastro-esofageal
d) Menentukan lokalisasi perdarahan saluran cerna dibagian bawah abdomen seperti
pada divertikula, angiodispalsia, inflammatory bowel disease dan tumor.
e) Semua benar

14. Indikasi pemeriksaan Detection of bleeding site of lower digestive tract :


a) Mendeteksi gangguan pengosongan lambung
b) Deteksi gangguan motilitas esofagus pada kasus disfagia.
c) Regusgitasi atau refluks gastro-esofageal
d) Menentukan lokalisasi perdarahan saluran cerna dibagian bawah abdomen seperti
pada divertikula, angiodispalsia, inflammatory bowel disease dan tumor.
e) Semua benar

15. Indikasi pemeriksaan Oesophageal reflux study :


a) Mendeteksi gangguan pengosongan lambung
b) Deteksi gangguan motilitas esofagus pada kasus disfagia.
c) Regusgitasi atau refluks gastro-esofageal
d) Menentukan lokalisasi perdarahan saluran cerna dibagian bawah abdomen seperti
pada divertikula, angiodispalsia, inflammatory bowel disease dan tumor.
e) Semua benar

16. Indikasi pemeriksaan Oesophageal Motility Study:


a) Mendeteksi gangguan pengosongan lambung
b) Deteksi gangguan motilitas esofagus pada kasus disfagia.
c) Regusgitasi atau refluks gastro-esofageal
d) Menentukan lokalisasi perdarahan saluran cerna dibagian bawah abdomen seperti
pada divertikula, angiodispalsia, inflammatory bowel disease dan tumor.
e) Semua benaR

17. Radiofarmaka yang digunakan pada Oesophageal Motility Study adalah :


a) Tc-99m sulfur kolloid, dosisi 150 uCi dilarutkan dalam 15 ml air.
b) Tc MIBI, dosisi 150 uCi dilarutkan dalam 15 ml air.
c) Tc DTPA, dosisi 150 uCi dilarutkan dalam 15 ml air.
d) Tc PSMA, dosisi 150 uCi dilarutkan dalam 15 ml air.
e) Tc HMPAO, dosisi 150 uCi dilarutkan dalam 15 ml air.
18. Radiofarmaka yang digunakan pada Oesophageal reflux study adalah :
a) Tc-99m sulfur kolloid, dosisi 150 uCi dilarutkan dalam 15 ml air.
b) Tc MIBI, dosisi 150 uCi dilarutkan dalam 15 ml air.
c) Tc-99m sulur kolloid dosis 300 uCi dicampur dengan 300 jeruk.
d) Tc PSMA, dosisi 150 uCi dilarutkan dalam 15 ml air.
e) Tc HMPAO, dosisi 150 uCi dilarutkan dalam 15 ml air.

19. Pemeriksaan Oesophageal Motility Study menggunakan kolimator


a) Hight Energy General Purpose (HEGP)
b) Oesophageal Motility Study
c) Low Energy General Purpose (LEGP)
d) Betul semua
e) Salah semua

20. Tatalaksana pemeriksaan Gastric emptying test:


a) Posisi pasien duduk atau berdiri, tidak boleh berubah selama pemeriksaaan
(tempelkan plester bertanda radioaktif sebagai titik rujukan horizontal dan vertikal).
b) Posisi pasien tidur terlentang
c) Posisi pasien tidur tertelungkup
d) Salah semua
e) Betul semua

------------------------------------------------------------------- SELESAI ------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai