Anda di halaman 1dari 38

HYSTERO

SALPHINGOGRAFI
(HSG)
MK TR-4
Lujeng Agus Setiarso,S.ST
Prodi Teknik RR Purwokerto
HSG
 Hysterosalphingografi
 Pemeriksaan radiologi organ reproduk-

si wanita bagian dalam pada daerah uterus,


tuba fallopii, cervix dan ovarium
HSG
 Anatomi
a. Uterus
b. Tuba Fallopi
c. Infundibulum
d. Vagina
e. Ovarium
HSG
 Anatomi
 Bagian Luar:
- Portio
- Vagina
 Bagian Dalam
- Uterus
- Tuba Fallopii
- Cervix
- Ovarium
HSG
 Indikasi
 Infertil Primer
 Infertil Sekunder
 Neoplasma
 Salfingitis
 Hydrosalphinx
HSG
 Kontra Indikasi
 Alergi MK
 Menstruasi
 Pendarahan per Vagina
HSG
 Kasus Infertilitas
 Malformasi Vagina
 Malformasi Tuba
 Malformasi Uterus
 Malformasi Ovarium
 Endokrinal Problem
HSG
 Persiapan Pasien
 Siklus Menstruasi
 Tidak bersenggama
 Void
 Mencukur rambut kemaluan.
HSG
 Siklus Menstruasi
 Fase Menstruasi
 Pada fase menstruasi korpus luteum berfung-
si sampai kira-kira hari ke-23 atau 24 pada
siklus 28 hari dan kemudian mulai beregresi .
Pada fase menstruasi terjadi penurunan yg
tajam dari progesterone dan esterogen shg
menghilangkan perangsangan pd
endometrium
HSG
 Fase Folikuler
 Pada fase folikuler Folikel Stimulating
Hormon (FSH) merangsang pertumbuh-
an beberapa folikel primordial dalam
ovarium. Umumnya hanya satu yg terus
berkembang dan menjadi folikel de-
Graaf dan yg lainnya berdegenerasi
HSG
 Fase Proliferasi
 Pada fase proliferasi endometrium
dalam keadaan tipis dalam stadium
istirahat. Fase proliferasi berlangsung
kira-kira 5 hari. Kelenjar-kelenjar
tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain
hingga berbelok.
HSG
 Fase Sekresi
 Fase Sekresi endometrium menebal dan
menjadi seperti beludru. Kelenjar
menjadi lebih besar dan berkelok-kelok,
dan epitel kelenjar menjadi berlipat-lipat.
Lamanya fase sekresi kira-kira 2 hari.
HSG
 Persiapan Alat
 HSG Set
 Kontras Media
 Desinfektan
HSG
HSG Set
 Steril  Non Steril
• Spekulum • Waste basket
• Portubator • Pesawat Sinar-X
• Portio Tang • Kaset
• Uterus Sonde
• Conus
• Spuit
• Cutton
• Steril duk
• Aquadest/ NaCl
HSG
 Pelaksanaan Pemeriksaan HSG
 Pada masa Subur / Fertile
 Efektifnya : 10 hari setelah HPHT
 Pd prakteknya
- Pasien dg siklus Normal : ( Haid 7 hari)
- 10 – 14 hari stlh HPHT
- Pasien dg siklus Tdk Normal:
- 3 - 4 hari stlh haid selesai
HSG
 Teknik Radiografi
 Plain Foto AP
 Proyeksi AP kontras
 Proyeksi AP post miksi/ post void
- PP : Supine (Plain/ PM), Lithotomi (kontras)
- PO : Daerah pelvis true AP
- CR : Vertical tegak lurus film
- CP : 5 proximal symphisis phubis :
- Kaset : 24 x 30 cm memanjang.
HSG
 Plain Foto AP
HSG
 AP Kontras
HSG
 Proyeksi Oblik
- PP : Semi Supine
- CR : Vertikal tegak lurus film
- CP : 5 cm proximal symphisis pubis
- RPO : 2 cm kearah ki dari MSP
- LPO : 2 cm kearah ka dari MSP
- Kaset : 24 x 30 cm memanjang
HSG
 Proyeksi Oblique
HSG
 Pemasukan media kontras
 Plain :-
 Post Kontras : 5 cc AP
 Post Kontras : 3 - 5 cc Left Oblik
 Post Kontras : 3 - 5 cc Right oblik
HSG
 Kriteria Radiograf Normal
 Bentuk dari uterus yg normal berbentuk
segitiga, bagian dasarnya pada fundus
bagian apex pada inferior, berhubungan
dengan canalis servicalis
 Tidak ada gambaran kelainanseperti :
tumor, polip, atau bentuk abnormal dari
uterus.
 Tuba Falopi terletak di kanan & kiri uterus,
tuba falopi tdk tersumbat, sehingga media
kontras dapat mengisi tuba hingga tumpah
ke peritoneal / tampak spill.
HSG
 Terdapat gambaran spekulum maupun
partubator di rongga uterus pada metode
pemasukan media kontras dengan metal
canula.
HSG
 Kontras Media
 Iodium water soluble
 KM positif berisi:
- Meglumine diatrizoate
- Sodium diatroate
 KM yang sering digunakan
Urografin 60%, Urografin 76 %
HSG
 HSG DENGAN KATETER
 Persiapan Peralatan
- Kateter ukuran 8,10
- Korentang, speculum, long forcep
- Media kontras
- Spuit 20 cc dan 3 cc
- Duck & handscoen
- Larutan desinfektan (alkohol, betadine)
-Kasa steril, obat anti septic
HSG
 HSG dengan kateter
 Prosedur Pemeriksaan
 Setelah pasien diposisikan lithotomi, daerah
vagina diberikan desinfektan, diberi juga
obat antiseptik daerah cervix
 Spekulum digunakan untuk membuka
vagina dan memudahkan kateter masuk
bagian dalam vagina dibersihkan dengan
betadin, kemudian sonde uteri dimasukan
untuk mengukur kedalaman serta arah uteri
HSG
 Posisi Pasien Lithotomi
HSG
 Spuit yg telah terisi media kontras
dipasang pada salah satu ujung
kateter,sebelumnya kateter diisi terlebih
dahulu dengan media kontras sampai
lumen kateter penuh
 Dengan bantuan long forcep, kateter
dimasukan perlahan ke ostium uteri
externa
HSG
 Balon kateter diisi dengan air steril kira-kira 3
ml sampai balon mengembang diantara ostium
interna & externa, balon ini harus terkait erat
pd canalis servicalis, kemudian spekulum
dilepas.
 Pasien diposisikan ditengah meja pemeriksan
dan mulai disuntikan media kontras jumlahnya
sekitar 6 ml atau lebih
HSG
 Media kontras akan mengisi uterus dan
tuba fallopii, atur proyeksi yg akan
dilakukan serta ambil radiografinya
 Balon dikempeskan dan kateter dapat
ditarik secara perlahan
 Daerah vagina dibersihkan.
HSG
 TeknikHSG
dgn kateter.
HSG
 Proyeksi HSG dengan kateter
 AP Plain
 AP Post CM
 Oblik Post CM
HSG
 Normal HSG
 Bentuk dari uterus yg normal berbentuk
segitiga, bagian dasarnya pada fundus
bagian apex pada inferior, berhubungan
dengan canalis servicalis
HSG
 Radiograf HSG
HSG
 Radiograf HSG
HSG
 Radiograf HSG
HSG
 Radiograf HSG
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai