Dosen Pengampu:
Ardiana, SKM.,MMRS
Disusun Oleh:
Abdul Qalam TRO/16/01106
Afif Rizal Lulkhaq TRO/16/01108
Arpina Ramadhina TRO/16/01111
Faiz Faizulhaq TRO/16/01120
M. Haikal Al- Farizi TRO/16/01133
Putri Luftina TRO/16/01137
Sheyra Alya Mayfina TRO/16/01144
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”Penatalaksanaan Pemeriksaan Radiografi Prostatografi ” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliahTR.Organ Reproduksi Sistem Saraf dan Kelenjar, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan pembaca khusunya calon radiografer
supaya lebih terbuka mengenai pentingnya mempelajari ilmu teknik
radiografi.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberi dukungan berupa moril ataupun materi, sehingga makalah
yang saya kerjakan telah selesai tepat pada waktunya. Ucapan ini saya tujukan
khususnya kepada Dosen Mata Kuliah TR. Organ Reproduksi Sistem Saraf dan
Kelenjar yaitu Ibu Ardiana, SKM., MMRS yang telah memberikan materi serta
bimbingan kepada saya dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita
semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Reproduksi adalah kumpulan organ internal dan
eksternal yang bekerja bersama untuk tujuan prokreasi. Oleh
karena peran vitalnya dalam kelangsungan hidup spesies, tak
sedikit ahli yang berpendapat bahwa sistem reproduksi adalah
salah satu sistem yang paling penting di seluruh tubuh.
Penyakit pada sistem reproduksi bisa menyerang pria dan
wanita. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan,
kelainan genetik, gangguan hormon, bahkan kanker. Penyakit yang
menyerang sistem reproduksi ini berpeluang tinggi untuk
menyebabkan masalah kesuburan.
Prostatography adalah sebuah tes pencitraan diagnostik yang
menggunakan zat media kontras positif guna untuk memeriksa
pembuluh darah yang memasok darah ke kelenjar prostat pria. Tes
ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi kanker prostat,
pembesaran prostat jinak (BPH), atau kondisi lain yang
mempengaruhi kelenjar prostat.
Prostatography adalah istilah yang diterapkan untuk
pemeriksaan prostat baik oleh prosedur radiografi cystografi atau
vesiculografi.Pemeriksaan ini sekarang sudah jarang dilakukan
karena selain kurang nyaman untuk pasien, pemeriksaan kelenjar
prostat sekarang dapat dilakukan dengan menggunakan modalitas
USG (Burce, Jeannean & Barbara, 2007). Namun, di beberapa
rumah sakit masih dilakukan pemeriksaan prostatografi ini.
Pada zaman sekarang ini perkembangan peralatan diagnostik
sangat pesat khususnya dalam bidang radiologi. Radiologi sendiri
berkonsetrasi pada pemeriksaan yang dilakukan dengan modalitas
seperti x-ray konvensional, fluoroscopy, CT scan, USG, PET, dan
1
MRI. Modalitas-modalitas tersebut memiliki fungsi masing-
masing yang dapat memenuhi kebutuhan diagnostik. Modalitas
seperti x-ray dan CT scan dapat menghasilkan sebuah gambaran
organtubuh manusia dengan cara memancarkan sinar radiasi, yang
kemudian akan diterima oleh sebuah detektor dan akan
menghasilkan sebuah gambaran tubuh manusia dan dapat diamati
berbagai kelainan yang mengena inya.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengamati lebih
jauh mengenai teknik pemeriksaan radiologi prostatografi, sehingga
penulis membuat sebuah makalah yang berjudul “Penatalaksaan
Pemeriksaan Radiografi Prostatografi”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana teknik pemeriksaaan radiografi Prostatografi ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui teknik pemeriksaan radiografi Prostatografi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kajian Teori
1. Anatomi dan Fisiologi Prostat
3
b. Zona Transisional (Zona Pertengahan) tempat asalnya
hiperplasia prostat (Frits, 2003) membentuk 5-10 % daripada
kelenjar prostat.
c. Zona Sentral (Zona Pusat) membentuk 25 % dari jaringan
kelenjar prostat. Zona sentral tersusun atas lapisan mukosa dan
submukosa.
d. Zona lain selain komponen kelenjar yaitu zona stroma
fibrosamuskular : Serabut otot polos yang bercampur dengan
serat kolagen dan elastin yang terletak didepan kelenjar prostat.
2. Patologi
a. Hyperplasia
yaitu adanya pertumbuhan prostat yang kemudian akan
mendesak uretra.
b. BPH ( Benigna Prostato Hyperplasia)
Adanya hyperplasia pada kelenjar di uretra yang menyebabkan
jaringa prostat tersedak.
c. Prostatiis
Yaitu adanya peradangan kelenjar prostat akibat infeksi.
d. Adanya kanker
4
3. Media Kontras
Kontras media merupakan suatu bahan yang sangat
radioopaque atau radiolucent apabila berinteraksi dengan sinar-
x, sehingga dapat membedakan organ dan jaringan sekitarnya
(Agung, 2014). Kontras media adalah zat yang dimasukan
kedalam tubuh pada bagian tubuh yang dalam keadaan alami
tidak menunjukan adanya penyerapan dengan organ sekitarnya
saat pencitraan radiologi (Woods, 1994).
Pada pemeriksaan prostatografi, bahan kontras yang digunakan
adalah Iodin compound yang bersifat water soluble (mudah larut
dengan air) . Tujuan penggunaan bahan kontras pada pemeriksaan
ini adalah untuk mengisi vesica urinaria, dan melihat apakah ada
penekanan pada vesica urinaria yang disebabkan adanya
pembengkakan pada kelenjar prostat.
4. Tatalaksana Pemeriksaan
a. Pengertian Prostatografi
Prostatografi adalah sebuah tes pencitraan diagnostik yang
menggunakan zat media kontras positif guna untuk memeriksa
pembuluh darah yang memasok darah ke kelenjar prostat pria.
Tes ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi kanker prostat,
pembesaran prostat jinak (BPH), atau kondisi lain yang
mempengaruhi kelenjar prostat.
b. Indikasi
1) Hypertrophy
Adanya pembengkakan pada kelenjar prostat
2) Urinary Retentio
Buang air kecil tidak lancar
3) Tumor dan kelainan lainnya.
5
c. Persiapan pasien
1) Mengevakuasi usus bagian bawah dengan enema
pembersihan
2) Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemihnya
sebelum pemeriksaan.
d. Pesiapan Alat dan Bahan
1) Pesawat sinar-x
2) Kaset dan film ukuran 18 x 24 cm
3) Marker R/L
4) Handscoon
5) Klem
6) Kain kassa steril
7) Bengkok
8) Spuit
9) Kateter
10) Jelly
11) Media kontras water soluble
6
5) Posisikan pasien sesuai dengan posisi dan proyeksi yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
b. Proyeksi PA Axial
1) Tujuan
Tujuan dari proyeksi ini adalah untuk menunjukan adanya
klasifikasi serta adanya enlargemen pada kelenjar prostat.
2) Posisi Pasien
Pasien diposisikan prone
3) Posisi Objek
Tubuh pasien diatur tegal lurus pada meja pemeriksaan dengan
kedua lengan diletakan disamping tubuh.
4) Central Ray
20-25 derajat cephalad
5) Central point
2 inchi (5 cm) diatas symphisis pubis
6) FFD
100cm
7
7) Kriteria Radiograf
Tampak symphsisi pubis dipertengahan film dan Prostat terletak
diantara symphisis pubis dan coccygis
c. Proyeksi AP Axial
1) Tujuan
Tujuan dari proyeksi ini adalah untuk melihat adanya klasifikasi
serta adanya enlargemen pada kelenjar prostat.
2) Posisi Pasien
Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan
3) Posisi Objek
Pusatkan MSP berada ditengah meja pemeriksaan, letakkan
kedua tangan disamping tubuh dan pastikan tidak ada rotasi.
4) Central Ray
10- 15 derajat caudal
5) Central Point
2 Inchi (5cm) diatas symphisis pubis
8
6) FFD
100 cm
9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Teknik pemeriksaan Prostatography adalah sebuah tes pencitraan
diagnostik yang menggunakan zat media kontras positif guna untuk
memeriksa pembuluh darah yang memasok darah ke kelenjar prostat
pria. Tes ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi kanker prostat,
pembesaran prostat jinak (BPH), atau kondisi lain yang
mempengaruhi kelenjar prostat.
Tujuan pemeriksaan prostatografi untuk memperlihatkan
anatomi, fungsi prostat serta dapat mmeperlihatkan adanya kelainan
pada prostat. Pada pemeriksaan menggunakan proyeksi AP/PA Axial
dengan tujuan untuk melihat adanya klasifikasi serta enlargemen pada
kelenjar prostat. Pemeriksaan ini sekarang sudah jarang dilakukan
karena selain kurang nyaman untuk pasien, pemeriksaan kelenjar
prostat sekarang dapt dilakukan dengan menggunakan modalitas
USG. Namun, dibeberapa rumah sakit masih dilakukan pemeriksaan
prostatografi ini.
B. Saran
Radiografer perlu memberikan penjelasan secara jelas kepada pasien
agar pasien mengerti dan dapat bekerja sama saat dilakukannya
pemeriksaan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Long, Bruce W., Jeannean Hall Rollins, and Barbara J. Smith. 2016.
Merills’ Atlas Of Radiographic Positioning and Proceedures.
Thriteenth.St.Louis : Mosby Elsevier.
11